4.9. PRINSIP KORESPONDENSI Lebih besar bilangan kuantum, lebih dekat pula fisika kuantum pada fisika klasik. Prinsip fisika kuantum demikian berbeda dengan fisika klasik dalam dunia mikroskopik yang terletak di luar jangkauan indera kita, namun harus menghasilkan ramalan yang sama dengan fisika klasik dalam daerah di mana eksperimen menunjukkan bahwa fisika klasik berlaku. Kita melihat bahwa syarat pokok ini di penuhi oleh teori relativitas, teori kuantum radiasi dan teori gelombang materi, sekarang kita akan mendapatkan bahwa syarat ini dipenuhi juga oleh teori atom Bohr.
Rumus Klasik Radiasi oleh Elektron pada Orbit Lingkaran
Rumusan Kuantum untuk Radiasi dalam Orbit dari Bilangan Kuantum Tinggi
Prinsip Koresponden Persyaratan bahwa fisika kuantum member hasil yang sama dengan fisika klasik dalam limit bilangan kuantum besar disebut prinsip korespomdensi.
4.10 GERAK INTI Massa inti mempengaruhi panjang gelombang garis spektral Massa tereduksi Tingkat energi yang dikoreksi Penemuan deutrium
Massa tereduksi Inti dan elektron berputar dosekeliling pusat massanya yang terletak sangat dekat inti karena massa inti jauh lebih besar dari elektron ( pada gambar 4.22).
Tingkat energi yang dikoreksi
Penemuan deutrium Gerak massa tereduksi memainkan peranan pentingdalam penemuan deutrium, isotop hidrogen yang massa atomiknya hampir dua kali hidrogen yang biasa karena keehadiran neutron dan proton dalam inti.karena massa intinya yang lebih besar garis spektral deutrium tergeser sedikit ke panjang gelombang kecil dibandingkan dengan garis yang bersesuaian dalam spektral hidrogen biasa. Garis Hα dari deutrium yang ditimbulkan oleh transisi dari tingkat energi dengan n = 3 ke n = 2, terjadi pada panjang gelombang 656,1 nm sedangkan garis hidrogen Hα terjadi pada 656,3 nm. Perbedaan kecil dalam panjang gelombang ini merupakan faktor penting dalam identifikasi deutrium dalam tahun 1932.