SIKLUS HORMONAL Ade Sylvia N Margaretha Novi . K Meldawati Leni Ayu
Sistem Hormonal Reproduksi Pria Substansi kimia yang disekresi oleh kelenjar endokrin,berfungsi mengatur proses tubuh,hormon dibawa organ target spesifik dan kejaringan oleh aliran darah.
Susunan kimia hormon : Peptida :folikel stimulating hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH) Steroid :testosteron,estrogen dan progesteron
Hipotalamus : Bagian integral otak berhubungan dengan kelenjar hipofisis Menghasilkan bermacam-macam hormon Mengatur fungsi kelenjar hipofisis
Hormon hipotalamus yang mengatur hipofisis anterior ada 7 yaitu : Growth-releasing hormon (GRH), golongan peptida, fungsi : merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi growth hormon (hormon pertumbuhan) Growth-inhibiting hormon (GIH), menghambat growth hormon apabila sekresinya berlebihan
3) Thyrotropin-releasing hormon (TRH),golongan tripeptida,fungsi : merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating hormon) 4) Cortico-releasing hormon (CRH)polipeptida,fungsi : merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan adenocortico tropic hormon (ACTH)
5) Prolactin-releasing hormon (PRH),merangsang hipofisis anterior mensekresi hormon prolaktin. 6) Prolactin-inhibiting hormon (PIH) menghambat produksi prolaktin apabila sekresinya berlebihan. 7) Gonadotropin-releasing hormon (GnRH), strukturnya decapeptida. Fungsi : merangsang hipofisis anterior mensekresi folicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH)
Testis Testis : Merupakan organ utama sistem reproduksi pria,ada dua buah dibungkus oleh kantong disebut skrotom.testis berada pada bagian posterior dan turun ke dalam skrotum beberapa hari setelah lahir
Fungsi testis : Kelenjar eksokrin menghasilkan sperma Kelenjar endokrin menghasilkan hormon endrogen atau testoteron apabila seorang pria telah pubertas maka hormon reproduksinya mulai dihasilkan hipotalamus akan mensekresi hormon GnRH akan merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi FSH dan LH
Folicle stimulating hormone FSH) Fungsi : Folicle stimulating hormone FSH) Merangsang proses spermatogenesis yaitu proses spermatogonoa,spermatosit 1,spermatosit 2,spermatid,spermatozoa Bekerja pada sel sertoli yang terletak dalam tubulus seminiferus testis yaitu akan merangsang sel sertoli untuk memproduksi androgen binding protein (ABP),fungsi ABP membawa testoteron ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus di dalam lumen tubulus seminiferus testoteron mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan motisis dan proses spermatogenesis
Fungsi : Luteinizing hormone (LH) LH = insertitial cell stimulating hormone (ICSH),pada pria LH disekresi oleh hipofisis anterior,LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon androgen (hotmon seks pria) atau testoteron
Androgen (hormon seks pria) atau testoteron Merupakan senyawa maskulinisasi yang dihasilkan oleh testis fungsi testoteron antara lain : 1) Mengatur perkembangan ciri seks sekunder pria seperti pertumbuhan kumis,tumbuh rambut didaerah vital dan terjadi perubahan suara 2) Mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses spermatogenesis
3) Merangsang kelenjar prostat untuk mensekresi asam sitrat 4) Merangsang semika seminalis untuk mensekresi cairan vesika seminalis 5) Meningkatkan rangsangan seks pria
Androgen dapat ditemukan di: Testis: Sintesis androgen (testosteron) di testis dihasilkan oleh sel leydig (sel interstitial) LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan testosteron. Androgen di ikat oleh ABP dan dibawa ke reseptor androgen sel-sel germinal yang ada di lumen tubulus seminiferus. Dalam tubulus seminiferus androgen berfungsi untuk mengontrol spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses spermiogenesis.
B. Bagian korteks adrenal menghasilkan androgen yaitu kortisol dilepaskan kedalam aliran darah sebagai materi biologis yang aktif dan berperan mengatur perubahan karakteristik pria.
Hormon yang berperan pada spermatogenesis: 1). Gonadotropin releasing hormone (GnRH) 2). Follicle stimulating hormone (FSH) 3). Luteinizing hormone (LH) 4). Testosteron 5). Growth hormone (GH),penting untuk mengontrol latar belakang fungsi metabolik testis terutama merangsang pembelahan awal dari spermatogonia dan tanpa Gh spermatogonesis tidak terjadi.
Sistem Hormon Reproduksi Wanita Siklus ovarium dan siklus menstruasi ovarium merupakan organ reproduksi wanita terletak didalam tubuh,dilapisi oleh selapis sel epitel dan jaringan ikat padat disebut tunika albugenia. Ovarium mempunyai jaringan penggantung disebut mesovarium.
Hormon Reproduksi Wanita Seorang gadis yang telah pubertas,hipotalamusnya yang terletak pada bagian integral otak akan mensekresi GnRH dan hormon ini akan merangsang hipopisis anterior untuk menghasilkan FSH dan LH.
Fungsi Ovarium : Sebagai kelenjar eksokrin menghasilkan sel telur atau ovum. Sebagai kelenjar endokrin menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Follicle Stimulating Hormon (FSH) Oosit awalnya dilapisi oleh follicle primordial sel follicle akan mengadakan poliferasi sehingga terbentuk beberapa lapisan. Mulai oosit dilapisi 1 lapis sel follicle disebut folliclee primer,2 lapis follecle sekunder,3 lapis atau lebih follicle tersier dan apabila antara ovum dengan sel follicle terdapat ruang/rongga yang disebut antrum faseini disebut folikel de Graaf.
B. Luteinizing Hormon (LH) LH bersama-sama dengan FSH akan merangsang pematangan ovum dan ovulasi. C. Estrogen (Hormon Ovarium) Dihasilkan oleh sel-sel folikel fungsi estrogen: Poliferasi dan penebalan dinding endometrium dan sel-sel spesifik di dalam tubuh yang bertanggung jawab pada perkembangan karakteristik sex sekunder wanita,seperti pembesaran payudara,pinggul,tumbuh rambut pada alat vital dan di ketiak. Estrogen:Hormon sex wanita,di bawah pengaruh hormon ini terjadi penebalan dinding endometrium,sehingga fase ini disebut fase poliferasi.
Menstruasi Terbagi menjadi 4 fase: Fase Menstruasi Fase Poliferasi Sekresi Iskhemik Hormon yang terlibat pada siklus menstruasi: GnRH,FSH,LH,Estrogen dan Progesteron.
Progesteron Setelah fase poliferasi dari sel folikel maka terjadi ovulasi,diikuti tahap berikutnya korpus hemoragikum berisi gumplan darah,keadaan ini tidak berlangsung lama dan segera diisi oleh sel-sel Lutein disebut Korpus Luteum. Sel-sel Lutein akan mensekresi hormon Progesteron dan fase ini disebut Fase Sekresi. Progesteron bersama estrogen merangsang penebalan dinding endometrium.
Fase ini berlangsung kurang lebih satu minggu kemudian fase sekresi ini berakhir diikuti oleh fase iskhemik dan fase menstruasi,ditandai dengan degenerasi korpus Luteum sehingga progesteron tidak di pruduksi lagi dan menyebabkan dinding endometrium rontok dan terjadi pendarahan disebut Fase Menstruasi.
Korpus luteum mengalami degenerasi ditandai dengan meningkatnya pigmen lemak dalam korpus yang kemudian akan masuk jaringan Fibrosa,sehingga berwarna keputihan dan disebut Korpus Albikan.
HATUR NUHUN