SIFAT BAHAN DAN MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IKATAN KIMIA DAN JENIS BAHAN
Advertisements

PRESENTASI STUDY WISATA BALI 2010
Industri Keramik Bhayu Gita Bhernama ( )
JENIS POLIMER SINTETIS
Litosfir Litosfer ,diambil dari bahasa Yunani, yaitu lythos, yang berarti batuan, dan sphere, yang berarti lapisan. Secara definisi litosfer adalah lapisan.
ILMU PENGETAHUAN ALAM NAMA : PANDE PUTU SRI SUANDEWI NIM :
Penyekat Bentuk Padat Penyekat ini terbagi menjadi 8 bahan penyekat:
PERINDUSTRIAN MEDIA PEMBELAJARAN VERRY A.J.M. SILALAHI,S.Sos.
Di susun oleh : Kelompok 6 Desta Sohra Zem’s
Bahan Logam dan Non Logam
PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA
kain PETA KONSEP Hubungan antara sifat bahan Dengan bahan penyusunnya
Oleh: Suzana Monica Sari
PETROKIMIA DAN POLIMER
POLIMER.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
PEMELIHARAAN BUSANA DAN LENAN RUMAH TANGGA
KEMASAN KERTAS DAN KARTON
Zuhriati arie setiadi (dirangkum dari INDONESIA HEALTH CARE CLUB)
KAYU By : Wiwin Tyas Istikowati,S.Hut.,M.Sc. FAKULTAS KEHUTANAN
SIFAT BAHAN DAN MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
Fisika di Sekolah Dasar
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
MAKROMOLEKUL (Polimer)
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN
MEDIA SENI RUPA Deskripsi Mata Kuliah
Serat Barang Galian (Mineral)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016
Keramik Pengetahuan bahan bangunan II –week 4
TEKNIK PENYIMPANAN UMBI-UMBIAN
Tugas Teknik Pembakaran Dan Bahan Bakar
PENCEMARAN.
1. MENGOLAH CLAY BODY MENJADI TANAH LIAT PLASTIS
Teknologi Dan Rekayasa
Oleh : ASTUTI SETYOWATI
PENDAHULUAN Karet alam ; komoditas hasil perkebunan yang penting khususnya bagi Indonesia maupun dunia. Ada tiga negara penghasil karet yg besar : Indonesia,
KEMASAN GELAS SEJARAH PERKEMBANGAN GELAS
Oleh : Astuti Setyowati
6 PERUBAHAN PADA BENDA Standar Kompetensi
SUMBER DAYA ALAM.
MAKROMOLEKUL.
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
SANITASI DAN KEAMANAN.
BENDA DAN SIFATNYA SIFAT BENDA BERDASARKAN WUJUDNYA
Sifat bahan dan manfaat dalam kehidupan
OM SWASTIASTU Gusti Ayu Made Indah Setiawati G/II.
KOMPOS DARI SAMPAH KELUARGA
BAB VI : BENDA DAN SIFATNYA
Gejala Alam Biotik dan Abiotik
BATUAN DAN TANAH.
(Matakuliah: Teknologi Hasil Perikanan 1)
KAYU/PAPAN BUATAN 1. Kayu/Papan Partikel - Memampatkan partikel kayu
BUMI DAN ALAM SEMESTA Bagian 01..
A S T E K N I M SMK NEGERI 1 CERME
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
NPM : KELAS:A-3 MALAM PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES
KERAMIK SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
KLIK.
OLEH : Moch misbahur rifqi (04) Moh wahyu aji (08)
KIMIA INDUTRI “ INDUSTRI PLASTIK” Dosen Pembimbing : Drs. Mahdian,M.Pd
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
OVERVIEW  Pendahuluan  Bahan dan Bentuk Kemasan  Desain Kemasan  Inovasi Kemasan.
WUJUD LIMBAH GAS CAIR PADAT. Polutan atau sampah atau limbah dapat digolongkan menjadi 2 golongan besar, yaitu limbah umum dan limbah khusus.
PP AHMAD MUALIF 81
Tugas Prakarya Nama : Siti Nur Seftiani Kelas : VIII-1.
KAYU By : Wiwin Tyas Istikowati,S.Hut.,M.Sc. FAKULTAS KEHUTANAN
Belerang adalah salah satu unsur kimia yang tidak termasuk dalam kelompok mineral logam. Manfaat Belerang dalam Industri dan Kesehatan Belerang dalam tabel.
Teknik Merubah Blus Sesuai Desain. Pengertian Blus Menurut KBBI, Blus adalah Tunik panjang yg biasa dipakai dengan celana panjang (Menurut Arifah A Riyanto,
Kelompok: 1. Hasanuddin Achmat ( ) 2. Mayogo Setyo ( )
Transcript presentasi:

