MATA KULIAH TEORI KELUARGA IKK 511 TEORI SOCIAL EXCHANGE DAN TEORI PERKEMBANGAN DIPERSIAPKAN Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.sc., M.sc
LATAR BELAKANG TEORI PERTUKARAN SOSIAL Teori pertukaran sosial menjelaskan keberadaan dan ketahanan kelompok sosial, termasuk keluarga melalui bantuan selfinterest dari individu anggotanya. Fokus sentral teori adalah motivasi (hal yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan), yang berasal dari keinginan diri sendiri. Teori ini didasari paham utilitarianisme, individu dalam menentukan pilihan secara rasional menimbang antara imbalan (rewards) yang akan diperoleh, dan biaya (cost) yang harus dikeluarkan. Para sosiolog penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang akan berinteraksi dengan pihak lain jika dianggapnya menghasilkan keuntungan (selisih antara imbalan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan
TEORI: SOCIAL EXCHANGE Dalam proses belajar orang mengkonstruksi perilaku melalui aplikasi pemikiran yang rasional: Setiap aksi mempunyai konsekuensi Cost and Reward; Setiap orang rasional pasti Mencari reward yang maksimal dan meminimalkan biaya (Cost) Fokus utama dari teori ini adalah perilaku rasional, utilitarian dari individu.
Latar Belakang DIRUJUK OLEH: Ethical utilitarian (Epicureans), Psicological hedonis (Jeremy Bentham dan John Stuart Mill), dan Ideal utilitarian (G.E. Moore)
Latar Belakang Di antara pemikiran filosofi utilitarian adalah kerelaan (voluntaristic), interest, dan teori tentang nilai (value). Penekanan terbesar pada kebebasan individu untuk memilih. Adam Smith, salah seorang pelopor dari perspektif ini, menggunakan pandangan ekonomi. Ia percaya bahwa manusia bertindak secara rasional untuk memaksimumkan manfaat (benefits) atau kepuasan (utilitas). Paham utilitarian yang lain adalah: pendekatan teori ekonomi mikro dalam keluarga (Becker, 1981), dan psikologi sosial (Emerson, 1976).
ASUMSI Asumsi yang mendasari teori pertukaran sosial pada intinya adalah bahwa manusia bersifat rasional, dan masing-masing ahli mengemukakan asumsi teori dengan berbagai cara. Homans (1958:1961) dalam Zeitlin (1998) mengasumsikan bahwa setiap orang memiliki harga diri. Jika seseorang memberikan keuntungan kepada orang lain, maka orang lain juga akan memberikan keuntungan pada orang tersebut. Asumsi Sabatelli dan Shehan (1993), bahwa dari teori pertukaran terdiri atas asumsi yang melekat pada sifat alamiah dari manusia (nature of humans) dan sifat alamiah dari hubungan (nature of relationships).
ASUMSI Menurut Homans dalam Ritzer (1985) terdapat lima prinsip dalam pertukaran sosial, meliputi : Jika respon pada suatu stimulus mampu mendatangkan keuntungan, maka respon tersebut akan cenderung diulang terhadap stimulus yang sama, Makin sering seseorang memberikan ganjaran terhadap tingkah laku orang lain, maka makin sering juga tingkah laku tersebut akan diulang, Makin bernilai suatu keuntungan yang diperoleh dari tingkah lakunya, maka makin sering juga pengulangan terhadap tingkah laku tersebut, Makin sering orang menerima ganjaran atas tindakannya dari orang lain, maka makin berkurang juga nilai dari setiap tindakan yang dilakukan berikutnya, dan Makin dirugikan seseprang dalam berhubungan dengan orang lain, maka makin besar kemungkinan orang tersebut akan mengembangkan emosi.
ASUMSI Menurut Sabatelli dan Shehan (1993) : Mencari imbalan dan menghindari hukuman, Ketika berinteraksi dengan orang lain, ia akan memaksimumkan keuntungan, dan meminimasi biaya yang harus ia keluarkan. Selama tidak memungkinkan untuk mengetahui imbalan dan pengorbanan aktual dari interaksi tersebut, ia akan menggunakan ekspektasi untuk menuntunnya bertindak, Dalam keterbatasan informasi yang ia miliki, manusia akan bertindak secara rasional. Mereka akan menghitung imbalan, biaya, dan mempertimbangkan beberapa alternatif, sebelum bertindak. Mereka akan memilih alternatif yang paling sedikit pengorbanan, atau biayanya, Standar yang digunakan setiap orang dalam menghitung imbalan dan biaya berbeda satu sama lain, dan tergantung waktu, Kepentingan untuk menangkap perilaku seseorang terhadap orang lain dalam berinteraksi berbeda satu sama lain dan tergantung waktu, Semakin besar ekspektasi seseorang terhadap nilai imbalan, akan semakin kecil nilai imbalan tersebut pada masa yang akan datang.
AHLI SOCIAL EXCHANGE THEORY GEORGE HOMANS George Homans (1958; 1961): Orang yang dikenal membawa Teori Social Exchange ke disiplin Ilmu Social Konsep Pemikiran George Homans : ada kharakteristik sifat manusia yang universal di seluruh dunia, bahwa perilaku manusia (konsep behaviorism di psychology) ada yang “Positive Reinforcement & Negative Reinforcement” Sari dari karya Homan adalah menerapkan prinsip-prinsip teori belajar (Learning Theory) ke perilaku Sosial Homans fokus pada hubungan interpersonil diantara orang-orang di keluarga dan masyarakat
Hubungan antar manusia dilandasi oleh mutually rewarded Norma Reciprocity melahirkan hubungan-hubungan yang saling menguntungkan (mutually) Homans juga menyatakan adanya “ The rule of distributive justice “ artinya : adanya harapan bahwa rewards pada masing-masing orang yang berhubungan akan “ proporsional “ dengan biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing orang tersebut, sehingga net result dari masing-masing orang itu akan proporsional dengan investasinya dalam hubungan tersebut Apabila rule ini dilanggar, maka orang-orang yang dirugikan akan marah, dan orang-orang yang diuntungkan akan merasa bersalah.
KONSEP (Levi-Straouss dalam Johnson, 1990), terdapat dua sistem pertukaran sosial, yaitu bersifat langsung dan tidak langsung: Pada sistem pertukaran langsung, kedua belah pihak terjalin hubungan timbal balik, cenderung menekankan pada keseimbangan, atau persamaan yang saling menguntungkan sehingga aspek emosional ikut terlibat di dalamnya. Pada pertukaran tidak langsung, terjadi secara berantai. Masing-masing anggota masyarakat dituntut memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, dan melakukan kewajibannya masing-masing, sehingga pada akhirnya dapat diperoleh keuntungan secara bersama-sama.
KONSEP Konsep dalam teori pertukaran sosial meliputi : Imbalan, dapat berupa materi maupun non materi, seperti perilaku, kesenangan dan kepuasan, Biaya, dapat barupa materi maupun non materi, seperti status, hubungan, interaksi, perasaan yang tidak disukai, Keuntungan (selisih antara imbalan dan biaya), dan individu selalu mencari keuntungan maksimum dengan cara memaksimumkan imbalan atau meminimumkan biaya, Tingkat evaluasi atau perbandingan alternatif, yaitu suatu standar yang mengevaluasi imbalan dan biaya dari suatu hubugan atau kegiatan, Norma timbal balik, suatu gagasan yang menyangkut pertukaran timbal balik, tanpa timbal balik tidak mungkin akan terbentuk kehidupan sosial, Pilihan, setiap manusia harus menentukan pilihan, merupakan output yang dijanjikan oleh pengambil keputusan
PROPOSITION Actor dalam situasi apapun akan memilih perilaku apapun yang mempunyai keuntungan maksimal. Actor dalam siatuasu apapun dimana tidak ada imbalan maka akan meminimumkan biaya (Principle of least costs) Apabila ditemui keuntungan yang sama, maka akan dipilih aktivitas yang mempunyai keuntungan masksimum pada jangka panjang. Apabila pada jangka panjang keuntungan sama, maka pilih suatu alternatif yang memberikan keuntungan maksimal dalam jangka pendek.
ANALISIS PERMASALAHAN DALAM KELUARGA SOCIAL EXCHANGE SAYA (ME) VS ORANG LAIN (OTHERS) -Saya memberi vs saya menerima -Saya mencintai vs saya dicintai -Saya setia vs dia setia -Saya berkorban vs dia berkorban -Senang sama-sama, sengsara sama-sama UANG TENAGA CINTA PERHATIAN WAKTU SEKSUAL S U A M I I S T R PENGABDIAN/LOYALITAS TENAGA UTK DOMESTIK CINTA TULUS PERHATIAN WAKTU SERVICE SEKSUAL MENGASUH & MENDIDIK ANAK INTROSPEKSI DIRI MASING-MASING INDIVIDU 'DEMI ANAK' DIJADIKAN KOMITMEN KOKOH LANDASAN AGAMA, NORMA, KELUARGA BESAR DUKUNGAN DAN PERTOLONGAN KELUARGA BESAR PERTOLONGAN PROFESIONAL HINDARI PERCERAIAN SEDAPAT MUNGKIN ALTRUISM ???
Hasil dari Hubungan (outcomes) Kepercayaan (trust) Komitmen Ketergantungan (dependence) Ketaatan pada norma keadilan Ketaatan pada norma pertukaran Gambar . Keterkaitan antara tingkat outcome, ketaatan pada norma pembalasan dan norma keadilan, kepercayaan, komitmen, dan ketregantungan (Cook dan Emerson, 1978 dalam Sabatelli dan Shehan, 1993).
Pola Distance Regulation Interaksi sepanjang waktu Daya tarik Sumberdaya Ketergantungan Pola Pengawasan dan Kekuatan Orang 1 Orang 2 Gambar . Daya tarik, sumberdaya, komitmen, dan ketergantungan sebagai mediator dari dinamika pertukaran
KRITIK Teori ini mengakui adanya kemampuan manusia untuk mengatur perilaku-nya melalui proses berpikir yang rasional. Pada kenyataanya, manusia belum tentu selalu berfikir secara rasional. Teori ini akan menghadapi masalah apabila berhadapan dengan situasi di mana tidak ada konsensus, imbalan, dan biaya. Otonomi, kekuatan, dan kemandirian cenderung sebagai nilai laki-laki. Nilai-nilai perempuan yaitu sifat asuh (nurturance), dukungan (support), dan sifat penghubung (connectedness) tidak terlalu dipandang sebagi pertimbangan dalam melihat imbalan dan biaya. Pembedaan antara pertukaran sosial dan pertukaran ekonomi harus sejajar dengan pembedaan antara pertukaran intrinsik dan ekstrinsik. Lebih memfokuskan pada separative self, otonomi, dan individualisme.
