ANATOMI PATTELA Patella atau tulang lutut adalah tulang berbentuk segitiga dan tebal kira-kira 5 cm yang akan bersendi dengan tulang paha (femur). Fungsinya.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Advertisements

Praktek Profesi Keperawatan KMB 1
Low kV tehnik.
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Presentasi Bab 4 Mata Kuliah Ergonomi
Mekanik Tubuh & Ambulasi
Oleh : Nina Erliana, AMd.Keb.SPd. Pertemuan -5
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
SELAMAT SIANG OM SWASTYASTU OM SWASTYASTU NEXT.
LATIHAN FLEKIBILITAS.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
STRETCHING LENNY.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
Sistem Gerak Pada Manusia
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK KNEE JOINT Pertemuan ke
FISIOTERAPI DALAM PASCA BEDAH ORTHOPEDI
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN GIPS
ANATOMI TERAPAN KNEE JOINT. Terdiri dari sendi  tibio-femoral  patello-femoral  fibulo-tibial Gerakan  flexion dan extension sebagai gerak utama.
PROYEKSI SIKU-SIKU gambar proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu Pandangan Atas (PA) adalah tampak benda bila dilihat dari atas Pandangan.
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
MENU Istilah Lazim dalam Anatomi dan Fisiologi Struktur Tubuh Manusia
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MODUL KE TIGA BELAS MENGGAMBAR TEKNIK PENSKETSAAN LUKISAN
Asuhan Keperawatan CONGENITAL HIPJOINT DISLOCATION
Oleh: Nur Sita Utami, M.Or.
BAB III SISTEM GERAK MANUSIA
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
Cidera Olahraga Pada Regio Lutut
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
SENAM HAMIL MATERI PERKULIAHAN MAHASISWA FISIOTERAPI
William Fleksion Exercise
Sistem rangka pada tubuh manusia
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
KNEE JOINT ANATOMI TERAPAN.
William Fleksion Exercise
Sistem Gerak Pada Manusia
Mempelajari Administrasi Perkantoran
PENGERTIAN OTOMATISASI PERKANTORAN DAN SYARAT-SYARATNYA
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN GIPS
BLOK 10 By: Hendra Kuganda
KONSEP PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN Rudiyanto PSMK FK UB.
BIOTEKNOLOGI KEDOKTERAN
TRAUMA 2.
ANUGERAH INOVASI PROPINSI LAMPUNG
BIOMEKANIKA.
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
ARTHROPLASTY “JOINT REPLACEMENT”
Nindha Pramusinta 25 X AP.
ANESTESI pada trauma medulla spinalis
TEHNIK MENGATUR DAN MEMINDAHKAN PASIEN
TEMPORO MANDIBULAR JOINT
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
KESAN LEBAM PADA OTOT REST (Rehat) Rehat dari bersukan atau rehatkan bahagian yang tercedera ICE (Ais) Perlu letakkan ais di bahagian tercedera . Ais.
OM SWASTYASTU SIANG SELAMAT NEXT KERANGKA TUBUH MANUSIA DAN FUNGSINYA OLEH I MADE KARISNA F/V NOW LOADING……………. WELLCOME.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING Mapping And Surveing Department MACAM-MACAM GARIS.
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
PATAH MUHAMMAD AZRI BIN MARSOHA SITI NUR IDAYU BINTI ABDULLAH
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Kesehatan indera penglihatan. I. Menjaga kesehatan mata  A. Mata sehat Tanda-tanda mata sehat:  Bagian yang putih benar-benar putih  Selaput bening.
Pengantar Anatomi Fisiologi drh. Intan Fitri Aprila, M. Si.
SISTEM GERAK MANUSIA. TULANG KERAS Compact bone RAWAN Hyalin.
1. Penilaian Maturitas Neuromuskular Postur Untuk mengamati postur, bayi ditempatkan terlentang dan pemeriksa menunggu sampai bayi menjadi tenang pada.
Dipresentasikan oleh Enggar. Anatomi adalah: ilmu urai atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh dan hubungan bagian yang satu dengan yang lain.
SIKAP DAN GERAKAN ANATOMI
ROLLING DEPAN, SIKAP LILIN DAN KAPAL TERBANG PADA SENAM LANTAI.
Transcript presentasi:

ANATOMI PATTELA Patella atau tulang lutut adalah tulang berbentuk segitiga dan tebal kira-kira 5 cm yang akan bersendi dengan tulang paha (femur). Fungsinya adalah membungkus dan melindungi sendi lutut. Patella termasuk ke dalam tulang sesamoid yang berkembang dari tendon otot quadriceps femoris.

TUJUAN PEMERIKSAAN PATELLA 1.Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada patella 2.Untuk mengetahui gambaran struktur anatomi patella 3.Mampu mengetahui teknik pemeriksaan dan kriteria radiograf

INDIKASI PEMERIKSAAN  FRAKTURE  DISLOKASI Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh atau terputusnya kontinuitas tulang Kebanyakan fraktur adalah akibat dari trauma, beberapa fraktur sekunder terhadap proses penyakit seperti osteoporosis yang menyebabkan fraktur-fraktur yang patologis Dislokasi adalah cedera pada sendi yang terjadi ketika tulang bergeser dan keluar dari posisi normalnya

Type Frakture Pattela

Dislokasi Pattela PATTELA NORMAL PATTELA ABNORMAL

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIGRAFI 1.Teknik pemeriksaan Pattela Proyeksi PA 2. Teknik Pemeriksaan Pattela Proyeksi Lateral (mediolateral) 3. Teknik Pemeriksaan Pattela and patellofemoral joint Proyeksi Tangensial (Hughston Method) 4. Teknik Pemeriksaan Pattela and patellofemoral joint Proyeksi Tangensial (Settegast Method)

Teknik pemeriksaan Pattela Proyeksi PA Posisi Pasien (PP) :  Pasien diatur dalam posisi prone (tengkurap)  Jika lutut terasa sakit, letakkan penyanggah berupa karung pasir di bawah paha dan yang lainnya di bawah kaki untuk menghilangkan tekanan pada pattela Posisi Objek (PO) :  Pusatkan IR ke pattela  Sesuaikan posisi kaki untuk menempatkan pattela sejajar dengan bidang IR. Ini biasanya mengharuskan tumit diputar 5 hingga 10 derajat secara lateral  Lindungi reproduksi

PENGATURAN SINAR Central Ray (CR) :  tegak lurus dengan midpopliteal keluar dari pattela  Kolimasi berkumpul ke area pattela Central point (CP) :  Pada lekukan lutut atau menuju pertengahan patella Image Receptor (IR) : 18 x 24 cm memanjang FFD : 100 cm

Proyeksi PA Kriteria Gambar : BASE PATTELA APEX Kriteria Evaluasi :  Pattela sepenuhnya ditempatkan pada paha  Ossa Patella superposisi dengan femur  Tidak ada rotasi

Teknik Pemeriksaan Pattela Proyeksi Lateral (mediolateral) Posisi Pasien (PP) : Tempatkan pasien pada posisi terlentang lateral Posisi Objek (PO) :  Minta pasien memasang pinggul yang sakit. Karung pasir dapat diletakkan di bawah pergelangan kaki untuk penyanggah  Minta pasien melenturkan lutut dan pinggul yang terkena, dan letakkan kaki yang tidak terkena di depan anggota tubuh yang terkena untuk stabilitas  Lenturkan lutut yang terkena sekitar 5 hingga 10 derajat. Meningkatkan fleksi mengurangi ruang sendi patellofemoral  Sesuaikan lutut pada posisi lateral sehingga epicondylus femoralis di tumpangkan dan pattela tegak  Lindungi reproduksi  Pusatkan IR ke pattela

PENGATURAN SINAR Central Ray (CR) :  Tegak lurus dengan IR. Memasuki lutut di sendi midpatellofemoral  Kolimasi berkumpul ke area pattela Central point (CP) :  Pada midpatellofemoral joint. Image Receptor (IR) : 18 x 24 cm memanjang FFD : 100 cm

