This presentation uses a free template provided by FPPT.com Pedagang, Penguasa dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu-Buddha)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kelas : XI IPA 4 Jajar Martono
Advertisements

Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Jalur Perdagangan
Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
SEJARAH KELAS 11 BAB 1 PERKEMBANGAN PENGARUH HINDU BUDHA DI INDONESIA
PANTAI TUMPUAN PERDAGANGAN NUSANTARA MASA AWAL. Enam kerajaan di Nusantara pada abad ke-5 dan ke-6 terletak di selatan Selat Malaka dan di pantai Sumatera.
Paket 2 IPS 2: SEJARAH PERKEMBANGAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
BAB 6 PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI ASIA
SEJARAH PENDIDIKAN INDONESIA
KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
Presentasi pembelajaran
KERAJAAN SRIWIJAYA.
Assalamualaikum Wr. WB SRIWIJAYA.
Kerajaan sriwijaya.
Pengaruh Kebudayaan Hindu/Budha dalam Arsitektur Indonesia Pertemuan 8 Matakuliah: R0772 – Arsitektur Tradisional Tahun: Sept
SENI RUPA TIMUR SENI – SENI ASIA TENGGARA Pertemuan 13
Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
BAB V PENINGGALAN SEJARAH
Pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia Sejarah kelas XI IPS / 1.
KERAJAAN BERCORAK HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
PENGARUH HINDU – BUDDHA di INDONESIA
SEJARAH INDONESIA.
A.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA.
Materi Ips pada masa kerajaan Hindu,Budha,dan islam
Perahu Prasejarah di Situs Air Sugihan
Negara–Negara Kerajaan Hindu–Buddha di Indonesia
Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Peninggalan Sejarah Hindu
PENGARUH HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Teori Penyebaran Hindu-Budha
PINTU MASUK DAN SALURAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM
Sejarah Maritim Kelompok 2 Syarifa Wulan
PENINGGALAN KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
1.PROSES PERKEMBANGAN HINDU-BUDHA A.PERTUMBUHAN AGAMA HINDU
BERKEMBANGNYA KERAJAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Om Swastyastu.
TUGAS SEJARAH TENTANG : KERAJAAN SRIWIJAYA.
PERKEMBANGAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM
Kerajaan Tertua di Indonesia
Proses Masuknya Pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.
TENTANG : KERAJAAN SRIWIJAYA DAN KERAJAAN MELAYU
KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA
Presentasi pembelajaran
Disusun oleh : Bias Pantura F. A ( 06 ) Zainuna Ramadhani ( 32 )
Pengertian Kata “Sriwijaya” Sejarah Singkat Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya dan Melayu
Sa hyunh.
Sejarah Perkembangan dan Problematika Bahasa Indonesia
Kehidupan Negara-Negara Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Kami dari kelompok 4 , yang beranggotakan : Ignatia Erika Putri (14)
KERAJAAN KUTAI dan KERAJAAN TARUMANEGARA
KERAJAAN SRIWIJAYA Alfira Yuanita Annisa Salsabila Farah Fakhira
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Referensi SK/KD Profil Materi Latihan SK/KD T E M A 1 SDN.
BBM 3104 Kuliah 1 (M1) Pengertian bahasa Melayu Klasik
PENGENALAN.
PERKEMBANGAN NEGARA TRADISIONAL BERLATAR BELAKANG HINDU-BUDHA
Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
BBM 3104 Kuliah 1 (Minggu 1) Pengertian bahasa Melayu Klasik
Interaksi masyarakat di berbagai daerah dengan tradisi Hindu-Budha
KERAJAAN BERCORAK HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Sejarah Peminatan Kelas 11 Sejarah Peminatan Kelas 11 Kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial,
BBM 3104 Kuliah 1 (Minggu 1) Pengertian bahasa Melayu Klasik
BBM 3104 Kuliah 1 (Minggu 1) Pengertian bahasa Melayu Klasik
SEJARAH INDONESIA KLASIK 400M-1500M KHOIRUN NIKMAH, S.Pd., M.Hum.
Kerajaan Hindu–Buddha di Indonesia Sejarah Kelas X / 1.
SEJARAH KERAJAAN HINDU-BUDHA. KERAJAAN-KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA 1. Kerajaan Kutai 2. Kerajaan Tarumanegara 4. Kerajaan Sriwijaya 3. Kerajaan.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Interaksi Keruangan Desa dan Kota.
Transcript presentasi:

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Pedagang, Penguasa dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu-Buddha) Kelas X IIS

This presentation uses a free template provided by FPPT.com

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Pedagang, Penguasa, dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu- Buddha) Kerajaan- Kerajaan Pada Masa Hindu- Buddha Pengaruh Budaya India Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan Alkulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha

This presentation uses a free template provided by FPPT.com

This presentation uses a free template provided by FPPT.com A. Pengaruh Budaya India Satu di antara bangsa yang berinteraksi dengan penduduk kepulauan di Indonesia adalah bangsa India. Interaksi itu terjalin sejalan dengan meluasnya hubungan perdagangan antara India dan Cina. Hubungan itu yang mendorong pedagang-pedagang India dan Cina datang ke kepulauan di Indonesia. Menurut van Leur, barang yang diperdagangkan dalam pasar internasional saat itu adalah barang komoditas yang bernilai tinggi. Barang-barang itu berupa logam mulia, perhiasan, berbagai barang pecah belah, serta bahan baku yang diperlukan untuk kerajinan.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Dua komoditas penting yang menjadi primadona pada awal masa sejarah di Kepulauan Indonesia adalah gaharu dan kapur barus. Kedua komoditas itu merupakan bahan baku pewangi yang paling digemari oleh bangsa India dan Cina. Interaksi dengan kedua bangsa itu membawa perubahan pada bentuk tata negara di beberapa daerah di Kepulauan Indonesia. Juga perubahan dalam susunan kemasyarakatan dan sistem kepercayaan. Sejak saat itu pula pengaruh-pengaruh Hindu-Buddha berkembang di Indonesia. Tanda-tanda tertua adanya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia berupa prasasti-prasasti yang ditemukan di daerah Sungai Cisedane, dekat Kota Bogor saat ini. Juga di Jawa Barat dekat Kota Jakarta. Selain itu kita juga dapat melihat peninggalan kebudayaan Hindia itu di sepanjang pantai Kalimantan Timur, yaitu di daerah Muarakaman, Kutai. Menurut para ahli sejarah kuno, kerajaankerajaan yang disebut dalam prasasti-prasasti itu adalah kerajaan Indonesia asli, yang hidup makmur bersumber dari perdagangan dengan negara-negara di India Selatan.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Sampai saat ini masih ada perbedaan pendapat mengenai cara dan jalur proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia. Beberapa pendapat (teori) tersebut dijelaskan pada uraian berikut: 1. Teori Ksatria Dalam kaitan ini R.C. Majundar berpendapat, bahwa munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau para prajurit India. Para prajurit diduga melarikan diri dari India dan mendirikan kerajaan-kerajaan di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya. Namun, teori Ksatria yang dikemukakan oleh R.C. Majundar ini kurang disertai dengan bukti-bukti yang mendukung.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 2. Teori Waisya Teori ini terkait dengan pendapat N.J. Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum pedagang. Pada mulanya para pedagang India berlayar untuk berdagang. Pada saat itu jalur perdagangan ditempuh melalui lautan yang menyebabkan mereka tergantung pada musim angin dan kondisi alam. Bila musim angin tidak memungkinkan maka mereka akan menetap lebih lama untuk menunggu musim baik.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 3. Teori Brahmana Teori tersebut sesuai dengan pendapat J.C. van Leur bahwa Hinduisasi di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Brahmana. Pendapat van Leur didasarkan atas temuan-temuan prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Selain itu, adanya kepentingan dari para penguasa untuk mengundang para Brahmana India. Mereka diundang ke Asia Tenggara untuk keperluan upacara keagamaan.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 4. Teori Arus Balik. Teori ini lebih menekankan pada peranan bangsa Indonesia sendiri dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Artinya, orang-orang di Kepulauan Indonesia terutama para tokohnya yang pergi ke India. Di India mereka belajar hal ihwal agama dan kebudayaan Hindu-Buddha. Setelah kembali mereka mengajarkan BACK

This presentation uses a free template provided by FPPT.com B. Kerajaan-Kerajaan pada Masa Hindu-Buddha Kerajaan Kutai diperkirakan terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Sungai Mahakam merupakan sungai yang cukup besar dan memiliki beberapa anak sungai. Daerah di sekitar tempat pertemuan antara Sungai Mahakam dengan anak sungainya diperkirakan merupakan letak Muarakaman dahulu. Sungai Mahakam dapat dilayari dari pantai sampai masuk ke Muarakaman, sehingga baik untuk perdagangan. 1. Kerajaan Kutai

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Lanjutan Sumber sejarah Kutai yang utama adalah prasasti yang disebut yupa, yaitu berupa batu bertulis. Yupa juga sebagai tugu peringatan dari upacara kurban. Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Prasasti Yupa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Lanjutan Satu di antara yupa itu memberi informasi penting tentang silsilah Raja Mulawarman. Diterangkan bahwa Kudungga mempunyai putra bernama Aswawarman. Raja Aswawarman dikatakan seperti Dewa Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga anak, tetapi yang terkenal adalah Mulawarman.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja yang terbesar di Kutai. Ia pemeluk agama Hindu- Siwa yang setia. Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara. Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum Brahmana dan rakyat. Raja Mulawarman sangat dermawan. Ia mengadakan kurban emas dan ekor lembu untuk para Brahmana. Oleh karena itu, sebagai rasa terima kasih dan peringatan mengenai upacara kurban, para Brahmana mendirikan sebuah yupa. Lanjutan

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 2. Kerajaan Tarumanegara Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, para ahli meyakini letak pusat Kerajaan Tarumanegara kira- kira di antara Sungai Citarum dan Cisadane. Dari namanya, Tarumanegara dari kata taruma, mungkin berkaitan dengan kata tarum yang artinya nila. Kata tarum dipakai sebagai nama sebuah sungai di Jawa Barat yakni Sungai Citarum. Kebanyakan ahli yakin kerajaan ini pusatnya dekat kota Bogor Jawa Barat.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Sumber sejarah Tarumanegara yang utama adalah beberapa prasasti yang telah ditemukan. Berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Tarumanegara, telah ditemukan tujuh buah prasasti. Prasasti-prasasti itu berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti itu adalah: 1. Prasasti Tugu Ternyata prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara menyebar di berbagai tempat. Salah satunya adalah prasasti yang ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta. Prasasti ini diberi nama Prasasti Tugu, yang menerangkan tentang penggalian saluran Gomati dan Sungai Candrabhaga. Mengenai nama Candrabhaga, Purbacaraka mengartikan candra sama dengan bulan sama dengan sasi. Jadi, Candrabhaga menjadi sasibhaga dan kemudian menjadi Bhagasasi kemudian menjadi bagasi, akhirnya menjadi menjadi Bekasi.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 2. Prasasti Ciaruteun Di dekat muara tepi Sungai Citarum, ditemukan prasasti yang dipahat pada batu. Pada prasasti tersebut terdapat gambar sepasang telapak kaki Raja Purnawarman. Sepasang telapak kaki tersebut Raja Purnawarman diibaratkan sebagai telapak kaki Dewa Wisnu.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 3. Prasasti Kebon Kopi Prasasti Kebon Kopi terdapat di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibung-bulang, Bogor. Pada prasasti ini ada pahatan gambar tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata (gajah kendaraan DewaWisnu).

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 4. Prasasti Muara Cianten Terletak di muara Kali Cianten, Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulan, Bogor. Inskripsi ini belum dapat dibaca. Inskripsi ini dipahatkan dalam bentuk “aksara” yang menyerupai sulur-suluran, dan oleh para ahli disebut aksara ikal.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 5. Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak) Terletak di sebuah bukit (pasir) Koleangkak, Desa Parakan Muncang, Nanggung, Bogor. Inskripsinya dituliskan dalam dua baris tulisan dengan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 6. Prasasti Cidanghiang (Lebak) Terletak di tepi kali Cidanghiang, Desa Lebak, Munjul, Banten Selatan. Dituliskan dalam dua baris tulisan beraksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. 7. Prasasti Pasir Awi Inskripsi ini terdapat di sebuah bukit bernama Pasir Awi, di kawasan perbukitan Desa Sukamakmur, Jonggol, Bogor, Inskripsi prasasti ini tidak dapat dibaca karena inskripsi ini lebih berupa gambar (piktograf) dari pada tulisan.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 3. Kerajaan Kalingga Kerajaan Kaling atau Holing, diperkirakan terletak di Jawa Tengah. Hal ini didasarkan bahwa berita China tersebut menyebutkan bahwa di sebelah timur Kaling ada Po-li (Bali sekarang), di sebelah barat Kaling terdapat To-po-Teng (Sumatra), sedangkan di sebelah utara Kaling terdapat Chen- la (Kamboja) dan sebelah selatan berbatasan dengan samudera.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Sumber utama mengenai Kerajaan Kalingga adalah berita Cina, misalnya berita dari Dinasti T’ang. Sumber lain adalah Prasasti Tuk Mas di lereng Gunung Merbabu. Melalui berita Cina, banyak hal yang kita ketahui tentang perkembangan Kerajaan Kalingga dan kehidupan masyarakatnya. Kerajaan Kalingga berkembang kira-kira abad ke-7 sampai ke-9 M. Lanjutan

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Kerajaan Kalingga mengalami kemunduran kemungkinan akibat serangan Sriwijaya yang menguasai perdagangan. Serangan tersebut mengakibatkan pemerintahan Kijen menyingkir ke Jawa bagian timur atau mundur ke pedalaman Jawa bagian tengah antara tahun M. Lanjutan

This presentation uses a free template provided by FPPT.com 4. Kerajaan Sriwijaya Menurut berbagai sumber sejarah, pada sekitar abad ke-7, di pantai Sumatra Timur telah berkembang berbagai kerajaan. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Tulangbawang, Melayu, dan Sriwijaya. Sriwijaya merupakan kerajaan yang berhasil berkembang mencapai kejayaan. Pada tahun 692 M, Sriwijaya mengadakan ekspansi ke daerah sekitar Melayu.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Lanjutan Belum ditemukan secara pasti di mana persisnya letak istana Kerajaan Sriwijaya. Sebagian ahli sejarah mengatakan pusat Kerajaan Sriwijaya di Palembang, namun ada pula yang berpendapat di Jambi, bahkan ada yang berpendapat di luar Indonesia. Pendapat yang banyak didukung oleh para ahli, pusat Kerajaan Sriwijaya adalah di Palembang, di dekat pantai dan di tepi Sungai Musi.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Lanjutan Sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya yang penting adalah prasasti. Prasasti-prasasti itu ditulis dengan huruf Pallawa. Bahasa yang dipakai Melayu Kuno. Beberapa prasasti itu antara lain sebagai berikut. 1.Prasasti Kedukan Bukit 2.Prasasti Talang Tuo 3.Prasasti Telaga Batu 4.Prasasti Kota Kapur 5.Prasasti Karang Berahi

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa. Ia memerintah sekitar abad ke-9 M. Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai zaman keemasan. Balaputradewa adalah keturunan dari Dinasti Syailendra, yakni putra dari Raja Samaratungga dengan Dewi Tara dari Sriwijaya. Hal tersebut diterangkan dalam Prasasti Nalanda. Back