TEORI 5: PERKEMBANGAN KELUARGA Menjelaskan proses perubahan dalam keluarga Waktu keluraga merupakan hal yang sangat signifikan dalam perspektif perkembangan keluarga (Family Life Cycle) ASUMSI DASAR: Proses Perkembangan Keluarga mempunyai beberapa tujuan (Related to Teleology): untuk perkembangan anak ditandai dengan meningkatnya perkembangan moralitas dan cognitif. Seperti pendapat Hill & Mattessich bahwa proses perkembangan keluarga sebagai proses perbedaan struktur yang progresif. 2 Orientasi tujuan berhubungan dengan asumsi deterministik. Apabila nilai-nilai variabel diketahui dalam persamaan prediksi perilaku keluarga,or maka prediksi dapat dibuat dengan akurasi sempurna
Teori Perkembangan Keluarga adalah multilevel teory yang berhub dengan individualis, hubungan dalam keluarga & interaksi keluarga. Berhubungan dengan Logical Criteria: ada “overlapping stage”/ tingkatan variables stage. Asal Munculnya Teori Perkembangan Keluarga Benih-benih Teori Perkemb Keluarga adalah pada saat Depressian th 30-an di USA Kebijakan Franklin D Roosevelt memberikan kesempatan pada para ahli untuk meneliti dampak dari Depresi pada populasi dengan studi longitudinal “ Family life cycle” & Family Development”.
Konsep Statik: Norm : static norms (marital); process norms Role (a part of a social position) Position Stage Event Konsep Dinamik: Transition (combine konsep stage, event & time) Timing (a gerecal concept, dan a multidimensional notia the dimensions mostly are not inde penget timing as normative (3 level of analisis: family, relationship or individu) Age Timing Tingkatan Perkembangan mempunyai 2 elemen: Komponen normatif, Event transitional events. T
Teori Perkembangan Unilinear Melihat potret perubahan sebagai suatu perubahan satu jalur yang pogresif. Fokusnya adalah mengetahui perubahan keluarga dalam struktur dan pola interaksi sepanjang waktu 2 Teori perkembangan Multilinear Melihat perubahan individu, keluarga atau masyarakat dalam berbagai jalur/berbagai rute sepanjang waktu Para ahli teori evolusi sosial di abad 19 menggunakan model perkembangan organisme manusia untuk menganalisa perkembangan (perubahan) institusi dan masyarakat sepanjang waktu Model yang digunakan meliputi penjelasan seseorang yang dapat dilihat dari perubahan umur (aging) sepanjang masa usianya (yang diadaptasi dari ilmu biologi). Ada suatu seri tahapan: dari infant masa anak-anak masa remaja masa dewasa awal masa usia dewasa, masa usia tua
Fg 1.1 Model Perkembangan Unilinear Society Individual Post Industrial Old Age Middle Age Industrial Young Adulthood Adolescence Childhood Preindustrial Infancy Para ahli teori perkembangan unilinear di abad 20 th kemudian meminjam model individuallistik diaplikasikan ke perkembangan society Para ahli teori Sosial menulis bahwa karena individu-individu berkembang melalui tahapan-tahapan sepanjang masa, demikian pula dengan masyarakat
O S I Perubahan dikatakan Unidirectional Orang-orang Eropah percaya bahwa semua masyarakat melewati tahapan-tahapan yang sama dalam 1 lajur perkembangan, seperti halnya semua individu-idividu yang melewati tahapan-tahapan yang sama menuju masa tua. Seperti halnya dengan individu-individu yang berkembang semakin tua dan tidak pernah kembali (Reverse) atau membalik proses penuaan, maka dipercaya bahwa masyarakat juga tidak pernah dapat membalik perkembangan ke masa awal. O S I Perubahan dikatakan Unidirectional Prinsip Dasar ahli teori Evolusi Sosial di abad 19 Perubahan terjadi secara gradual (pelan-pelan) perubahan terjadi dalam tahapan. perubahan terjadi karena sifatnya diperlukan oleh society untuk berubah. Society selalu bergerak menuju realisasi dari potensinya Perubahan itu unidirectional: perubahan tidak dapat ditolak. tidak adasatu masyarakatpun yang dapat melompati satu tahapan perkembangan
****KELUARGA DAN EKOSISTEMNYA SERTA PERUBAHANNYA****
KELUARGA DGN EKOSISTEMNYA Manusia adalah makhluk sosial Keluarga merupakan lembaga sosial terkecil Keluarga menyangkut hubungan antar pribadi dan hubungan antara manusia dengan lingkungan di sekitarnya Keluarga tidak dapat berdiri sendiri, sangat tergantung dengan lingkungan dan juga mempengaruhi lingkungan di sekitarnya (lingkungan mikro, meso, makro)
KELUARGA dengan EKOSISTEMNYA Setiap orang mempunyai sanak keluarga (saudara) dari banyak orang Keluarga merupakan salah satu lembaga sosial disamping agama atau parpol yang secara resmi berkembang disemua masyarakat Fungsi utama keluarga antara lain sebagai perantara masyarakat luas: lembaga-lembaga lainnya tergantung pada eksistensinya Didalam keluargalah seorang anak memperoleh pertama kali hubungan antar pribadi Peran tingkah laku yang dipelajari di dalam keluarga merupakan contoh peran tingkah laku yang diperlukan dalam masyarakat. Isi proses pemasyarakatan ialah tradisi kebudayaan masyarakat itu sendiri Keluarga berfungsi sebagai saluran penerus yang tetap menghidupkan kebudayaan
