PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR IRIGASI BERKELANJUTAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMBAR ISIAN PENILAIAN KERANGKA ACUAN ANDAL IRIGASI RANDANGAN
Advertisements

Irigasi I Jaringan Irigasi.
MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air
air I. Pendahuluan konsumsi sanitasi Sarana transportasi
I PUTU GUSTAVE SURYANTARA PARIARTHA
Lanjutan bab 6 ……. Pertemuan 13.
PEMILIHAN ALTERNATIF.
Pertemuan 3 Sistem Jaringan Irigasi
KRITERIA KELAYAKAN FINANSIAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Feasibility Study (FS) Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
KRITERIA INVESTASI.
Studi kelayakan financial
Pertemuan 5 TAHAPAN STUDI DAERAH IRIGASI
KRITERIA INVESTASI.
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-3.
1 Pertemuan 5 TAHAPAN STUDI DAERAH IRIGASI Matakuliah: S0462/Irigasi dan Bangunan Air Tahun: 2005 Versi: >
ASPEK-ASPEK DALAM PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROYEK
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-4.
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
ASPEK KEUANGAN.
Infrastruktur Air Jaringan Irigasi.
KRITERIA INVESTASI.
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
SUMBER AIR IRIGASI UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN
SUMBER AIR IRIGASI UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN
analisis kelayakan & proposal sistem Pertemuan 10 & 11
Pertemuan 9 Tahap Perencanaan Sistem Drainase
MODEL SISTEM STUDI SISTEM TATA AIR
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
KRITERIA INVESTASI.
Pengembangan Sumber Daya Air
ANALISIS FINANSIAL OLEH LILI WINARTI, SP. MP FAKULTAS PERTANIAN
KEBUTUHAN AIR IRIGASI.
Sistem Jaringan Irigasi
Faculty Member of STIE AsiA MALANG
Tahapan dan Aspek Dari Evaluasi Proyek
Dr. Ir. Hariansyah, M.T NIDN :
Studi Kelayakan Bisnis
ASPEK AMDAL DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
KELAYAKAN USAHA TANI Silvana Maulidah, SP, MP
Semester VII/Kelas A, B, C
Irigasi I Jaringan Irigasi.
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
PSDA.
4. Rencana Tata Letak ( Lay out )
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
ANALISA BIAYA DAN MANFAAT DALAM PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM
STUDI KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL
PENDAHULUAN Definisi Proyek Tahap-tahap Siklus Proyek
Discounted Criterion (1)
Perencanaan Bendung.
SPB 3.1: TATA CARA SURVEI & PERANCANGAN
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
Pengelolaan drainase.
Ukuk LAPORANPENDAHULUAN Kajian Embunguntuk Infrastruktur unt Sumber Air Bakudi Kawasan FTZ Dompak PT. ARENCO BINATAMA engineering consultant.
Pertemuan 3.
KRITERIA INVESTASI.
KRITERIA INVESTASI (Net Present Wort atau Net Present Value)
KRITERIA INVESTASI.
ASPEK KEUANGAN.
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
Disusun Oleh: Fredericus Adrian S.P Dodi Firmansyah Muhammad Ilham R Muhammad Ardhan H
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
PENGETAHUAN UMUM IRIGASI
KELEMBAGAAN Pelatihan OP Irigasi Tingkat Juru. KELEMBAGAAN Pelatihan OP Irigasi Tingkat Juru.
DASAR HUKUM REKLAMASI RAWA
PENGANTAR JARINGAN IRIGASI IR.FERDINAND PAKPAHAN,ME
Transcript presentasi:

PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR IRIGASI BERKELANJUTAN 1 JULI 2019 Oleh: Ir. ADI PRAWITO, MM, MT. Ketua INKINDO dan INTAKINDO Jatim

Pengertian Istilah-Istilah Irigasi Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 2006 Irigasi Adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak Jaringan Irigasi Adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi Daerah Irigasi Adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi Sistem Irigasi Meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia

Klasifikasi Irigasi Jaringan irigasi dapat dibedakan ke dalam tiga Jaringan Irigasi Sederhana Jaringan irigasi dapat dibedakan ke dalam tiga tingkatan Jaringan Irigasi Semi Teknis Jaringan Irigasi Teknis

Fungsi Irigasi Irigasi Berfungsi: Mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi. Keberlanjutan sistem irigasi dilakukan dengan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi. Pengembangan jaringan irigasi adalah pembangunan jaringan irigasi baru dan/ atau peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada. Pengelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi

Proses Pembangunan Irigasi Proses Pembangunan Irigasi Secara Berurutan Untuk Mengidentifikasi Berbagai Tahapan Proyek Pembebasan Tanah Penyelidikan Operasi Land Acquisition Investigation Operation La S I D C O M Survey Design Construction Maintanance Pengukuran/Survei Perencanaan Teknis Pelaksanaan Pemeliharaan

Tahap Perencanaan Pembangunan Irigasi 1 Tahap Perencanaan Umum (Studi) Tahap Studi (Studi Awal) Tahapan Perencanaan Pembangunan Irigasi (Menyajikan Rincian S-I-D) Studi Identifikasi (Pola) Studi Pengenalan/ Prakelayakan (Masterplan) Studi Kelayakan 2 Tahap Perencanaan Teknis Tahap Perencanaan Pendahuluan Tahap Perencanaan Akhir

Studi Kelayakan Tujuan Utama Studi Kelayakan: adalah untuk menilai kelayakan pelaksanaan untuk proyek dilihat dari segi teknis dan ekonomis. Jika perlu, Studi Kelayakan bisa didahului dengan Studi Prakelayakan yang bertujuan untuk menyaring berbagai proyek alternatif yang sudah dirumuskan dalam Studi Pengenalan berdasarkan perkiraan biaya dan keuntungan yang dapat diperoleh. Namun pada studi ini tidak diadakan pengukuran, hanya pemeriksaan lapangan saja. Ciri-Ciri Utama Tahap Studi Kelayakan

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Kegiatan-kegiatan pada Tahap Studi Kelayakan Jaringan Irigasi

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Aspek Ketersediaan Air Analisa Kelayakan Teknis Aspek Topografi Aspek Geoteknik Aspek Rasio Petani & Lahan Pertanian Aspek yang Dikaji pada Analisa Kelayakan Daerah Irigasi Aspek Mata Pencaharian Penduduk Analisa Kelayakan Sosioagro & Lingkungan Aspek Tanggapan Masyarakat terhadap Rencana Pengembangan Aspek Agronomis Aspek Perubahan Ekosistem Lingkungan Aspek BCR (Benefit Cost Ratio) Analisa Kelayakan Ekonomi Aspek NPV (Net Present Value)

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Teknis 01 Berhubungan dengan hasil analisa hidrologi dan neraca air (analisa ketersediaan debit andalan dan kebutuhan air irigasi) pada daerah studi. Aspek Ketersediaan Air Analisa Neraca Air Muara Asa

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Teknis 02 Berhubungan dengan kondisi topografi di area bangunan utama dan daerah irigasi (sawah) seperti kemiringan lahan sawah sebaiknya > 5% (sesuai KP.05, hal.32), elevasi sawah terjauh dan tertinggi. Aspek Topografi Peta Situasi Daerah Irigasi Muara Asa yang di Overlay dalam Peta Rupa Bumi

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Teknis 03 Berhubungan dengan kondisi geologi regional dan geologi teknik di lokasi as bangunan utama seperti lokasi bendung tidak berada pada daerah sesar dan patahan dan nilai SPT (Standart Penetration Test) di lokasi as bendung > 15 Aspek Geoteknik Profil Nilai N SPT Memanjang AS Bendung Muara Asa

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Sosioagro & Lingkungan Menganalisis perbandingan luas lahan pertanian dengan jumlah petani penggarap. Asumsi yang digunakan adalah seorang petani penggarap idealnya dapat mengerjakan lahan 1 – 2 ha, dengan rasio perbandingan sebagai berikut: Rasio 1 – 2 = memenuhi Rasio < 1 dan > 2 = kurang memenuhi Aspek Rasio Petani & Lahan Pertanian 01 02 Berhubungan dengan mata pencaharian penduduk sekitar, apakah sesuai dengan rencana pengembangan yang akan di lakukan seperti Bertani, Berkebun, Nelayan, Pedagang ataupun pekerjaan lainnya. Aspek Mata Pencaharian Penduduk 03 Menganalisa tanggapan masyarakat terhadap rencana pengembangan atau pembangunan jaringan irigasi yang akan dilakukan seperti Menerima, Acuh Tak Acuh maupun Tidak Menenerima Aspek Tanggapan Masyarakat terhadap Rencana Pengembangan

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Sosioagro & Lingkungan Dimana : S1 = Sangat Sesuai S2 = Cukup Sesuai S3 = Hampir Sesuai N1 = Tidak Sesuai Saaat Ini N2 = Tidak Sesuai Permanen Berhubungan dengan kesesuaian lahan pertanian berkaitan dengan kondisi tanah yang akan dijadikan sawah dan perlakuan tambahan untuk tanah jika kondisi tanah tidak begitu sesuai yang telah di syaratkan seperti pada tabel di samping ini. Aspek Agronomi 04 Penggolongan Kelas-kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Sosioagro & Lingkungan Berhubungan dengan dampak lingkungan yaitu suatu perbedaan antara keadaan lingkungan yang diperkirakan akan ada tanpa adanya kegiatan pembangunan irigasi dengan keadaan lingkungan yang diperkirakan akan ada pada saat adanya kegiatan pembangunan irigasi. Menurut Permen Lingkungan Hidup RI No. 05 Tahun 2012 yaitu: Kegiatan budidaya tanaman pangan dengan atau tanpa unit pengolahannya dengan luas > 2000 ha wajib melakukan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kegiatan budidaya tanaman pangan dengan atau tanpa unit pengolahannya dengan luas < 2000 ha tidak wajib melakukan AMDAL, namun wajin memiliki UKL-UPL atau surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup) Aspek Perubahan Ekosistem Lingkungan 05

