Hakikat Tindak Tutur dan Jenisnya OLEH : Nama:Anni Zulfitri NPM: Prodi: Pend. Bahasa Indonesia.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUKU 2.03 APLIKASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Advertisements

Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah Seminar I Smt VI Prodi Tari
Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks
Sebelum istilah etnografi komunikasi semakin populer dipakai, istilah etnografi berbicara (ethnography of speaking) lebih awal diacu sebagai pemerian pemakaian.
Teori Komunikasi Organisasi
Prepared by Dr. Herman Ruslim
STRUKTUR PENGETAHUAN ILMIAH
SINTAKSIS Pengertian Sintaksis merupakan salah satu cabang linguistik. Istilah sintaksis diambil dari bahasa Belanda syntaxis. Dalam bahasa Inggris.
Pragmatik Dewi Puspitasari.
KOMUNIKASI PUBLIK PERFORMANCES (40-51)
ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI
Tahap-tahap Membaca Analitis
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
ANALISIS WACANA Oleh AHMAD WAHYUDIN.
PENGEMBANGAN PRAGMATIK
Pendidikan Agama Islam
RUANG LINGKUP WACANA: WACANA, SOSIOLINGUISTIK, DAN PRAGMATIK
KOMUNIKASI MASSA KARAKTERISTIK ISI PESAN
Theories of Discourse Mengingatkan kembali- John Power mengatakan bahwa pesan sebagai sentral dalam komunikasi mempunyai tiga struktur: Relasi Signs dan.
HAKIKAT PENDIDIKAN.
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
Seputar Wacana Kritis Teguh Setiawan
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BAB V PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A Karakteristik & Pengembangan Potensi Peserta Didik
Bimbingan Tugas Akhir Program (TAP) Pertemuan ke 7
Symbolic Convergence Theory (SCT)
Kelompok 3 “Diksi” Erfriyanka D Safitri D Lovita D Aulia D Nur D
Langkah-Langkah Audit Manajemen
CABANG LINGUISTIK FONOLOGI MORFOLOGI SEMANTIK PRAGMATIK SINTAKSIS.
Ruang Lingkup dan Manfaat Penelitian
Pertemuan ke-9 TINDAK TUTUR.
A. Pengantar Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Etika bisnis merupakan etika terapan dan aplikasi.
Pertemuan 4 : Metoda Penelitian
1. Mengenal karakteristik peserta didik
PRAGMATIK.
Konsep CBSA.
ETNOGRAFI KOMUNIKASI Sangra Juliano P, M.I.Kom.
Bab 8 Strategi Mengatasi Keberatan
Ragam Kalimat BAHASA INDONESIA
PRESENTASI EFEKTIF dalam ADVOKASI
Desrina Ernawati Situmorang ( )
Teori-teori yang berkaitan dengan pesan
Assalamu alaikum, Wr. Wb Perasentase makalah jurnal kemahasiswaan mahasiswa PPL 2013 di POSMON Sorong.
PELATIHAN PENULISAN SKRIPSI
Clasical Conditioning Ivan Pavlov
KOMUNIKASI BERDASARKAN BERBAGAI BUDAYA/ ETNIK
PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN TAHUN 1994
Efek – Efek Komunikasi Massa
SEJARAH ANALISIS WACANA Analisis wacana sebagai sebuah disiplin ilmu (linguistik makro) mulai berkembang sejak tahun 1960-an.
TRI YULIANA AYU PERTIWI
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
HAKIKAT MAKALAH Kelompok 3: DEVRIE ADITYA PURNAMA GINA ARTHA
Perkembangan Intelek dan Bahasa Anak
KONSEP DASAR PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan
Sosiologi Pendidikan: Sejarah dan Perkembangannya

PRAGMATIK SEBAGAI ILMU DAN PENGGUNAAN BAHASA MATA KULIAH PRAGMATIK LANJUT ARIF MAHJURIAN SAPUTRA SRI MULYO.
Unit-unit Bahasa dalam Analisis Tatabahasa
BBM 3206 Teori Pragmatik Prof.Madya Dr. Zaitul Azma Zainon Hamzah Jabatan Bahasa Melayu Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi Universiti Putra Malaysia.
BBM 3212 Teori Pragmatik Prof.Madya Dr. Zaitul Azma Zainon Hamzah Jabatan Bahasa Melayu Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi Universiti Putra Malaysia.
PENGERTIAN LINGUISTIK
BBM 3106 TEORI LINGUISTIK Bersemuka II Oleh Prof. Madya Dr
APA ITU PSIKOLINGUISTIK?
PILIHAN KATA (DIKSI).
Jurnalistik dan Pers Selain komunikasi, istilah jurnalistik juga memiliki kaitan erat dengan istilah pers. Bahkan, jurnalistik sering diidentikkan dengan.
BUKU 2.03 APLIKASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS Dra.M.Th.S.R.Retnaningdyastuti, M.Pd.
Transcript presentasi:

Hakikat Tindak Tutur dan Jenisnya OLEH : Nama:Anni Zulfitri NPM: Prodi: Pend. Bahasa Indonesia

Hakikat Tindak Tutur Konsep tindak tutur merupakan salah satu konsep yang cukup menonjol dalam perteorian linguistik masa kini. Konsep ini muncul beranjak dari upaya ilmiah dalam mengkaji fungsi bahasa dalam berkomunikasi secara lebih konkret (berdasarkan pandangan fungsional), tidak hanya sekadar mengkaji bahasa untuk mendapatkan deskripsi tentang sistem bahasa (berdasarkan pandangan formal). (Austin dalam buku yang berjudul How to Do Things with Words) Pertama kali mengemukakan istilah tindak tutur (Speech act). Austin mengemukakan bahwa aktivitas bertutur tidak hanya terbatas pada penuturan sesuatu, tetapi juga melakukan sesuatu atas dasar tuturan itu. Pendapat Austin ini didukung oleh Searle (2009:74) dengan mengatakan bahwa unit terkecil komunikasi bukanlah kalimat, melainkan tindakan tertentu, seperti membuat pernyataan, pertanyaan, perintah dan permintaan.

