Sesi 4 Mekanisme Penularan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Advertisements

Situasi HIV di Indonesia 2010
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
Dr.Lasiah Susanti,MPH. Penyakit dan Infeksi Infeksi : invasi dan perkembangbiakan/ multiplikasi agents ke dalam tubuh host Ada beberapa level infeksi,
Created By : Siti Nurlaila PRES ENT. AIDS bisa dibilang sebagai wabah penyakit yang paling mematikan didunia. Penyebarannya mungkin tak secepat.
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
MASA INKUBASI AIDS Masa inkubasi adalah waktu yang diperlukan sejak seseorang terpapar virus HIV sampai dengan menunjukkan gejala-gejala AIDS. Waktu yang.
DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
Besar Sampel untuk Proporsi
HUBUNGAN ANTARA AGENT-HOST-ENVIRONTMENT DALAM TIMBULNYA PENYAKIT
KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT
Penyakit tuberculosis
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
MANIFESTASI KLINIK PENYAKIT MENULAR
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
ours group Ayu Puspitasari Fitri Humairoh Vivi A.L Wida Purwitarani
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT (SEGITIGA EPIDEMIOLOGI) Oleh: Azyyati Ridha Alfian, SKM., MKM STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG.
STUDI KOHOR MK RISET EPIDEMIOLOGI.
HIV/AIDS Penularan HIV/AIDS.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
MATEMATIKA BIOLOGI. Pendekatan Biomatematika untuk HIV dan AIDS.
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN
Pengantar Vektor dan Reservoir Penyakit
KERANGKA TEORI & KONSEP penelitian
Sesi 10: Metode dan Besar Sampel untuk Disain Kohort
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Sesi 11: Metode Sampel pada Penelitian Eksperimen
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Konsep Promosi Kesehatan
Sesi 13: Besar Sampel untuk Penelitian Survei
TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI
Sesi 7: Konsep Belajar dalam Perubahan Perilaku
PERAN PETUGAS DALAM PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Sesi 6 : Administrasi dan kebijakan kesehatan
Herd immunity.
PENGARUH PERILAKU SEKSUAL TERHADAP KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL DI PUSKESMAS NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI OLEH : ASMI SETIANI.
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
SESI 10: THEORY OF REASONED ACTION AND THEORY OF PLANED BEHAVIOR
Sesi 4: Metode Sampling Dosen: Nurul Huriah Astuti, SKM, MKM
TOKSIK PELARUT ORGANIK DI INDUSTRI
Pemantauan Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
SESI 3 Komponen Proses Penyakit Menular
SESI 9: model health belief model
Epidemiologi Kesehatan Ibu dan Anak : pengantar
Pengertian Infeksi HIV pada anak terutama disebabkan penularan dari ibunya. Dengan kata lain infeksi HIV pada anak terjadi akibat penularan selama masa.
Sesi 14: Review Materi Ajar
Sesi 1: Pengantar Rancangan Sampel
Sesi 12: Demo WHO Sample Size
Sesi 14: Besar Sampel untuk Penelitian Survei (2)
Sesi 2: Dasar Teori Rancangan Sampel
Sesi 12: Praktikum Penilaian Status Gizi Tidak Langsung
Sesi 2: Cakupan Informasi Kesehatan
Sesi 5: Perhitungan Besar Sampel Untuk Estimasi Parameter
Sesi 5: Pengumpulan Data Non Rutin : Survei (National Sampel
SESI 5 Mekanisme Penularan
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Ukuran Epidemiologi Kesehatan Ibu dan Anak
Sejarah, Definisi, Tujuan, dan Fungsi Surveilans Epidemiologi
Sesi 2 Manifestasi Klinik Penyakit Menular
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Sesi 10: Praktikum Penilaian Status Gizi Langsung
Dosen: Retno Mardhiati
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Sheizi Prista Sari.
Sesi 5 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (2)
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Alfi Noor Istiqomah Anisah Ajeng Defriyanti Pusparini Dieni Septiawati.
Transcript presentasi:

Sesi 4 Mekanisme Penularan Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.“ Sesi 4 Mekanisme Penularan Tim Dosen Epidemiologi FIKES UHAMKA

Pendahuluan Penyakit menular merupakan penyakit yang agen penyakitnya dapat dipindahkan dari satu individu ke individu yg lain Perpindahan tersebut membutuhkan mekanisme penularan Mekanisme penularan digambarkan sebagai berikut :

Model Penyakit Menular 1. Segitiga

Contoh HIV infection

Model Penyakit Menular 2. Roda

Model Penyakit Menular 3. Tetrahidra

Model Penyakit Menular 4. Chain Model

Potensi Penularan Penyakit Potensi penyebaran penyakit untuk menyebar tergantung pada: 1. Kondisi Agen (infektifitas, patogenitas, virulensi) 2. Kondisi Host/Penjamu (peka/kebal, daya tahan tubuh) Terjadinya penularan sewaktu kontak (terpapar atau tidak), Kesempatan pemaparan (sering/tidak kontak)

Jenis Interaksi antara dua individu dalam populasi 1. Peka (susceptible) dengan peka 2. Peka dengan penderita (sumber penularan) 3. Peka dengan kebal 4. Penderita dengan penderita 5. Penderita dengan kebal 6. Kebal dengan kebal HERD IMMUNITY Sumber: Giesecke

Penularan Penularan hanya terjadi saat adanya interkasi antara manusia yang peka dengan penderita Jika banyak yang peka  besar kemungkinan terjadinya kontak Jika banyak yang kebal  kecil kemungkinan kontak Banyak sumber  besar kemungkinan terjadinya kontak

Model Penularan Model Binomial p = probabilitas transmisi waktu kontak q = probabilitas tidak terjadi waktu kontak = 1 – p Bila host succeptible /penjamu peka kontak n kali dengan sumber penularan, maka :  Probabilitas tidak tertular = qn  Probabilitas tertular minimal sekali dlm n kontak = 1 - qn

Model Penularan Model Binomial Contoh 1 : Untuk penyakit herpes p = 0,30 q = 1 – 0,30 = 0,70 Probabilitas tertular minimal sekali stlh 6 x kontak = 1 – (0.70)6 = 1 – 0,12 = 0,88 Asumsi: 1. Tiap kontak adalah independen, tak dipengaruhi kontak sebelumnya 2. Probabillitas tertular sama untuk semua kontak

Model Penularan Model Binomial Contoh 2 : Seorang anak terpapar dng 6 teman sekelas yang sakit campak Misal p untuk tiap kontak dengan 1 teman= 0,30  probabilitas tak tertular dr 1 teman = 0,70  probabilitas tak tertular dr 6 teman = 0,706  probabilitas tertular pd hari itu = 1 - 0,706 = 0,88 Asumsi: 1. Kontak simultan sama dengan kontak berurutan yang independen 2.Setiap tambahan sumber penularan mempengaruhi probabilitas tertular

Model Penularan Model Sederhana Probabilitas tertular = = Jumlah kontak x probabilitas transmisi pd setiap kontak = np digunaka jika :  Probabilitas penyakit (p) < 1,  kontak (n) < 1  atau n dan p < 1

Model Penularan Model Eksponensial Probabilitas tertular = e-np Probabilitas tak tertular = 1 - e-np digunakan jika :  Probabilitas transmis penyakit (p) < 1,  kontak (n) < 1  atau n dan p < 1

Contoh Jika p dan n sangat kecil (Misal p = 0,001); maka probabilitas tertular dengan ketiga model di atas akan memperoleh hasil yang hampir sama Probabilitas tertular : 1. Rumus binomial = 1 – (1-p)n = 1 – (0,999)6 = 0,00599 2. Rumus exponensial = 1- exp (-6x 0,001) = 0,00598 3. Rumus sederhana = np = 6 x 0,001 = 0,006

Model Penularan Kontinu Model ini digunakan untuk kontak berlangsung secara kontinu Kontak didasarkan pada : contact rate/unit time (c) Jika terjadi kontak dengan sumber penularan, maka probabilitas tertular dituliskan sebagai berikut : probabilitas/unit waktu atau cp

Model Penularan Kontinu Bila exposure terjadi selama Dt  Probabilitas tak tertular = exp(-cp Dt)  Probabilitas tertular = 1 - exp(-cp Dt)

Model Penularan Kontak Dengan Status Infeksi Tidak Diketahui Kontak dengan individu yang tidak diketahui infeksinya = P (prevalens) Probabilitas tertular dr individu yg tak diketahui status infeksinya (ρ) = pP Probabilitas tak tertular = 1 – pP Probabilitas tertular setelah n kontak = 1 – (1-pP)n

Model Penularan Kontak Dengan Status Infeksi Tidak Diketahui (2) Contoh : Probalitas transmisi herpes (p) =0,3 Prevalens di populasi (P) = 0,4  Probabilitas tertular setelah 6 kontak dng random sampel populasi = 1 – (1 – 0,3 x 0,4)6 = 0,54

Model faktor risiko dlm probabilitas penularan Contoh : Studi ttg vaginal foam dlm mencegah herpes (menurunkan kejadian herpes 80%)  probalitas terkena herpes = 20 %  prob tertular pfoam = 0,20p  bila p = 0,25  pfoam = 0,20 x 0,25 = 0,05

Jika ingin mengevaluasi efek vaginal foam dilakukan sebuah studi terhadap 1000 pasangan seksual. Salah satu di antara masing-masing pasangan mengalami infeksi herpes. Setengah dari pasangan menggunakan foam, sisanya tidak memakai foam. Di dalam 1 bulan, masing-masing terjadi kontak sebanyak 5 kali  Berapa CI ?

Model faktor risiko dlm probabilitas penularan (lanj) Di dalam grup bukan penguna vaginal foam , Probabilitas tertular = 1 – (1-p)5 = 1 – (0,75)5 = 0,76  jumlah yg tertular = 0,76 x 1000 = 760 Di dalam grup pengguna vaginal foam, Probabilitas tertular = 1 – (1-pfoam)5 = 1 – (0,95)5 = 0,23  jumlah yg tertular = 0,23 x 1000 = 230 RR = 0,23/0,76 = 0,30 RR = 0,76/0,23 = 3,3