BUDIDAYA KEDELAI. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Hama & Penyakit Cabai.
Advertisements

PROSES PRODUKSI BENIH PADI
MATERI PEMBAHASAN TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN IV (TPT 4 )
SORGHUM SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR
BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN
BUDIDAYA TANAMAN KOPI. Sejarah Kopi Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa.
Dosis Pupuk KIMIA Semakin TINGGI
KACANG PANJANG.
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
Pengertian Tentang Padi
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN Pengendalian Kimiawi pada Tanaman Padi OLEH : RIKO TRI SANDIWANTORO KELAS L AGROEKOTEKNOLOGI DOSEN PEMBIMBING.
Risqa Perdana Putra Tri Dhika Utami Yanuarika Alyun TS
TEKNIK BUDIDAYA JAGUNG
JAGUNG Jagung merupakan komoditi tanaman pangan utama
Keragaman metabolit sekunder
oleh: Mentari Rahma DPS ( ) Maryanto ( )
KELOMPOK TANI SUMBER TANI PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN
Devi Nuraini A Dian Rahayu Dwi Agustiyanto Edi Kurniawan FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012.
HASIL PERTANIAN BUAH-BUAHAN
PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT
“Padi GogoRancah” Teknologi Produksi Tanaman Pangan Utama
BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
TEKNIK BUDIDAYA TOMAT.
Pokok Bahasan: RANCANGAN REKOMENDASI PENANGANAN
PENGOLAHAN TANAH PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
Penanganan Pascapanen Hasil Tanaman Kacang-kacangan
Dr Ir Munif Ghulamahdi, MS Dr Ir Sandra Arifin Aziz, MS
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
TANAMAN LEGUMINOSA Kedelai
STADIA PERTUMBUHAN JAGUNG:
UBI KAYU / CASAVA (Manihot esculenta)
MEMBIAKAN TANAMAN DENGAN CARA SUSUAN
TEKNIK BUDIDAYA JAGUNG
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
FISIOLOGI PASCA PANEN PENYIMPANAN
Oleh : YOANITA FADLILAH IRIANI
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH SULFAT MASAM
Merencanakan Pergiliran Tanaman Organik
Jumlah Air Per Hari Pada BJA dan BK pada MTII
SEREALIA.
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
PEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA
BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN
Peranan Pertanian dalam Pembangunan Perekonomian Di Indonesia
Bobot Biji Kering (g/petak) Bobot Biji Kering (ton/ha)
KELOMPOK A7 Rio Setiawan W ( )
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
Bunga Krisan.
DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017
Di susun Oleh : CUCU ENDAH LESTARI
UNSUR – UNSUR DAN CIRI – CIRI PERTANIAN
BUDIDAYA KEDELAI (Glycine max L.)
Pengaruh Iklim terhadap Tanaman serta Hama dan Penyakit Tanaman
PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN METODE SRI
Tanaman Padi Berdasarkan Tempat Tumbuh
BERDASARKAN HASIL WAWANCARA DENGAN PETANI YANG SUKSES
Teknik Persilangan Pada Tanaman Menyerbuk Sendiri Pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) LABORATORIUM DASAR PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI.
MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Sebagai Pemenuhan Tugas “pengelolaan tanah berlanjut”
KACANG TANAH Arachis hypogeae
MENGENAL GARUT (Maranta arundinacea) LEBIH DEKAT
Usahatani padi di lahan sawah pasang surut memerlukan teknik budi daya tersendiri, karena keadaan tanah dan lingkungannya tidak serupa dengan lahan sawah.
PENDAHULUAN Iklim adalah unsur utama dalam sistem metabolisme dan fisiologi tanaman Perubahan iklim global akan berdampak buruk terhadap keberlanjutan.
TUJUAN  U/ MEMPEROLEH PRODUKSI MAKSIMUM YG LESTARI
LUAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA LAHAN SEMENTARA TDK DIGUNAKAN
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELOMPOK II AGROTEKNOLOGI III AULIA DELFIYANTY
KESIMPULAN Produktivitas pada budidaya jenuh air untuk kedelai lebih tinggi dibandingkan budidaya kering dan untuk padi lebih tinggi dibandingkan.
BUDIDAYA GANYONG Ganyong merupakan tanaman tropis yang tidak manja tahan terhadap naungan, Dapat tumbuh di segala jenis tanah dan iklim. tidak membutuhkan.
Transcript presentasi:

BUDIDAYA KEDELAI

Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri dan pakan ternak. Pengembangan kedelai telah memberi kontribusi terhadap perekonomian nasional (PDB sub sektor tanaman pangan) meskipun nilainya masih relatif kecil dibandingkan dengan komoditi tanaman pangan lainnya.

Produksi kedelai tidak mampu memenuhi permintaan dalam negeri sehingga diperlukan impor cukup besar, rata-rata 1,3 juta ton setiap tahunnya yang menghilangkan devisa negara ± Rp. 3 triliun. Pada tahun 2000 nilai impor kedelai mencapai US$ 544,2 juta (senilai 4,7 triliun). Besarnya impor telah memboroskan devisa serta mempengaruhi pasar dalam negeri yang mengakibatkan kurang minatnya petani untuk menanam komoditi tersebut sehingga hilangnya lapangan kerja dan nilai tukar petani.

Produksi kedelai nasional belum dapat memenuhi kebutuhan, karena luas panen aktual masih belum memadai dan produktivitas masih rendah. Produktivitas pada tingkat petani rata-rata 1,3 ton/ha, sedangkan potensi produksi mencapai 2,0 – 2,5 ton/ha

Besarnya kesenjangan tersebut antara lain disebabkan karena penerapan teknologi pada tingkat petani masih rendah, penggunaan benih terbatas dan SDM masih lemah. Di Kalimantan Selatan produksi kedelai 5 tahun terakhir cenderung menurun dengan rata-rata penurunan 19,63%, tahun 2002 produksi sebesar ton, tahun 2004 sebesar ton dan tahun 2007 menjadi ton.

Ditingkat petani, kedelai masih dianggap sebagai tanaman sampingan, tanaman sela atau tanaman untung-untungan. Untuk mengatasi itu maka upaya peningkatan produksi kedelai perlu diikuti dengan usaha menyadarkan petani menjadi profesional dalam berusahatani.

Secara teknis agronomis, masalah yang sering terlihat dilapang adalah sebagai berikut : Masa tanaman dalam satu hamparan (> 50 ha) belum serempak, tanaman yang terlambat tanam sering terserang hama, tumbuh kerdil atau kekeringan. Varietas dan benih yang ditanam kebanyakan masih bermutu ”asal-asalan”. Populasi tanaman yang dipanen setiap hektar optimal sehingga hasil rendah.

Penyiapan lahan bekas sawah pada musim kemarau tanpa pembuatan saluran drainase, sehingga masih tergenang atau tanaman muda mengalami deraan penggenangan sehingga terhambat pertumbuhannya. Pengendalian gulma sering terlambat atau jarang dilakukan. Pengendalian hama penyakit belum efektif dan sering terlambat

Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian yang mempunyai mandat nasional sebagai balai komoditas palawija telah berhasil menyediakan komponen teknologi budidaya kedelai untuk mengatasi kendala agronomis tersebut.

Varietas Unggul Varietas unggul Wilis paling luas ditanam oleh petani saat ini. Disisi lain, telah tersedia tujuah varietas unggul baru untuk ditanam dilahan sawah (Tabel 1) Varietas unggul tersebut telah dievaluasi daya hasilnya, sehingga apabila dibudidayakan dengan benar dan baik, produktivitasnya dapat mencapai 1,5-2,0 ton/ha. Penyediaan benih kedelai yang bermutu untuk petani masih merupakan masalah yang memerlukan pemecahan. Kebutuhan benih dengan daya tumbuh lebih 90% adalah sekitar kg biji/ha luas lahan

Tabel 1. Varietas Unggul Baru Kedelai Lahan Sawah Dilepas Antara Tahun VarietasHasil Biji (ton/ha) Umur masak (hari) Berat 100 biji (gr)Sifat khusus Argomulyo1,50-2, Toleran karat daun Bromo1,50-2, Burangrang Agak genjah Sinabung2,10-2,648511Adaptif pada lahan sawah Agak tahan pyk.kerat daun Kaba2,00-2,858511Adaptif pada lahan sawah Agak tahan pyk.kerat daun Mahameru2,12-3,038517Agak tahan pyk.kerat daun Anjasmoro2,14-2,968515Agak tahan pyk.kerat daun

SYARAT TUMBUH Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan mm/bulan, suhu udara 23°C - 30°C, kelembaban 60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.

Penyiapan Lahan Kedelai yang ditanam setelah padi sawah tidak memerlukan pengolahan tanah. Saluran drainase dengan kedalaman cm dan lebar 30 cm, setiap 3-4 perlu dibuat untuk mengurangi kelebihan air dan berfungsi pula sebagai saluran irigasi pada saat hujan sudah berhenti.

Waktu Tanam Ditanam pada bulan Maret/April atau Juli/Agustus masing-masing untuk pertanaman MK I dan MK II. Agar tidak terjadi akumulasi serangan hama dan penyakit serta kekurangan air, kedelai dianjurkan ditanam tidak lebih dari 7 hari setelah tanaman padi dipanen. Tanam harus dilakukan secara serempak pada satu hamparan, minimal 50 Ha.

Pemupukan Pemberian pupuk sebaiknya ditaburkan dalam larikan yang dibuat di dekat lubang tanam disepanjang barisan kedelai. Pada lahan sawah yang subur atau setelah tanam padi Supra Insus, kedelai hanya perlu penambahan 50 kg Urea/ha. Sedangkan pada lahan sawah bertekstur berat (misalnya jenis tanah Vertisol) diperlukan pupuk 50 kg Urea + 50 kg SP KCl/ha. Pupuk anorganik dapat digantikan dengan pemberian 5-10 ton kotoran ayam/ha dengan 5 ton kompos jerami/ha

Mulsa Jerami Padi Mulsa jerami dapat menekan frekuensi penyiangan sehingga cukup dilakukan 1 x sebelum tanaman berbunga. Pada umumnya, banyaknya jerami padi yang digunakan sebagai mulsa sama dengan hasil jerami pada suatu petakan sehingga tidak diperlukan tambahan dari petakan lain. Namun demikian, sebanyak 5 ton jerami/ha diperkirakan cukup bagi kedelai. Pada daerah dengan lalat bibit dan gulma merupakan kendala, pembakaran jerami setelah tanam kedelai dapat dilakukan dan cara ini lebih menyeragamkan pertumbuhan awal kedelai.

Pengairan Penambahan air ditujukan untuk mem- pertahankan kelembaban tanah hingga dicapai kondisi kapasitas lapang. Fase pertumbuhan tanaman yang sangat peka terhadap kekurangan air adalah awal pertumbuhan vegetatif sekitar hst, saat berbunga hst dan saat pengisian polong hst. Dengan demikian pada fase-fase tersebut tanaman harus diairi apabila hujan sudah tidak turun lagi

Pengendalian Hama Pengendalian hama secara bercocok tanam (kultur teknis) dan pengendalian secara hayati (biologis) saat ini dilakukan untuk menekan pencemaran lingkungan. Pengendalian secara kultur teknis antara lain penggunaan mulsa jerami, pengolahan tanah, pergiliran tanaman dan tanam serentak dalam satu hamparan serta penggunaan tanaman perangkap jagung.

Sedangkan contoh pengendalian secara biologis antara lain penggunaan parasitoid Trichogrammatoidea bactrae-bactrae, penggunaan Nuclear Polyhidrosis Virus (NPV) untuk ulat grayak Spadoptera litura (SINPV) dan untuk ulat buah Helicoverpa armigera (HaNPV) serta penggunaan feromonoid seks yang mampu mengendalikan ulat grayak. Terdapat 4 bahan nabati yang efektif terhadap hama pengisap polong dilapangan, yaitu serbuk biji nimba, srikaya, sirsak dan ekstrak daun mindi. Serbuk biji srikaya 40 gr/l mampu menekan populasi kutu kebul setara dengan insektisida Amitraz.

Pengendalian Penyakit Penyakit utama pada kedelai adalah karat daun Phacospora pachyrhizi, busuk batang dan akar Schlerospora rol feii dan berbagai penyakit yang disebabkan virus. Pengendalian penyakit karat daun dengan fungisida Mancozeb, penyakit busuk batang dan akar menggunakan jamur antagonis Trichoderma harzianum. Sedangkan pengendalian virus dengan mengendalikan vektornya yaitu serangga hama kutu dengan insektisida Decis. Waktu pengendalian dilakukan pada saat tanaman berumur 40, 50 dan 60 hari.

Panen dan Pasca Panen Panen dilakukan apabila 95% jumlah polong pada batang utama telah matang berwarna kuning kecoklatan atau kehitaman dan sebagian besar daunnya sudah rontok. Hasil panen ini segera dijemur agar cepat kering (4-5 hari tergantung sinar matahari) kemudian dilakukan perontokan biji dengan menggunakan thresher atau alat pemukul dari bambu. Butir biji dipisahkan dari kotoran/sisa kulit polong dan diusahakan kadar air biji mencapai 10-12% pada saat mulai disimpan.