Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Pendopo, 16 Juli 2019
Situasi Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
5/30/2016
5/30/2016
REMAJA Masa transisi antara masa anak dan dewasa 10 -18 TAHUN (UUD NO.23 TAHUN 2002: PERLINDUNGAN ANAK) 10 – 19 TAHUN (WHO) Masa transisi antara masa anak dan dewasa Masa penuh paradoks, secara biologis dapat menjadi ayah atau ibu tapi belum dewasa
KEBIJAKAN
PMK 25/2014 Bapak/Ibu yang Terhormat, Dasar Hukum untuk pelaksanaan UKS/M yang kita miliki sebenarnya telah cukup banyak, antara lain : UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Perpres No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN tahun 2015 – 2019 yang diantaranya memasukkan Penjaringan Kesehatan (pemeriksaan kesehatan bagi peserta didik kelas 1, 7 dan 10) yang juga merupakan salah satu kegiatan UKS sebagai indikator pembangunan nasional Inpres No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Pada Inpres ini Presiden menginstruksikan kepada 12 K/L termasuk Gubernur dan Bupati untuk melaksanakan Kegiatan-kegiatan Germas termasuk UKS yang pada inpres merupakan kewajiban sektor kemendikbud, kemenag dan pemda Kepmenkes No HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 yang memasukkan penjaringan kesehatan, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, dll sebagai upaya kesehatan untuk anak usia sekolah dan remaja untuk mencapai indikator pembangunan nasional Permenkes No 25 tahun 2014 tentang upaya kesehatan anak yang menyatakan pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja dilakukan paling sedikit melalui UKS dan PKPR Telah ada pula Permenko PMK tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja Tahun 2017 – 2019 yang berisi 8 isu kesehatan terkait usia sekolah dan remaja dan upaya/strategi yang perlu dilakukan K/L untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan remaja PMK 25/2014
PASAL 6 : SPM BIDANG KESEHATAN
Puskesmas PKPR PKPR adalah Pelayanan kesehatan yg ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja, menerima remaja dgn tangan terbuka, menghargai remaja, dapat menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan yg terkait dgn kesehatanya, efektif dan efisien dlm memenuhi kebutuhan tsb
UMUM KHUSUS TUJUAN Optimalisasi yankes remaja di Puskesmas Meningkatkan penyediaan yankes remaja yg berkualitas Meningkatkan pemanfaatan Puskesmas oleh remaja untuk mendapatkan yankes Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam pencegahan masalah kesehatan khusus remaja Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yankes remaja. KHUSUS
KARAKTERISTIK PKPR Kebijakan yg peduli remaja Memenuhi hak remaja sesuai dgn kesepakatan tidak membatasi pelayanan Menjamin privasi dan kerahasiaan Mempromosikan kemandirian remaja Menjamin biaya yg terjangkau / gratis Prosedur pelayanan yang peduli remaja Pendaftaran dan pengambilan kartu yg mudah dan dijamin kerahasiannya Waktu tunggu pendek Dapat berkunjung sewaktu waktu dgn atau tanpa perjanjian terlebih dahulu
KARAKTERISTIK PKPR Petugas Khusus Yang peduli Remaja Memp perhatian dan peduli Termotivasi bekerja sama dgn remaja Tidak menghakimi, Dapat dipercaya , dpt menjaga kerahasiaan Dapat ditemui pada kunjungan ulang Petugas pendukung peduli remaja Menunjukan sikap menghargai Mempnyai kompetens sesuai bidangnya Memp motivasi untuk menolong
KARAKTERISTIK PKPR Fasilitas kes yg peduli remaja Lingkungan yg aman Lokasi pely yg aman & mudah dicapai Fasilitas yg baik,menjamn kerahasiaan Jam kerja yg nyaman Partisipasi / keterlibatan remaja Remaja mendapat informasi yg jelas. Remaja perlu dimotivasi menghargai hak orang lain Remaja perlu dilibatkan secara aktif dlm perencanaan,pelaks, penilaian
Keterlibatan masyarakat Berbasis masy, luar gedung, yan sebaya --------------- lanjutan CIRI KHAS/KARAKTERISTIK PKPR Keterlibatan masyarakat Mengetahui keberadaan/menghargai nilai Dukung kegiatan/bantu tingkatkan mutu Berbasis masy, luar gedung, yan sebaya Yan luar gedung (termasuk UKS) Pendidik/konselor sebaya (Peer educator) 9/15/2019
Pelayanan harus sesuai & komprehensif --------------- lanjutan CIRI KHAS/KARAKTERISTIK PKPR Pelayanan harus sesuai & komprehensif Menyediakan paket komprehensif&rujukan Menyederhanakan proses/prosedur yan Pelayanan berkualitas Dipandu pedoman/protap tatalaksana teruji Sarana/prasarana cukup utk yan essensial Punya sistim jaminan mutu bg pelayanannya (quality assurance) Pelayanan yang efisien Punya sistim informasi manajemen (SIM) termasuk informasi biaya & pemanfaatan 9/15/2019
KRITERIA PKPR
Pelayanan konseling kepada semua remaja yang memerlukan konseling yang kontak dengan petugas kesehatan Membina minimal 1 sekolah (sekolah umum; sekolah berbasis agama) Melakukan KIE 2 kali setahun Melatih KKR/konselor sebaya 10% jumlah murid di sekolah binaan Puskesmas PKPR Konselor sebaya Puskesmas PKPR
Jenis Kegiatan dalam PKPR Pemberian informasi dan edukasi Pelayanan klinis medis (termasuk pemeriksaan penunjang & rujukan) Konseling Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) Melatih Konselor Sebaya Kespro, HIV-AIDS, IMS/ISR, Napza, gizi
Strategi Ada tempat pelayanan dan konseling remaja Ada petugas pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) yang terlatih Keterlibatan remaja aktif menjadi Peer Conselor (kader remaja) sehingga dapat menjangkau pelayanan remaja sebaya Adanya kegiatan Focus Group Diskusi (FGD) antar remaja sebaya untuk menambah pengetahuan kesehatan remaja. Dilaksanakan bisa di sekolah, tempat remaja berkumpul, kelompok PMR, kelompok pramuka, kelompok kesenian, OSIS, dll. Keterlibatan masyarakat sebagai pembina kelompok remaja, misal guru BK, pembina kelompok remaja yang lain
Tahapan pelayanan pada klien di gambarkan seperti di Bawah ini 1. Klien datang ( kiriman / sendiri ) Loket umum Loket khusus Langsung Dregister diruang konseling
KEGIATAN PKPR Dalam Gedung : Pelayanan Konseling waktu jam 8.00-13.00 dan dengan perjanjian. Konseling, Pengobatan dasar, Rujukan. Luar Gedung : Skrining kesehatan siswa SMP dan SMA, Pelatihan peer conselor dalam sekolah dan luar sekolah , pelatihan guru BK, Survey kecil, penyuluhan,penyuluhan interaktif lewat radio, mengisi MOS, seminar dll
ALUR KLINIK REMAJA
Konseling antar remaja Alur PKPR di Luar Gedung Puskesmas Konseling antar remaja Rujukan Kader Remaja Sekolah Rujukan Guru BP Remaja Puskesmas Kader Remaja Anjal/ Karang Taruna Rujukan Fasilitator Remaja Luar sekolah Rujukan
STRATEGI PKPR Pelatihan PKPR internal Puskesmas (linprog). Advokasi dan koordinasi dgn linsek di tingkat Kecamatan: SK Tim Pembina UKS Kecamatan. Sosialisasi program PKPR ke dinas pendidikan, DEPAG (KUA Kec), semua sekolah SMP, SMA, MTS, MA di wilayah kerja. Melakukan survey2 kecil dalam dan diluar sekolah mengenai perilaku remaja untuk data dasar dan bahan advokasi. Melakukan promosi Program PKPR lewat leaflet, spanduk, iklan yellow pages. Kemitraan.
Tugas & Peran Peer Conselor Mengadakan diskusi informal dlm kelompok kecil. Mengorganisir dan mengadakan diskusi kelompok secara formal. Mengajar/memberi informasi teman-teman sebaya tentang kespro, napza dll. Mengorganisir pertemuan mengenai masalah pendidikan (untuk dibicarakan oleh orang lain). Mengikuti event-event : mis Hari AIDS sedunia, Hari Anti Madat sedunia, Hari Bebas Tembakau dll.
FOTO KEGIATAN PEER CONSELOR Pelatihan Peer Conselor Simulasi konseling Remaja saat pelatihan Peer Conselor. Suasana pelatihan Peer Conselor . 1 2 3
FOTO KEGIATAN PEER CONSELOR Peer conselor konsultasi di ‘Klinik Remaja’. Kreativitas Peer Conselor di ‘Klinik Remaja’. Design warna, tata ruang ‘Klinik Remaja’ & lukisan oleh Peer Conselor. 1 2 3
Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar SPM Kab/Kota : Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR Pernyataan Standar Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar pada anak usia pendidikan dasar di dalam dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun ajaran Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi : Skrining kesehatan. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan. Dilakukan pada anak usia setingkat kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar sekolah.
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR 1. Skrining Kesehatan Penetapan sasaran : anak setingkat usia pendidikan dasar (7 sampai dengan 15 tahun) menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar dengan mempertimbangkan estimasi hasil survei yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah Pelaksanaan skrining kesehatan : Di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan Di luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dll Jenis Pemeriksaan meliputi Penilaian Status Gizi Pemeriksaan Tanda Vital Penilaian Kesehatan Gigi dan Mulut Penilaian Kesehatan Indera
2. Tindak Lanjut Hasil Skrining Kesehatan PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR 2. Tindak Lanjut Hasil Skrining Kesehatan Umpan Balik Hasil Skrining Kesehatan Puskesmas menginformasikan hasil skrining kesehatan ke pihak sekolah Sekolah/guru kelas menginformasikan hasil skring kesehatan ke orang tua/wali Rujukan Puskesmas menginformasikan siapa saja anak perlu dirujuk dan masalah kesehatannya / memberikan surat rujukan Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan sesuai masalah kesehatan yang banyak ditemukan di sekolah/madrasah/wilayah tersebut Dapat pula ditingkatkan dengan penerapan model sekolah/madrasah sehat untuk meningkatkan perubahan pengetahuan dan perilaku menjadi lebih sehat / pembinaan lingkungan sekolah sehat
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan Pelaksana : Tenaga kesehatan: Dokter/ dokter gigi, atau Bidan, atau Perawat termasuk perawat gigi Tenaga gizi Tenaga kesehatan masyarakat Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu Guru Kader kesehatan/ dokter kecil/peer counselor Kegiatan SDM Kesehatan Skrining Kesehatan pemeriksaan status gizi Guru Tenaga pendamping di Lapas/LPKA Tenaga pendamping/ pekerja sosial di Panti/LKSA Dokter Kecil, kader kesehatan remaja termasuk kader posyandu remaja Tenaga Gizi b. pemeriksaan tanda-tanda vital dokter/dokter gigi/bidan/perawat/perawat gigi kader posyandu remaja c. pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut Guru BK, Guru UKS d. pemeriksaan ketajaman Indera dokter/bidan/perawat Contoh pembagian tugas
Prosedur Skrining Kesehatan dan Pencatatan Pelaporan
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Kegiatan : Penjaringan Kesehatan : Pemeriksaan Kesehatan bagi peserta didik 1, 7 dan 10 Pemeriksaan Kesehatan Berkala : Pemeriksaan Kesehatan bagi peserta didik 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11 dan 12 Dilaksanakan minimal 1 kali/tahun Puskesmas dan Sekolah/Madrasah berkoordinasi menentukan jadwal pelaksanaan, penyediaan sarana prasarana dan pembagian tugas Sekolah menginformasikan kegiatan pada orang tua/wali pada saat MOS Pemeriksaan Kesehatan oleh Guru dan Kader Kesehatan Sekolah Pemeriksaan Kesehatan (Fisik) oleh Petugas Puskesmas, Kesimpulan dan Rujukan Tindak Lanjut : - Puskesmas : Laporan ke Dinkes dan TP UKS - Sekolah : informasikan ke orang tua /wali Status gizi Kesehatan penglihatan Kesehatan pendengaran Kesehatan gigi dan mulut Kesehatan reproduksi Gaya Hidup Kebersihan Diri (kulit) Kesimpulan dan Rujukan PEMBAGIAN TUGAS Puskesmas SARANA & PRASARANA Puskesmas : UKS Kit Form Rekapitulasi Form rujukan Riwayat kesehatan Riwayat imunisasi Status gizi (TB, BB, IMT) Kesehatan Mata (Snellen Chart) Kesehatan intelegensia Kesehatan mental emosional Kebersihan Diri (kuku dan rambut) Kebugaran Jasmani SARANA & PRASARANA Sekolah : sarana prasarana UKS (timbangan, pengukur tinggi badan), Form kuesioner, Buku Rapor Kesehatanku Sekolah (Guru dan Kader Kesehatan Sekolah)
Alur Pelaksanaan Penjaringan Kesehatan & Pemeriksaan Berkala
Penggunaan Buku Rapor Kesehatanku (Catatan Kesehatan) HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN Riwayat kesehatan Status imunisasi Riwayat kesehatan keluarga Kebersihan diri Kesehatan reproduksi Kesehatan mental emosional Kesehatan intelegensia Pemeriksaan tanda vital Pemeriksaan status gizi Pemeriksaan penglihatan Pemeriksaan pendengaran Pemeriksaan gigi dan mulut Pemeriksaan kebugaran jasmani DICATAT Jika catatan siswa terdapat pada kotak berwarna MERAH artinya siswa tersebut HARUS DIRUJUK 5/30/2016
Contoh 1 Status gizi : normal, kes gigi : terdapat karies dan plaque, kes penglihatan : baik, kes pendengaran : terdapat serumen, kes mental emosional : baik √ TTD Pemantauan guru dan orang tua kebersihan gigi
Contoh 2 Status gizi : kurus, risiko anemia, kes gigi : baik, kes penglihatan : visus 6/20, kes pendengaran : baik , kes mental emosional : baik √ TTD Pemantauan guru dan orang tua konsumsi makanan bergizi (sayur dan maknan tinggi zat besi dan vitamin A)
Contoh 3 Status gizi :baik, kes gigi : baik, kes penglihatan : baik, kes pendengaran : baik , terdapat masalah kes mental emosional , terdapat masalah kes reproduksi √ TTD Pemantauan orang tua pola hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan bergizi, konseling guru BK
Tindak Lanjut Hasil Penjarkes Rujukan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan apabila didapatkan Masalah Kesehatan Tindak Lanjut dan Pemantauan oleh guru sekolah Tindak Lanjut dan Pemantauan oleh orang tua
Penutup
X MENYIAPKAN GENERASI EMAS UNTUK BONUS DEMOGRAFI REMAJA 17% USIA PRODUKTIF 70% Kelompok remaja memiliki jumlah sangat banyak yaitu 18% dari jumlah penduduk, intervensi atas masalah kesehatan remaja akan memberikan daya ungkit yang besar untuk status kesehatan masyarakat. UU Kesehatan mengamanahkan mewujudkan remaja yang sehat dan produktif . 45 X
Terima kasih
Prosedur Pengukuran BB Prosedur Pengukuran TB 1. Pengukuran BB dan TB Prosedur Pengukuran BB Prosedur Pengukuran TB Letakan timbangan di tempat yang datar 1 Penempatan Alat Ukur : Microtoise 1 Pastikan posisi awal jarum pada angka NOL 2 2 Pengukuran TB Posisikan anak berdiri di atas (tengah) timbangan dan catat Hasil Catatan Pastikan hiasan rambut, alas dan kaos kaki sudah dilepas 3 Catatan Anak yang akan ditimbang diupayakan berpakaian seminimal mungkin dan tanpa beban tambahan (misal : sepatu, kaus kaki, topi, jaket, perhiasan, hand phone, dll.)
Prosedur Penempatan Microtoise Letakkan microtoise di lantai yang rata dan menempel pada dinding yang tegak lurus 1 Paku/tempelkan ujung pita meteran pada dinding 3 Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada jendela baca menunjukan angka nol 2 Geser ke atas kepala microtoise sampai ujung pita yang menempel pada paku 4
Prosedur pengukuran Tinggi Badan Posisikan anak tegak bebas, bagian belakang kepala, tulang belikat, pantat dan tumit menempel ke dinding 3 Posisikan anak berdiri tegak lurus dibawah microtoise membelakangi dinding 1 Posisikan kepala anak berada dibawah alat geser microtoise, pandangan lurus ke depan 2 6 Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca harus sejajar dengan garis merah Posisikan kedua lutut dan tumit rapat 4 Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merah dari angka kecil ke arah angka besar 7 Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala balita 5 Catat hasil pengukuran 8
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) 2. Perhitungan Status Gizi dan Perawakan Tubuh Perhitungan Status Gizi Status Gizi (IMT berdasarkan umur (IMT/U)) PLOT HASIL IMT PADA GRAFIK PERTUMBUHAN SESUAI UMUR (IMT/U) Berat Badan (kg) Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) IMT = Perhitungan Perawakan Tubuh Perawakan : -- menunjukan proporsi TB menurut sesuai usia DIPLOT HASIL TINGGI BADAN (TB) PADA GRAFIK PERTUMBUHAN SESUAI UMUR (TB/U) Catat Hasil Perhitungan Status Gizi dan perawakan pada Buku Rapor Kesehatan
Status Gizi = IMT berdasarkan umur (plot dalam grafik pertumbuhan anak sekolah di Buku Rapor Kesehatan) Perhitungan BB saja tidak dapat menunjukkan bahwa anak tersebut normal/kurus/gemuk Perhitungan IMT saja juga tidak dapat menunjukkan bahwa anak tersebut normal/kurus/gemuk Perhitungan status gizi anak sekolah berbeda dengan perhitungan status gizi pada orang dewasa Perawakan = Tinggi Badan berdasarkan umur (plot dalam grafik pertumbuhan anak sekolah di Buku Rapor Kesehatan) Perhitungan TB saja tidak dapat menunjukkan bahwa anak tersebut pendek/normal Perhitungan pendek/normal tidak bisa dengan membandingkan tinggi anak dengan teman sebaya di kelas/sekolah
Stunted Severe Stunted
Pemeriksaan Kebersihan Diri
Penilaian Skoring Kuesioner dalam Penjaringan Kesehatan Kuesioner Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala (Riwayat kesehatan keluarga, riwayat kesehatan peserta didik, gaya hidup (pola sarapan, jajan, risiko merokok, penyalahgunaan napza), kesehatan reproduksi) Kuesioner Mental dan Emosional Kuesioner Kesehatan Intelegensia Pembagian Kuesioner oleh Guru/Wali Kelas Pengisian oleh Peserta Didik Pengumpulan kuesioner yang telah terisi Skoring Hasil Pengisian kuesioner Intrepretasi Hasil
Skoring Pemeriksaan Kesehatan Mental dan Emosional Tahapan Berikan nilai sesuai dengan tabel
Skoring Pemeriksaan Kesehatan Mental dan Emosional (2) 2. Skoring sesuai jenis kode Skoring Hasil Pemeriksaan SDQ 1). Skor Kesulitan Gejala Emosional (E) Masalah Perilaku (C) Hiperaktifitas (H) Masalah Teman Sebaya (P) 2) Skor kekuatan a. Prososial (Pr) Form Skoring Pemeriksaan Kes Mental Emosional
Skoring Pemeriksaan Kesehatan Mental dan Emosional (3) 3. Interpretasi Hasil berdasarkan jumlah skor (untuk usia 11-18 th) Gejala Emosional (E) Normal : 0-5 Borderline : 6 Abnormal : 7-10 Hiperaktivitas (H) Normal : 0-5 Borderline : 6 Abnormal : 7-10 Masalah Perilaku (C) Normal : 0-3 Borderline : 4 Abnormal : 5-10 Masalah Teman Sebaya Normal : 0-3 Borderline : 4-5 Abnormal : 6-10 Perilaku Prososial Normal : 6-10 Borderline : 5 Abnormal : 0-4
Skoring Pemeriksaan Kesehatan Mental dan Emosional (4) 4. Pencatatan Hasil di Buku Rapor Kesehatanku
PRAKTIK PENGGUNAAN KUESIONER SDQ
Skoring Pemeriksaan Kesehatan Intelegensia Tahapan Berikan nilai sesuai dengan tabel
Skoring Pemeriksaan Kesehatan Intelegensia 2. Skoring sesuai jenis kode Modalitas Belajar : 1). V : Visual 2). A : Auditorik 3). K : Kinestetik 3. Interpretasi Hasil Modalitas Belajar : 1). Skor < 12 : Belum Optimal 2). Skor 12-18 : Cukup Optimal 3). Skor >18 : Optimal Dominasi Otak : Skor 0-8 : otak kiri Skor 9-12 : seimbang Skor 13-20 : otak kanan
Skoring Pemeriksaan Kesehatan Intelegensia Form Skoring Pemeriksaan Kes Intelegensia 4. Pencatatan Hasil di Buku Rapor Kesehatanku
PRAKTIK Praktik
Pengukuran dan Penilaian Kebugaran Jasmani Metode Pengukuran : intsrumen TKJI yang telah ditetapkan sebagai instrumen yang berlaku sebagai pengukuran kebugaran anak Indonesia single test Single Test tes Lari dengan jarak menengah sesuai dengan kelompok usia Tahapan Persiapan Persiapan tempat, Pemanasan sebelum memulai test, dll
Pengukuran dan Penilaian Kebugaran Jasmani D. Pencatatan Hasil Penilaian di Buku Rapor Kesehatanku
Model Sekolah/Madrasah Sehat
Model Sekolah/Madrasah Sehat Kegiatan UKS (Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian Sekolah Tahapan Pembentukan Model Sekolah/Madrasah Sehat MODEL SEKOLAH SEHAT 1. Advokasi 2. ASSESMENT AWAL 3. WORKSHOP HASIL ASSESMENT 4. ORIENTASI TEKNIS BAGI SEKOLAH DAN PUSKESMAS 5. SOSIALISASI ORANG TUA/ KOMITE SEKOLAH 6. .IMPLEMENTASI 7. BIMBINGAN TEKNIS 8. ASSESMENT AKHIR 9. EVALUASI TP UKS LINTAS PROGRAM LINTAS SEKTOR
Penerapan Pendidikan Kesehatan dalam Model Sekolah/ Madrasah Sehat Literasi Kesehatan 1 – 2 kali seminggu, selama 15 menit sebelum memulai pelajaran menggunakan Buku Rapor Kesehatanku Optimalisasi Olah Raga Optimalisasi 4 L pada saat jam istirahat/jam pelajaran olah raga Ekskul Wajib Olah Raga Ekstrakurikuler wajib olah raga/ bela diri/ seni minimal 1x/minggu Sarapan / Kudapan Bersama 1 – 2 kali seminggu, membawa bekal dengan menu bergizi seimbang dan kudapan buah Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah 1 kali seminggu (ekstrakurikuler),menggunakan Buku KIE Kesehatan Tingkat SD/MI oleh guru UKS Pembiasaan PHBS (Cuci Tangan Pakai Sabun dan Sikat Gigi) 1 – 2 kali seminggu merupakan rangkaian kegiatan sarapan/ kudapan bersama Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terintegrasi kurikulum / ekstrakurikulum Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat Mengajarkan 10 keterampilan psikososial. Terintegrasi mata pelajaran guru BK Peregangan di Sela Jam Belajar Dilaksanakan di sela jam pelajaran secara serentak (kode dari bel sekolah), minimal 1 kali/minggu 5/30/2016
Penerapan Pelayanan Kesehatan dalam Model Sekolah/ Madrasah Sehat Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Kegiatan pemeriksaan kesehatan peserta didik meliputi pemeriksaan status gizi, risiko anemia, kes gigi dan mulut, pendengaran, penglihatan, penilaian kesehatan reproduksi, gaya hidup, mental emosional, intelegensia dan kebugaran jasmani Penjaringan Kesehatan peserta didik kelas 1, 7 dan 10 Pemeriksaan Berkala peserta didik kelas 2,3,4,5,6, 8,9,11, 12 Dilaksanakan minimal 1 kali setiap tahun ajaran oleh Puskesmas dan Sekolah Hasil pemeriksaan kesehatan dicatatkan pada buku rapor kesehatanku BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Pemberian imunisasi : DT dan Campak/MR bagi peserta didik kelas 1 Td bagi peserta didik kelas 2 dan 5 Pemberian Obat Cacing Kegiatan pencegahan kecacingan melalui pemberian obat cacing bagi peserta didik SD/MI setingkat Pemberian Tablet Tambah Darah Kegiatan pencegahan anemia bagi remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah 1 tablet/minggu bagi peserta didik perempuan di SMP/SMA setingkat 5/30/2016
Penerapan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat dalam Model Sekolah/ Madrasah Sehat Pemanfaatan Pekarangan Sekolah Pemanfaatan pekarangan/lahan sekolah dengan penanaman tanaman pangan (sayur/buah) dan obat Penerapan 5 S Penerapan Senyum, Salam Sapa, Sopan, Santun. Dilaksanakan setiap hari Pemberantasan Sarang Nyamuk Pembinaan Kantin dan PKL Sekitar Sekolah Kegiatan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan peserta didik dan sekolah Dilakukan setiap hari oleh Jumantik dan dilaporkan ke guru UKS setiap minggu1x/minggu Inspeksi higiene sanitasi dan keamanan makanan jajanan kantin sekolahdan PKL sekitar sekolah Pembinaan menu kantin sekolah Pengelolaan Sampah Pelaksanaan pemilahan sampah Proses Reuse, Reduce, Recycle sampah di sekolah Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Tanpa Napza (KTN) & tanpa kekerasan (KTK) Penerbitan peraturan dan penerapan KTR ,KTN dan KTK Sosialisasi Pencegahan merokok& NAPZA Konseling berhenti merokok 5/30/2016