SISTEM ENDOKRIN Ferdinandus S. Hoda, S.Kep.,M.Kes.
Sistem regulasi Sistem Endikrin Sistem Saraf
SISTEM ENDOKRIN 1.Pengertian 2.Perbedaan sistem endokrin dan sistem saraf 3.Kelenjar-kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon 4.Hormon-hormon yang dihasilkan
PENGERTIAN Hormon berasal dari bahasa yunani Horman yang artinya Menggerakan Hormon: Zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endikrin (Kelenjar Buntu) yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil tetapi berpengaruh terhadap aktivitas sel tubuh.
PENGERTIAN Kelenjar: Kelenjar penghasil hormon yang tidak memiliki saluran pengalir/ saluran buntu (sehingga hormon akan masuk kedalam sistem pembulu darah)
PERBEDAAN SISTEM ENDOKRIN DAN SISTEM SARAF 1.Berdasarkan tempat mengalir Endokrin: Sistem Perdaran darah Saraf: Pembulu saraf (Neuron) 2.Waktu bekerja Endokrin: lama Saraf: cepat 3.Cara kerja Endokrin: bekerja berdasarkan signal kimia Saraf: signal listrik
PERBEDAAN SISTEM ENDOKRIN DAN SISTEM SARAF 4.Fungsi Endokrin: Perangsangan/ penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (Kematian sel terprogram) Pengaktifan dan non pengaktifan sistem kekebalan tubuh Persiapan aktifitas baru/ fase kehidupan (Reproduksi) metabolisme
PERBEDAAN SISTEM ENDOKRIN DAN SISTEM SARAF Saraf Merespon rangsangan dari luar atau dari dalam tubuh agar menghasilkan Kontraksi otot Gerak refleks Denyut jantung, dll
JENIS-JENIS KELENJAR ENDOKRIN
1.Otak Kelenjar Hipofisis/ Pituitari Letak: tepat dibawah Hipotalamus Fungsi: merangsang kerja kelenjar endokrin lainnya
JENIS-JENIS KELENJAR ENDOKRIN Kelenjar Pineal Letak: tepat dibawah otak besar Menghasilkan hormon Melatonin Fungsi: mengatur ritme biologis misalnya; waktu tidur, saat tidur konsentrasi melatonin meningkat sebaliknya saat bangun konsentrasi melatonin menurun. Hal ini terjadi karena hormon ini menimbulkan efek siklus gelap dan terang
JENIS-JENIS KELENJAR ENDOKRIN 2.Leher Kelenjar Tiroid (Kelenjar gondok) Kelenjar Paratiroid (Kelenjar anak gondok)
JENIS-JENIS KELENJAR ENDOKRIN 3.Rongga dada Kelenjar timus Fungsi: Menimbun hormon somatotropin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis Menghasilkan hormon timosin untuk mematangkan limfosit saat masih anak-anak
JENIS-JENIS KELENJAR ENDOKRIN Kelenjar pineal dan kelenjar timus padasaat anak –anak sangat aktif bekerta tetapi saat setelah pubertas kelenjar ini akan mengecil atau menyusut
JENIS-JENIS KELENJAR ENDOKRIN 3.Pankreas Letak: Diatas Pankreas Menghasilkan kelenjar pulau langerhans
JENIS-JENIS KELENJAR ENDOKRIN 3.Ginjal Menghasilkan kelenjar Adrenal 4. Kelenjar Gonad Kelenjar Ovarium Kelenjar testis
JENIS-JENIS KELENJAR ENDOKRIN Jembatan Keledai Handphone / pacar tidak punya padahal aku ganteng H: Hipofisis P: Pituitari T: Tiroid P: Paratiroid P: Pulau langerhans A: Adrenal G: Gonad
HORMON-HORMON YANG DIHASILKAN 1.Kelenjar Hipofisis / Pituitari Secara umum Kelenjar hipofisis dibagi dalam 3 bagian, Kelenjar hipofisis terdapat dalam lekukan tulang selatursika dibagian tengah tulang baji. Kelenjar ini disebut juga “Master of glands”, karena berperan sebagai pengatur hormon lain. Kelenjar hipofisis terdiri dari tiga bagian:
Lobus anterior/ depan Hormone somatotropin/Growth Hormon (STH/GH) yang berfungsi mempengaruhi pertumbuhan. Kekurangan pada anak-anak menyebabkan kretinisme (Keterbelakangan mental). Kelebihan pada saat anak-anak menyebabkan gigantisme (Kelebihan pertumbuhan, besar/tinggi), bila terjadi pada masa dewasa menyebabkan akromegali (Pertumbuhan tulang dan otot berlebihan)
Tiroid Stimulating Hormone (TSH) Memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid dan sebagai stimulator agar kelenjar tiroid dapat melakukan sekresi hormon T3 dan T4 T4: hormon tiroksin T3: Triiodotironin Adrenokortikotropik (ACTH), merangsang korteks ginjal untuk berproduksi Prolaktin/Lactogenic Hormone (LTH), merangsang glandula mamae untuk berproduksi
Gonadotropin, mempunyai sasaran pada gonad Pada wanita menghasilkan hormon berikut ini. Follice Stimulating Hormon (FSH), merangsang pertumuhan polikel menghasilkan estrogen. Luteinizing Hormon (LH), merangsang ovulasi dan merangsang korpus luteum menghasilkan progesteron. Pada pria menghasilkan hormon berikut ini. Follice Stimulating Hormon (FSH), merangsang terjadi spermatogenesis. Interstitial Cell Stimulating Hormon (ICTH), merangsang sel-sel interstitial testis untuk berkembang dan memproduksi testosteron.
Lobus Intermedia/ Tengah Merupakan bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang bersifat unik karena bagian ini akan mengalami kemunduran ( rudimenter ) selama masa pertumbuhan dan belum secara jelas diketahui fungsinya. Bagian tengah (lobus intermedia), menghasilkan hormon melanotropin atau melanocyte stimulating hormon (MSH), merangsang melanosit, yaitu sel-sel yang mengandung pigmen. Hormon melanotropin berfungsi mempengaruhi warna kulit individu.
Lobus Posterior/ Belakang Bagian belakang (lobus posterior) menghasilkan hormon berikut ini. Oksitosin berfungsi menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan. Hormon ADH (Antidiuretik Hormon). Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah. Pitresin atau Vasopresin mempertinggi tekanan darah.
Alkohol, steroid tertentu dan beberapa zat lainnya menekan pembentukan hormon antidiuretik. kekurangan hormon ini menyebabkan diabetes insipidus, yaitu suatu keadaan dimana ginjal terlalu banyak membuang air. kadang hormon antidiuretik diproduksi secara berlebihan, misalnya pada siadh (syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone). pada siadh, kadar hormon antidiuretik terlalu tinggi sehingga tubuh menahan air dan kadar beberapa elektrolit dalam darah (misalnya natrium) menurun. sindroma ini terjadi pada penderita gagal jantung dan penderita penyakit hipotalamus.
Kadang hormon antidiuretik dibuat diluar hipofisa, terutama oleh beberapa kanker paru-paru. karena itu jika ditemukan kadar hormon antidiuretik yang tinggi, selain dilakukan pemeriksaan terhadap fungsi kelenjar hipofisa, juga dilakukan pemeriksaan terhadap kanker. oksitosin menyebabkan kontraksi rahim selama proses persalinan dan segera setelah persalinan untuk mencegah perdarahan. oksitosin juga merangsang kontraksi sel-sel tertentu di pay udara yang mengelilingi kelenjar susu. pengisapan puting susu merangsang pelepasan oksitosin oleh hipofisa. sel-sel di dalam pay udara berkontraksi, sehingga air susu mengalir dari dalam pay udara ke puting susu.
2.Kelenjar Tiroid Letak: di leher/ batang tenggorokan tepatnya dibawah jakun Bentuk: dasi kupu-kupu Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang berpengaruh terhadap basal metabolisme tubuh, proses pertumbuhan serta diferensiasi jaringan tubuh
Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid Tirodontironin (T3), berfungsi mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan sistem saraf. Kalsitonin, berfungsi menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorbsi kalsium oleh tulang. Tiroksin (T4), merupaka hormon penting yang dihasilkan oleh kelenjar gondok atau tiroid. Hormon tiroksi berfngsi dalam mengatur metabolisme dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Secara keseluruhan, kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk kecepatan metabolisme (metabolisme dan proses kimia) dalam tubuh kita, dengan mempengaruhi setiap sistem sel, jaringan, organ dan organ. Kelenjar tiroid oleh karenanya sangat penting bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan.
Hormon tiroid mempengaruhi suhu tubuh dan sirkulasi, nafsu makan, tingkat energi, pertumbuhan, perkembangan tulang, otot dan kelincahan, tingkat jantung (kekuatan dan output), keseimbangan cairan, kadar gula darah, fungsi sistem saraf pusat, fungsi usus, lemak darah (kolesterol ) tingkat, dan regulasi lemak, karbohidrat dan protein dalam semua sel.
Jumlah T3 dan T4 yang diproduksi oleh kelenjar tiroid yang dikontrol oleh kelenjar pituitari di dasar otak. Hal ini dilakukan dengan mensekresi thyroid stimulating hormone (TSH). Ketika tingkat T4 dan T3 jatuh, hipofisis mengeluarkan lebih banyak TSH. Ketika T4 dan T3 tingkat meningkat, hipofisis mengeluarkan kurang TSH.
3.Kelenjar Paratiroid Letak: Tepat dibawah kelenjar tiroid Kelenjar paratiroid memiliki bentuk seperti biji kacang dengan jumlah ada 2 (pasang) kelenjar atau setara dengan jumlah sebanyak 4 (empat). Hormon yang dihasilkan : Parat Hormon (PTH) Hasil sekresi dari hormon paratiroid tidak diatur oleh tiroid melainkan melalui mekanisme umpan balik sehingga kadar kalsium pada tubuh menurun maka jumlah hormon paratiroid banyak. Kemudian saat jumlah hormon paratiroid menurun maka jumlah kadar kalsium pada tubuh lebih banyak.
Fungsi Kelenjar paratiroid Meningkatkan Kadar kalsium dalam darah menurunkan kadaf fosfat mengatur dan mengendalikan kecepatan metabolisme tulan Pengubah keseimbangan asam-basa tubuh
4.Kelenjar Pulau langerhans (Pankreas) Hormon yang dihasilkan: Insulin dan Glukagon Fungsi: hormon insulin dan glukagon bekerja secara berlawanan untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Bila kadar gukosa dalam darah tinggi, maka kelenjar pankreas akan mensekresikan hormon insulin terebut yang berfungsi sebagai perangsang hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen. Namun sebaliknya nih sobat, jika kadar glukosa dalam daarah menurun atau rendah, maka hormon glukagon akan mengubah glikogen menjadi glukosa.
5.Kelenjar Adrenal/ Kelenjar anak ginjal/ Suprarenal Secara histologis, kelenjar adrenal terbagi menjadi dua bagian utama yaitu medula dan korteks.
Korteks Adrenal Korteks adrenal merupakan bagian luar dari kelenjar adrenal. Bagian korteks merupakan penyusun terbesar kelenjar adrenal, 90% massa kelenjar adrenal disusun oleh bagian korteks. Korteks adrenal bisa dibagi menjadi 3 zona dan setiap zona menghasilkan hormon yang berbeda.
Berikut ini zona pada korteks adrenal diantaranya yaitu: Zona Glomerulosa Zona ini merupakan zona terluar korteks adrenal yang menghasilkan mineralokortikoid. Fungsi utama mineralokortikoid yaitu untuk mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Hormon mineralokortikoid yang paling penting adalah aldosteron, fungsi aldosteron ini yaitu untuk mengatur konsentrasi natrium dalam urin, keringat, air ludah dan pankreas. Kerja aldosteron berhubungan erat dengan tekanan darah. Tanpa aldosteron, maka tubuh akan kehilangan natrium dan bisa menyebabkan dehidrasi yang parah.
Zona Fasikulata Zona ini merupakan zona tengah korteks adrenal yang memproduksi glukokortikoid. Fungsi utama glukokortikoid yaitu untuk meningkatkan glukosa dalam darah juga mengurangi respon inflamasi tubuh. Terdapat tiga hormon glukokortikoid utama yakni Kortisol, Kortikosteron, Kortison. Hormon glukokortikoid merangsang pembentukan glukosa melalui proses glukoneogenesis yakni proses membuat komponen non karbohidrat menjadi glukosa. Proses ini dilakukan oleh sel hati. Hormon kortisol sangat dipengaruhi oleh hormon ACTH yang dihasilkan oleh Hipofisis
Zona Retikularis Zona ini merupakan zona terdalam korteks adrenal yang berfungsi untuk memproduksi Gonadokortikoid, yakni hormon seks. Hormon gonadokortikoid utama yakni androgen, androgen ini diproduksi dalam jumlah kecil oleh kelenjar adrenal. Efek yang ditimbulkan androgen yang diproduksi kelenjar adrenal tidak kuat dan tidak memberikan banyak perubahan fisik. Mereka hanya membantu perkembangan awal organ seks dan memelihara perbedaan antara pria dan wanita.
Medula Adrenal Medula Adrenal merupakan bagian dalam kelenjar adrenal yang bentuknya tidak beraturan, berhubungan erat dengan pembuluh darah dan pembuluh saraf. Terdapat dua jenis sel sekretori utama pada bagian medula adrenal, yakni sel yang mensekresikan hormon epinefrin (adrenalin) dan sel yang mensekresikan norepinefrin (noradrenalin).
Epinefrin adalah hormon utama pada medula, jumlahnya mencapai % dari hasil sekresi. Fungsi epinefrin dan norepinefrin berhubungan dengan saraf simpatis. Keduanya berperan dalam pengaturan denyut jantung, laju pernapasan, kontraksi otot jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa dalam darah.
6.Kelenjar Gonad Kelenjar kelamin Pria Kelenjar kelamin pria adalah testis. Testis menghasilkan hormon testosterone yang berfungsi untuk merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan ciri-ciri kelamin sekunder, seperti pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan penebalan pita suara. Produksi dan sekresi hormon testoteron oleh testis di rangsang oleh kelenjar hipofisi anterior yang memproduksi hormon gonadotrofin (FSH & LH) dan oleh GnRF yang berasal dari hipotalamus.
Kelenjar kelamin Wanita/Betina Kelenjar kelamin betina adalah ovarium. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH yang fungsinya adalah untuk pembentukan ciri- ciri kelamin sekunder pada wnita seperti tumbuhnya payudara, kulit halus, dll. Sedangkan sekresi progesteron di hasilkan oleh korpus luteum dan di rangsang oleh LH. Fungsi hormon progesteron adalah mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi, menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu).
Sebenarnya pria juga memiliki hormon estrogen dan progesteron tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit, progesteron pada pria berfungsi membantu proses permiogenesis/ mematangkan sperma Sebaliknya sebenarnya wanita juga memiliki hoermon testosteron tetapi dalam kadar yang lebih sedikit
KELAINAN PADA KELENJAR ENDOKRIN Hormon hipofisis Berikut ini kelainan yang terjadi akibat kelebihan atau kekurangan hormon hipofisis. Dwarfisme merupakan penyakit kekurangan hormon petumbuhan (hiposekresi). Penderita tampak bertubuh pendek tetapi tetap memiliki proporsi tubuh yang normal Gigantisme kelebihan hormon pertumbuhan (Hipersekresi) terjadi pada anak-anak yang mengalami pertumbuhan berlebihan. Akromegali, kelebihan hormon pertumbuhan terjadi pada saat dewasa, penderita mengalami pembesaran rahang tulang dan wajah. Kulit bertambah tebal.
Hormo tiroid Kelainan yang terjadi akibat kelebihan atau kekurangan hormon tiroid tercantum berikut ini.tiroid Grave’s disease/morbus basedow, kelebihan hormon tiroid Kretinisme (kerdil), kekurangan hormon tiroid. Terjadi pada anak- anak. Penderita tidak dapat mencapai pertumbuha fisik dan mental yang normal. Mix Oedema (miksedema), penyakit yang disebabkan kekurangan hormon tiroid terjadi pada orang dewasa. Ciri-ciri lajunya metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan mejadi kasar, dan rambut rontok. Strauma, merupakan terjadinya pembengkakan pada kelenjar tiroid yang disebabkan kekurangan yodium.
Hormon paratiroid Kelainan yang terjadi akibat kelebihan atau kekurangan hormon paratiroid tercantum berikut ini. Hiperparathormon, kelebihan sekresi hormon paratiroid dapat menyebabkan kelainan pada tulang. Kelainan tersebut seperti tulang rapuh, bentuk abnormal, dan mudah patah. Kelebihan kalsium yang dieksresikan dapat menyebabkan batu ginjal. Hipoparathormon, kekurangan hormon paratiroid dapat menyebabkan terjadinya gejala kekejangan otot (tetani).
Hormon kelenjar adrenal Berikut ini kelainan akibat kelebihan atau kekurangan hormon kelenjar adrenal. Cushing’s syndrome, penyakit yang disebabkan kelebihan hormon kelenjar adrenal. Penderita mengalami peningkatan tekanan darah, gula darah akibat pegeluaran hormon kortisol yang berlebihan. Gejala yang tampak berupa otot-otot tubuh mengecil dan menjadi lemah, osteoporosis, luka yang sulit sembuh dan terjadinya gangguan mental. Addison’s disease, penyakit yang disebablan karena kekurangan hormon kelenjar adrenal. Gejala berupa hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun).
Hormon kelenjar gonad Terjadinya gangguan atau kelainan kelenjar gonad dapat mengakibatkan terganggunya reproduksi manusia.