Sesi 4 Mekanisme Penularan Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.“ Sesi 4 Mekanisme Penularan Tim Dosen Epidemiologi FIKES UHAMKA
Pendahuluan Penyakit menular merupakan penyakit yang agen penyakitnya dapat dipindahkan dari satu individu ke individu yg lain Perpindahan tersebut membutuhkan mekanisme penularan Mekanisme penularan digambarkan sebagai berikut :
Model Penyakit Menular 1. Segitiga
Contoh HIV infection
Model Penyakit Menular 2. Roda
Model Penyakit Menular 3. Tetrahidra
Model Penyakit Menular 4. Chain Model
Potensi Penularan Penyakit Potensi penyebaran penyakit untuk menyebar tergantung pada: 1. Kondisi Agen (infektifitas, patogenitas, virulensi) 2. Kondisi Host/Penjamu (peka/kebal, daya tahan tubuh) Terjadinya penularan sewaktu kontak (terpapar atau tidak), Kesempatan pemaparan (sering/tidak kontak)
Jenis Interaksi antara dua individu dalam populasi 1. Peka (susceptible) dengan peka 2. Peka dengan penderita (sumber penularan) 3. Peka dengan kebal 4. Penderita dengan penderita 5. Penderita dengan kebal 6. Kebal dengan kebal HERD IMMUNITY Sumber: Giesecke
Penularan Penularan hanya terjadi saat adanya interkasi antara manusia yang peka dengan penderita Jika banyak yang peka besar kemungkinan terjadinya kontak Jika banyak yang kebal kecil kemungkinan kontak Banyak sumber besar kemungkinan terjadinya kontak
Model Penularan Model Binomial p = probabilitas transmisi waktu kontak q = probabilitas tidak terjadi waktu kontak = 1 – p Bila host succeptible /penjamu peka kontak n kali dengan sumber penularan, maka : Probabilitas tidak tertular = qn Probabilitas tertular minimal sekali dlm n kontak = 1 - qn
Model Penularan Model Binomial Contoh 1 : Untuk penyakit herpes p = 0,30 q = 1 – 0,30 = 0,70 Probabilitas tertular minimal sekali stlh 6 x kontak = 1 – (0.70)6 = 1 – 0,12 = 0,88 Asumsi: 1. Tiap kontak adalah independen, tak dipengaruhi kontak sebelumnya 2. Probabillitas tertular sama untuk semua kontak
Model Penularan Model Binomial Contoh 2 : Seorang anak terpapar dng 6 teman sekelas yang sakit campak Misal p untuk tiap kontak dengan 1 teman= 0,30 probabilitas tak tertular dr 1 teman = 0,70 probabilitas tak tertular dr 6 teman = 0,706 probabilitas tertular pd hari itu = 1 - 0,706 = 0,88 Asumsi: 1. Kontak simultan sama dengan kontak berurutan yang independen 2.Setiap tambahan sumber penularan mempengaruhi probabilitas tertular
Model Penularan Model Sederhana Probabilitas tertular = = Jumlah kontak x probabilitas transmisi pd setiap kontak = np digunaka jika : Probabilitas penyakit (p) < 1, kontak (n) < 1 atau n dan p < 1
Model Penularan Model Eksponensial Probabilitas tertular = e-np Probabilitas tak tertular = 1 - e-np digunakan jika : Probabilitas transmis penyakit (p) < 1, kontak (n) < 1 atau n dan p < 1
Contoh Jika p dan n sangat kecil (Misal p = 0,001); maka probabilitas tertular dengan ketiga model di atas akan memperoleh hasil yang hampir sama Probabilitas tertular : 1. Rumus binomial = 1 – (1-p)n = 1 – (0,999)6 = 0,00599 2. Rumus exponensial = 1- exp (-6x 0,001) = 0,00598 3. Rumus sederhana = np = 6 x 0,001 = 0,006
Model Penularan Kontinu Model ini digunakan untuk kontak berlangsung secara kontinu Kontak didasarkan pada : contact rate/unit time (c) Jika terjadi kontak dengan sumber penularan, maka probabilitas tertular dituliskan sebagai berikut : probabilitas/unit waktu atau cp
Model Penularan Kontinu Bila exposure terjadi selama Dt Probabilitas tak tertular = exp(-cp Dt) Probabilitas tertular = 1 - exp(-cp Dt)
Model Penularan Kontak Dengan Status Infeksi Tidak Diketahui Kontak dengan individu yang tidak diketahui infeksinya = P (prevalens) Probabilitas tertular dr individu yg tak diketahui status infeksinya (ρ) = pP Probabilitas tak tertular = 1 – pP Probabilitas tertular setelah n kontak = 1 – (1-pP)n
Model Penularan Kontak Dengan Status Infeksi Tidak Diketahui (2) Contoh : Probalitas transmisi herpes (p) =0,3 Prevalens di populasi (P) = 0,4 Probabilitas tertular setelah 6 kontak dng random sampel populasi = 1 – (1 – 0,3 x 0,4)6 = 0,54
Model faktor risiko dlm probabilitas penularan Contoh : Studi ttg vaginal foam dlm mencegah herpes (menurunkan kejadian herpes 80%) probalitas terkena herpes = 20 % prob tertular pfoam = 0,20p bila p = 0,25 pfoam = 0,20 x 0,25 = 0,05
Jika ingin mengevaluasi efek vaginal foam dilakukan sebuah studi terhadap 1000 pasangan seksual. Salah satu di antara masing-masing pasangan mengalami infeksi herpes. Setengah dari pasangan menggunakan foam, sisanya tidak memakai foam. Di dalam 1 bulan, masing-masing terjadi kontak sebanyak 5 kali Berapa CI ?
Model faktor risiko dlm probabilitas penularan (lanj) Di dalam grup bukan penguna vaginal foam , Probabilitas tertular = 1 – (1-p)5 = 1 – (0,75)5 = 0,76 jumlah yg tertular = 0,76 x 1000 = 760 Di dalam grup pengguna vaginal foam, Probabilitas tertular = 1 – (1-pfoam)5 = 1 – (0,95)5 = 0,23 jumlah yg tertular = 0,23 x 1000 = 230 RR = 0,23/0,76 = 0,30 RR = 0,76/0,23 = 3,3