Hotel Grand Palace Surabaya, Desember 2019

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

TUJUAN PENGEMBANGAN MANUSIA Pengembangan Manusia Melalui Peningkatan Kualitas Peningkatan Pilihan Hidup  Karir  Pengaruh  Penghasilan  Prestise 
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
PANDUAN PENGEMBANGAN RPP
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
MEKANISME AKREDITASI SD / MI
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M)
TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
PENGENALAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
LOGO Disampaikan Sosialisasi Akreditasi Sekolah/Madrasah Untuk Kepala Sekolah/Madrasah 2014 “Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
MEKANISME AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN KERJASAMA
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
STANDAR DAN PROSEDUR AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
MATERI II MEKANISME AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH Disampaikan pada :
Peran Guru TIK pada Kurikulum 2013
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
PAPARAN CALON KEPALA SEKOLAH
BIMBINGAN TEKNIS FASILITATOR DAERAH SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SD/MI
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMA/MA
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI INSTRUMEN BUKU TEKS PELAJARAN TIK. SOSIALISASI INSTRUMEN BUKU TEKS PELAJARAN TIK.
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PERMENDIKBUD 2016 KEBIJAKAN BARU SUASANA BARU
PEDOMAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
 PROGRAM KERJA DAN STRATEGI PELAKSANAAN AKREDITASI S/M TAHUN 2014
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
PEDOMAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
ETIKA DAN PROFESIONALISME Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
Disampaikan pada Rakornas BAN-S/M
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
 PERANGKAT AKREDITASI HASIL UJICOBA
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Kebijakan Pendataan Dapodikdasmen
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
PEDOMAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
“AKREDITASI BERMUTU UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU”
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMA/MA
PELATIHAN TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH (TPMPS) MATERI 3- PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL.
PROV. JATENG SOSIALISASI PELAKSANAAN AKREDITASI APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014.
EVALUASI DIRI SEKOLAH/MADRASAH
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
PROGRAM peningkatan mutu SMA 48 jakarta
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
SELAYANG PANDANG RENCANA KERJA RA (RKRA). LANDASAN HUKUM Penyusunan RKJM adalah sebagai berikut : 1.UU Nomor 20 / 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH INSTRUMEN MENUJU PENDIDIKAN BERMUTU
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH (BAP S.M) JAWA BARAT 12 APRIL 2017.
Dr. Kusnohadi, M.Pd Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur
Disampaikan dalam Rapat Koordinasi KPA dan BANSM Jatim dalam Rangka Pelaksanaan Akreditasi di Provinsi Jatim 2019.
KURIKULUM SMA KRISTEN 1 KALABAHI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KURIKULUM SMA KRISTEN 1 KALABAHI TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
1 PELATIHAN SPMI UNTUK FASILITATOR PMP DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016.
Transcript presentasi:

Hotel Grand Palace Surabaya, 9 - 10 Desember 2019 PARADIGMA IASP 2020 RAPAT KOORDINASI BAN S/M PROVINSI JAWA TIMUR Hotel Grand Palace Surabaya, 9 - 10 Desember 2019

APA ITU PARADIGMA CARA PANDANG Seseorang melihat sesuatu berdasarkan sudut pandangnya masing-masing PENDEKATAN KONSEPTUAL Kerangka berpikir yang digunakan dalam memecahkan masalah

04 03 02 01 PROSES PENYUSUNAN IASP 2020 Revisi ke-18 PENETAPAN OLEH MENDIKBUD Berdasarkan hasil uji coba dilakukan penyempurnaan dan naskah final akan menjadi keputusan menteri 03 UJI PUBLIK TERBATAS DAN MELUAS IASP melalui dua kali mekanisme uji publik, yaitu uji publik terbatas dengan kepala sekolah/madrasah pada 9-11 Mei di Jakarta dan uji publik meluas di 4 provinsi pada 6-8 November 2019 02 PENYUSUNAN DRAF IASP BAN S/M bersama Tim Ad Hoc dari berbagai latar belakang menyusun draf IASP semua jenjang dan jenis pendidikan 01 PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK BAN S/M menyusun naskah akademik yang mendasari perlunya perubahan instrumen dari compliance based ke performance based Revisi ke-18

Sekolah/ madrasah merupakan instrumen mewujudkan nilai- nilai sosial LANDASAN SOSIOLOGI Misi Sekolah Sekolah/ madrasah merupakan instrumen mewujudkan nilai- nilai sosial Sistem Sosial Sekolah/ madrasah merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan Integrasi Sosial Sekolah/ madrasah berfungsi dalam melakukan integrasi sosial 7

LANDASAN FILSAFAT Hakikat Pendidikan “Pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”. proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta mengembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan Pengembangan Diri Dalam pendidikan, manusia secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pribadi yang unggul dan handal, serta memiliki budaya kerja keras, grit, jujur, berpikir kritis, kreatif, dan mandiri yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan

LANDASAN KEBIJAKAN UU 20/2003 Pasal 60 Ayat (3): Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka. PP 19/2005 Pasal 86 Ayat (3): Akreditasi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan. Permendikbud 13/2018 Tugas BAN meliputi: (a) menetapkan kebijakan dan pengembangan sistem Akreditasi sesuai prinsip perbaikan mutu berkelanjutan secara nasional; (b) merumuskan kriteria dan perangkat Akreditasi untuk diusulkan kepada Menteri;

LANDASAN TEORITIK PERBEDAAN HASIL DARI PENDEKATAN RB DAN PB (Heywood, 2007)

LANDASAN TEORITIK: PERAN GURU DAN KS Guru memberikan kontribusi yang signifikan (30 persen) bagi peningkatan hasil belajar siswa (Hattie, 2003) PERAN KS DAN MANAJEMEN Kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen sekolah memberikan kontribusi bagi kemajuan sekolah (Garza, et.al. 2014)

28 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN SISWA

Indikator Efektivitas Sekolah No Indikator Sub Indikator 1. Supporting input Dukungan orang tua dan masyarakat Lingkungan belajar yang sehat Dukungan yang efektif dari system pendidikan Kelengkapan Sarpras 2. Enabling conditions Kepemimpinan yang efektif Tenaga guru yang kompeten, fleksibilitas, dan otonomi Waktu di sekolah yang lama 3. School climate Harapan siswa yang tinggi Sikap guru yang efektif Keteraturan yang disiplin Kurikulum yang terorganisasi System reward dan insentif bagi siswa dan guru 4. Teaching – learning process Tuntutan waktu belajar sesuai Strategi mengajar yang bervariasi Pekerjaan rumah, penilaian dan umpan balik yang sering Partisipasi (kehadiran, penyelesaian studi, dan kelanjutan studi.

7 ciri sekolah yang inovatif

PERUBAHAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ABAD 21 PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU Berbasis waktu Berbasis hasil Pembelajaran tingkat rendah (Bloom): pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi Pembelajaran tingkat tinggi (Bloom): sintesis, analisis, dan evaluasi Pembelajaran pasif Pembelajaran aktif Kurikulum kurang relevan dan kurang bermakna bagi siswa Kurikulum dikaitkan dengan minat, harapan, bakat dan dunia nyata siswa Literasi 3 R (Reading, wRiting, dan aRithmetic) Multi literasi (membaca, menulis, berbahasa lisan, dan ber-IT) Model industri, didasarkan pada kebutuhan pegawai di era industri Model global, didasarkan pada kebutuhan globalisasi, masyarakat teknologi tinggi

10 Kompetensi Siswa kreativitas dan inovasi, berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan, metakognisi, komunikasi, kolaborasi, literasi informasi, literasi teknologi informasi dan komunikasi, sikap berkewarganegaraan, berkehidupan dan berkarier, dan responsibilitas personal dan sosial,termasuk kesadaran atas kompetensi dan budaya. Binkley, dkk, dalam Abidin, (2015, hlm. 229)

FRAMEWORK: MODEL SISTEM SEKOLAH Raw Input Proses Pembelajaran Prestasi Akademik Melanjutkan Pendidikan input process output outcome Instrumental Input Manajemen Sekolah Prestasi Nonakademik Memasuki dunia kerja Compliance Performonace 17

PROSES PEMBELAJARAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PENILAIAN Merumuskan indikator kompetensi dan tujuan pembelajaran Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan evaluasi pembelajaran PERENCANAAN Mewujudkan proses pembelajaran sesuai denga perencanaan Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif PELAKSANAAN Melaksanakan penilaian untuk memastikan capaian pembelejaran Menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PENILAIAN

KOMPONEN PENILAIAN IASP-2020 PERFORMANC E BASED Data primer: PROSES PEMBELA -JARAN MANAJEME N SEKOLAH Telaah Dokumen Observasi Wawancara FGD MUTU LULUSA N MPUTTKU GURU COMPLIANCE BASED Data sekunder: KURIK ULUM BIAYA Dapodik Emis PMP PENILAI- AN SAR- PRAS

ASUMSI UTAMA PARADIGMA IASP 2020 Pergeseran dari compliance ke performance; dari rules ke principles dengan tetap mempertimbangkan standar nasional pendidikan. Penekanan diberikan kepada mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru, dan manajemen sekolah. Mutu lulusan merupakan hasil dari proses pembelajaran, mutu guru, yang didukung oleh manajemen sekolah yang efektif dan efisien.

