SEJARAH ISLAM PERANG BADAR LATAR BELAKANG Setelah hijrah, umat Islam menyadari bahwa mereka harus siap berperang. Di Arab, zaman pra Islam perampasan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETELADANAN RASULULLAH SAW dalam Membina Ummat PERIODE MADINAH
Advertisements

Start Perkembangan Islam Di Dunia
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Keteladanan Rasulullah Saw. DALAM MEMBINA UMAT PADA PERIODE MAKKAH
Jurusan Tarbiyah PAI 08.T Yanti Mulyanti.
PERANG UHUD Laela Pujiwati Nurhana Muhamad Hisyam R Rita Fatmarani
BAB XI SIROH SAHABAT.
HADITS KEDUAPULUH DUA.
MENUTUP AURAT ITU WAJIB
NABI MUHAMMAD SAW. DAN PERUBAHAN MASYARAKAT ARAB
ZAKAT PADA MASA ROSULULLAH SAW DAN KHALAFAUR RASYIDIN
Khairunissa Dhara D. (11) Laela Dewi Maharani (12)
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Oleh: Luthfia Anggit K. (13) Monika Septia Khozaain (14)
Dakwah Rasulullah di Madinah
Selamat Mengikuti Quiz Ramadhan ….
KETELADANAN RASULULLAH PERIODE MADINAH
Keteladanan Rasulullah Saw. DALAM MEMBINA UMAT PADA PERIODE MAKKAH
Peristiwa Fathu Makkah (penaklukan kota Mekah)
Persaudaraan Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar
hijrah nabi muhammad Saw ke madinah dan piagam madinah
SMA NEGERI I WURYANTORO
Kisah Sahabat Nabi Tidur di Atas Pembaringan Nabi saw
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Al-Qur’an Kelompok 6.
DAKWAH NABI PERIODE MADINAH
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Perjuangan Nabi Muhammad saw.
PERJANJIAN AQABAH.
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
BERBISNIS SECARA SYAR’I…
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Menemani Rasulullah di Surga
ASSALAMU’ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH
BAB 3 : PEPERANGAN RASULULLAH S.A.W.
SEJARAH ARAB MASA NABI MUHAMMAD SAW.
MENUTUP AURAT ITU WAJIB
Disampaikan di Dauroh Marhalah I KAMMI Daerah Bandung
Tahun Gajah Dan Kelahiran Nabi Muhammad SAW o
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
Kisah Teladan Nabi Ulul Azmi
DAKWAH NABI PERIODE MADINAH
Start Perkembangan Islam Di Dunia
A. PERJUANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW Faktor pendorong Rasulullah saw. hijrah ke Madinah : 1.Penduduk Madinah yang berikrar memeluk Islam di Bukit Aqaba.
MODUL SIRAH NABAWIYAH.
Kelas Bimbingan Dewasa
MENENGAH 3 SEJARAH ISLAM
Surah Ad-Dhuha Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Terjemahan Surah Al-Nasr Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
KERAJAAN ISLAM DI MADINAH
غزوة بدر الكبرى إكمال مولان اكبر.
BAB 2: PUASA PADA BULAN RAMADAN
Hadits-hadits ttg Dajjal
Sirah KBK 6 Modul 1.
BAB 2 : RASULULLAH S.A.W. BERHIJRAH KE MADINAH
Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw di Mekah
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
BAB 6: MENJAGA AKHLAK DALAM BERPAKAIAN
BAB 2 : KHALIFAH ABU BAKAR AL-SIDDIQ R.A.
BAB 7: MENJAGA AKHLAK DALAM MAKAN DAN MINUM
Perjuangan Nabi di Kota Mekah dalam Menegakan Agama Islam Oleh : Felita Ulfa Fauziyyah Robiatul Adhawiyah.
PERISTIWA PENTING SESUDAH HIJRAH
Zoel Creative AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID Disarikan dari buku: MISTERI SHALAT SUBUH Karya Dr. Raghib As-Sirjani.
Transcript presentasi:

SEJARAH ISLAM PERANG BADAR

LATAR BELAKANG Setelah hijrah, umat Islam menyadari bahwa mereka harus siap berperang. Di Arab, zaman pra Islam perampasan adalah cara yang diperbolehkan saat persediaan makanan menipis. Nabi Muhammad SAW memerintahkan dua kelompok kaum Muhajirin untuk menghadang kafilah dagang kaum Quraisy yang merebut harta kaum Muslimin yang mereka tinggalkan di Mekah. Kabar pencegatan ini terdengar sampai telinga kaum Quraisy dan dianggap sebagai tantangan kaum Muslimin terhadap pasukan Quraisy.

