BAHAN PAPARAN : SOSIALISASI PERBUP. NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG PHBS PERILAKU HIDUP “ BERSIH & SEHAT(PHBS) “ PROMOSI KESEHATAN Puskesmas Delang Kec. Delang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANTIKA DEWI INDRIA PUSPITA program SARJANA KEPERAWATAN STIkes Kendedes Malang.
Advertisements

PERATURAN BUPATI NO 14 TAHUN 2012
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
UU NO.36 TENTANG RUMAH SAKIT MARKUS LUAHAMBOWO
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
DISAMPAIKAN PADA SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
UNIVERSITAS SILIWANGI
PRESENTASI DOKTER KECIL DAN KESEHATAN
PRESENTASI DOKTER KECIL DAN KESEHATAN
UNDANG UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN.
Struktur Penyelenggara Pemerintahan Daerah : Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
PRESENTASI KEGIATAN DOKCIL
Diskusi Forum Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ungaran Timur
PROGRAM PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT )
PENTINGNYA HIK DAN HKP DALAM MENCAPAI SBS
PENATAAN KELEMBAGAAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
LATAR BELAKANG Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya (fundamental human rights). Membangun.
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
PENGGERAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RUMAH TANGGA
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010
PESERTA SOSIALISASI UU 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Penyusunan Peraturan Desa Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa M. RUM PRAMUDYA, S.H. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik.
INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
NORMA STANDAR PROSEDUR DAN KRITERIA
PHBS DI TEMPAT-TEMPAT UMUM(TTU)
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
MEDIA DAN TEKNIK PENYULUHAN DALAM PELAKSANAAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA Asrin, S.Kep., MM Kasi Gizi, Promosi Kesehatan dan PM Dinas Kesehatan Kabuapten.
KASI GIZI, PROMOSI DAN PM DINAS KESEHATAN KABUPATEN PRINGSEWU
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
XIII. PERANAN PEMERINTAH DALAM MEMBINA KOPERASI
IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH PUSAT PROMOSI KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Oleh Tim Promosi Kesehatan.
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
Peraturan Pemerintah Republik INDONESIA Nomor 1 tahun 1970
Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian
12 PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH
Program Penyehatan Makanan
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
SINKRONISASI KEBIJAKAN DAERAH VS DANA BOK
UPTD YANKES NAGREG. Tahu, mau, mampu, berperan aktif SEKOLAH SEHAT SEKOLAH SEHAT.
HALIMA TUSSAKDIYAH, S. Pd KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA (K3)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.  PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau dan mampu.
KRIDA BINA PHBS. TUJUAN SKK PHBS DI RUMAH TANGGA Untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus (TKK) PHBS di Rumah Tangga, maka ditetapkan syarat kecakapan.
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
UNDANG UNDANG KESEHATAN
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI JAWA TENGAH
PERATURAN BUPATI MEMPAWAH NO 33 TAHUN 2018 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH.
PUSKESMAS RAMAH ANAK SEBAGAI UPAYA UNTUK PERCEPATAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK.
PHBS PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT. PENGERTIAN PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat.
 Tahun 2019 AKADEMI KEPERAWATAN POLITEKNIS KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH BANDA ACEH.
PERLINDUNGAN KESEHATAN PADA PEKERJA PEREMPUAN Disampaikan pada PERINGATAN INTERNATIONAL WOMEN’S Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kesehatan.
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
PHBS di Institusi Kesehatan. Institusi Kesehatan Institusi Kesehatan adalah : sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah, swasta atau perorangan yg digunakan.
Apa itu PHBS? Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kebiasaan seseorang untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan sekitarnya agar sehat.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
PELATIHAN DI PUSKESMAS WELULI TAHUN 2017 AKU BERSIH, AKU SEHAT, AKU NYAMAN.
1 PROGRAM PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT ) O l e h : RAMLI.
1 PROGRAM PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT ) O l e h : RAMLI.
Manajemen Puskesmas. PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT) (KEPMENKES R.I No. 128/MENKES/SK/II/2004) PENGERTIAN : Adalah Unit pelaksana teknis Dinas.
P erilaku H idup B ersih S ehat Pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) UPT Puskesmas Kasiyan 2019.
PHBS RUMAH TANGGA (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Oleh : Almayda Anastasia,SKM Puskesmas Cipadu.
Transcript presentasi:

BAHAN PAPARAN : SOSIALISASI PERBUP. NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG PHBS PERILAKU HIDUP “ BERSIH & SEHAT(PHBS) “ PROMOSI KESEHATAN Puskesmas Delang Kec. Delang

