Disampaikan pada Apresiasi dan Pembinaan Teknis bagi Tenga Pendamping Teknologi (TPT) Tahun 2008.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

Disampaikan dalam Sosialisasi Kegiatan BPTP Bengkulu 210 Oktober 2011
Kebijakan Perikanan Budidaya
Makalah Kunci (Keynote Speech)
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
Oleh : Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I
Hilirisasi Komoditas Rumput Laut
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
PEMBANGUNAN PERTANIAN/PEDESAAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
Kegiatan ekonomi masyarakat
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
KULIAH 2 ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN
Setiawargi Menata Diri
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA ALAM SETDA DIY
SOSIALISASI DANA DESA dengan Materi: “PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015”
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Blitar
PERENCANAAN PEMANFATAN LAHAN; ZONASI LAHAN & PERWILAYAHAN KOMODITAS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia
Arah Kebijakan Persusuan
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT
RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN TAHUN 2017
PEREKONOMIAN INDONESIA
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
SUB SEKTOR PERIKANAN.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN BLITAR
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Kebijakan Perikanan Budidaya
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Disampaikan Oleh: MY ESTI WIJAYATI ANGGOTA DPR RI KOMISI X
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Ukuran Keberhasilannya
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
Dikutip dari berbagai sumber
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
Arah Kebijakan Persusuan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Mempercepat Transformasi Industri Manufaktur Untuk Mewujudkan Industrialisasi Indonesia Yang Berdaya Saing Global Presented by :
Oleh: Risyana Hermawan
DINAS PERIKANAN & PANGAN PETUNJUK TEKNIS USULAN MUSRENBANGDES
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
PEMBANGUNAN PERIKANAN
BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI KEBIJAKAN PRIORITAS KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN.
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
1 Oleh : Prof. Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, MS. Disampaikan pada : Program Pasca Sarjana Managemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB IPB) 12 Agustus.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
DINAS PERIKANAN KABUPATEN BERAU LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Strategi Pengembangan Desa Wisata Kabupaten Badung (Studi Kasus Desa Wisata Pangsan, Banjar Sekar Mukti Pundung, Kecamatan Petang ) Program Magister Arsitektur.
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PEMBANGUNAN SENTRA IKM DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI.
CASCADING DINAS PERTANIAN KAB. SAMPANG TAHUN 2017
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
INDONESIA MENUJU POROS MARITIM DUNIA Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia.
Transcript presentasi:

Disampaikan pada Apresiasi dan Pembinaan Teknis bagi Tenga Pendamping Teknologi (TPT) Tahun 2008

 LATAR BELAKANG VISI KABUPATEN SAMOSIR  Terwujudnya Masyarakat Samosir yang Sejahtera, Mandiri, dan berdaya saing berbasis pada pariwisata dan pertanian.  Kabupaten Samosir terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan, 6 (enam) kelurahan dan 128 (seratus dua puluh delapan) desa dengan jumlah penduduk jiwa (BPS Kabupaten Samosir Tahun 2015).  Iklim daerah Kabupaten Samosir adalah tropis basah dengan suhu berkisar 17 0 _ 29 0 C dan rata- rata kelembapan udara sebesar 85,04%(BPS Kabupaten Samosir )  Dilihat dari iklim dan persyaratan teknis budidaya ikan wilayah Kabupaten Samosir merupakan daerah yang ideal untuk berbudidaya ikan Nila, Mas, Lele

BUDIDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN SAMOSIR POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA Potensi lahan perikanan budidaya 1. KJA di Danau Toba 180 Ha (sesuai draft zonase dari Dinas Pertanian Kabupaten Samosir Tahun 2008) 2. Kolam 1246,14 Ha Lahan Perikanan yang sudah digunakan 1. KJA (Danau Toba) 7,54 Ha terdiri dari 133 unit : 2098 Petak (Survey Tahun 2016) 2. Kolam Darat 37,70 Ha Potensi Perikanan Tangkap 1. Luas Danau Toba (Wilayah Perairan Kab. Samosir ha 2. Perairan Umum Daratan (pea-pea)