EKOSISTEM DALAM KELUARGA LINGKUNGAN MAKRO Alami MODEL DEACON & FIREBAUGH,1988 Sistem Masyarakat LINGKUNGAN MAKRO LINGKUNGANMIKRO Politik HUBUNGAN KELUARGA & LINGKUNGANNYA Fisik Fisik Buatan Manusia Keluarga EKONOMI Sosial Tehnologi Sosial Budaya Biologi
FAMILY ECOSYSTEM Adalah subsistem dari “human ecology” yang menekankan pada interaksi antara keluarga & lingkungan. “Human ecology” study tentang hubungan antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Ekologi Oikos (Greek)= tempat tinggal Studi ttg relasi antara organisme/kelompok & lingkungannya TTerjadi pertukaran materi, living & non living di dalam suatu sistem (Ecological System/Ecosystem)
Ada 3 elemen dasar dari family ecosystem: Organisme : anggota2 keluarga Environments : lingkungan alam & buatan Family Organization : fungsi untuk menstranformasi energy dalam bentuk informasi ke dalam keputusan keluarga & tindakan2. Jadi Ekosistem Keluarga adalah relasi antara Anggota keluarga Lingkungan yang dihayatinya Jaringan transaksi manusia pada organisasi keluarga
Ekosistem mempunyai 3 konsep (three central organizing concepts of ecosystem) : Sprout & Sprout, 1965 Environment unit (keluarga) Environment (lingkungan) Patterning of interactions & transactions (pola interaksi & transaksi antara keluarga dengan lingkungan) LINGKUNGAN : natural, human-constructed, human behavioral EKOSISTEM KELUARGA Lingkungan yang mendukung perkembangan individu & anggota keluarga (sosio-psikologis & perilaku) untuk digunakan melalui fungsi integrasi bagi masyarakat.
Karakteristik Ekosistem Keluarga: Tersusun oleh kolektivitas interdependensi & independensi anggota keluarga yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan Elemen organisme dan lingkungan saling berhubungan Saling mempengaruhi Manusia & Lingkungan berinteraksi ketika energi dari lingkungan diubah organisasi keluarga menjadi makanan- kemudian dikembalikan lagi ke lingkungan berupa tenaga kerja dan limbah
ELEMEN EKOSISTEM ORGANISME Anggota keluarga (interdependen & independen) saling bekerja bersama di lingkungan terbatas (di rumah, di lingkungan kecil, di masyarakat) Karakter keluarga & karakter tiap anggota jelas berbeda Kesehatan fisik anggota keluarga Kebiasaan dan prinsip hidup individu
LINGKUNGAN Faktor eksternal yang mempengaruhi keluarga Berisi sumberdaya yang digunakan utk memelihara kehidupan Keluarga secara absolut sangat tergantung dgn lingkungan di sekitarnya, mikro, meso, & makro Manusia via penggunaan teknologi mengubah lingk. Alam menjadi lebih human-built Manusia mengembangkan simbol & institusi sosiokultural mempermudah kemampuan keluarga hadapi perubahan lingkungan alam
KOMPONEN LINGKUNGAN Komponen Biofisik (sinar matahari, air, hewan) berinteraksi dlm sistem tubuh manusia yg membuat manusia hidup Komponen Psikososial (kinship, agama, politik, ekonomi, ideologi) membentuk pola perilaku individu & keluarga Komponen teknologi (bahan, peralatan, cara) digunakan keluarga menghasilkan sesuatu atau mengubah manusia & lingkungan
3. ORGANISASI KELUARGA Suatu sistem pengolahan yang mengubah sumberdaya lingkungan (energi, benda, informasi) serta mengarahkannya ke pencapaian tujuan keluarga Input yang di dlmnya ada sumberdaya sebagian berasal dari lingkungan Throughput/ managerial tergantung pada kemampuan organisasi keluarga
Openned- families: relatif terbuka, dinamis, sangat berinteraksi dgn lingk di sekitarnya, termsk terbuka menerima informasi dan budaya dari luar, banyak kesempatan & pilihan dan mudah untuk beradaptasi, fleksibel Closed- families: relatif tertutup, statis, terbatas dlm berinteraksi dgn lingk di sekitarnya, termsk tdk menerima informasi dan budaya dari luar, sistem keluarga terisolasi dari lingkungan, pilihan terbatas, sulit beradaptasi dgn perubahan lingkungan
AGAR KELUARGA TETAP SURVIVE Penerapan survival strateginya perlu menjaga keseimbangan antara openness dan closedness terhadap lingkungan Perlu juga menjaga fleksibelitas dan stabilitas Kekuatan Sentripetal: mendorong sesama keluarga semakin akrab bekerjasama dlm mencapai tujuan bersama dan tidak mengarah keluar dari lingkungan Kekuatan Sentrifugal: membawa keluarga keluar, ke lingkungan & dunia luar
Interdependent antar komponen2 dari Family Ecosistem Contoh2 Interdependent : E O Banjir bencana, individu (sakit, mati, rumah hancur, tidak bisa kerja) Krisis ekonomi ekonomi ambruk PHK keluarga (anak putus sekolah, cerai) Kerusuhan massal keluarga stress, tidak merasa aman penjarahan O E “Broken Family” anak2x frustasi (narkoba) meresahkan masyarakat Keluarga KEP, “tulalit” produktivitas perekonomian regional E O Environment mempengaruhi Organisme O E Organisme mempengaruhi Environment O O Organisme mempengaruhi Organisme E E Environment mempengaruhi Environment
Sistem Dalam Keluarga Extended Family Ket: : Laki-laki = suami istri Nuclear Family Extended Family Ket: : Laki-laki = suami istri : Wanita = bersaudara Fungsi-fungsi Keluarga : (BKKBN, 1996) Fungsi Reproduksi Fungsi Keagamaan Fungsi Sosialisasi & Mendidik Fungsi Ekonomi Fungsi Sosial Budaya Fungsi Kecintaan atau Kasih Sayang Fungsi Perlindungan Fungsi Pemeliharaan atau Pelestarian Lingkungan
Maslow’s Hierarchy of Needs Self Actualization Esteem Belongingness and love Safety Physiological Needs
‘Engels’ : mengemukakan adanya perubahan bentuk keluarga sebagai akibat perubahan bentuk masyarakat. MASYARAKAT MASIH LIAR/NOMADEN (“SAVAGERY”) Bentuk keluarga belum jelas, karena adanya perkawinan kelompok hubungannya: sekelompok laki-laki untuk sekelompok perempuan Pemilikan pribadi terhadap harta belum ada, karena perkembangan teknologi belum memungkinkan harta benda dikumpulkan Anak-anak dipelihara secara bersama oleh semua anggota kelompok. Harta benda tidak diwariskan karena memang tidak ada harta benda yang dikumpulkan Makanan harus dicari setiap hari, bila berlebih ditinggalkan begitu saja Pakaian dan alat berburu seringkali dihancurkan, bila si pemilik meninggal
MASYARAKAT PETERNAK/BERTANI Tanah menjadi sesuatu yang penting. Tejadinya pengumpulan harta benda sebagai kekayaan pribadi Bentuk keluarga: yakni perkawinan pasangan; seorang laki-laki atau seorang wanita kawin dengan satu istri atau satu suami pertama di samping istri-istri atau suami-suami lainnya. Yang mengatur perkawinan : sang ibu Laki-laki menguasai alat produksi Perempuan mengumpulkan kekayaan, tapi tidak dapat diwariskan Seorang anak hanya mengetahui ibunya Pewarisan harta menurut garis keturunan ibu (matrilineal)
Up until the mid-nineteenth century, the nation’s economy was primarily agricultural. People’s lives centered around the farm, where husbands and wives were partners not only in making a home but in making a living (The word housework-distinct from work done in other places).
In the division of responsibility, women got the bulk of internal domestic chores. Normally, they took care of the house-including the preparation of food, cloth, candles and soap-and supervised farm animals and kitchen garden, while husbands did the plowing, planting, and harvesting.
MASYARAKAT SEMI MODERN (MODERN INDUSTRY) Laki-laki mengetahui betul anak sebenarnya Pewarisan harta dilakukan menurut garis keturunan ayah (patrilineal) Fungsi Keluarga Biologis Kasih sayang Sosialisasi Ekonomi Perlindungan Pendidikan Agama Rekreasi Fungsi pokok yang sulit dirubah dan digantikan oleh orang lain
In the first decades of industrialization, the divergence between men’s and women’s labor resulted in the ideology of separate spheres. It promoted the idea that women’s place is in the home (the private sphere) and men’s in the work world outside the home (the public sphere)
With the advent of industrialization, things began to change With the advent of industrialization, things began to change. New forms of technology and the promise of new financial opportunities and a good living drew people away from the farms and into cities and factories where they could earn wages for their work. Many of the first factory workers were actually women.
MODERN THEMES In the broadest sense, modernity arose in the 17th century after industrial revolution The Modern ideas were rationalism, humanism, democracy, individualism, romanticism Moreover, modernism was largely a Western phenomenon. The foundation stones of modernity and for modern families
The Industrial Revolution Started at Britain in the 17th century which basically was the transformation of the agricultural economies into industrial economies. This point of time was the beginning of the development of technology that changed the people’s life forever. It was shown by Britain’s industrialization that produce iron and steel manufactures, the production of steam engines and textiles machinery. The power engines were found shortly after that time.
The Green Revolution Has started since 1960s which basically changed the traditional farming system into mechanization farming system by using machines such as tractors, spraying machines, water sprayer, and diversify crops- yields. It was also shown by using insecticide, fertilizer, and high-yield variety of seeds.
The Information Technology Era Has been developed since 1980s. Here we are now, living in the era of information technology, meaning that: Period of wide spread electronic access to information through the use of: Computer (there are software and hardware that have been developed fast), Internet has become more widely used as a media for communication, Communication system has been developed too, such as phones, hand phone, and satellite phone.
DINAMIKA KELUARGA (Sumber: Ties that Stress: The New Family Imbalance, by Elkind, D. 1994. Harvard University Press)
The nuclear family provided clear-cut, often rigid, boundaries between public and private lives, between the homeplace and the workplace, between children and adults. The permeable family (modern families): these dividing lines have become blurred and difficult to discern. The Postmodern family is more fluid, more flexible, and more obviously vulnerable to pressures from outside itself.
THE NUCLEAR FAMILY The modern nuclear family, often portrayed as a refuge and a retreat from a demanding world, is fast disappearing (was the decade of the 1950s). The solid boundaries of the idealized nuclear family were particularly beneficial for children and adolescents. Firm divisions between public and private, homeplace and workplace, parents and children offered the young a social envelope of well-defined limits and standards. That envelope of security and protection made it possible for children and youth to devote all of their energies to the demands and conflicts of growing up.
Mothers often felt discouraged from pursuing fulltime careers, on the assumption that a nurturing mother should devote her time to driving children to do the activities. Parents whose marriage was unhappy often felt compelled to stay together “for the sake of the children” and to avoid the stigma of divorce, even if it meant resigning themselves to an unsatisfying lifelong relationship.
The nuclear family’s strong boundaries served the needs of children to a greater extent than they met the needs of parents. This was the old, modern family imbalanced. In contrast, many children suffered from overprotection and frequently blundered as innocents into the adult world of work, sexual relations and ruthless competition.
Perhaps that helps explain why the post-modern parents of today (many of them the overprotected children of yesterday’s modern parent) are willing to prepare their own children for the real world, rather than to protect them from it. Nonetheless, the old imbalanced between the needs of children and the needs of adult was prevalent in the typical family of the 1950s.
PERUBAHAN KELUARGA The changes of the family (in American society) have been described as the movement from modernity to post-modernity both liberating and stressful As reminding, in the pre-modern world no such role differentiation obtained. Children and adolescents were on a functional par with adults and contributed in meaningful ways to maintaining the family. On the farm, even young children collected eggs, fed the animals, and picked fruits and vegetables.
In the pre-modern family, the needs of children and adolescents and their contributions to the fulfillment of those needs were largely coextensive with those of their parents- a difference in degree only. By the early decades of the twentieth century, the nuclear family’s focus on the successful rearing of children at the expense of parental (particularly maternal) opportunities for personal and vocational growth gave rise to the old imbalance. The unhappiness created by this imbalance, in turn, undoubtedly contributed to the social revolutions of the 1960s, and eventually to the emergence of the post-modern permeable family.
POSTMODERN PERMEABLE FAMILY A new structure that mirrors the openness, complexity, and diversity of contemporary lifestyles With the emergence of the postmodern permeable family, the need imbalance has tilted in the opposite direction. The nuclear family’s divisions and boundaries has been beneficial to parents. As a result of this collapse, parents living in permeable families have many more lifestyle options than did parents living in nuclear families Single parent families have become the fastest growing family structure in America in the 1990s, as more and more parents choose divorce over marital dissatisfaction and as greater numbers of women make the decision to bear children out of wedlock
Blended families, consisting of stepsiblings and half-siblings from two and sometimes three marriages These many ways of loosening the old constraints of the nuclear family have come about because parents have demanded relief from the stresses of family life that accumulated in the modern period Yet the crumbling of these division has been detrimental to most children and youth. Growing up is difficult when family rules, boundaries, and values are ambiguous and in flux.
Many of today’s parents-offspring of modern nuclear family but also products of the social upheavals of the 1960s and 70s and the economic pressures of the 1980s and 90s, no longer regard themselves as solely responsible for meeting the emotional needs of their offspring. Many of them do not think of children and youth as requiring a full helping of security, protection, Firm limit, and clear values. And many of parents who still believe the goodness of those values, etc no longer have faith in their ability as parents to provide them in today’s complex world
As consequence, postmodern young people are often left without the social envelope of security and protection that shielded earlier generations. Because today’s children and teenagers are resourceful, they can cope, the some extent, with the new demands for independence and maturity. In the permeable family, therefore, the needs of parents and adults are better served than the need of children and youth. This is the new, postmodern family imbalance.
THE IMBALANCE Like the old imbalance, the new imbalance is relative Postmodern parents are not necessary more self-indulgent or less self-sacrificing than modern parents It is simply that the demands of postmodern life are different from those that obtained in modern world
The belief in Progress-the idea of society and the lot of individuals within it are gradually improving. The idea of social progress was closely tied up with faith in the continuing growth of scientific knowledge and its benefits for mankind The belief in universality that nature operated everywhere
10 CIRI UTAMA STRUKTUR MASYARAKAT PERTANIAN (Rogers, EM. 1962 10 CIRI UTAMA STRUKTUR MASYARAKAT PERTANIAN (Rogers, EM. 1962. Characteristics of Agricultural Innovation Categories” dalam Studies Innovation and Communication to the Public. California Institute Communication Research. California Pola tingkah laku saling mencurigai dan saling tidak mempercayai pergaulan sesama orang. Pola tingkah laku tidak merespons hal-hal baru, termasuk terhadap pelaku pembaharu atau orang-orang yang membawa dan melaksanakan ide tsb. Muncul kepercayaan bahwa perubahan keadaan seseorang terjadi karena sudah dianggap takdir bagi dirinya. Tingkat aspirasi untuk mengembangkan usaha atau kenajuan terlalu rendah. Pandangan ke masa depan terlalu sempit sehingga tidak ada gairah untuk maju. Terdapat pola sikap mumpung, contohnya pemborosan sumberdaya atau tidak terdapat usaha untuk menyisihkan sebagian hasil agar dapat digunakan di kemudian hari.