SIFAT BAHAN DAN MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

KOMPETENSI DASAR 3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia 3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia 4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari. 4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan berbagai macam alat yang terbuat dari berbagai macam bahan yang berbeda-beda. ada yang termasuk bahan alami, bahan sintetis. ada yang terbuat dari bahan logam (besi dan non besi) dan non logam. Bahan non logam dibedakan menjadi: polimer, keramik, gelas, bahan biologi atau biomaterial, dan lain sebagainya. Polimer adalahtersusun dari gabungan beberapa monomer.

1. Bahan Serat Secara kimiawi serat adalah suatu polimer. Berdasarkan penyusunnya serat ada 2 jenis : 1. serat alami (polimer alami) dan 2. serat sintetis (polimer sintetis). Secara kimiawi serat adalah suatu polimer. Berdasarkan penyusunnya serat ada 2 jenis : 1. serat alami (polimer alami) dan 2. serat sintetis (polimer sintetis).

Serat alami diperoleh dari tumbuhan, hewan dan mineral. Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa tumbuhan, misalnya dari kapas, kapuk, dan rami. Contoh tekstil dari selulosa adalah katun dan linen. Serat hewan Berupa serat protein dapat diperoleh dari rambut domba, benang jala yang dihasilkan oleh laba-laba, dan kepompong ulat sutera. Contoh tekstil dari serat protein yaitu wol dan sutera. Serat mineral, umumnya dibuat dari mineral asbetos.

Serat sintetis merupakan serat yang dibuat oleh manusia, bahan dasarnya tidak tersedia secara langsung dari alam. Contoh kain yang terbuat dari serat sintetis adalah rayon, polyester,dakron, nilon dan akrilik. merupakan bahan baku pembuatan sarung tangan yg tebal, kaus kaki, baju, kain parasut, tali tambang, benang jahit, karpet, jok mobil, terpal hujan, dan baju tahan air.

Pemanfaatan tekstil dari berbagai macam serat didasarkan pada ciri-ciri seratnya antara lain kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Salah satu carauntuk menentukan ciri dari bahan serat dapat dilakukan dengan analisis pembakaran.

Karakteristik bahan tekstil dari selulosa (kapas): bahan terasa dingin, sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur. Serat kapas mudah terbakar, kalau terbakar nyalanya berjalan terus, berbau seperti kertas, dan meninggalkan abu berwarna kelabu.

Karakteristik Serat linen bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur.

Karakteristik Serat sutera mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, dan kurang tahan terhadap sinar matahari. Mempunyai daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, sukar terbakar, cepat padam, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, dan mudah dihancurkan.

Karakteristik Serat wool mempunyai ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Pada pembakaran terbentuk gumpalan hitam dan berbau rambut terbakar

Karakteristik Serat asbes umumnya mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, daya mulurnya sangat rendah, hanya sedikit menyerap air, sangat tahan panas dan api, dan tahan cuaca. penghantar listrik dan panas yang jelek, sehingga mineral asbes banyak dimanfaatkan untuk pelapis kabel listrik, sarung tangan, dan tirai.

Karakteristik Serat nilon sangat kuat, ringan dan berkilau, elastisitas sangat kuat, tidak mudah kusut, tahan terhadap serangan jamur dan bakteri. tidak tahan panas, mudah terbakar, meleleh bila dibakar, berbau khas, serta meninggalkan bentuk pinggiran keras yang berwarna cokelat.

Karakteistik Serat polyester elastisitasnya tinggi sehingga tidak mudah kusut, tahan terhadap sinar matahari, tahan suhu tinggi, daya serap air yang rendah, tahan terhadap jamur, bakteri, dan serangga. mudah terbakar, tetapi apinya cepat padam, meninggalkan tepi yang keras dan berwarna cokelat muda.

B. BAHAN KARET

2. Bahan Karet Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek tumbuhan Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n.

Keunggulan karet alami yaitu : 1. memiliki daya elastis / daya lenting yang baik, 2. plastisitas yang baik, mudah pengolahannya, 3. mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas. 4. memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang berulang-ulang, 5. serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan. 6. dalam bidang industri, memiliki peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari dari bahan baku utama karet alam murni. 1. memiliki daya elastis / daya lenting yang baik, 2. plastisitas yang baik, mudah pengolahannya, 3. mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas. 4. memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang berulang-ulang, 5. serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan. 6. dalam bidang industri, memiliki peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari dari bahan baku utama karet alam murni.

Karet sintetis terbuat dari bahan yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Keunggulan karet sintetis yaitu : 1.tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas. 2. dapat menggantikan fungsi karet alami. Keunggulan karet sintetis yaitu : 1.tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas. 2. dapat menggantikan fungsi karet alami.

Beberapa jenis karet sintetis dengan sifat dan kegunaannya 1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber). memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor. 2. CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut. 3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpan lemak dan minyak. 1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber). memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor. 2. CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut. 3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpan lemak dan minyak.

3. TANAH LIAT DAN KERAMIK

Tanah liat merupakan bahan dasar yang dipakai dalam pembuatan keramik. Sifat fisik tanah liat yaitu plastis bila keadaan basah, keras bila kering, dan bila dibakar menjadi padat dan kuat. Keramik adalah barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin dan sebagainya. Keramik adalah barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin dan sebagainya.

Keramik terbagi dua kelompok yaitu 1.keramik tradisional yang bahan bakunya dari tanah liat 2. keramik halus atau keramik teknik yang bahan bakunya dari oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO, dan lainnya). digunakan sebagai elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. 1.keramik tradisional yang bahan bakunya dari tanah liat 2. keramik halus atau keramik teknik yang bahan bakunya dari oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO, dan lainnya). digunakan sebagai elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.

Keramik tradisional dibedakan menjadi tembikar (terakota), gerabah (earthenware), keramik batu (stoneware), dan porselen (porcelain). Terakota/ tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran sekitar 1000oC. Gerabah adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200oC. Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada pembakaran 15000oC. Terakota/ tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran sekitar 1000oC. Gerabah adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200oC. Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada pembakaran 15000oC.

Beberapa contoh produk yang terbuat dari bahan baku tanah liat.: 1. Batu bata merah, genting, lubang angin-angin hiasan genting, merupakan jenis produk terakota atau tembikar. 2. Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat merupakan jenis produk gerabah. 3. Mangkok sayur, piring, cangkir, lepek, dan teko merupakan produk jenis keramik. 4. Tegel, perlengkapan saniter (bak pencuci, bak mandi), dan isolator listrik merupakan produk jenis porselin. 1. Batu bata merah, genting, lubang angin-angin hiasan genting, merupakan jenis produk terakota atau tembikar. 2. Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat merupakan jenis produk gerabah. 3. Mangkok sayur, piring, cangkir, lepek, dan teko merupakan produk jenis keramik. 4. Tegel, perlengkapan saniter (bak pencuci, bak mandi), dan isolator listrik merupakan produk jenis porselin.

Ready mix. adalah keramik yang dibuat dari bahan tanah liat yang sudah dalam bentuk kemasan siap pakai, Teknik Pembuatan Keramik a. pembentukan tangan langsung (hand building). b. teknik putar (throwing), dan c. teknik cetak (casting). Teknik Pembuatan Keramik a. pembentukan tangan langsung (hand building). b. teknik putar (throwing), dan c. teknik cetak (casting).

Langkah-langkah pembuatan keramik sebagai berikut a. Tahap pembentukan, yaitu tahap pengubahan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. b. Pengeringan, bertujuan untuk menghilangkan air yang terikat pada badan keramik. c. Pembakaran, yaitu proses mengubah bahan yang rapuh menjadi bahan padat, keras, dan kuat. d. Glasir, untuk melapisi permukaan keramik melalui proses pengeringan. e. Tahap pelukisan untuk memberikan hiasan dengan motif-motif yang menarik. f. Pembakaran kembali dalam oven dengan suhu lebih kurang 800o C g. Pengemasan sesuai permintaan. a. Tahap pembentukan, yaitu tahap pengubahan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. b. Pengeringan, bertujuan untuk menghilangkan air yang terikat pada badan keramik. c. Pembakaran, yaitu proses mengubah bahan yang rapuh menjadi bahan padat, keras, dan kuat. d. Glasir, untuk melapisi permukaan keramik melalui proses pengeringan. e. Tahap pelukisan untuk memberikan hiasan dengan motif-motif yang menarik. f. Pembakaran kembali dalam oven dengan suhu lebih kurang 800o C g. Pengemasan sesuai permintaan.

