KELOMPOK V 1.MUTIARA SHIFA 2. SRI WULANDARI 3. ZAINAL ARIFIN Teori Investasi
LATAR BELAKANG Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang(barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik.Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. Tingkat suku bunga sangat berperan penting dalam jalannya sebuah investasi, karena tanpa adanya bunga maka masyarakat enggan untuk berinvestasi karena tujuan investasi ialah mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang jika saja tidak ada bunga orang yang berinvestasi akan merugi karena daya beli uang akan menurun seiring berjalannya waktu. Maka dari itu jika dalam perbankan konvensional memberikan bunga sedangkan bagi perbankan syariah memberikan bagi hasil atas investasi tersebut.
Pengertian Investasi Ikatan Akuntansi Indonesia : Suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan
Teori Konvensional (Klasik) Investasi didasarkan atas teori produktivitas batas (marginal productive) dari faktor produksi modal (capital) Teori Dari JM.Keynes Masalah investasi, baik penentuan jumlah maupun kesempatan untuk melakukan investasi didasarkan atas konsep Marginal Effeciency of Investment (MEI) Dengan mendasarkan atas konsep pemikiran tersebut investasi akan dilaksanakan apabila MEI masih lebih tinggi daripada tingkat bunga.
PELAKSANAAN – PELAKSAAN INVESTASI DILIHAT DARI SISI SIAPA YANG AKAN MELAKSANAKAN INVESTASI Investasi Pemerintah (Public Investment) Investasi Swasta (private investment) Investasi Pemerintah Dan Swasta
Fungsi Investasi Fungsi investasi adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dengan pendapatan nasional. Dalam hubungannya dengan pendapatan nasional, investasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1.Investasi Otonom (Autonomous Investment) Investasi otonom adalah investasi yang tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam pendapatan nasional maupun tingkat bunga. 2. Investasi Terpengaruh (Induced Investment) Investasi terpengaruh adalah investasi yang didorong oleh adanya perubahan pendapatan nasional. Jika pendapatan nasional naik investasi juga akan naik, jika pendapat nasional turun maka investasi juga menurun. Peningkatan pendapatan nasional diikuti kenaikan investasi karena kenaikan pendapatan nasional akan membawa serta kenaikan konsumsi, sehingga produksi dan investasi juga bertambah.
kurva Investasi otonom Berdasarkan kurva di atas, apabila suku bunga tinggi, jumlah investasi akan berkurang, sebaliknya suku bunga yang rendah akan mendorong lebih banyak investasi. Akibat dari perubahan suku bunga kepada investasi digambarkan oleh kurva l1 dan l2. Apabila suku bunga adalah ro jumlah investasi lo. Misalkan suku bunga turun ke r2, maka mengakibatkan pertambahan investasi menjadi l2, sebaliknya apabila suku bunga naik menjadi rl, Pendapatan maka akan mengakibatkan investasi turun, yaitu menjadi l1,
kurva Investasi Terpengaruh Pada keadaan seimbang seperti pada kurva di atas dipenuhi syarat keseimbangan yaitu pendapatan sama dengan pengeluaran (C + I). Atau tabungan (S) sama dengan pengeluaran investasi sektor swasta (I). Sedangkan Y = E merupakan syarat keseimbangan perekonomian, yaitu pendapatan sama dengan pengeluaran.
Penentu Tingkat Investasi 1.Investasi, Keuntungan Dan Tingkat Bunga 2. Tingkat Pengembalian Modal 3. Efisiensi Modal Marginal 4. Tingkat Bunga Dan Tingkat Investasi 5. Ramalan Keadaan Perekonomian Di Masa Depan 6. Perubahan Dan Perkembangan Teknologi
Nilai Waktu dan Uang 1.Nilai Masa Mendatang (Future Value) Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. FV = PO (1+r) di mana, FV = nilai masa mendatang ( satu tahun ) PO = nilai saat ini r = tingkat bunga
2. Nilai Sekarang ( Present Value ) Present Value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang. Rumus PV 0 = FV n / [ ( 1 + r ) n ] Dimana FV n = nilai kemudian, PV 0 = nilai sekarang, r = tingkat bunga atau tingkat penggandaan, sedangkan n = jumlah periode. PV 0 bisa diartikan sebagai present value dari aliran kas sebesar FV n. Nilai Waktu dan Uang
3. Net Present Value Selisih antara nilai sekarang dari penerimaan dengan nilai sekarang dari investasi Contoh: Suatu proyek investasi rnembutuhkan dana invesatsi sebesar Rp dan diharapkan mempunyai usia 4 tahun dengan penerimaan bersih selama usia investasi berturut-turut Rp ,- Rp ,- Rp ,- dan Rp ,-. Maka bila bunga 21% bisa kita hitung besarnya net present value sebagai berikut: NPV={150/(1+0,21)1+250/(1+0,21)2+300(1+0,21)3+400/(1+0,21)4} – 600=50,665 juta Nilai Waktu dan Uang
4. Internal Rate Of Return Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang bisa menyamakan antara present value dari penerimaan dengan present value dari investasi. Untuk menghitung besarnya IRR ini bisa menggunakan cara interpolasi, dengan menghitung NPV yang positif dan NPV yang negatif. Dari kedua NPV tersebut baru bisa dicari IRR dengan mengadakan interpolasi Nilai Waktu dan Uang
1.Aset Riil Aset riil merupakan aset yang memiliki wujud. Contoh : tanah, emas, rumah, dan logam mulia yang lain. 2. Aset Finansial Aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang cukup tinggi. Contoh : instrumen pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi Macam – Macam Investasi
Menurut Fahmi dan Hadi (2009:6) tujuan investasi adalah: Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan (profit actual). Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa. Tujuan Investasi