KOMPONEN DAN SUBKOMPONEN IASP 2020 No. KOMPONEN SUB-KOMPONEN 1 Mutu Lulusan Karakter Siswa Kompetensi Siswa Kepuasan Pemangku Kepentingan 2 Proses Pembelajaran Kualitas Pembelajaran di Kelas dan di Luar Kelas Iklim Belajar di Kelas Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penunjang Proses Pembelajaran 3 Mutu Guru Kompetensi Guru Pengembangan Profesi Guru Inovasi dan Kreativitas Guru 4 Manajemen Sekolah/ Madrasah Pencapaian Visi dan Misi Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah Kepemimpinan Kepala Sekolah/Madrasah Budaya Sekolah/Madrasah Pelibatan Masyarakat Pengelolaan Kurikulum Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pengelolaan Pembiayaan Pengelolaan Kesiswaan

NO JENJANG BUTIR INTI BUTIR KEKHUSUAN JUMLAH 1 SD/MI 33 34 2 SMP/MTs - 3 SMA/MAN 4 SMK 12 45 5 SLB 7 40

JENIS INDIKATOR COMPLIANCE AKREDITASI Dalam rangka akreditasi, indikator compliance dikelompokkan menjadi 2 jenis: Indikator Compliance Mutlak (ICM): indikator ini MUTLAK HARUS dipenuhi oleh SM sebelum dilakukan proses audit DIA. SM yang berdasarkan data tidak memenuhi ICM, maka tidak menjadi sasaran akreditasi. Harapannya, sekolah yang telah memenuhi ICM, setelah divisitasi oleh asesor tidak menghasilkan kriteria TT (Tidak Terakreditasi), meskipun masih mungkin saja terjadi. Indikator Compliance Relatif (ICR): indikator ini menjadi bagian dari sistim skoring seperti indikator performance, tetapi didasarkan data sekunder. Skor ICR akan berkontribusi terhadap skor akhir dalam penentuan hasil akreditasi SM. Skoring ICR dilakukan secara sistem berdasarkan data sekunder/dokumen.

SUMBER DATA INDIKATOR COMPLIANCE AKREDITASI Setelah dilakukan penelitian/analisis thd sumber pendataan yang ada di Kemdikbud dan Kemenag, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Sumber Data Karakteristik Rekomendasi DAPODIK Dikumpulkan secara kontinyu, jelas proses pengumpulan data, validasi dan verifikasinya Mudah diakses secara sistem oleh BAN Meskipun belum lengkap, tetapi terlengkap dibanding yang lain Paling direkomendasikan untuk digunakan EMIS Data belum lengkap Sering terjadi kendala sistem SDM minim Direkomendasikan dengan catatan harus ditingkatkan SDM dan kualitas sistem PMP Dikumpulkan secara kontinyu Indikator dan sub-indikator yang saat ini ada berkorelasi rendah dengan hasil akreditasi Kedepan ada sinkronisasi sehingga hasil PMP juga menjadi compliance dari Akreditasi PUSPENDIK Data UN dikumpulkan secara kontinyu (valid dan akurat) Mudah diakses oleh sistem Direkomendasikan jika UN akan dipakai indikator compliance

DRAFT INDIKATOR COMPLIANCE MUTLAK Jawabannya harus “YA” Harus semua terpenuhi sebagai syarat divisitasi Jenis-jenis Indikator: S/M memiliki ijin operasional yang masih berlaku (-→ Data di Dapodik harus diupdate) Bagi sekolah swasta, lahan dan bangunan milik yayasan/sendiri atau sewa minimal jangka waktu 5 tahun terhitung tahun akan diakreditasi Memiliki siswa untuk semua kelas pada saat akan diakreditasi Tersedia ruang kelas yang mencukupi sesuai dengan jumlah rombel Tersedia Laboratorium IPA (SMP/MTs), Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi (SMA/MA), Laboratorium sesuai dengan PK (SMK) Alokasi waktu pembelajaran sesuai kurikulum dan jenjang Jenis mapel tertentu harus diselenggarakan di sekolah sesuai kurikulum dan jenjang Kepsek memiliki kualifikasi minimal S1

DRAFT INDIKATOR COMPLIANCE RELATIF Akan menjadi salah satu dasar penskoran nilai akreditasi total dengan bobot tertentu Akan dibuat skor dengan skala 1, 2,3 dan 4 seperti indikator performance Jenis-jenis indikator % guru yang berkualifikasi S1 % guru yang memiliki sertifikat pendidik % guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikannya Rasio murid-guru Rata-rata nilai UN/USBN % alokasi dana BOS untuk peningkatan mutu guru % alokasi dana BOS untuk kegiatan ekstrakulikuler Hasil penilaian rapor mutu . ….

TERIMA KASIH