PERSENTASE ANEMIA DAN RISIKO KEK Sumber: riskesdas 2013 dan 2018
Persentase tiap item komponen ANC yang diterima ibu selama hamil anak terakhir, Sirkesnas 2016
Pilar Penanganan Stunting Komitmen dan Visi Pimpinan Tertinggi Negara Kampanye Nasional Berfokus pada pemahaman, perubahan perilaku, komitmen politik dan akuntabilitas PILAR 2 Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program Nasional, Daerah, dan Masyarakat PILAR 3 Mendorong Kebijakan “Nutritional Food Security” PILAR 4 PILAR 5 Pemantauan dan Evaluasi INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL (dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk belajar, berinovasi dan berkompetisi) MENINGKATKAN DAYA SAING MENGURANGI KESENJANGAN/INEQUALITY
PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2019 PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING Percepatan Penurunan Stunting Peningkatan pendidikan Gizi Penguatan Surveilan Gizi Pemberin Suplementasi Gizi Kegiatan : Orientasi Asuhan Gizi bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Strategi Komunikasi perubahan perilaku masyarakat Praktek Pengasuhan gizi pada ibu dan anak melalui PMBA Kegiatan : Penyediaan Makanan Tambahan buat ibu Hamik KEK dan balita kurus Suplementasi TTD dan Vitamin A Kegiatan : Surveilan Gizi melalui ePPGBM Pelacakan kasus masalah Gizi
peran TeNAGA KESEHATAN dalam peNCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING melalui pelaYANan KESehatan MATERNAL & neonatal
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan [1].
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2014[1], pengelompokan Tenaga Kesehatan adalah sebagai berikut: tenaga medis meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis tenaga psikologi klinis ialah psikolog klinis tenaga keperawatan terdiri atas berbagai jenis perawat tenaga kebidanan ialah bidan tenaga kefarmasian meliputi apoteker dan tenaga teknis kefarmasian tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.
tenaga kesehatan lingkungan terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan. tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien. tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur. tenaga keteknisian medis terdiri atas perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien / optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis. tenaga teknik biomedika terdiri atas radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik. tenaga kesehatan tradisional terdiri atas tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan. tenaga kesehatan lain terdiri atas tenaga kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri yang membindangi urusan kesehatan.
DASAR HUKUM UU RI No. 36 tentang Kesehatan, pasal 126: Upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu dan bayi serta pencegahan stunting Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas, alat dan obat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu secara aman, bermutu, dan terjangkau. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan ibu diatur dengan peraturan pemerintah
Permenkes No.97 tahun 2014 Tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MATERNAL DAN NEONATAL
PENINGKATAN KESEHATAN MATERNAL NEONATAL Peningkatan pelayanan antenatal Peningkatan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan dan pelayanan nifas Peningkatan pelayanan pencegahan komplikasi kebidanan Peningkatan pelayanan kegawatdaruratan maternal neonatal Peningkatan pelayanan maternal neonatal esensial Peningkatan Pelayanan Keluarga Berencana RUMAH SAKIT MASYARAKAT PUSKESMAS Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal : Pelayanan Antenatal Pelayanan Persalinan Pelayanan Nifas Pelayanan Neonatal Esensial Pelayanan KB Paska Persalinan Pencegahan Infeksi Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal : Kegawatdaruratan Medik Kegawatdaruratan Maternal Kegawatdaruratan Neonatal Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal Rujukan balik (Monev Pasca Tindakan) EID dan pengobatan (HIV, Sifilis, Hepatitis B & C) Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) Penguatan Sistem Rujukan (ANC, Persalinan, Nifas, Neonatal & KB) AMP Supervisi fasilitatif /Mentoring Kelas Ibu P4K Pemanfaatan Buku KIA Rumah Tunggu Kelahiran Kemitraan Bidan Dukun Pendampingan Ibu Hamil ANC Terpadu Deteksi Dini, HIV, Sifilis, Hepatitis B&C Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal Skrining Hipotiroid Kongenital Penanganan Maternal Neonatal Kegawatdaruratan Pelayanan KB PWS KIA Supervisi fasilitatif
1000 hari pertama kehidupan PROGRAM KESEHATAN KELUARGA DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN HULU HILIR Penjaringan kes. peserta didik BIAS, UKS PMT-AS Penjaringan kes. Peserta didik Kespro remaja Konseling: Gizi HIV/AIDS,NAPZA dll Pemberian Tablet tambah darah Anak SD Balita PUS & WUS Anak SMP/A & remaja Konseling Kespro Pelayanan KB KIE Kespro Catin PKRT 1000 hari pertama kehidupan Pemantauan pertumbuhan & perkembangan PMT Bayi Lansia berkualitas Persalinan, nifas & neonatal Gambar ini adalah gambaran besar upaya peningkatan kesehatan di level keluarga yang bila dilihat pada periode umur secara sepesifik akan kita bahas pada slide selanjutnya Namun perlu kami sampaikan bahwa untuk memastikan bahwa dilevel keluarga mendapatkan pelayanan minimal bagi keluarga maka dilakukan suatu pendekatan yang dinamakan “Pendekatan Keluarga” (akan kami sampaikan di belakang) Dari sekian banyak program intervensi tentu untuk memonitoring dan evaluasi dibutuhkan data. Dan jumlah data tentu akan berkorelasi dan berbanding lurus dengan jumlah banyaknya program dan intervensi, sebagai gambaran variabel yang dibtuhkan unutk memonitoring dan evaluasi semua program diatas kami sampaikan pada slide “variabel data” ASI eksklusif Imunisasi dasar lengkap MP-ASI Penimbangan Vit A MTBS, MTBM Pemeriksaan Kehamilan Pelayanan Kes.preventif dan promotif di kelompok Lansia Pelayanan Kes. Santun Lansia di puskesmas dan RS Peningkatan kualitas Hidup Mandiri (Home care/long term care) Perlambatan proses Degeneratif (fisik, kognitif) Peran dalam kes .Keluarga dan masy. P4K Buku KIA ANC terpadu Kelas Ibu Hamil Fe & asam folat PMT ibu hamil TT ibu hamil Mendorong persalinan di Fasyankes APN (MAK III) dan KF IMD, Vit K 1 inj, Imm Hep B Rumah Tunggu Kemitraan Bidan Dukun KB pasca persalinan PONED-PONEK
Pelaksanaan Kespro Catin APN KB ANC PNC PKPR Remaja Catin Bumil Bulin Konseling KBPP Pelayanan KBPP* Informasi Kespro Pelayanan KB Interval* Kelas Ibu Hamil Buku KIA P4K Konseling KBPP Pelayanan Nifas Konseling KBPP Pelayanan KBPP* Kespro Catin APN Informasi Kespro KB ANC PNC PKPR Pemberian pelayanan KB di pelayanan kesehatan: Memberikan informasi kesehatan reproduksi pada remaja melalui PKPR dan UKS Memberikan informasi kesehatan reproduksi pada calon pengantin Pada ibu hamil: pemberian informasi dan konseling KB pasca persalinan melalui ANC, kegiatan kelas ibu hamil , buku KIA dan penguatan P4K. Pada ibu bersalin melalui Asuhan Persalinan Normal , kembali dilakukan konseling sekaligus pelayanan KB Pasca persalinan (bagi yang menginginkan AKDR pascaplasenta atau kontap pada persalian dengan SC) Pada ibu nifas melalui pelayanan nifas , kembali dilakukan konseling dan pelayanan KB pasca persalinan. Untuk PUS lainnya (tidak dalam kondisi hamil, bersalin, nifas) dilakukan pelayanan KB interval. Pelayanan KB diberikan dengan menggunakan “cafetaria” sistem dimana semua metode ditawarkan melalui konseling dengan Alat Bantu Pengambilan keputusan ber-KB. Sejak tahun 2011 , pemerintah telah meluncurkan program Jampersal, dan pelayanan KB masuk dalam Paket Jampersal Remaja Catin Bumil Bulin Bufas PUS lainnya file d: litbang/donald SJSN
PENGUATAN AKSES DAN KUALITAS ANC: Akses : K1-K4 Kualitas: 10 T (“artikulasi”) Persalinan dan Nifas Akses : Bersalin oleh tenaga kesehatan melalui Kemitraan Bidan Dukun dan Rumah Tunggu Kelahiran Kualitas : Bersalin di Fasyankes Pelaksanaan Penyeliaan Fasilitatif Penanganan Komplikasi Akses : - Tersedianya Fasyankes 24/7 Kualitas : Tersedianya Manual Rujukan Tenaga Kesehatan yang terlatih PONED Pelayanan KB Akses : - Puskesmas melaksanakan KB berkualitas - Alokon tersedia dlm jumlh & jenis yg cukup di semua faskes - Pelayanan KB masuk dlm Paket Manfaat JKN Kualitas : Peningkatan kapasitas nakes (pelatihan CTU, KB- PP & konseling ABPK-KB Manajemen Audit Medik Penguatan tim jaga mutu pelayanan KB Kespro Akses - Puskesmas yang mampu PKRT Kualitas : Puskesmas dgn tenaga kesehatan terlatih untuk PKRT
Pelayanan ASUHAN ANTENATAL terpadu
ANC Terpadu: pelayanan antenatal berkualitas agar: Kehamilan sehat, bersalin dengan selamat, dan Bayi lahir sehat. Ibu hamil dengan masalah gizi Ibu hamil berisiko Ibu hamil dgn komplikasi kebidanan Ibu hamil SEHAT Ibu hamil dengan PTM Ibu hamil dgn penyakit menular (Hepatitis) Ibu hamil dengan gangguan jiwa ANC Ibu hamil Persalinan aman ,Bayi Sehat Rujukan penang gizi dan tinjutnya Perencanaan persalinan aman di faskes Penanganan komplikasi dan rujukan Rujukan penang PM dan tinjutnya Rujukan penang PTM dan tinjutnya Rujukan penang gg jiwa dan tinjutnya Permenkes No.97 Tahun 2014 10 T
