DENI HAMDANI, S.Pd., M.Pd. ATURAN Masuk Mahasiswa : minimal... Dosen : minimal 15 Seragam harus jelas dan rapi Memakai sepatu, tidak memakai slop Kehadiran.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Menentukan Nilai Kebenaran Dalam Logika Matematika
Advertisements

LOGIKA MATEMATIKA Pertemuan III.
Pembuktian Dalam Matematika.
PERTEMUAN IV Metoda Pembuktian dlm Matematika
6. METODE PEMBUKTIAN.
DOSEN : IR. CAECILIA.PUJIASTUTI, MT
SISTEM BILANGAN RIIL Pertemuan ke -2.
Aturan Inferensi (1).
TOPIK 1 LOGIKA.
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
Standar Kompetensi : Memecahkan Masalah Berkaitan Dengan Konsep Operasi Bilangan Real Kompetensi Dasar : Menerapkan Operasi Pada Bilangan Real Indikator.
6. METODE PEMBUKTIAN.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
Bilangan Real Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional Himpunan.
BAB 1. LOGIKA MATEMATIK 1.1 PROPOSISI Definisi: [Proposisi]
Pertemuan ke 1.
Induksi Matematika.
Induksi Matematika Nelly Indriani Widiastuti Teknik Informatika UNIKOM.
LOGIKA Logika mempelajari hubungan antar pernyataan-pernyataan yang berupa kalimat-kalimat atau rumus-rumus, sehingga dapat menentukan apakah suatu pernyataan.
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
ZULFA ROHMATUL MUBAROKAH ( /4A)
DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
SISTEM BILANGAN REAL/RIIL
LOGIKA MATEMATIKA.
LOGIKA TATAP MUKA 2 FKIP UNIVERSITAS PANCA MARGA.
COUNTER EXAMPLE & KUANTOR DUA-VARIABEL ATAU LEBIH
IMPLIKASI (Proposisi Bersyarat)
Matematika & Statistika
1. SISTEM BILANGAN REAL.
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
Sistem Bilangan Riil.
Pertemuan 1 Sistem Bilangan Real Irayanti Adriant, S.Si, MT.
PERTEMUAN IV Metoda Pembuktian dlm Matematika
TOPIK 1 LOGIKA.
Aturan Inferensi x P(x) Universal instantiation P(c)
MATRIKULASI KALKULUS.
KALKULUS I Oleh : Inne Novita Sari
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
BILANGAN.
Konvers, Invers, dan Kontraposisi Suatu Implikasi
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
PRE UTS Matematika dan Statistik (Ilmu dan Teknologi Lingkungan)
NEGASI PERNYATAAN MAJEMUK
KALKULUS I Oleh : Inne Novita Sari
Logika dan Logika Matematika
LOGIKA LOGIKA MAJEMUK KUANTOR
Rina Pramitasari, S.Si., M.Cs.
Proposisi Lanjut Hukum Ekuivalensi Logika
Materi Kalkulus 1 Struktur Bilangan Ketidaksamaan Relasi dan Fungsi
1.1 Proposisi & Proposisi Majemuk
STRUKTUR ALJABAR I Kusnandi.
LOGIKA MATEMATIKA Logika matematika pada hakekatnya adalah suatu metode dalam komputasi menggunakan proposisi atau kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif.
Sistem Bilangan Riil.
Urutan Bilangan Bulat.
TOPIK 1 LOGIKA.
DasarDasar matematika
KONVERS, INVERS, KONTRAPOSISI TAUTOLOGI & KONTRADIKSI
Oleh : Husni Thamrin NIM : A2C014004
Penalaran Matematika.
CCM110 MATEMATIKA DISKRIT Pertemuan-9, Metode Pembuktian
Sistem Bilangan Riil.
LOGIKA MATEMATIKA Logika matematika pada hakekatnya adalah suatu metode dalam komputasi menggunakan proposisi atau kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif.
Matematika Teknik Arsitektur.
(6) Bab IV. Aljabar Boolean
ASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb
KALKULUS - I.
Pendahuluan dan Sistem Bilangan
LOGO SISTEM BILANGAN Pertemuan ke-2 by: Choirul Umam Mujaddi.
LOGIKA MATEMATIKA.
Transcript presentasi:

DENI HAMDANI, S.Pd., M.Pd

ATURAN Masuk Mahasiswa : minimal... Dosen : minimal 15 Seragam harus jelas dan rapi Memakai sepatu, tidak memakai slop Kehadiran minimal 13 kali dari 16 kali pertemuan

Materi Kuliah..\RPS Kalkulus versi deni hamdani.docx

SISTEM BILANGAN REAL Adalah sekumpulan bilangan-bilangan yang termasuk dalam bilangan real, yakni: bilangan rasional dan irasional

Bilangan Rasional Adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk m/n, dengan m,n elemen bilangan bulat dan n ≠0. Karena m/n, maka bilangan rasional dapat dituliskan sebagai suatu desimal, baik itu desimal yg memiliki akhir dan akan berulang. Contoh: 3/8=0,,375 13/11=1,

Bilangan Irasional  Adalah bilangan yg tidak dapat dinyatakan sebagai bilangan rasional. Bilangan Irasional juga merupakan bilangan desimal, namun dalam bentuk desimal yang tidak berulang. Contoh: √2, √3, √5, …., ∏, …

 Latihan 1.docx Latihan 1.docx

Bilangan Kompleks Bilangan yang dinyatakan dalam bentuk a+bi, dengan a dan b adl elemen bilangan real dan i adalah imajiner atau i=√-1

Struktur Bilangan

Sifat-sifat Medan Jika x, y, dan z adalah elemen R, maka berlaku:  Hukum komulatif, x+y=y+x dan xy=yx  Hukum asosiatif, x+(y+z)=(x+y)+z dan x(yz)=(xy)z  Hukum distribusi, x(y+z)=xy+xz  Elemen-elemen identitas. Terdapat dua bilangan real yang berlainan 0 dan 1 yang memenuhi: Identitas penjumlahan: x+0=x Identitas perkalian: x.1=x  Balikan (invers) invers penjumlahan: untuk setiap x elemen R,ada –x elemen R, sehingga berlaku x+(-x)=0 invers perkalian : untuk setiap x elemen R, ada x -1 elemen R, sehingga berlaku x.x -1 =1

Sedikit Logika  Konjungsi : adalah pernyataan majemuk yang terbentuk dari dua pernyataan tunggal dengan menggunakan kata hubung "dan". Operasi konjungsi menggunakan tanda " ∧ ", ditulis "p ∧ q" dibaca "p dan q".  Disjungsi : adalah pernyataan majemuk yang terbentuk dari dua pernyataan tunggal dengan menggunakan kata hubung “atau". Operasi disjungsi menggunakan tanda “ ∨ ", ditulis "p ∨ q" dibaca "p atau q".

 Implikasi: adalah pernyataan majemuk yang terbentuk dari dua pernyataan tunggal dengan menggunakan kata hubung “jika…maka…". Operasi implikasi menggunakan tanda “ → ", ditulis "p → q" dibaca “jika p maka q".  Biimplikasi : adalah pernyataan majemuk yang terbentuk dari dua pernyataan tunggal dengan menggunakan kata hubung “jika dan hanya jika". Operasi implikasi menggunakan tanda “ ↔ ", ditulis "p ↔ q" dibaca "p jika dan hanya jika q.

 Implikasi : p →q  Konvers : q →p  Invers: ∼p → ∼q  Kontraposisi : ∼q → ∼p

Sedikit Pembuktian Teorema : pernyataan dikenalkan dengan kata “tunjukkan bahwa” atau “buktikan bahwa” yang dianggap pasti, namun memerlukan pembuktian. Definisi : pernyataan atau kesepakatan yang bernilai benar, dan perlu diberikan contoh. Aksioma : pernyataan yang tidak perlu diragukan kembali.

Bukti dengan Kontrapositif Teorema : Tunjukkan bahwa jika n 2 adalah genap, maka n adalah genap. Bukti: Andaikan n adalah ganjil, maka n 2 adalah ganjil. Jika n ganjil, maka ada bilangan bulat k sedemikian sehingga n=2k+1. Maka n 2 =(2k+1) 2 =(2k+1) (2k+1) =4k 2 +4k+1 =2(k 2 +2k)+1 Oleh karena itu, n 2 sama dgn satu lebihnya dari dua kali sebuah bilangan bulat. Maka n 2 adalah ganjil. terbukti

Jumlah dari suatu bilangan rasional dan bilangan irasional adalah irasional. Bukti: Jika x elemen rasional maka x=p/q, dan y elemen irasional, maka akan ditunjukkan bahwa x+y irasional: Andaikan x+y rasional, maka x+y=m/n, dimana m dan n elemen bulat, dan n≠0. Maka: x+y= m/n y=m/n-x y=m/n –p/q y=(mq-np)/nq Ini berarti y elemen rasional. Hal ini bertentangan dengan y elemen irasional. terbukti

Sifat-sifat Urutan  Trikotomi. Jika x dan y adl bilangan-bilangan, maka pasti salah satu diantara yang berikut ini berlaku: x y  Ketransitifan. x<y dan y<z, maka x<z  Penjumlahan. x<y jika dan hanya jika x+z<y+z  Perkalian. Bilamana z positif, x yz