KEKUATAN PASUKAN ISLAM Perang Badar yang terjadi pada bulan Ramadhan 2 Hijriyah hanya diikuti kurang lebih 317 pasukan. Dan dipimpin langsung oleh Rasulullah. Pasukan dibagi menjadi 2 batalyon : 1.Batalyon Muhajirin. Benderanya diserahkan kepada Ali bin Abu Thalib 2.Batalyon Anshar. Benderanya diserahkan kepada Sa’ad bin Mu’adz.

PERSIAPAN PERANG 1. Rasulullah SAW bersama pasukan berangkat menuju Badar di pesisir laut Merah. 2. Abu Sufyan sebagai penanggung jawab kafilah dagang Quraisy yang membawa harta senilai 5000 dinar emas mengubah alur perjalanan sehingga kafilah dagang itu dapat terhindar dari cegatan pasukan Muslimin. 3. Setelah mendengar kabar dari Abu Sufyan, bahwa mereka bisa meloloskan diri, pasukan kaum Quraisy Mekah akan kembali ke Mekah namun Abu Jahal tetap memaksa untuk melanjutkan perjalanan ke Badar dan bersembunyi di balik bukit pasir, di pinggiran wadi Badar.

STRATEGI KAUM MUSLIMIN 1. Awalnya posisi pasukan Islam kurang strategis 2. Rasulullah SAW menyelenggarakan Majelis Tinggi Pemusyawaratan Militer 3. Walaupun pasukan Muslimin sedikit tapi semangat mereka untuk berperang tidak pernah mengendur. 4. Pasukan Islam melanjutkan perjalanan menuju Ad-Dabah dan meninggalkan Al- Hanan, yaitu sebuah bukit pasir yang menyerupai gunung lalu tiba di dekat Badar. 5. Rasulullah melakukan pengintaian dengan ditemani Abu Bakar As-Shidiq hingga memperoleh informasi data akurat tentang pasukan Mekah yang jumlahnya jauh lebih banyak dari kaum Muslimin.

MENJELANG PEPERANGAN 1. Pada malam hari itu Allah menurunkan hujan yang sangat lebat sehingga orang- orang Musyrik basah kuyup dan menghambat langkah mereka untuk maju. 2. Tanah menjadi kesat, pasir menjadi gempal, dan pijakan kaki menjadi mantap setelah hujan itu. 3. Pasukan kaum Muslimin telah menempati posisi yang strategis yaitu di dekat mata air Badar. 4. Rasulullah SAW dibuatkan tempat khusus untuk memberi komando dan Sa’ad bin Mu’adz beserta beberapa pemuda Anshar menjaga tenda Rasulullah SAW.

JALANNYA PERANG BADAR 1. Malam itu adalah malam Jum’at, 17 Ramadhan 2 Hijriyah. Malam itu dimanfaatkan kaum Muslimin untuk lebih banyak berdoa kepada Allah. 2. Malam itu pasukan Quraisy menghabiskan waktu di Al-Udwatul dan paginya mereka turun ke lembah Badar. 3. Setiap orang dari kaum Quraisy yang akan mengambil air di sumur Badar pasti terbunuh kecuali Hakim bin Hizam. Setelah itu ia masuk Islam.

BARA PEPERANGAN MENYALA 1. Orang yang pertama menyulut api peperangan adalah Al Aswad bin Abdul Asad Al Makhzumi yaitu seorang lelaki berperangai kasar dan buruk akhlaknya dari kaum Quraisy. 2. Kedatangannya disambut Hamzah bin Abdul Muthalib dan keduanya saling menyerang. 3. Setelah korban pertama yaitu Al Aswad maka perang tidak dapat dihindarkan lagi dan terjadi duel satu lawan satu. 4. Setelah terjadi duel satu lawan satu dan orang musyrik kehilangan 3 komandan pasukan merek menyerang dengan penuh amarah dan membabi buta. 5. Jumlah pasukan yang tidak seimbang tidak menggentarkan kaum Muslimin. Mereka terus berjuang dan berdoa kepada Allah.

