MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

SISTEM PENCERNAAN Loading
KEGIATAN INTI.
Standar KompetensiKompetensi Dasar Materi Evaluasi Keluar.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
KEMBUNG Kembung (bloating) merupakan segala pembesaran atau peningkatan diameter area abdominal yang tidak normal. Kondisi ini menimbulkan sensasi kembung,
SISTEM PENCERNAAN Dr. MIFTAH AZRIN, Sp.KO.
Kelompok 2.
Gangguan di usus Malabsorbsi usus Menimbulkan : Makanan :  malnutrisi
PERAWATAN LANSIA DENGAN GASTRITIS (MAAG)
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
ASKEP TIFUS ABDOMINALIS PADA ANAK
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Sri Dewi Sulastri (RKM )
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DGN APPENDIKSITIS
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
Nyeri Abdomen KASUS.
Dispepsia.
Menghasilkan hormon eritropoetin
DASAR- DASAR PEMERIKSAAN FISIK
KEBUTUHAN ELIMINASI FEKAL
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
Tips Mencegah Timbulnya Gangguan Pencernaan
Pisang Raja Penyembuh Gangguan Pencernaan
Oleh : Drs. Jumain, Apt., M.Kes.
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Muntah Muntah (emesis)  tanda kelainan saluran gastrointestinal.
Pemeriksaan Fisik Sesuai Sistematika Tubuh
Radiologi Abdomen.
Asuhan Keperawatan pada Pasien Konstipasi
FAAL SISTEM PENCERNAAN
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Semarang DIKLAT MULTIMEDIA MATA PELAJARAN BIOLOGi 22 – 31 Oktober 2005
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
Dosen : dr.Hj.Santi Kartikasari
Adhesi Adhesi adalah pita fibrosa yang membentuk jaringan scarlike antara dua permukaan di dalam tubuh. Pembedahan perut, endometriosis, serangan usus.
OLEH:SEFTI WINDA SARI B
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
Konsep Kebutuhan Eliminasi
OLEH : INDAH CAHYANI NIM : tingkat : 1b
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
GOLONGAN ANTI SPASMODIK
TUGAS BIOLOGI NAMA : KUKUH N P NPM :
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
PATOFISIOLOGI INFEKSI OPORTUNISTIK
FAAL SISTEM PENCERNAAN
KULIAH PENULISAN RESEP
ILEOSTOMI.
PERSENTASI PENYAKIT MAAG
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
ASKEP PD PASIEN DGn MYOMA UTERI
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
Ileus Obstruktif et causa Hernia Inguinalis Inkaserata
ASKEP COLITIS ULSERATIF
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
TRAUMA ABDOMEN.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
MESIN TUBUH YANG TANGGUH
APENDISITIS AKUT Muhammad Satrio Primaeso – PEMBIMBING : dr. Muhammad Romdhoni, Sp.B.
R Bayu KN, S.Kep.,Ners.,M.Kes. Tujuan Kerja Organ pencernaan : 1.Mengabsorbsi cairan dan makanan 2.Menyiapkan makanan untuk diabsorbsi & digunakan oleh.
Transcript presentasi:

MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes

 A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis, perubahan defekasi dan karakteristik feses.

◦ gejala utama penyakit GI: (karakteristik, lokasi, durasi, pola frekuensi, waktu). Nyeri GI terdapat 3 macam :  Visceral pain : nyeri pada organ yg berongga, karakteristik :panas, kolik, kram  Parietal pain/dinding : ketika peritonium parietal mengalami inflamasi, karakteristik lebih dari viseral pain dan menetap  Refferred pain

 Dapat diakibatkan oleh gangguan kontrol saraf lambung atau gangguan saluran GI.contoh Makanan berlemak menyebabkan ketidakmampuan/distress abdomen karena lemak tetap berada dalam lambung lebih lama dari protein dan karbohidrat.

