TUBERKULOSIS PARU
PENDAHULUAN Setiap 5 detik satu orang jatuh sakit TB TB di dunia Setiap hari 20.000 orang jatuh sakit TB Setiap jam 833 orang sakit TB Setiap menit 13 orang jatuh sakit TB Setiap 5 detik satu orang jatuh sakit TB Setiap hari 5.000 orang meninggal akibat TB Setiap jam 208 orang meninggal akibat TB Setiap menit 3 orang meninggal akibat TB Setiap 20 detik 1 orang meninggal akibat TB Setiap detik satu orang terinfeksi TB
ETIOLOGI Mycobacterium tuberculosis S I F A T N Y A A E R O B : s u k a t e r h a d a p j a r i n g a n y a n g k a y a O 2
Tuberkulosis Kuman TB kontak dengan makrofag : Kuman mati Berkembang biak dlm alveoli ke organ tubuh paru membentuk sarang sarang diarea apex paru
GEJALA TB PARU 1. Gejala utama (sering ditemukan) Batuk ≥ 3 minggu 2. Gejala tambahan Dahak campur darah Batuk darah Sesak napas Nyeri dada Badan lemah, nafsu makan turun, BB turun, malaise, keringat malam, demam
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan bakteriologis : (sputum BTA positif ) - Kultur : BTA positif : kultur positif BTA negatif : kultur negatif Pemeriksaan radiologis Aktif Tidak aktif Pemeriksan darah : LED, limfositosis
Diagnosis TB Pemeriksaan fisik : Tergantung dari luas & keluhan. Umumnya : kelainan di apeks paru Dapat ditemukan gejala lain : suara napas, bronkial, suara napas melemah, ronki basah Ditemukan BTA mikroskopik (+) paling sedikit 2 dari 3 pemeriksaan (SPS) Bila hanya 1 X positif, maka dilakukan foto toraks : jika mendukung : TB tak mendukung : ulang pem dahak SPS Bila memungkinkan pemeriksaan lain : misal biakan / resistensi
Diagnosis TB Foto t h o r a k s TB a k t if Ga m b a r a n m u l t I fo r m B a y a n g a n b e r a w a n / n o d u l e r d i Se gmen a p i k a l K a v i t a s B a y a n g a n b e r c a k m i l i e r E f u s i p l e u r a u n i l a t e r a l Foto t h o r a k s TB inaktif Fi b r o t i k Kal s i f i k a s i Fi b r o t o r a k s atau p e n e b a l a n p l e u r a
KLASIFIKASI TB PARU TB PARU BTA POSITIF minimal 2 X pemeriksaan BTA (+) 1 spesimen dahak (+) & foto toraks TB spesimen dahak (-) & biakan + TB PARU BTA NEGATIF 3 s p e s i m e n d a h a k (-) & f o t o t h o r a k s TB
Pembagian TB berdasarkan riwayat pengobatan TB paru kasus baru : yang belum mendapat OAT atau OAT < 1 bulan TB paru kasus kambuh : telah dinyatakan sembuh tetapi ditemukan kembali BTA (+) atau biakan (+) atau foto toraks TB aktif (perburukan) TB paru gagal pengobatan : TB yang BTA tetap positif atau positif kembali setelah akhir bulan ke ≥ 5 atau TB Paru BTA (–) yg menjadi BTA (+) pada akhir bulan ke 2
Pembagian TB berdasarkan riwayat pengobatan TB paru putus berobat : minimal ≥ 1 bulan makan obat kmd berhenti berobat sebelum dinyatakan sembuh pada fase awal atau fase lanjutan TB paru kasus kronik : TB dengan BTA tetap (+) setelah menjalani pengobatan ulang kat . 2 dgn pengawasan yang baik MDR-TB : kuman TB resisten terhadap R dan H dengan atau tanpa OAT lainnya
PADUAN PENGOBATAN TB 1. TB Paru BTA (+) / pun BTA (-) dgn Lesi Minimal Paduan yang diberikan : 2RHZE/4RH 2RHZE/4R3H3 (Program P2TB) Diberikan pula pada : TB Paru BTA (+) kasus baru TB Paru BTA (-) lesi luas TB di luar paru Jika diperlukan dapat diberikan fase lanjutan 7 bulan : 2 RHZE/7RH alternatif 2RHZE/7R3H3 TB dengan lesi luas TB dengan komorbid TB kasus berat
2. TB Paru kasus kambuh Paduan yang diberikan : 2 RHZES/1RHZE/5RHE atau 3RHZE/6RHE Jika ada hasil uji resistensi minimal 4 OAT yang sensitif fase intensif 3 bulan Alternatif : 2 RHZES/1RHZE/5R3H3E3 (Program P2TB)
3. TB Paru putus berobat OAT diteruskan Putus berobat < 2 minggu sesuai jadwal OAT diteruskan Lama putus berobat 2 minggu Lama minum OAT 4 bulan 1 bulan BTA Ro Th/ - tak aktif OAT stop OAT awal lebih lama OAT awal paduan sama OAT awal paduan sama OAT diteruskan sesuai jadwal + 2 minggu < 1 bulan + 1 bulan < 1 bulan - + 2-4 minggu < 1 bulan -
Obat Kombinasi Dosis Tetap (FDC) Rifampisin 3 tab @ 150 mg INH 3 tab @ 75 mg Pirazinamid 3 tab @ 400 mg Etambutol 3 tab @ 275 mg Yang harus diperhatikan pada kombinasi dosis tetap : bioaviabilitas rifampisin setelah dikombinasi dengan OAT lainnya
Terima kasih
PENGOBATAN TB PARU DLM KEADAAN KHUSUS Wanita hamil semua aman kecuali amino- glikosida misal: streptomisin Wanita menyusui semua aman Pengobatan pencegahan INH untuk bayi Wanita pengguna kontrasepsi Rifampisin berinteraksi dengan hormonal kontrasepsi menurunkan efektivitas kontrasepsi Penderita infeksi HIV/AIDS Sama seperti penderita TB lainnya kecuali thiacetazon
Penderita TB dengan DM Rifampisin mengurangi efektivitas sulfonil urea, sehingga dosis perlu di kan Penderita TB dengan gangguan ginjal OAT yang aman 2 RHZ/6 HR E dan S dapat diberikan dengan dosis sesuai faal ginjal di bawah pengawasan Penderita TB yg memerlukan kortikosteroid Meningitis TB TB millier dgn tanda gagal napas / meningitis Pleuritis eksudativa (efusi pleura) Perikarditis TB
hepatitis sembuh tambahkan R dan H Penderita TB dengan kelainan hati kronik Bilirubin > 2 atau SGOT / SGPT > 3 kali pemberian OAT dihentikan Peningkatan SGOT/SGPT < 3 kali, pemberian OAT diteruskan dengan pengawasan ketat Anjuran : 2 RHES/6RH atau 2 HES/10HE Hepatitis akut S dan E maksimal 3 bulan hepatitis sembuh tambahkan R dan H
Hepatitis imbas obat OAT (drug induce hepatitis) kelainan hati OK obat hepatotoksik Penatalaksanaan Bila klinis + (ikterik, mual, muntah) OAT stop Bila klinis – (laboratorium ada kelainan ) Bilirubin > 2 X OAT stop SGOT / SGPT > 5 X OAT stop SGOT / SGPT > 3 X gejala + OAT stop SGOT/ SGPT > 3 X gejala - OAT teruskan tapi perlu pengawasan
INDIKASI PEMBEDAHAN Indikasi mutlak Telah diobati OAT adekuat BTA tetap (+), misal TB paru kasus gagal, kronik, MDR Batuk darah masif tak dpt diatasi Empiema dgn fistula bronkopleura konservatif gagal Indikasi relatif Batuk darah berulang BTA (–) Kerusakan satu paru/ lobus dgn keluhan Sisa kavitas yg menetap
EVALUASI PENGOBATAN Evaluasi klinis : keluhan, BB, efek samping Evaluasi mikrobiologi : konversi sputum akhir bln II (III), akhir bln V (VII), akhir pengobatan Evaluasi radiologi : perubahan Ro toraks setelah fase intensif dan akhir pengobatan
KOMPLIKASI TB PARU Batuk darah Bronkiektasis Empiema Pneumotoraks TB ekstra pulmoner Sindroma obstruksi pasca TB (SOPT) Luluh paru (destroyed lobe / lung)
Dosis OAT Dosis OAT Berat 60 kg 40-60 kg < 40 kg Intermitent 450mg 300mg 600mg/kali 300mg 5mgkg/BB 600mg/kali Rifampisin 600mg INH 300mg 1500mg 1000mg 750mg 1500mg 1000mg 750mg 40mgkg/BB Pirazinamid Etambutol Streptomisin 1000mg 750mg 15mgkg/BB
Efek samping & kontra indikasi OAT Obat Efek samping Kontra indikasi Rifampisin Ikterus, flu like syndrome, Hipersensitif nyeri epigastrik, reaksi hipersensitf, supresi imun INH Neuritis perifer, ikterus, Hipersensitif hipersensitf, mulut kering, nyeri epigastrik, tinitus Pirazinamid Ggn hati, gout, atralgia, Ggn hati anoreksia, mual muntah Hipersensitif Ethambutol Gatal, nyeri perut, bingung, Ggn ginjal ggn penglihatan, halusinasi, malaise, neuritis Streptomisin Ggn vestibuler, menurunkan Ggn ginjal fungsi ginjal, hipersensitif Hamil
DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) Pengertian DOTS : Perhatian langsung dalam hal diagnosis Pengawasan dalam hal menelan obat (DOT) Sistim pengelolaan, distribusi dan penyediaan OAT secara baik OAT yang diberikan jangka pendek
4. TB Paru gagal pengobatan Pengobatan berdasarkan uji resistensi minimal 4-5 OAT dengan 2 OAT yang sensitif diberikan minimal 1-2 tahun Alternatif : 2RHZES/1RHZE/5H3R3E3 (program P2 TB) Pertimbangkan pembedahan Rujuk dr.spesialis
6. TB Paru kronik 7. MDR TB Bila uji resistensi belum ada : RHZES Bila ada uji resistensi : minimal 2 OAT sensitif + obat pilihan ke 2 Pertimbangkan pembedahan Rujuk spesialis 7. MDR TB Belum ada paduan pengobatan yang distandarisasi Minimal 2-3 OAT yang sensitif + obat pilihan kedua