Selanjutnya, Searle (dalam buku Rusminto 2009:74) mengemukakan bahwa tindak tutur adalah teori yang mencoba mengaji makna bahasa yang didasarkan pada hubungan tuturan dengan tindakan yang dilakukan oleh penuturnya. Kajian tersebut didasarkan pada pandangan bahwa (1) tuturan merupakan sarana utama komunikasi dan (2) tuturan memiliki makna jika direalisasikan dalam tindak komunikasi nyata, misalnya membuat pernyataan, pertanyaan, perintah atau permintaan. Dengan demikian, tindakan merupakan karakteristik tuturan dalam komunikasi. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa tindak tutur adalah sepenggal tuturan yang dihasilkan sebagai bagian terkecil dalam interaksi lingual. Tindak tutur dapat berwujud pernyataan, pertanyaan, dan perintah (Suwito. 1983: 33) dalam (Aslinda dan Syafyahya. 2007: 34).

Jenis Tindak Tutur John R. dan Searle (dalam buku Kunjana 1983:70) Speech Acts An Essay in The Philosophy of Languange menyatakan bahwa dalam praktik penggunaan bahasa di masyarakat, terdapat setidaknya tiga jenis tindak tutur yang harus dipahami bersama. Ketiga macam tindak tutur di dalam pemakaian bahasa yang sesungguhnya di masyarakat tersebut berturut-turut disebutkan seperti berikut ini : Tindak lokusi (Locutionary Act) Tindak ilokusi (Ilocutionary Act) Tindak perlokusi ( Perlocutionary Act)

Tindak Tutur Lokusi ( Locutionary Speech Act) Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur ini disebut sebagai the act of saying something. Sebagai contoh adalah kalimat berikut. 1)Kucing adalah binatang menyusui 2)Jari tangan manusia berjumlah lima Tuturan pada data (1) dituturkan kepada penutur kepada lawan tutur saat mereka sedang berdiskusi. Tuturan 1) Kucing adalah binatang yang menyusui, 2) Jari tangan manusia pada umumnya berjumlah lima. Diutarakan oleh penuturnya semata-mata untuk menginformasikan sesuatu tanpa tendensi untuk melakukan sesuatu, apalagi untuk mempengaruhi lawan tuturnya. Informasi yang dituturkan adalah termaksud jenis binatang apa kucing itu, dan berapa jumlah jari tangan.

Tindak Tutur Ilokusi ( Ilocutionary Speech Act) Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang mengandung daya untuk melakukan tindakan tertentu dalam hubungannya dengan mengatakan sesuatu (an act of doing somethings in saying somethings) tindakan tersebut seperti janji, tawaran, atau pertanyaan yang terungkap dalam tuturan. Contoh kalimat tuturan sebagai berikut. Aku tidak bisa datang. Tuturan pada data (3) Aku tidak bisa datang bila diutarakan oleh seseorang kepada temannya yang baru saja merayakan ulang tahun, tidak hanya berfungsi untuk menyatakan sesuatu, tetapi untuk melakukan sesuatu yakni meminta maaf. Informasi ketidakhadiran penutur dalam hal ini kurang begitu penting karena besar kemungkinan lawan/tutur sudah mengetahui hal itu.

Perlokusi adalah hasil atau dampak maksud dan tujuan penggunaan tuturan itu terhadap pendengar, baik yang sesuai dengan yang diharapkan maupun yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan kata lain perlokusi adalah tindak menumbuhkan pengaruh kepada sang mitra tutur oleh penutur. (Kunjana, 2002:17) Tindak Tutur Perlokusi (Perlocutionary Speech Act) Contoh kalimat tuturan sebagai berikut. 1. Televisinya 29 inchi 2. Kemarin saya sangat sibuk Seperti yang telah dipelajari dalam tindak ilokusi, kalimat sejenis (4) dan (5) tidak hanya mengandung lokusi. Bila kalimat (4) diutarakan oleh seseorang kepada temannya pada saat akan diselenggarakannya siaran langsung kejuaraan piala dunia bola, kalimat ini tidak hanya mengandung lokusi, tetapi juga ilokusi yang berupa ajakan untuk menonton di tempat temannya, dengan perlokusi lawan tutur menyetujui ajakannya. Bila kalimat (5) diutarakan oleh seseorang yang tidak dapat menghadiri undangan rapat kepada orang yang sudah mengundangnya, kalimat ini merupakan tindak ilokusi untuk memohon maaf, dan perlokusi (efek) yang diharapkan adalah orang yang mengundang dapat memakluminya.