Latar belakang :  Kesehatan salah satu faktor penting menentukan kualitas SDM, perlu dipelihara dan ditingkatkan.  Status kesehatan masyarakat antara lain ditentukan oleh Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Umur Harapan Hidup (UHH).  Angka kematian ibu yang tinggi erat kaitannya dgn ditolong tidaknya persalinan oleh tenaga kesehatan.  Penyebab Langsung kematian bayi terbanyak disebabkan karena pertumbuhan janin yang sangat lambat, kelahiran premature dan berat bayi rendah.  penyebab tidak langsung adalah kurangnya ibu yang memberikan ASI secara eksklusif(0 s/d 6 bln), sehingga banyak bayi yang mudah terkena penyakit infeksi seperti diare dan ISPA

 Perubahan gaya Hidup jg berpengaruh pd derajat kesehatan memicu transisi epidemiologi penyakit, yakni bertambahnya penyakit degeneratif atau dikenal dengan penyakit tidak menular (PTM).  Saat ini PTM seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi, diabetes mellitus merupakan penyebab utama kematian  Terjadinya PTM ternyata mempunyai prakondisi sejak dalam kandungan dan pd masa pertumbuhan,  PTM semakin besar resikonya teraji oleh perilaku tidak sehat, antara lain: merokok, kurang aktivitas fisik dan kurang mengkonsumsi buah dan sayur.

 Masalahan di atas dpt di cegah dengan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di rumah tangga.  Ini karena anggota rumah tangga merupakan asset yang sangat potensial untuk diberdayakan dalam menjaga memelihara kesehatan.

BAB I KETENTUAN UMUM * Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati Lamandau ini yang dimaksud dengan : 1.. s/d 20 * Pasal 2 Penetapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,berazaskan: Kepentingan kualitas kesehatan manusia, Kepentingan kualitas kesehatan manusia, Kemanfaatan umum, Keterpaduan, Keserasian, Kelestarian dan kelanjutan, Partisipasif, Keadilan dan Transparansi dan akuntabilitas * Pasal 3 Penetapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bertujuan untuk : a s/d h

BAB II, INDIKATOR DAN TATANAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT : * Bagian Kesatu, Tatanan PHBS Pasal 4 : Tatanan Rumah Tangga, PHBS di Institusi Pendidikan, PHBS di Tempat Kerja, PHBS di Tempat Umum dan PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan * Bagian Kedua : Indikator PHBS, Pasal 5 (1) Indikator PHBS di Rumah Tangga (2) Indikator PHBS di Institusi Pendidikan, Tempat Umum, Tempat Kerja dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan BAB III : PENERAPAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT * Bagian Kesatu, PHBS di Rumah Tangga : Pasal 6 : 1 s/d 11

Bagian Kedua : PHBS di Institusi Pendidikan, Tempat Kerja, Tempat Umum dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Pasal 7 1 s/d Setiap Sekolah dan Sarana Kesehatan wajib menyediakan sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). 2. Setiap Individu harus mengkonsumsi makanan dan minuman sehat. 3. Tersedia Kantin Sehat untuk tempat mengkonsumsi makanan dan minuman Sehat. 4. Tersedianya sarana untuk tempat Buang Air Kecil dan Buang Air Besar yang berupa jamban sehat (WC). 5. Setiap Individu Buang Air Kecil dan Buang Air Besar dijamban yang sehat (WC). 6. Tersedianya sarana untuk tempat membuang sampah berupa tempat sampah yang terpilah berdasarkan jenis sampahnya (organic dan an organic). 7. Ada larangan untuk tidak merokok di kawasan tanpa rokok. 8. Setiap individu dilarang untuk menggunakan NAPZA dan meludah disembarang tempat. 9. Ada kegiatan untuk memberantas sarang nyamuk dan jentik secara rutin dengan jum’at bersih. 10. Khusus ditempat kerja dan Fasilitas Kesehatan harus menyediakan peraturan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),termasuk standar penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

4. Pimpinan kelompok, Lembaga dan/atau badan wajib untuk : a. melakukan pengawasan internal pada tempat dan/atau lokasi yang menjadi tanggungjawabnya; b. memasang tanda terkait Indikator PHBS sesuai dengan masing-masing tatanan di tempat-tempat yang dipandang perlu dan mudah terbaca; c. menghimbau semua orang yang berada dalam tanggung jawabnya untuk menerapkan PHBS. BAB V : PEMBINAAN : Pasal 10 (1) Bupati melakukan pembinaan PHBS. s/d (7) Kunjungan Ke Institusi ber-PHBS. Pasal 11 : Pembinaan dilakukan dalam upaya mengarahkan Pimpinan Lembaga SOPD lingkup Pemerintah Kabupaten Lamandau, pimpinan lembaga/ Institusi Pendidikan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Tempat Umum dan Rumah Tangga dan Masyarakat secara umum melaksanakan kebijakan PHBS secara efektif pada tempat-tempat yang dimiliki atau dikelolanya.

BAB IV : HAK DAN KEWAJIBAN : Bagian Kesatu : Hak : Pasal 8 1. Setiap orang, kelompok, lembaga, badan, berhak atas pembinaan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2. Setiap orang, kelompok, lembaga, badan berhak atas informasi dan edukasi yang benar mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bagian Kedua : Kewajiban : Pasal 9 1. Setiap orang, kelompok, lembaga dan/atau badan wajib melaksanakan dan mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat. 2. Kelompok, Lembaga dan/atau badan pada Institusi Pendidikan, Tempat Kerja, Tempat Umum dan Fasilitas Kesehatan wajib menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan penerapan PHBS termasuk sarana CTPS dan smoking area. 3. Setiap kelompok, lembaga dan/atau badan wajib memasang tanda terkait Indikator-indikator PHBS sesuai dengan masing-masing tatanan atau pengumuman yang dapat berupa stiker, pamflet dan/atau audio visual di Rumah Tangga, Institusi Pendidikan, Tempat Kerja, Tempat Umum dan Institusi Kesehatan pada Tempat dan/atau lokasi yang menjadi tanggungjawabnya.

Pasal Untuk melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Bupati membentuk tim yang terdiri dari unsur-unsur : a. Dinas Kesahatan; b. RSUD Lamandau; c. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; d. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan e. Satuan Polisi Pamong Praja. 2. Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas melaksanakan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 3. Tim sebagaimana dimaksud ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB VI : PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal Bupati menunjuk Dinas Kesehatan sebagai team untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2. Dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian, Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bekerja sama dengan team sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (1). 3. Hasil pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Bupati.

BAB VII : PERAN MASYARAKAT : Pasal 14 1.Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam Mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2.Peran masyarakat sebagaimana dimaksud ayat (1), dapat dilakukan oleh : a.Perorangan; b. Kelompok; c. Badan Hukum; d. Badan Usaha; e. Lembaga; dan/atau f. Organisasi

Pasal 15 1.Peran masyarakat dilaksanakan melalui : 2.saran, pendapat, pemikiran, usulan dan pertimbangan berkenaan dengan pamantauan dan pelaksanakan kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; 3.mengikutsertakan dalam pemberian bimbingan dalam penyuluhan, serta penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; 4.mengingatkan atau Mengarahkan untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; 5.memberitahu pemilik, pengelola dan penanggung jawab Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat jika terjadi pelanggaran; dan 6.melaporkan kepada pejabat berwenang jika terjadi pelanggaran.

BAB VIII : PENDANAAN : Pasal 16 Sumber pendanaan yang digunakan untuk pelaksanaan PHBS berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau yang di anggarkan pada setiap Tahun Anggaran. BAB IX PENUTUP Pasal 17. * Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan * Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Supaya Peraturan Bupati ini di undangkan dalam Berita Daerah Kabupaten Lamandau.

Ditetapkan di Nanga Bulik pada tanggal BUPATI LAMANDAU, HENDRA LESMANA Diundangkan di Nanga Bulik pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU,

Tindak lanjut dari pertemuan sosialisasi ini : A. Di Tingkat Puskesmas : 1. Melaksanakan sosialisasi Tentang PHBS dan Dasar hukum pelaksanaa diwilayah kerjanyanya di kab.Lamandau 2. Melaksanakan / menerapkan PHBS dilingkungannya (PHBS pada Institusi kesehatan) 3. Melaksanakan pembinaan dan pegawasan pelaksanaan PHBS di wilayah kerjanya.karena Puskesmas Merupakan Jaringan dari Dinkes yg bertanggung jawab sebagai pengawas dan pengendali PHBS B. Di sekolah dan Intitusi lainnya 1. Melaksanakan / menerapkan PHBS di Institusinya masing- masing. 2. PHBS disekolah merupakan salah satu penunjang dalam rangka penilaian lomba sekolah sehat.