10 CIRI UTAMA (Lanj.) Terdapat ikatan keluarga yang kuat sehingga muncul anggapan bahwa struktur sosial bergantung kepada keluarga. Terdapat sikap ketergantungan pada pemerintah sehingga menimbulkan anggapan bahwa sebagian besar persoalan hidup harus ditangani pemerintah. Orientasi ke dalam yang terlalu kuat, sehingga pelaku dalam masyarakat pertanian kurang memiliki wawasan, tidak memiliki pola hubungan sosial yang kosmopolit, mobilitas horisontal rendah, serta kurang memiliki akses terhadap media massa. Ketidakmampuan menempatkan diri pada peranan orang lain, termasuk pada orang-orang yang membawa pembaharuan dan melaksanakan hal-hal yang baru.
Tertutup terhadap inovasi pembaharuan SIFAT MASYARAKAT PERTANIAN (Rogers, EM. 1962. Characteristics of Agricultural Innovation Categories” dalam Studies Innovation and Communication to the Public. California Institute Communication Research. California Pasif Statis Tertutup terhadap inovasi pembaharuan Warga masyarakat yang dinamis cenderung mengembangkan dirinya dalam kerja di luar sektor pertanian.
Memberi contoh dari industrialisasi di negara Barat pada abad ke-19. Owens, Edgar & Shaw, Robert (1977). Pembangunan Ditinjau kembali. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Memberi contoh dari industrialisasi di negara Barat pada abad ke-19. Pertanian sebagai: Wadah simpanan cadangan untuk angkatan kerja Pertumbuhan industri sebagai: Menciptakan cukup lapangan kerja Menarik para pekerja dari bidang pertanian ke sektor lain.
Perkembangan Budaya Manusia mulai sebagai pemburu sampai masyarakat Warga Bumi (Miller, 1978) A. Manusia dalam Lingkungan /Lingkungan Alami Pemburu, pengumpul primitif (nomaden) Pemburu, pengumpul maju (menetap) B. Manusia menguasai Lingkungan/Lingkungan Binaan 3. Pertanian (tradisional) 4. Industri (modern) Manusia dengan Lingkungan/Lingkungan Binaan 5. Warga Bumi (post-modern)
aktif memperbaiki nasib MASYARAKAT TRADISIONAL PROSES MODERNISASI MODERN NILAI TEORI SOSIAL EKONOMI KUASA NILAI AGAMA mistik sistemik pengalaman perasaan intusi peralatan primitif kebiasaan generalisasi status kekerabatan insentif non-ekonomis kerja untuk subsistem pola konsumsi konsumtif keputusan sering diambil orang lain orientasi pada stabilitas menolak perubahan fatalisme analisis rasional ilmiah teknologi efisiensi prestasi pendidikan keahlian indvidu ekonomis kerja keras produktif keputusan diambil sendiri orientasi pada kemajuan menerima perubahan aktif memperbaiki nasib
POST-MODERN 1. Contemporer Family (single parent, gay & lesbian families, Cohabitation) 2. Suami dan atau isti dpt sbg main breadwinners; istri & suami dpt lebih tua/muda tua; Istri sbg housewive; dual earner families 3. Pembagian kerja sgt flekibel; suami/istri dapat saling dominan di sektor publik, suami jg sgt membantu sektor domestik 4. Tempat tinggal dan tempat kerja sangat jauh (lintas propinsi) atau (lintas negara) yang pulang secara reguler dalam waktu ttt 5. Sehabis kerja pergi ke bar atau ke gym, baru malamnya pulang 6. Keluarga Kecil (ada KB, anak 1-2 orang). 7. Pengasuhan anak tipe demokratis & permissive 8. Anak berani bertengkar dengan ortu 9. Istri berani bertengkar dgn suami 10. Suami dan isteri setara 11. Perkawinan adalah pilihan anaknya 12. Perkawinan tdk usah dipertahankan apabila tidak layak lagi 13. Aborsi menjadi pilihan hak asasi manusia 14Virginitas bukan hal yang sakral lagi 15. Seks hak asasi dan kebutuhan pendidikan seks diajarkan usia dini MODERN 1. Keluarga Inti (Nuclear Family) 2. Suami sbg main breadwinner & lebih tua; Istri sbg secondary breadwinner; dual earner families 3. Pembagian kerja tidak terlalu kaku; suami msh tetap dominan di sektor publik namun membantudi sektor domestik; istri dominan di setor domestik namun membantu di sekt publik 4. Tempat tinggal dan tempat kerja dapat jauh (lintas regional) dan sebagian 'nglajo' 5. Sehabis kerja sekali-kali belanja dulu 6. Keluarga Sedang (ada KB, anak 3-4 org) 7. Pengasuhan anak tipe demokratis 8. Anak berani berdiskusi dengan orangtua 9. Istri berani berdiskusi dengan suami 10. Suami mengakomodasi keinginan istri dan anak-anak 11. Perkawinan adalah pilihan anaknya 12. Perkawinan diusahakan untuk selamanya 13. Aborsi mulai merupakan pilihan 14. Virginitas mulai tidak penting 15. Seks adalah pilihan asal tanggung resiko Pendidikan seks mulai diajarkan sejak usia dini TRADISIONAL 1. Keluarga Besar (Extended Family) 2. Suami sbg main breadwinner & lebih tua; Istri sbg housewive 3. Pembagian tugas sgt jelas: Suami di sektor publik; istri di sektor domestik 4. Tempat kerja dengan tempat tinggal relatif dekat 5. Sehabis kerja langsung pulang 6. Keluarga Besar (tidak ada KB anak 5-11 orang) 7. Pengasuhan anak tipe otoriter 8. Anak sangat menurut pada orangtua 9. Istri sangat menurut pada suami 10. Suami sangat mendominasi keluarga 11. Perkawinan dijodohkan 12. Perkawinan adalah untuk selamanya 13. Aborsi tidak diperkenankan 14. Virginitas adalah mutlak 15. Seks diluar nikah adalah tabu
Menurut Duvall (1998) ada 8 tahapan keluarga, yaitu: Tahapan 1: Keluarga yang baru menikah, Tahapan 2: Keluarga baru punya anak bayi, Tahapan 3: keluarga yang anaknya masih usia balita, Tahapan 4: Keluarga yang punya anak usia sekolah dasar, Tahapan 5: Keluarga yang anaknya usia remaja, Tahapan 6: Keluarga yang anaknya dewasa, Tahapan 7: Keluarga yang anaknya sudah mandiri dan meninggalkan rumah, dan Tahapan 8: Keluarga usia tua.
HAL-HAL YANG TERJADI SELAMA “THE LIFE CYCLE’ Development Tasks (Perkembangan Tugas) Konsep ini dipinjam dari “Developmental Psychology dimana dikatakan bahwa individu mengemban tugas dan mengalami perkembangan tugas-tugasnya selama perkembangan hidupnya dari mulai infant sampai dengan masa tua. Havighurst (1953) menulis: “ a development task is a task which arises at about a certain period in the life of an individual, successful achievement of which leads to his happiness and to success with later tasks, while failure leads to unhappiness in the individual, disapproval by the society, and difficulty with later tasks” The Parenthood Stage: Family untuk adoloscents The Empty Nest Stage Retirement and/oc widowhood stage Changing flousehold Pattends
aktif memperbaiki nasib MASYARAKAT TRADISIONAL PROSES MODERNISASI MODERN NILAI TEORI SOSIAL EKONOMI KUASA NILAI AGAMA mistik sistemik pengalaman perasaan intusi peralatan primitif kebiasaan generalisasi status kekerabatan insentif non-ekonomis kerja untuk subsistem pola konsumsi konsumtif keputusan sering diambil orang lain orientasi pada stabilitas menolak perubahan fatalisme analisis rasional ilmiah teknologi efisiensi prestasi pendidikan keahlian indvidu ekonomis kerja keras produktif keputusan diambil sendiri orientasi pada kemajuan menerima perubahan aktif memperbaiki nasib
Masyarakat luas Keluarga Besar Keluarga Inti Individu dlm keluarga C Masyarakat luas Keluarga Besar Keluarga Inti Individu dlm keluarga
8 fungsi keluarga (Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994) terdiri atas fungsi-fungsi: (1) Keagamaan, (2) Sosial Budaya, (3) Cinta Kasih, (4) Perlindungan, (5) Reproduksi, (6) Sosialisasi dan Pendidikan, (7) Ekonomi, dan (8) Pembinaan lingkungan
KETERKAITAN ANTAR SISTEM KELUARGA DAN SISTEM LINGKUNGANNYA
PERSONALITY INDIVIDU - Feminin vs Maskulin - Introvert vs Extrovert PERKEMBANGAN PSIKOLOGI -Id: Sifat dasar -Ego: ada pertimbangan rasional -Super-ego: ada pertimbangan spiritual KEADAAN SOSIAL EKONOMI INDIVIDU LANDASAN PERKAWINAN -Cinta -Pengertian -Agama -Pengabdian Orangtua -Peningkatan sosial ekonomi P E R K A W I N H M O S K E L U A R G S J H T PERTEMUAN DUA INDIVIDU -The Mate selection -The Opposite attract -The Perfect Match -The Soul's Mate HUBUNGAN KEKERABATAN (KINSHIP) LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI KELUARGA PERKEMBANGAN KEADAAN LINGKUNGAN -Tahapan perkembangan masyarakat -Tradisional -Modern -Pasca Modern -Adat/norma yang berlaku -Peraturan/Hukum pemerintah ALUR PEMIKIRAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEHARMONISAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
TERIMA KASIH HATUR NUHUN MATUR NUWUN THANK YOU
HAVE A NICE DAY