D. Bahan Gelas Menurut catatan sejarah, kaca sudah diproduksi sejak tahun 4 SM (Sebelum Masehi) yaitu dengan bahan pasir kuarsit yang dipanaskan sampai meleleh kemudian dibiarkan dingin, dan terbentuklah benda keras yang tembus pandang.

Gelas merupakan : benda padat dengan struktur yang berbeda dengan keramik senyawa kimia dengan susunan yang kompleks, diperoleh dengan membekuan lelehan melaluhi pendinginan produk yang bersifat bening, tembus pandang secara optik, dengan kekerasan yang cukup Bersifat sangat rapuh, mudah pecah menjadi pecahan yang tajam, mudah dimodifikasi bentuknya dengan proses kimia atau pemanasan benda padat dengan struktur yang berbeda dengan keramik senyawa kimia dengan susunan yang kompleks, diperoleh dengan membekuan lelehan melaluhi pendinginan produk yang bersifat bening, tembus pandang secara optik, dengan kekerasan yang cukup Bersifat sangat rapuh, mudah pecah menjadi pecahan yang tajam, mudah dimodifikasi bentuknya dengan proses kimia atau pemanasan

Gelas aman digunakan sebagai kemasan karena beberapa sifat unggul berikut 1. Kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan mikroorganisme. 2. Tidak dapat bereaksi dengan barang yang dikemas (bahan kimia). 3. Dapat didaur ulang. 4. Dapat ditutup kembali setelah dibuka. 5. Tembus pandang sehingga isinya dapat dilihat. 6. Memberikan nilai tambah bagi produk (nilai estetika). 7. Kaku dan kuat sehingga dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan. 8. Gelas dapat disimpan dalam jangka waktu panjang tanpa mengalami kerusakan. 1. Kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan mikroorganisme. 2. Tidak dapat bereaksi dengan barang yang dikemas (bahan kimia). 3. Dapat didaur ulang. 4. Dapat ditutup kembali setelah dibuka. 5. Tembus pandang sehingga isinya dapat dilihat. 6. Memberikan nilai tambah bagi produk (nilai estetika). 7. Kaku dan kuat sehingga dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan. 8. Gelas dapat disimpan dalam jangka waktu panjang tanpa mengalami kerusakan.

E. Bahan Kayu

Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari peralatan masak seperti sendok kayu, perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, alat transportasi (perahu), dan banyak lagi. juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga, asesoris, dan cindera mata. Pemanfaatan kayu disesuaikan dengan sifat-sifatnya.

Berikut beberapa sifat kayu 1.Bobot dan Berat Jenis : Bobotkayu ditunjukkan dengan berat jenis (BJ) kayu, 2.Keawetan : daya tahan kayu terhadap serangan hama dan penyakit perusak kayu, 3.Warna : Kayu beraneka warna karena zat pengisi warna dalam kayu yg berbeda- beda. 4. Teksturnya : ada kasar, sedang, dan halus. 5. Kesan Raba : Ada kasar, halus, licin, dingin, berminyak, dan lainnya) 6. Bau dan Rasa : mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. 7.Nilai Dekoratif : keindahan. tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan pola-pola tertentu. 8.Kekerasan atau Densitas berhubungan dengan langsung dengan bobot kayu. 9.Kayu yang keras termasuk kayu yang berat. Kayu yang ringan termasuk kayu yang lunak. 1.Bobot dan Berat Jenis : Bobotkayu ditunjukkan dengan berat jenis (BJ) kayu, 2.Keawetan : daya tahan kayu terhadap serangan hama dan penyakit perusak kayu, 3.Warna : Kayu beraneka warna karena zat pengisi warna dalam kayu yg berbeda- beda. 4. Teksturnya : ada kasar, sedang, dan halus. 5. Kesan Raba : Ada kasar, halus, licin, dingin, berminyak, dan lainnya) 6. Bau dan Rasa : mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. 7.Nilai Dekoratif : keindahan. tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan pola-pola tertentu. 8.Kekerasan atau Densitas berhubungan dengan langsung dengan bobot kayu. 9.Kayu yang keras termasuk kayu yang berat. Kayu yang ringan termasuk kayu yang lunak.