 Perikanan budidaya merupakan sektor pekerjaan padat karya;  Cepat menghasilkan dengan margin keuntungan yang cukup besar;  Backward dan forward linkage yang cukup luas;  Teknologi tersedia dan beragam;  Mengatasi kemiskinan.  Pangsa Pasar yang besar

Potret Perikanan Budidaya Air Tawar Di Kabupaten Samosir Saat Ini Kondisi Perikanan Saat ini  Produksi Perikanan Budidaya Kabupaten Samosir 89.04% berasal dari budidaya Keramba Jaring Apung (KJA;  Timbul ketidakpastian peraturan/hukum bagi keberadaan KJA di Danau Toba akibat isu lingkungan dan pelestarian Danau Toba;  Harga Ikan Konsumsi (Nila, Mas, Lele) masih sangat menjanjikan;  Budidaya ikan di kolam yang masih merupakan profesi sampingan sehingga hasilnya kurang maksimal.

 Sumber daya air yang belum tercemar;  Iklim yang mendukung pengembangan ikan mas, lele dan nila;  Bentang Lahan yang kaya akan air permukaan (3 Kecamatan di Pulau Sumatera);  Harga Komoditas Perikanan yang stabil dan pangsa pasar yang masih besar.

 Jumlah penduduk yang besar;  Budaya agraris – tidak asing melakukan kegiatan pengasuhan (husbandry);  Perubahan agrikultur ke akuakultur lebih mudah;  Potensi penyerapan tenaga kerja pada akuakultur sangat besar dan multi level (padat karya).

PERMASALAHAN  Kemampuan SDM menerapkan IPTEK budidaya ikan yang masih rendah;  Harga pakan buatan yang sangat tinggi dan berfluktuasi;  Kualitas Benih Ikan yang rendah  Akses Perbankan yang sulit

SOLUSI I. KEMAMPUAN SDM 1.Pelatihan Cara Budidaya Ikan yang efisien 2.Penguatan Kelembagaan Kelompok Perikanan II.HARGA PAKAN Pelatihan Pembuatan Pakan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat di Kab. Samosir seperti ubi kayu, jagung, ikan pora-pora dan eceng gondok

Produksi Induk dan Bibit Unggul  pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) Revitalisasi BBI; Peningkatan kemampuan SDM Petugas operasional BBI; Penerapan Standardisasi dan Sertifikasi Pembenihan;

VISI : Mengembangkan Usaha Perikanan Budidaya yang Berdaya Saing, memanfaatkan Sumberdaya Secara Efisien, Berkelanjutan, Menciptakan Lapangan Usaha dan Menyerap Tenaga Kerja, Meningkatkan Kesejahteraan Serta Mendorong Pertumbuhan Ekonomi MISI : 1.Mengembangkan Usaha Perikanan Budidaya berbasis Teknologi Tepat guna, ramah lingkungan dan Berkelanjutan; 2.Mengembangkan Usaha Budidaya Ikan Yang berdaya saing, menciptakan lapangan usaha dan menyerap tenaga kerja; 3.Pemberdayaan dan Peningkatan Pengetahuan serta kesejahteraan pembudidaya ikan; 4.Penyediaan ikan sebagai sumber bahan pangan, bahan baku industri dan ekspor; 5.Pengendalian Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Budidaya dan Rehabilitasi Sumberdaya yang mengalami kerusakan;

1.Mengembangkan Perikanan Budidaya Skala Kecil Yang Menyerap Tenaga Kerja, Meningkatkan Kesejahteraan dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi; 2.Mengembangkan Perikanan Budidaya yang berdaya Saing, Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan; 3.Menerapkan tekhnologi perikanan budidaya yang intensif, ramah lingkungan dan tidak membutuhkan lahan yang luas;

a.Intensifikasi, Ekstensifikasi, Revitalisasi dan Diversifikasi Budidaya; b.Mengembangkan Kawasan Budidaya; c.Produksi Induk dan Benih Unggul; d.Pemberdayaan POKDAKAN; e.Pengembangan Kemitraan Usaha; f.Penguatan Kelembagaan POKDAKAN: