Oleh : HENDRIK ARY DERMAWAN P E N I L A I A N R I S I K O B E N C A N A.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Emil Huriani, S.Kp, MN (Dikutip dari Yayasan IDEP)
Advertisements

Kontinjensi dalam Pengurangan Risiko
PENILAIAN RISIKO DAN PENENTUAN KEJADIAN.
MANAJEMEN BENCANA KESEHATAN
Berbagai Cara Pandang Tentang Bencana
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
DaLA DAMAGE AND LOSSES ASSESSMENT sumber : metode ECLAC dalam menyusun DaLA Oleh Bappenas.
Keuangan Mikro dan Manajemen Bencana
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
Lingkungan Hidup Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan.
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
Topik Bahasan PENYUSUNAN DOKUMEN RTPRB.
IX. ISU LINGKUNGAN HIDUP Satu-satunya cara bagi kita semua untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim adalah dengan beralih ke bentuk-bentuk pembangunan.
Keperawatan Bencana.
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA
ASURANSI KEBAKARAN.
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
Kemanusiaan, Bencana dan Pembangunan
BENCANA ALAM (NATURAL HAZARD)
DISASTER MANAGEMENT Di Negeri Rawan Bencana
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
Pengantar Manajemen Bencana
Dalam Penanggulangan Bencana
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
PENGERTIAN HAZARD, DISASTER, RISK AND VULNERABILITY
BNPB PERAN BPBD DALAM UPAYA PEMBERSIHAN LINGKUNGAN PADA KEADAAN DARURAT BENCANA DENGAN MELIBATKAN RELAWAN DAN MASYARAKAT DESA TANGGUH Disampaikan.
Advanced Learning Geography 1
KEJADIAN LUAR BIASA Putri Ayu Utami S. Kep, Ns..
Elemen Sistem Manajemen Bencana
DALAM MANAJEMENT BENCANA PENGANTAR MANAJEMEN PB
MITIGASI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
Proses Manajemen Bencana
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
Roberthy Maelissa, dr., Sp.B., FINACS
KERUSAKAN LINGKUNGAN Depok, 2012.
PENGURANGAN RISIKO BENCANA pengantar dalam membangun ketahanan komunitas Disampaikan pada materi kelas TRADAS XXVI KMPLHK RANITA, Ciputat 13 Januari 2015.
PROSEDUR PENANGANAN KEADAAN DARURAT
MODUL METODOLOGI DesInventar
TANGGAP DARURAT DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN
PRINSIP DASAR MANAJEMEN BENCANA
Definisi Bencana (1) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
Dalam Penanggulangan Bencana
Memahami Bahaya, Risiko
Ns Chandra W SKp MKep Sp Mat
KASUBAG PROGRAM : FAHWRUN BASYREWAN, ST. TUGAS POKOK MASALAH TARGET RPJMD DALAM 5 TAHUN 1.Menurunnya Indeks Resiko Bencana Secara Nasional dari tinggi.
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
BENCANA.
Konsepsi Bencana.
PENDAHULUAN DAN PENGANTAR FISIOTERAPI DISASTER
DESTANA desa tangguh bencana.
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Materi 1 Manajemen Penanggulangan Bencana
Materi 4 KAJIAN DAN PEMETAAN RISIKO
LATAR BELAKANG PPAM KESPRO Indonesia adalah negara yang rentan terhadap bencana. Hal ini dikarenakan kondisi geografis, geologis, hidrologis maupun demografisnya.
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
SURVEILANS KETIKA BENCANA
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA. Mitigasi Bencana? adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran.
PROSES MANAJEMEN BENCANA
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
MITIGASI SIAGA BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
KONSEP EPIDEMIOLOGI.
Definisi Bencana (1) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
Keperawatan Bencana. 1. Apa yang dimaksud dengan Bencana, krisis dan situasi darurat ? 2. Sebutkan jenis-jenis bencana yang Anda ketahui (berdasarkan.
Pengantar Manajemen Bencana Sesi 1. Pengertian Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Transcript presentasi:

Oleh : HENDRIK ARY DERMAWAN P E N I L A I A N R I S I K O B E N C A N A

Kenapa perlu penilaian Risiko..??? Indonesia rawan terhadap bencana (alam dan ulah manusia) Sebagian besar Kab/Kota memiliki lebih dari satu ancaman bencana Untuk mencegah/mengurangi dampak perlu kajian terhadap kemungkinan bencana yang mungkin terjadi Menyusun perioritas risiko bencana yang mungkin terjadi

BENCANA Adalah kejadian akibat fenomena alam yang luar biasa dan / atau yang disebabkan ulah manusia yang menimbulkan korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan, dimana masyarakat setempat tidak dapat mengatasinya, sehingga membutuhkan bantuan dari luar. ANCAMAN Adalah fenomena alam yang berpotensi merusak atau mengancam kehidupan manusia. Bencana terjadi ketika manusia tidak mampu lagi mengatasi ancaman. PENGERTIAN KERENTANAN Adalah tingkat dimana sebuah masyarakat, struktur, layanan, atau daerah geografis yang berpotensi/mungkin rusak atau terganggu oleh dampak bahaya tertentu karena sifat2nya, konstruksinya, dan dekat dengan daerah berbahaya atau daerah yang rawan/rentan.

RISIKO Suatu peluang dari timbulnya akibat buruk atau kemungkinan kerugian dalam hal kematian, luka-luka, kehilangan dan kerusakan harta benda, gangguan kegiatan mata pencaharian dan ekonomi atau kerusakan lingkungan yang ditimbulkan interaksi antara ancaman bencana dan kerentanan KAPASITAS Kemampuan potensial sesungguhnya yang ada di dlm masyarakat utk menghadapi bencana lewat berbagai sumber daya manusia atau materi untuk membantu pencegahan dan TD yang efektif LANJUTAN Ancaman x Kerentanan Risiko = Kapasitas

PENILAIAN RISIKO Evaluasi terhadap semua unsur yang berhubungan dengan pengenalan bahaya serta dampaknya LANJUTAN

LINGKUP KEGIATAN * Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data * Penetapan variabel penilaian risiko * Pelaksanaan penilaian risiko

Pengumpulan dan pengolahan data Menetapkan jenis bahaya Menetapkan variabel penilaian Penetapan cara penilaian Buat matriks penilaian Penilaian Menetapkan hasil luarannya LANGKAH - LANGKAH

 DATA YANG DIKUMPULKAN PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA  Inventarisasi ancaman / bahaya menurut wilayah (banjir, tanah longsor, gempa bumi, konflik dll  KERENTANAN  Data demografi (Jumlah Penduduk, Kelompok rentan dll)  Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan (RS,Puskesmas, Pustu, Ambulan dll)  Ketersediaan tenaga kesehatan (Dokter, Perawat, Bidan dll)  Data cakupan Yankes (Imunisasi, Kia, Gizi dll)  Dapat berupa data primer maupun sekunder yang diperoleh secara lintas program/sektor  Data dapat disajikan dalam bentuk peta yang menggambarkan : Topografi wilayah, jenis ancaman/bahaya, demografi, sumber daya dll)

PENETAPAN JENIS BAHAYA (yang mungkin terjadi) Kelompok Jenis Ancaman/Bahaya 1)Tsunami 2)Gempa Bumi 3)Letusan Gunung Berapi 4)Angin Putting Beliung 5)Tanah Longsor 6)Banjir 7)Kebakaran Hutan 8)Kekeringan 9)KLB Penyakit Menular 10)Kecelakaan Transportasi / Industri 11)Konflik Dengan Kekerasan

PENETAPAN VARIABEL PENILAIAN  Karakteristik Bahaya  Kerentanan  Manajemen

KARAKTERISTIK BAHAYA  FREKUNSI  Gambaran kemungkinan suatu bahaya / ancaman untuk terjadi Misal : Sering, Jarang, Kemungkinan kecil / tidak pasti  INTENSITAS  Diukur dari kekuatan dan kecepatan secara kuantitatif / kualitatif Misal : - Banjir dapat diukur dari ketinggian (cm) - Angin Putting Beliung diukur dari kecepatan angin (km/jam) - Gempa Bumi diukur dari kekuatan getarannya (SR)  DAMPAK  Pengukuran seberapa besar akibat terhadap kehidupan rutin Misal : Parah, Sedang, Ringan

KARAKTERISTIK BAHAYA  KELUASAN  Luasnya daerah yang terkena Secara sederhana dapat diukur dengan memanfatkan tingkat wilayah administratif (Kampung, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Kota)  ULURAN WAKTU (Time Frame)  Rentang waktu mulai adanya tanda-tanda awal hingga terjadinya dan lamanya proses bencana berlangsung Misal : Gempa bumi tidak memiliki tanda-tanda awal dan berlangsung singkat Gunung meletus memiliki tanda-tanda awal diketahui dan waktu terjadinya masih dapat diperkirakan sejak tanda-tanda awal diketahui dan lamanya proses bisa 1 hari atau lebih Banjir memiliki tanda-tanda awal diketahui dan waktu terjadinya masih dapat diperkirakan sejak tanda-tanda awal diketahui dan lamanya proses bisa hitungan jam, hari atau bahkan minggu

KERENTANAN  FISIK  Kekuatan struktur bangunan fisik terhadap bencana  Sistem transportasi dan telekomunikasi ( akses jalan, sarana angkutan, jaringan komunikasi dll)  SOSIAL  Meliputi unsur demografi (proporsi kelompok rentan, status kesehatan, budaya, status sosek, dll)  EKONOMI  Meliputi dampak primer (Kerusakan/ kehilangan harta, mata pencaharian dll) dan sekunder (inflasi dll)

MANAJEMEN  KEBIJAKAN  Telah ada / tidaknya kebijakan, peraturan, protap dll tentang penanggulangan bencana  KESIAPSIAGAAN  Telah ada / tidaknya sistem peringatan dini, rencana penanganan (termasuk pembiayaan)  PERAN SERTA MASYARAKAT  Meliputi kesadaran & kepedulian masyarakat akan bencana

PENETAPAN CARA PENILAIAN  Penilaian berdasarkan :  Masing-masing jenis bahaya / ancaman  Penilaian dilakukan terhadap unsur masing-masing variabel  Berdasarkan data empiris, pengalaman dan perkiraan  Untuk penilaian variabel karakteristik bahaya dan kerentanan  1 = Risiko Rendah  2 = Risiko sedang  3 = Risiko Tinggi

PENETAPAN CARA PENILAIAN  Untuk penilaian manajemen dinilai dengan skala terbalik:  1 = Kemampuan Tinggi  2 = Kemampuan Sedang  3 = Kemampuan Rendah

MATRIK PENILAIAN RISIKO

PELAKSANAAN PENILAIAN  Cara Penilaian :  Masing-masing jenis bahaya / ancaman dinilai berdasarkan unsur variabel  Nilai variabel karakteristik bahaya merupakan hasil penjumlahan nilai frek, intensitas, dampak, keluasan dan uuran waktu  Nilai variabel kerentanan merupakan hasil penjumlahan nilai fisik, sosial dan ekonomi  Nilai variabel manajemen merupakan hasil penjumlahan nilai kebijakan, kesiapsiagaan dan peran serta masyarakat  Setelah mendapatkan nilai masing-masing variabel kemudian nilai tersebut dijumlahkan Nilai karakteristik bahaya + Kerentanan + manajemen

KELUARAN Ancaman / bencana (“event”) dengan nilai tertinggi merupakan yang harus diperioritaskan