Proyeksi Lateral (mediolateral) Kriteria Gambar : PATTELA ARTICULAR SURFACE PATTELA TIBIAL PLATEAU Kriteria Evaluasi :  knee tampak fleksi derajat  patellofemoral joint space tampak  pattela dalam keadaan lateral  kolimasi tertutup

Teknik Pemeriksaan Pattela and patellofemoral joint Proyeksi Tangensial (Hughston Method) Posisi Pasien (PP) :  Tempatkan pasien pada posisi tengkurap dengan kaki diletakkan di atas meja radiografi  Sesuaikan tubuh sehingga tidak berputar Posisi Objek (PO) :  Tempatkan IR di bawah lutut pasien,dan perlahan-lahan tekuk lutut yang terkena sehingga tibia dan fibula membentuk derajat sudut dari meja  istirahatkan kaki yang terkena kolimator,atau bantu posisinya

PENGATURAN SINAR Image Receptor (IR) : 18 x 24 cm untuk pemeriksaan unilateral, 24 x 30 cm melintang untuk pemeriksaan bilateral Central Ray (CR) :  Miringkan 45 derajat cephalad dan di arahkan melalui sendi patellofemoral Central point (CP) :  pertengahan petelofemoral joint FFD : 100 cm

Proyeksi Tangensial (Hughston Method) Kriteria Gambar : Kriteria Evaluasi : PATTELA FEMORAL CONDYLE PATELLOFEMORAL ARTICULATION  pattela dalam gambar jelas  persendian patellofemoral terbuka  permukaan condyles femoralis jelas  jaringan lunak pada sendi femoropatellar jelas  menampakkan detail pattela dan femoral condyles

Teknik Pemeriksaan Pattela and patellofemoral joint Proyeksi Tangensial (Settegast Method) Posisi Pasien (PP) :  Tempatkan pasien dalam posisi terlentang atau tengkurap. Yang terakhir lebih disukai karena lutut biasanya dapat ditekuk ke tingkat yang lebih besar dan imobilisasi lebih mudah  Jika pasien duduk Di meja radiografi, pegang IR dengan uat di tempatnya Posisi Objek (PO) :  Lenturkan lutut pasien perlahan-lahan sebanyak mungkin atau sampai pattela tegak lurus terhadap IR. Jika kondisi pasien memungkinkan. Dengan fleksi yang lambat, bahkan rata, pasien akan dapat mentoleransikan posisi tersebut, sedangkan fleksi yang cepat dan tidak rata dapat menyebabkan terlalu banyak rasa sakit  jika diinginkan, lingkarkan perban panjang di sekitar pergelangan kaki atau kaki pasien. Minta pasien untuk memegang ujung di atas bahu untuk menahan kaki pada posisi tersebut. Sesuaikan kaki dengan sejajar sehingga sumbu panjangnya vertikal NOTE : SAAT SINAR SENTRAL DIPOTONG KE ARAH TUBUH BAGIAN ATAS PASIEN, SEHARUSNYA THORAX DAN TIROID SHIELED. PELINDUNG GONAD (TIDAK DIPERLIHATKAN) HARUS DIGUNAKAN PADA SEMUA PASIEN

PENGATURAN SINAR Image Receptor (IR) : 18 x 24 cm Central Ray (CR) :  Tegak lurus ke ruang sendi antara pattela dan femoralis condyles saat sensi tegak lurus. Ketika sendi tidak tegak lurus, derajat angulasi sinar central tergantung pada derajat fleksi lutut. Angulasi biasanya 15 hingga 20 derajat  Dianjurkan untuk menutup kolimator Central point (CP) :  pertengahan petelofemoral joint FFD : 100 cm

Kriteria Evaluasi :  pattela dalam gambar jelas  persendian patellofemoral terbuka  permukaan condyles femoralis jelas  jaringan lunak pada sendi femoropatellar jelas  menampakkan detail pattela dan femoral condyles

Kriteria Gambar : FRAKTURE (ARROW) PATTELA PATELLOFEMORAL ARTICULATION LATERAL FEMORAL CONDYLE MEDIAL FEMORAL CONDYLE FIBULA