Disampaikan pada Apresiasi dan Pembinaan Teknis bagi Tenga Pendamping Teknologi (TPT) Tahun 2008
LATAR BELAKANG VISI KABUPATEN SAMOSIR Terwujudnya Masyarakat Samosir yang Sejahtera, Mandiri, dan berdaya saing berbasis pada pariwisata dan pertanian. Kabupaten Samosir terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan, 6 (enam) kelurahan dan 128 (seratus dua puluh delapan) desa dengan jumlah penduduk jiwa (BPS Kabupaten Samosir Tahun 2015). Iklim daerah Kabupaten Samosir adalah tropis basah dengan suhu berkisar 17 0 _ 29 0 C dan rata- rata kelembapan udara sebesar 85,04%(BPS Kabupaten Samosir ) Dilihat dari iklim dan persyaratan teknis budidaya ikan wilayah Kabupaten Samosir merupakan daerah yang ideal untuk berbudidaya ikan Nila, Mas, Lele
BUDIDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN SAMOSIR POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA Potensi lahan perikanan budidaya 1. KJA di Danau Toba 180 Ha (sesuai draft zonase dari Dinas Pertanian Kabupaten Samosir Tahun 2008) 2. Kolam 1246,14 Ha Lahan Perikanan yang sudah digunakan 1. KJA (Danau Toba) 7,54 Ha terdiri dari 133 unit : 2098 Petak (Survey Tahun 2016) 2. Kolam Darat 37,70 Ha Potensi Perikanan Tangkap 1. Luas Danau Toba (Wilayah Perairan Kab. Samosir ha 2. Perairan Umum Daratan (pea-pea)
Perikanan budidaya merupakan sektor pekerjaan padat karya; Cepat menghasilkan dengan margin keuntungan yang cukup besar; Backward dan forward linkage yang cukup luas; Teknologi tersedia dan beragam; Mengatasi kemiskinan. Pangsa Pasar yang besar
Potret Perikanan Budidaya Air Tawar Di Kabupaten Samosir Saat Ini Kondisi Perikanan Saat ini Produksi Perikanan Budidaya Kabupaten Samosir 89.04% berasal dari budidaya Keramba Jaring Apung (KJA; Timbul ketidakpastian peraturan/hukum bagi keberadaan KJA di Danau Toba akibat isu lingkungan dan pelestarian Danau Toba; Harga Ikan Konsumsi (Nila, Mas, Lele) masih sangat menjanjikan; Budidaya ikan di kolam yang masih merupakan profesi sampingan sehingga hasilnya kurang maksimal.
Sumber daya air yang belum tercemar; Iklim yang mendukung pengembangan ikan mas, lele dan nila; Bentang Lahan yang kaya akan air permukaan (3 Kecamatan di Pulau Sumatera); Harga Komoditas Perikanan yang stabil dan pangsa pasar yang masih besar.
Jumlah penduduk yang besar; Budaya agraris – tidak asing melakukan kegiatan pengasuhan (husbandry); Perubahan agrikultur ke akuakultur lebih mudah; Potensi penyerapan tenaga kerja pada akuakultur sangat besar dan multi level (padat karya).
PERMASALAHAN Kemampuan SDM menerapkan IPTEK budidaya ikan yang masih rendah; Harga pakan buatan yang sangat tinggi dan berfluktuasi; Kualitas Benih Ikan yang rendah Akses Perbankan yang sulit
SOLUSI I. KEMAMPUAN SDM 1.Pelatihan Cara Budidaya Ikan yang efisien 2.Penguatan Kelembagaan Kelompok Perikanan II.HARGA PAKAN Pelatihan Pembuatan Pakan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat di Kab. Samosir seperti ubi kayu, jagung, ikan pora-pora dan eceng gondok
Produksi Induk dan Bibit Unggul pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) Revitalisasi BBI; Peningkatan kemampuan SDM Petugas operasional BBI; Penerapan Standardisasi dan Sertifikasi Pembenihan;
VISI : Mengembangkan Usaha Perikanan Budidaya yang Berdaya Saing, memanfaatkan Sumberdaya Secara Efisien, Berkelanjutan, Menciptakan Lapangan Usaha dan Menyerap Tenaga Kerja, Meningkatkan Kesejahteraan Serta Mendorong Pertumbuhan Ekonomi MISI : 1.Mengembangkan Usaha Perikanan Budidaya berbasis Teknologi Tepat guna, ramah lingkungan dan Berkelanjutan; 2.Mengembangkan Usaha Budidaya Ikan Yang berdaya saing, menciptakan lapangan usaha dan menyerap tenaga kerja; 3.Pemberdayaan dan Peningkatan Pengetahuan serta kesejahteraan pembudidaya ikan; 4.Penyediaan ikan sebagai sumber bahan pangan, bahan baku industri dan ekspor; 5.Pengendalian Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Budidaya dan Rehabilitasi Sumberdaya yang mengalami kerusakan;
1.Mengembangkan Perikanan Budidaya Skala Kecil Yang Menyerap Tenaga Kerja, Meningkatkan Kesejahteraan dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi; 2.Mengembangkan Perikanan Budidaya yang berdaya Saing, Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan; 3.Menerapkan tekhnologi perikanan budidaya yang intensif, ramah lingkungan dan tidak membutuhkan lahan yang luas;
a.Intensifikasi, Ekstensifikasi, Revitalisasi dan Diversifikasi Budidaya; b.Mengembangkan Kawasan Budidaya; c.Produksi Induk dan Benih Unggul; d.Pemberdayaan POKDAKAN; e.Pengembangan Kemitraan Usaha; f.Penguatan Kelembagaan POKDAKAN: