PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN. Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc Pelopor Teknologi Pendidikan Indonesia.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
Advertisements

KELOMPOK INFORMASI MASYARAKAT
PEMBELAJARAN AKTIF DI PERGURUAN TINGGI Dr. Johannes, S.E., M.Si November 2011.
PENYUSUNAN SWOT.
Oleh : Kepala BTKIP KAL-TENG
Peningkatan Penjaminan Mutu Internal untuk Pengembangan Universitas
D SELAMAT DATANG i Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
SURABAYA SALAMAT DATANG UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN KKG DAN MGMP
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal atau Akreditasi
PEMBAHARUAN SERDOS TAHUN 2013
Dr.Ida Bagus Putera Manuaba, Drs., M.Hum.
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Prof.Dr.Yusufhadi Miarso,M.Sc.
“Seminar Sehari UHAMKA Menyongsong Masa Depan”
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
Keprofesian Bidang Kekepalasekolahan
KURIKULUM INTI TEKNIK SIPIL BMPTTSSI draft-Februari 2015
LATAR BELAKANG HISTORIS
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
Daftar Isi Ringkasan Ekeskutif
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
Hubungan Pengembang Teknologi Pembelajaran dengan P E N D I D I K
PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN (TRAINING OF FACILITATOR)
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan
PAPARAN CALON KEPALA SEKOLAH
PENGEMBANGAN LPTK DAN PPG
Peran himpaudi dalam perluasan pelayanan, akses dan mutu
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
GURU PEMBELAJAR BAHAN DISKUSI DAN LEMBAR KERJA PESERTA PLPG RAYON 113 UNS SURAKARTA 2017.
PENGANTAR PENGEMBANGAN PROFESI
PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Oleh ; Prof. Dr. Yusufhadi Miarso M,Sc.
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
Pendidikan Pustakawan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN KKG DAN MGMP
“Upaya-Upaya Penanggulangan Masalah Pendidikan”
Implementasi Manajemen Stratejik di Universitas Negeri Jakarta
EFEKTIFITAS PENGELOLAAN SD NEGERI 01 BURAN KECAMATAN TASIKMADU
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Oleh : Drs. Suhaimi Syukur
KOMPETENSI PROFESIONAL
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
I am inspired, I am inovation, I am Univ. Kadiri
UNIVERSITAS GADJAH MADA
PENINGKATAN KUALITAS GURU
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Jurusan Pendidikan Sejarah. Visi Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Mewujudkan Program Studi Pendidikan Sejarah yang maju sebagai.
PROGRAM peningkatan mutu SMA 48 jakarta
TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UMB
Pertemuan Orang Tua Kelas XII Tahun Pelajaran : 2018/2019
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
IKATAN MAHASISWA TEKNIK PERTANIAN INDONESIA
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
HOME Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Makalah Tujuan Manfaat
STRATEGI MENUJU KABUPATEN LAYAK ANAK
Model PAUD dan Dikmas Sebagai Dukungan Penjaminan Mutu Lembaga
Model-Model Pembelajaran di Sekolah Kecil Oleh: Dr. Reddy Siram, M.Pd.
SELAMAT SIANG... BAPAK-IBU DOSEN STTNAS YOGYAKARTA
UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK UNGGUL DALAM PRESTASI NON AKADEMIK UNGGUL DALAM PENCAPAIAN HASIL NILAI UJIAN NASIONAL UNGGUL DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME.
KRITERIA PENILAIAN STANDAR 5 :
Pembangunan Jawa Barat Disdik Provinsi Jawa Barat
Hubungan antara SN-Dikti dengan Kriteria Akreditasi
Transcript presentasi:

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc Pelopor Teknologi Pendidikan Indonesia

Aplikasi teknologi pendidikan/ pembelajaran yang paling mendasar, dan yang secara tegas dinyatakan, adalah menyediakan dan melaksanakan pemecahan masalah dalam memberikan kemungkinan belajar.

1. Apakah kunci keberhasilan Strategi Penerapan Teknologi Pendidikan/Pembelajaran? 2. Berupa apakah bentuk aplikasi tsb.? 3. Bagaimanakah prospek Teknologi Pendidikan/Pembelajaran?

Kunci Keberhasilan Strategi Penerapan Teknologi Pendidikan/Pembelajaran Tersedianya tenaga profesional secara terus menerus dengan jumlah dan mutu yang meningkat.  1963 – 1977 : 2 orang tenaga dengan latar belakang akademis Teknologi Pendidikan.  1977, dengan bantuan teknis dari USAID:

16 orang dilatih di Korsel, Hongkong, Malaysia dan Singapura. 20 orang untuk program Master di USA – 1977: Bidang Studi Teknologi Pendidikan (S1) dibuka di IKIP Jakarta – 1979: Program S2 dan S3.

 Sampai tahun 1997: Pelatihan akademik Teknologi Pendidikan telah dilaksanakan di 19 IKIP (Negeri dan Swasta), termasuk program Magister dan Doktor.  Total lulusan: 4000 orang.

Sebagai bentuk penerapan konsep teknologi pendidikan, telah berhasil diciptakan dan bahkan dilembagakan dalam sistem pendidikan nasional. Sistem itu antara lain adalah 1)Proyek percontohan sistem PAMONG (Pendidikan anak oleh Masyarakat, Orang Tua, dan Guru) di kabupaten Karanganyar, Surakarta pada tahun 1974, dan disebarkan di kabupaten Malang dan Gianyar pada tahun ) Pemasyarakatan P4 melalui permainan yang diuji cobakan di kabupaten Batu, Malang. 3) Proyek pendidikan melalui satelit (Rural Satellite Project) di perguruan tinggi wilayah Indonesia bagian Timur (BKSPT INTIM). 4) Program pendidikan karakter melalui serial televisi ACI (Aku Cinta Indonesia = Amit, Cici, dan Ito) 5) Program KEJAR Paket A dan B. 6) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 7) SLTP Terbuka. 8) Universitas Terbuka. 9) Sistem belajar jarak jauh yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan. 10) Jaringan sistem belajar jarak jauh (Indonesia Distance Learning Network = IDLN) dan SEAMOLEC (SEAMEO Open Learning Center) yang berkedudukan di Pustekkom Diknas.

11)Sistem pembelajaran jarak jauh di berbagai lembaga pendidikan dan latihan seperti di Lembaga Pendidikan Perbankan (LPPI), PT Telkom, Departemen Kesehatan, Departemen Penerangan, Departemen Pekerjaan Umum, dsb. 12)Berbagai komponen teknologi pendidikan seperti media, teknik pembelajaran, pengembangan pembelajaran, dan sebagainya telah pula dilakukan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan, seperti misalnya di Pusdiklat TNI-AD dan AU, Balai Latihan Kerja Departemen Tenaga Kerja, Pusdiklat Garuda, Pusdiklat Bulog, dan sejumlah pusdiklat lain. 13)Di kalangan perguruan tinggi teknologi pendidikan telah dan sedang dimanfaatkan di IPB, UNDIP, UGM, UNS, UNAIR, ITS, UNHAS, UNLAM, UNPATI, UNTAD, UNHALU, UNSRAT, UNCEN, UNY dan perguruan tinggi lainnya.

Meskipun program pengembangan dan penerapan teknologi pendidikan itu mempunyai tujuan dan skala yang berbeda-beda, namun mempunyai visi umum yang sama.

Terwujudnya berbagai pola pendidikan dan pembelajaran dengan dikembangkannya dan dimanfaatkannya aneka sumber, proses, dan sistem belajar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan, menuju terbentuknya masyarakat belajar dan berpengetahuan. VISI UMUM:

Untuk tercapainya misi tersebut teknologi pendidikan mempunyai misi: 1) Melakukan pendekatan integrative dengan semua kegiatan pembangunan di bidang pendidikan, pelatihan dan pendidikan; 2) Menyediakan tenaga professional yang kompeten untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan teknologi pendidikan; 3) Mengusahakan adanya nilai tambah dengan digunakannya teknologi pendidikan; 4) Menghindari gejolak negative seperti melebarnya kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin, antara perkotaan dan pedesaan dan sebagainya; 5) Mengembangkan pola dan system pembelajaran yang memungkinkan keterlibatan jumlah sasaran maksimal, perluasan pelayanan, dan pemberdayaan warga dan organisasi belajar; 6) Menghasilkan system belajar dan pembelajaran yang inovatif.

APLIKASI PRAKTIS TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Aplikasi praktis teknologi pembelajaran dalam pemecahan masalah belajar mempunyai bentuk konkret dengan adanya sumber belajar dan juga dengan mengembangkan strategi pembelajaran yang memfasilitasi dan memudahkan peserta didik untuk belajar.

Prospek Teknologi Pendidikan: Daoed Joesoef dalam Rakor TKPK (Pustekom) 6 Mei 1981: “Teknologi diterapkan di semua bidang kehidupan, di antaranya bidang pendidikan. Teknologi Pendidikan ini karenanya beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif, yaitu secara rasional berkembang dan terjalin dalam berbagai bidang pendidikan.”

Teknologi pendidikan sendiri dapat dilihat dari tiga perspektif, yaitu sebagai suatu bidang keilmuan, sebagai suatu bidang garapan dan sebagai suatu profesi. Meskipun demikian, ketiga perspektif itu berlandaskan pada falsafah yang sama yaitu, membelajarkan semua orang sesuai dengan potensinya masing-masing dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar baik yang sudah ada maupun yang sengaja dibuat, serta memperhatikan keselarasan dengan kondisi lingkungan dan tujuan pembangunan agar tercapai masyarakat yang dinamik dan harmonis.

Berdasarkan konsepsi teknologi pendidikan tugas pokok ahli teknologi pendidikan itu dikategorikan sebagai berikut, (Miarso, a)Menyebarkan konsep dan aplikasi teknologi pendidikan, terutama untuk mengatasi masalah belajar dimana saja. b)Merancang program dan sistem instruksional c)Memproduksi media pendidikan d)Memilih dan memanfaatkan media pendidikan e)Memilih dan memanfaatkan berbagai sumber belajar f)Mengelola kegiatan belajar dan instruksional yang kreatif

g)Memperhatikan perkembangan teknologi dan dampaknya dalam pendidikan. h) Mengelola organisasi dan personel yang melaksanakan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan teknologi pendidikan i)Merencanakan, melaksanakan dan menafsirkan penelitian dalam bidangnya dan dalam bidang lain yang berkaitan dengan teknologi pendidikan. j)Penyusunan rumusan kebijakan dalam bidang teknologi pembelajaran.

Tantangan eksternal: Pengakuan atas keberadaan Teknologi Pendidikan sebagai bagian integral dari sistem pendidikan.

Di Indonesia sendiri penerapan teknologi pembelajaran baru dikenal sekitar awal tahun 1950, dengan didirikannya Balai Kursus Tertulis Pendidikan Guru (BKTPG) dan Balai Alat Peraga Pendidikan (BAPP) di Bandung. BKTPG yang sekarang menjadi Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis (P3G Tertulis) bertanggung jawab untuk menyelenggarakan penataran kualifikasi guru dengan bahan pelajaran tertulis dengan berpegangan pada konsep belajar mandiri. BAPP pada awal tahun 1970 diintegrasikan dengan Pusat Pengembangan Penataran Guru Bidang studi.

TUGAS: