LELI FITRIYANI Dosen Pembimbing : Henmaidi, Ph.D

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN KUALITAS SINGLE PART PROGRAM PESAWAT A380, PARAGON DAN BOEING 777 DI PT. DIRGANTARA INDONESIA OLEH : SUCI HIDAYATI.
Advertisements

Disusun oleh : Alex Harchy Saputra (080210)
ANALISIS PROSES BISNIS 8
RESUME JURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
Sri Wahyuningsih Reguler B
SIX SIGMA : kunci untuk Perbaikan Proses
Tugas Pengendalian & Penjaminan Mutu
PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM), SIX SIGMA DAN KY’ZEN
Nama: Edgar S. Prakoso NPM : RESUME JURNAL
TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS BEBERAPA PENGALAMAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KUALITAS DI PERUSAHAAN MALAYSIA Dipresentasikan Oleh: Ade Saftian Al-Bantani.
COMPANY PROFILE CLEAN | GREEN | PRECISE JASATAMA GALVANIS INDUSTRY.
Dikerjakan Oleh : Nama : Roma Mulyana Npm :
INDAH DWI ANJAYANI, ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA PADA CV. DUTA JAVA TEA INDUSTRI ADIWERNA-TEGAL.
Disusun oleh: SRI ENDAH (060602) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON-BANTEN 2009.
PENGENDALIAN & PENJAMINAN MUTU RESUME JURNAL
AMA LUSIANA, ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PT SANDANG NUSANTARA UNIT PATAL SECANG.
Tita Rayung Palupi Pengendalian dan Penjaminan Mutu
PENULISAN PENELITIAN MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CACAT ES BALOK PADA PT.SARIPETOJO BOGOR   Nama : Rizky Wirasunjaya NPM : Fakultas :
Disusun oleh : Roy Khrisman
Di susun oleh: NOVIA DEWI YANTI Kelas A
METODOLOGI SIX SIGMA PERTEMUAN 2 METODOLOGI DMAIC
METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE, CONTROL (DMAIC) USULAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS SIX SIGMA DENGAN for further detail, please visit
“Analisis Peningkatan Kualitas dengan Metode DMAIC (Define, Measure, Firman Verdi Santoso / for further detail, please visit
RALLABANDI SRINIVASU, G. SATYANARAYANA REDDY , SRIKANTH REDDY RIKKULA
MENINGKATKAN ENAM SIGMA DENGAN SISTEM DINAMIS MENINGKATKAN ENAM SIGMA DENGAN SISTEM DINAMIS Oleh Puput Candra utami NPM:
OPTIMASI BIAYA DENGAN ALAT KENDALI KUALITAS SEVEN TOOLS
Proses Six Sigma dan Pengaruhnya Terhadap Proses Fina Nadiyani (071193)
Proses dan Dampak Six Sigma pada Produktivitas Organisasi
Titis Sedyah Ayuningdini (071278)
RESUME JURNAL “The Quality Improvement of Primer Packaging Process Using Six Sigma Methodology” Disusun Oleh : Audra Bianca
Aplikasi six sigma menggunakan metode DMAIC pada string production
The Design for Real-Time Paper Perforation Quality Control
PENINGKATAN KUALITAS PROSES PENGEMASAN PRIMER MENGGUNAKAN METODOLOGI SIX SIGMA SHERLY GUSFITA SARI
BAB 20 PENGENDALIAN MUTU STATISTIK
Manajemen Risiko Operasional Dan Risiko Perubahan Kurs.
Intervensi Tingkat Proses 23 February 2016
Pengendalian Operasi BAB IV.
Resume jurnal TQM dan Six Sigma - Peran dan Dampak tentang Organisasi
Tugas Jurnal Disusun Oleh : Irfan Muhammad
PENGENDALIAN KUALITAS
MODUL 10. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Proses Six Sigma dan dampaknya Terhadap Produktivitas Organisasi
KONSEP SIX SIGMA DALAM SISTEM PERBANKAN
TUGAS PENGendalian Kualitas PENGANTAR SIX SIGMA
pengendalian kualitas dalam proses.
Implementation of the DMAIC Analytical Method on Industrial Machinery Repair Service Company in Indonesia Oleh : Novianti ( ) Pengendalian Dan.
TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS
Bab 17 Manajemen Risiko Operasional Dan Risiko Perubahan Kurs.
ANALISIS PENGAWASAN KUALITAS PRODUKSI SWEATER PADA PT
CASE STUDY : TQM ROADSTONE
DMAIC Dani Leonidas S ,ST.MT.
BAB 20 PENGENDALIAN MUTU STATISTIK
OF SURABAYA PLAZA HOTEL
An Integrated Approach to TPM and Six Sigma Development in
Proses Six Sigma dan dampaknya Terhadap Produktivitas Organisasi
Resume Jurnal Pengendalian Kualitas
Reviewer : Susanti Hoerunisa/
Keahlian Merancang Desain Berdasarkan Pada Kualitas Fungsi Penyebaran
Peta X dan R Peta kendal X :
RESUME "Optimization of Cost by Using 7 QC Tools"
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Produk Pen Pada PT Standardpen Industries dengan Menggunakan Peta Kendali P   Disusun oleh: Irvan Muhammad Zein.
FAK/JUR : TEKNIK INDUSTRI PEMBIMBING : EMY KHIKMAWATI S.T., M.T.
8-Nov-18 QUALITY CONTROL 8-Nov-18 Rodeyar S.Pasaribu.
DECISION MAKING THEORY.I
PETA KONTROL DATA ATRIBUT p-chart np-chart.
PENGENDALIAN KUALITAS
Studi Kasus Produksi Galon
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Transcript presentasi:

LELI FITRIYANI 1110931012 Dosen Pembimbing : Henmaidi, Ph.D QUALITY CONTROL PRODUK SLAB BAJA JENIS MICRO ALLOY DENGAN METODE SIX SIGMA – DMAIC (Studi Kasus PT Krakatau Steel Di Pabrik SSP I) LELI FITRIYANI 1110931012 Dosen Pembimbing : Henmaidi, Ph.D

Sejarah Berdirinya PT Krakatau Steel

Visi dan Misi Perusahaan Menjadi perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif, untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, menjadi perusahaan terkemuka di dunia. Visi Menyediakan produk baja bermutu, dan jasa terkait, bagi kemakmuran bangsa Misi

ALIRAN PRODUK PT KRAKATAU STEEL Sponge Steel Making Billet Steel Wire Rod Hot Strip Coil Cold Roll C/S Slab Steel Hot Strip Sheet

Bagaimana kualitas slab baja jenis micro alloy yang dihasilkan pabrik SSP I saat ini dan bagaimana pengendalian kualitas kualitas slab baja dalam mengurangi jumlah produk yang cacat maupun produk dengan proses lanjut (rework) sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian Mengenal proses produksi slab baja Menentukan nilai Level Sigma untuk mesin CCM 1 dan CCM 2 Menentukan Jenis cacat yang sering terjadi Memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi cacat produk

Batasan Masalah Penelitian dilakukan di PT Krakatau Steel khusus di pabrik SSP I Data yang diolah merupakan data inspeksi produk slab baja sebelum repair selama tahun 2013 Data yang digunakan yaitu cacat produk pada slab jenis micro alloy Penyelesaian masalah menggunakan metode Six Sigma DMAIC dengan batas penyelesaian sampai pada tahap analisis

Landasan Teori Kualitas Tujuan Pengendalian Kualitas Kemampuan produk untuk digunakan konsumen sehingga dapat memberikan kepuasan bagi yang menggunakan produk tersebut sesuai dengan fungsinya. Kualitas Mendapatkan jaminan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis Tujuan Pengendalian Kualitas

Six Sigma Merupakan standar deviasi suatu proses. Nilai six sigma dapat diartikan seberapa sering cacat yang mungkin terjadi. Jika semakin tinggi tingkat sigma maka semakin kecil toleransi yang diberikan untuk kecacatan. Tingkat pencapaian six sigma

Siklus DMAIC

Metodologi Penelitian

Penyelesaian Kasus Tahapan Penyelesaian masalah menggunakan metode six sigma yaitu : 1. Define (D) Menentukan jenis – jenis cacat yang terjadi pada slab baja dan Critical to Quality (CTQ). Kriteria yang ditentukan dalam CTQ yaitu : a. Lebar slab harus sesuai dengan ukuran (standar lebar slab minimal yaitu 500 mm) b. Ketebalan minimal (Standarnya 150-200 mm) c. Bengkok dan lengkung maksimal sesuai toleransi yang ditetapkan d. Permukaan slab baja bebas cacat

Jenis cacat pada slab

Quality to Control Slab Baja

Penyelesaian Kasus 2. Measure (M) a. Menjelaskan proses produksi menggunakan diagram SIPOC 1. Proses Peleburan (Melting) 2. Proses Metalurgi Sekunder

3. Proses Pengecoran (Casting) 4. Proses Inspeksi Penyelesaian Kasus 3. Proses Pengecoran (Casting) 4. Proses Inspeksi

Data Cacat produk Jenis Micro alloy di SSP I mesin CCM 1 Tahun 2013

Data Cacat produk Jenis Micro alloy di SSP I mesin CCM 2 Tahun 2013

Peta Kendali Pembuatan peta kendali bertujuan untuk melihat apakan data yang digunakan dalam melakukan perhitungan six sigma nantinya berada dalam batas kontrol atau tidak. Langkah pembuatan peta kontrol: 1. Melakukan pemeriksaan untuk cacat slab Jumlah produksi pada mesin CCM 1 = 1286 Jumlah produksi pada mesin CCM 2 = 1459 2. Menghitung jumlah cacat yang terjadi 3. Menentukan jumlah cacat rata – rata dari slab yang diperiksa

4. Menentukan standar deviasi untuk masing masing mesin CCM dengan rumus 5. Menentukan batas kendali masing – masing mesin CCM Mesin CCM 1 :

Data Batas Kendali Mesin CCM 1

Data batas kendali mesn CCM 1 setelah revisi Data Batas Kendali Mesin CCM 1 Setelah Revisi Data batas kendali mesn CCM 1 setelah revisi CL = 0,0047 UCL = 0, 047 LCL = - 0, 038

Peta kendali mesin CCM 1 setelah revisi

Batas Kendali untuk Mesin CCM 2 : CL = 0,0069 UCL = 0,15 LCL = - 0,136

Pengolahan Data Penentuan nilai Six Sigma untuk Mesin CCM 1 a. Defect Per Opportunity (DPO): b. Defect Per Million Opportunity (DPMO)

Perhitungan level sigma: Level Sigma untuk mesin CCM 1

Pengolahan Data Penentuan nilai Six Sigma untuk Mesin CCM 2 a. Defect Per Opportunity (DPO): b. Defect Per Million Opportunity (DPMO)

Perhitungan level sigma untuk mesin CCM 2 :

3. Analisis (A) Tahap ke 3 dari metode six sigma yaitu tahap analisis 3. Analisis (A) Tahap ke 3 dari metode six sigma yaitu tahap analisis. Pada tahap ini dicari akar permasalahan terjadinya cacat pada slab baja yang dihasilkan.

Diagram Paretto untuk Jenis Cacat yang terjadi di Mesin CCM 1 pada Pabrik SSP I

Diagram Paretto untuk Jenis Cacat yang terjadi di Mesin CCM 2 pada Pabrik SSP I

Fishbone Diagram Untuk Retak Melintang Sudut (RMS dan RS) pada Mesin CCM 1

Fishbone Diagram Retak Melintang

Usulan Perbaikan dilakukan untuk : 1. Manusia a. Mengadakan peningkatan pelatihan b. Pengawasan lebih terhadap pekerjaan c. Membuatkan suatu alat bantu dalam menentukan takaran pemberian casting powder 2. Mesin a. Melakukan perawatan secara berkala b. Pembaharuan terhadap peralatan produksi 3. Metode SOP di buatkan dan tempel pada tempat kerja. 4. Material Dalam pencampuran material pastikan operator telah terlatih 5. Lingkungan kerja Setiap operator harus menggunakan APD saat bekerja. Jika ada yang tidak menggunakan APD maka akan diberikan sanksi yang tegas.

Kesimpulan Proses produksi di PT. Krakatau Steel telah terintegrasi dimana PT. Krakatau Steel mempunyai 6 pabrik yang saling terhubung untuk menghasilkan baja yang berkualitas. Setiap pabrik memiliki quality control yang selalu menginspeksi setiap barang yang akan di kirim ke konsumen. Penentuan nilai level sigma yang dilakukan terhadap dua mesin yang digunakan dalam proses produksi slab baja di pabrik SSP I. penentuan level sigma bertujuan untuk mengetahui tingkat produk cacat yang dihasilkan oleh pabrik SSP I. Apabil tingkat level sigma tinggi maka semakin kecil toleransi yang diberikan pada kecacatan sehingga semakin tinggi kapabilitas proses, dan hal itu dikatakan semakin baik. Nilai level Sigma tertinggi yaitu 6 sehingga diharapkan nilai yang didapatkan mendekati level 6.

Kesimpulan Nilai level sigma yang didapatkan untuk mesin CCM 1 yaitu 4,809 dan untuk CCM 2 yaitu 4,70. Nilai level sigma yang didapatkan ini telah mencapai level rata – rata industri USA dengan persentase yang memenuhi spesifikasi yaitu 99,379%. meskipun begitu untuk nilai DPMO yang didapatkan masing - masing CCM yaitu 466,5 dan 685,4 dapat diartikan bahwa masih terdapat peluang cacat sebanyak yaitu 466,5 dan 685,4 dari sejuta peluang dalam produksi. Jenis cacat yang paling banyak terjadi di mesin CCM 1 yaitu retak melintang sudut dengan persentase kumulati 48,1% dan cacat yang paling banyak terjadi di mesin CCM 2 yaitu retak melintang dengan persentase kumulatif yaitu 27,9%.

TERIMAKASIH