Pelayanan Antenatal Sesuai Standar ( Permenkes No Pelayanan Antenatal Sesuai Standar ( Permenkes No. 43 Tahun 2016 tentang SPM) 1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan 2 Ukur Tekanan Darah 3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA) 4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri 5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin 6 Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian Imunisasi TT bila diperlukan ) 7 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama kehamilan) 8 Test Lab Sederhana (Hb, Golongan Darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi), yang pemberiannya disesuaikan dengan trimester kehamilan) 9 Tata Laksana / Penanganan Kasus sesuai Kewenangannya 10 Temu Wicara (Konseling) 10 T 5T + 7T + 10T
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU Ibu Hamil ANC Ibu hamil beresiko Ibu Hamil dengan Komplikasi Kebidanan Ibu Hamil dengan masalah gizi Ibu Hamil dengan PTM Ibu Hamil dengan IMS Ibu Hamil dengan HIV AIDS Ibu Hamil dengan malaria Ibu Hamil dengan TB Ibu Hamil dengan Hepatitis* Ibu Hamil dengan masalah Kejiwaan* Masalah Penanganan lebih lanjut sesuai masalah Rujuk Persalinan Aman Ibu Hamil sehat Note : Walaupun dirujuk, NAKES penanggung jawab wilayah tetap melakukan pemantauan * : dalam proses penjajagan
BUKU KESEHATAN IBU & ANAK (BUKU KIA) Kehamilan Persalinan Pelayanan Ibu Nifas & Neonatal Bayi (0-11 Bulan) Anak Balita 1-6 tahun Ante Natal Care sesuai standar Persalinan oleh tenaga kesehatan Kunjungan Ibu Nifas & Kunjungan Neonatal (MTBM) Imunisasi Pemantauan & Yankes Tumbang & Bayi Sakit Pemantauan & Yankes Tukem & Anak Balita Sakit Catatan Ibu KB Pasca Salin Catatan Anak Surat Keterangan Lahir Catatan Kunjungan neonatal Catatan Imunisasi Catatan Kesehatan Ibu Catatan Kesehatan Anak BUKU KIA
PERAN BIDAN Sebagai Pelaksana Sebagai Pengelola Sebagai Pendidik Sebagai Peneliti Bagaimana menjalankan peran- peran di atas dalam implementasi fungsi profesi
BIDAN SEBAGAI PELAKSANA Sebagai pelaksana memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita dalam siklus kehidupannya yaitu asuhan ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neoantus, bayi anak dan balita, remaja, masa antara, keluarga berencana dan lansia. Sebagai pelaksana bidan mempunyai tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas
BIDAN SEBAGAI PENGELOLA Peran sebagai Pengelola Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim. 1) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerjanya. 2) Berpartisipasi dalam tim. Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan sektor lain melalui dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
BIDAN SEBAGAI PENDIDIK Peran sebagai Pendidik Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu: Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien Melatih dan membimbing kader. KADER BIDAN TRANSFER Of KNOWLEDGE IBU SASARAN
BIDAN SEBAGAI PENELITI Peran Sebagai Peneliti/Investigator Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, yaitu: Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan. Menyusun rencana kerja pelatihan. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.
ANC / HAMIL INC / BERSALIN PNC / POST PARTUM Peran Bidan dalam pencegahan stunting melalui Peningkatan pelayanan Kesehaatn IBU & neonatal ANC / HAMIL ANC sesuai standar Konseling IMD, ASI Ekslusif dan KB P4K Melibat suami dan keluarga dlm konseling APN sesuai standar IMD Asuhan BBL sesuai standar INC / BERSALIN Asuhan bayi baru lahir Memfasilitasi pemberian ASI ekslusif Asuhan nifas & KB Asuhan Sayang Ibu dan Bayi Penkes dan konseling pada suami/kel – mendukung pemberian ASI ekslusif PNC / POST PARTUM
Makan kepiting di atas genting Makan ikan diatas meja Sangat penting turunkan Stunting Untuk wujudkan Majalengka Raharja
TERIMA KASIH SALAM SEHAT Hadirin sekalian, Saya mengucapkan terima kasih untuk kehadiran saudara – saudara di tempat ini untuk mengikuti Forum nasional KIA, KB dan Gizi. Saya berharap melaui kegiatan ini dapat meningkatkan komitmen dan dukungan kebijakan dalam upaya penurunan AKI, AKB dan prevalensi stunting. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Forum nasional KIA, KB dan Gizi secara resmi saya buka. Semoga pertemuan ini berjalan lancar dan bermanfaat dalam pembangunan kesehatan di Indonesia khususnya bagi peningkatan kesehatan ibu dan anak, KB dan gizi. Demikian sambutan dan arahan saya, atas perhatian Saudara-Saudara saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.