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Sosioagro & Lingkungan Aspek Perubahan Ekosistem Lingkungan 05 Jenis Dokumen Lingkungan Hidup menurut Permen LH RI No. 16 Tahun 2012

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Sosioagro & Lingkungan Aspek Perubahan Ekosistem Lingkungan 05 Perkiraan Besarnya Dampak Terhadap Komponen/Parameter Lingkungan Yang Akan Terjadi Pada Setiap Tahap Kegiatan

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Ekonomi Analisis BCR merupakan suatu analisis untuk melihat sejauh mana perbandingan antara Benefit (Keuntungan) dan Cost (Biaya) pada kondisi nilai present. Ini berarti bahwa jika nilai BCR pada suku bunga berlaku > 1, maka proyek dapat dibangun. Secara umum rumus untuk perhitungan BCR ini adalah : Aspek BCR (Benefit Cost Ratio) 01 NPV merupakan selisih antara Benefit (Keuntungan) dan Cost (Biaya) pada kondisi nilai present biaya, yang mana dalam analisis ini dapat digunakan sebagai indikator sejauh mana suatu proyek menguntungkan secara ekonomi, maupun finansial ditinjau pada berbagai suku bunga. Secara umum rumus untuk perhitungan nilai Present Value (PV) adalah sebagai berikut: Aspek NPV (Net Present Value) 02

Studi Kelayakan Jaringan Irigasi Analisa Kelayakan Ekonomi EIRR merupakan nilai suku bunga, dimana pada kondisi ini NPV = 0 atau BCR = 1. Nilai EIRR sangat bermanfaat untuk menilai apakah dengan suku bunga pinjaman tertentu proyek tersebut layak atau tidak secara ekonomi. Nilai EIRR sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini dapat dibiayai dengan melihat nilai suku bunga pinjaman yang berlaku. Perhitungan nilai EIRR ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Aspek EIRR (Economic Internal Rate of Return) 03 Biaya OP & Pemeliharaan Biaya Perawatan/ Fasilitas Perawatan Komponen Analisa Kelayakan Ekonomi Cost (Biaya) Nilai Investasi/ RAB Biaya Honorarium/ Tenaga Benefit (Keuntungan) Analisa Usaha/ Produktivitas

CONTOH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR IRIGASI DATA TEKNIS JARINGAN IRIGASI DI MUARA ASA KABUPATEN KUTAI BARAT Daerah Irigasi Muara Asa adalah daerah irigasi relatif baru, yang memunyai luasan 3530.32 Ha Daerah Irigasi Muara Asa memperoleh sumber air dari Bendung Encalin yang membendung Sungai Encalin yang merupakan anak sungai dari Sungai Mahakam. Daerah Irigasi Muara Asa direncanakan untuk dapat mengairi areal irigasi seluas 3530.32 Ha dengan pola tanam padi-padi-polowijo. Data Teknis dari pekerjaan ini adalah Luas DAS Sungai Encalin = 78.417 km² Panjang Sungai Utama = 15.19 km Banjir Desain Q100 = 327.67 m³/dt

DATA TEKNIS JARINGAN IRIGASI MUARA ASA Data Teknis Jaringan Irigasi adalah Panjang Saluran (Intake Kiri) : Primer = 6725 m Total Sekunder = 21768 m Sekunder 1 = 2848 m Sekunder 2 = 1947 m Sekunder 3 = 11478 m Sekunder 4 = 3008 m Sekunder Rapak Oros Bahagia = 2047 m Sekunder Rapak Oros Bahagia 9 = 440 m Jumlah Bangunan Bangunan Utama = 1 bh Banguna Bagi = 1 bh Bangunan Bagi Sadap = 8 bh Bangunan Sadap = 23 bh Bangunan Muka = 3 bh Panjang Saluran (Intake Kanan) : Primer = 4756 m Total Sekunder = 2759 m Sekunder Geleo Asa 1 = 1024 m Sekunder Geleo Asa 2 = 1735 m Jumlah Bangunan Bangunan Utama = 1 bh Bangunan Bagi = - bh Bangunan Bagi Sadap = 5 bh Bangunan Sadap = 5 bh Bangunan Muka = - bh

PETA SITUASI DAERAH IRIGASI MUARA ASA (Luas Area 3520.32 Ha)

SKEMA JARINGAN IRIGASI MUARA ASA

Terima Kasih Atas Perhatiannya