PERTOLONGAN ALLAH 1. Rasulallah terus berdoa meminta pertolongan Allah. Kemudian Allah mewahyukan kepada Rasulullah surat Al Anfal : 9 ( Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kalian dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut ). 2. Rasulullah tiba-tiba diserang kantuk hanya dalam sekejab saja lalu mendongakkan kepala seraya bersabda : “ Bergembiralah wahai Abu Bakar Jibril telah datang di atas gulungan- gulungan debu.” 3. Kemudian Rasulullah keluar dari pintu tenda dengan menggunakan baju besi seraya mengucapkan : “ Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” ( Al Qomar : 45 ). 4. Setelah itu, Rasulullah memungut segenggam pasir lalu mendekat ke arah pasukan Quraisy sembari bersabda : “ Wajah-wajah yang buruk.” Kemudian Rasulullah menaburkan pasir hingga mengenai wajah-wajah orang Musyrik.

SERANGAN BALIK 1. Rasulullah mengeluarkan perintah kepada pasukan kaum Muslimin agar mengadakan serangan balik lalu Beliau mengobarkan semangat mereka untuk terus berperang. 2. Kaum Muslimin bertempur hebat dengan bantuan para malaikat. Disebutkan dalam riwayat Ibnu Sa’ad, dari Ikrimah bahwa mereka berkata, “ Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang menyabetnya.” 3. Setelah melihat apa yang dialami orang musyrik, iblis yang menyerupai Suraqah, yang sejak semula menyertai pasukan Quraisy, melarikan diri dari kancah peperangan. 4. Tanda-tanda kegagalan dan kebimbangan mulai menyelimuti barisan orang musyrik setelah begitu banyak korban yang berjatuhan. Hal ini mempermudah kaum Muslimin untuk menghabisi lawan. 5. Dalam perang ini, Abu Jahal tewas.

PASCA PERANG 1. Setelah perang berakhir, Rasulullah masih berada di Badar selama tiga hari untuk menyelesaikan urusan dan pembagian harta rampasan. 2. Nabi dan bersama pasukannya bergerak kembali ke Madinah setelah tiga hari berada di Badar. 3. Para tawanan tidak disiksa atau dibunuh namun kaum Muslimin mengambil tebusan atas mereka.

IBRAH Di dalam surat Al Anfal, merupakan penjelasan dari Allah tentang perang Badar. 1. Pertama, Allah hendak mengalihkan pandangan kaum Muslimin ke akhlak mereka yang kurang baik pada masa lampau, agar mereka berusaha menyucikan diri. 2. Kemenangan kaum Muslimin nyata karena dukungan dan pertolongan gaib dari Allah. Allah menyebutkan hal ini agar kaum Muslimin tidak tenggelam dalam kesombongan. 3. Allah menjelaskan tujuan yang mulia dari peperangan, menunjukkan beberapa sifat dan akhlak kepada mereka yang harus diperhatikan saat perang dan saat mendapat kemenangan. 4. Allah berfirman kepada orang musyrik, munafik, Yahudi, dan para tawanan perang dan memberi peringatan yang nyata agar mereka menerima kebenaran. 5. Allah berfirman tentang masalah harta rampasan. 6. Allah menjelaskan dan menetapkan aturan-aturan saat perang dan damai. 7. Allah menetapkan beberapa undang-undang Daulah Islam dengan membuat perbedaan antara kaum Muslimin yang menetap di wilayah Islam dan mereka yang menetap di luar wilayah Islam. Pada tahun 2 H, turun kewajiban puasa Ramadhan, membayar zakat fitrah, dan zakat lainnya.

PENUTUP Perayaan Idul Fitri pertama yang dijalani kaum Muslimin pada Syawal 2 H setelah memperoleh kemenangan gemilang di perang Badar adalah hal yang mengesankan. Mereka keluar rumah dengan menyerukan takbir, tahmid, dan tauhid sehingga hati mereka dipenuhi kecintaan kepada Allah sambil tetap mengharapkan ridha Allah.