. Akumulasi gas di dlm saluran GI dapat mengakibatkan sendawa, pengeluaran gas dari lambung mll mulut, atau flatulens, pengeluaran gas dari rektum. Sendawa tjd bila menelan udara yg dgn cepat dikelucipkan bila mencapai lambung. Biasanya gas di usus harus melewati kolon dan dikeluarkan sbg flatulens  kembung, distensi, merasa penuh dengan gas

 Muntah biasanya didahului dengan mual, dapat dicetuskan oleh bau, aktivitas atau masukan makanan. Bila muntah terjadi setelah perdarahan, muntah berwarna merah terang. Bila darah telah tertahan daam lambung, akan berubah menjadi warna kopi karena kerja enzim pencernaan.

 Mual (nausea), adl sensasi subyektif yang sering mendahului muntah. Disebabkan oleh distensi atau iritasi dari sal GI, dapat jg dirangsang oleh pusat-pusat otak yang lebih tinggi.

 Ketidaknyamanan abdomen  berhubungan dengan gangguan saraf lambung dan gangguan sal GI/bagian tubuh lain.  Makanan berlemak cenderung meyebabkan ketidaknyamanan karena lemak tetap berada di bawah lambung lebih lama dari protein atau karbohidrat.  Sayuran kasar dan makanan sangat berbumbu memperberat kondisi.  Ketidaknyamanan/distress abdomen atas yang berhub makanan mrp keluhan utama gangguan GI. Dasar distress gerakan abdomen, mrpkn gerakan peristaltik lambung pasien.

1. Diare. Terjadi jika isi bergerak terlalu cepat melalui usus dan kolon dimana terdapat ketidakadekuatan waktu untuk absorbsi sekresi GI. Isi cairan feses pada diare menjadi meningkat. Diare kadang dihubungkan dengan nyeri abdomen atau kram dan mual muntah 2. Konstipasi. Adanya retensi atau perlambatan pengeluaran isi fekal dari rectum. Absorbsi air berlebihan dari bahan fekal, menghasilkan feses yang keras kering dan volume yang lebih kecil dari normalnya.

 Penyakit yang pernah diderita, terutama terkait GI  Penggunaan obat-obatan  Alergi  Riwayat MRS sblmnya?, berapa lama, dengan kasus GI? Berupa apa?  untuk mengumpulkan data penunjang masa lalu, data diagnostik, pembedahan dll

11 Human digestive system

1. Inspeksi. Pengamatan bentuk perut secara umum, warna kulit permukaan perut, adanya retraksi, penonjolan, ketidaksimetrisan, jaringan perut, striae, inflamasi, pengeluaran umbilikus, gerakan perut saat inspirasi dan ekspirasi 2. Auskultasi. Untuk mengetahui bising usus,frekuensi, karakter, lokasi. BU normal 6- 12x/mnt. BU tdk ada ditemukan pd ps pasca pembedahan, peritonitis, ileus paralitik. BU meningkat : hipermotilitas usus pada diare/GE, obstruksi usus

3. Perkusi. Adanya timpani, hipertimpani, dulnes atau flat. Perkusi jg menentukan ukuran dan lokasi organ abdomen, menentukan akumulasi berlebihan dari cairan dan udara dalam abdomen 4. Palpasi. Untuk mengidentifikasi massa abdomen atau area nyeri tekan, dilakukan pada semua kuadran, dengan palpasi ringan (tekan ujung jarinsedalam 1cm) dan palpasi dalam )penekanan sedalam 4 cm.

Ascites Markedly enlarged gall bladder (labeled "GB") 14

15 Obese abdomenHepatomegaly

Umbilical Hernia 16

17 Lanjutan semua kwadran,tidak lebih dari 1 cm, HYD : abdomen terasa lembut dng konsistensi lunak Palpasi ringan side hand, terutama u/ mengkaji liver dan lien Palpasi sedang back and forth, bisa teraba rectus abdominis muscles, aorta dan colon, massa. Palpasi dalam Bimanual technique

 Tes diagnostik radiologik  Analisis lambung  analisis getah lambung memberikan arti perkiraan aktivitas sekretorius mukosa lambung dan menentukan adanya atau retensi lambung pada pasien yg dianggap mengalami obstruksi pilorik atau duodenal  USG  Px laborat.