Asuhan keperawatan pada gangguan KOGNITIF Tim Kepwa F. Kep Unand
PENDAHULUAN Klien dgn gangguan mental organik : DELIRIUM & DEMENSIA akan mengalami GANGGUAN KOGNITIF Mrpk respon maladaptif yg ditandai oleh daya ingat yang terganggu, DISORIENTASI, INKOHEREN, & SUKAR BERPIKIR secara LOGIS (Stuart & Sundeen, 1987)
PENDAHULUAN Kognisi Perception (Persepsi). Attention (Perhatian). Language (Bahasa). Memory (Daya ingat). Emotion (Emosi). Reasoning (Pertimbangan).
RENTANG RESPON KOGNITIF Respon adaptif Respon maladaptif - Tegas - mudah lupa - inkoheren - Ingatan utuh - kadang bingung - disorientasi - Orientasi lengkap - kadang mispersepsi - daya ingat hilang - Persepsi akurat - kadang berpikir - tdk mampu - Perhatian terfokus tdk jernih ambil keputusan - Koheren, pikiran logis
FAKTOR PREDISPOSISI Gangguan kognitif pd umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi biologis & sistem saraf pusat. Faktor predisposisi yg menyebabkan individu mengalami gangguan kognitif : Gangguan suplai O2, glukosa, & zat gizi dasar penting lainnya ke otak. Degenerasi yg berhubungan dgn penuaan Pengumpulan zat beracun dlm jaringan otak Penyakit hati kronik & penyakit ginjal kronik Malnutrisi Cacat genetik
FAKTOR PRESIPITASI Serangan mayor pd otak → gangguan fungsi kognitif, antara lain : Hipoksia Gangguan metabolik : hipertiroidisme, hiperglikemia, dll Toksik & agen infeksi Respon yg berlawanan thd pengobatan Perubahan struktur otak Sensori terganggu krn stimulus yg kurang atau berlebihan
MEKANISME KOPING Cara individu menghadapi scr emosional respon kognitif yg maladaptif dipengaruhi perjalanan masa lalunya Mekanisme pertahanan ego yg mgkn teramati pd klien dgn gangguan kognitif meliputi : - regresi - denial - kompensasi
GANGGUAN JIWA YG MENGAKIBATKAN RESPON KOGNITIF MALADAPTIF DELIRIUM fungsi kognitif yg kacau, ditandai oleh kesadaran berkabut yg dimanifestasikan oleh jangka waktu konsentrasi/perhatian yg rendah, persepsi yg salah, gangguan pikiran (Stuart & Sundeen, 1987)
DELIRIUM Gangguan pikir termasuk gangguan konsentrasi, daya ingat, orientasi, & persepsi Keadaan akut dan serius, dapat mengancam jiwa. Dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, gangguan metabolik dan reaksi obat.
PERILAKU YG BERHUBUNGAN DGN DELIRIUM Tingkat kesadaran yg berfluktuasi Disorientasi Miskin penilaian Ilusi/halusinasi Afek labil Kegelisahan motorik Gangguan dlm perilaku sosial
DEMENSIA DEMENSIA adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. (Asosiasi Alzheimer Indonesia,2003)
KARAKTERISTIK DELIRIUM & DEMENSIA serangan Tiba-tiba Bertahap Lamanya Singkat (± 1 bulan) Paling byk tjd pd umur 65 th Stressor Racun, infeksi, lesi, trauma, kekurangan & kelebihan sensori Hiper/hipo tensi, anemia, atropi jaringan otak, dll Tk. Kesadaran Berfluktuasi Normal Afek Fluktuasi Labil, apati pd tahap lanjut Perilaku Agitasi, gelisah Mgkn agitasi atau apatis, atau bingung Ingatan Terganggu, terutama peristiwa yg baru tjd Terganggu, terutama utk kejadian baru Persepsi Salah penafsiran : ilusi, halusinasi Tdk berubah
DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan komunikasi verbal Kecemasan Gangguan proses pikir Koping keluarga tdk efektif Gangguan mobilitas fisik Gangguan persepsi sensori Defisit perawatan diri Resiko thd cedera/trauma Kerusakan interaksi sosial Gangguan eliminasi dll
INTERVENSI KEPERAWATAN Tujuan jangka panjang ditujukan pd perbaikan gangguan kognitif dgn usaha perawatan memfungsikanklien seoptimal mungkin sesuai dgn kemampuan klien Tujuan jangka pendek ditujukan pd pemenuhan keb. dasar klien : - perawatan diri - meningkatkan orientasi - pemenuhan kebutuhan istirahat & tidur - mempertahankan status nutrisi - mendukung fungsi kognitif yg optimal - eliminasi
DELIRIUM Intervensi keperawatan pd klien delirium meliputi : Pemenuhan kebutuhan fisiologis - nutrisi & cairan - pemenuhan kebutuhan tidur : * temani klien menjelang tidur * usahakan suasana ruangan tenang * penerangan cukup
Intervensi pd gangguan persepsi, mis : halusinasi - biarkan lampu menyala diruangan → utk mengurangi bayangan - pastikan keamanan klien : ruangan bertirai pengaman, perabotan tdk berlebihan - jika memungkinkan, perawatan satu-satu → mudah utk observasi & reorientasi - orientasikan pd waktu, tempat & orang
Komunikasi - berikan pesan yg jelas - hindari memberikan pilihan - gunakan pernyataan langsung yg sederhana Health education - berikan informasi ttg penyebab delirium - ajarkan klien & keluarga ttg pengobatan - informasikan ttg pencegahan episode dimasa yg akan datang
DEMENSIA Orientasi - berikan tanda yg jelas pd kamar klien dlm menggunakan namanya - anjurkan klien utk menimpan barang pribadi - gunakan lampu tidur - sediakan jam & kalender
Komunikasi - memperkenalkan diri - tunjukkan sikap positif tanpa pamrihpd klien - gunakan komunikasi verbal yg jelas & singkat - atur suara - hindari penggunaan kataganti - biarkan klien memilih topik pembicaraan berfokus pd hal-hal yg dpt diingat - gunakan pertanyaan “ya/tidak” - pastikan bahwa komunikasi verbal selang dgn non verbal
Dukung mekanisme koping - hindari konfrontasi pd klien - kaji sumber kecemasan klien → bantu menguranginya - berikan penguatan thd koping yg efektif Kurangi agitasi - beritahukan apa yg diharapkan scr jelas - berikan jadwal aktivitas - hindari pemaksaan - hindari perebutan aktivitas - tunjukkan sikap persahabatan & senyuman
Pendekatan farmakologik Libatkan anggota keluarga Gunakan sumberyg ada di komunitas
TUGAS Tn. A, 55 th mengalami kecelakaan trauma pada kepala ± 2 bulan yang lalu. Kondisi Tn. A saat ini adalah kesadaran yang berkabut, kadang berhalusinasi, gelisah, disorientasi, dan mengalami masalah dalam mengambil keputusan. Berdasarkan hasil pemeriksaan klien didiagosa mengalami DELIRIUM. TUGAS : Jelaskan konsep delirium, bagaimana proses terjadinya, penyebab timbulnya, dan tindakan keperawatan apa yang bisa diambil untuk mengatasi masalah klien
TUGAS Ny. B, 75 th dirawat di RS karena menderita hipertensi. Kondisi klien selama dirawat adalah selain masalah peningkatan tekanan darah ditemukan juga bahwa klien sudah kehilangan daya ingat (pikun), perhatian menurun, perilaku sosial yang menyerupai anak-anak, gelisah dan mood klien yang cepat berubah dari sedih menjadi gembira. Dari hasil pemeriksaan klien didiagnosa menderita hipertensi dan DEMENSIA. TUGAS : Jelaskan konsep demensia, bagaimana proses terjadinya, penyebab timbulnya, dan tindakan keperawatan apa yang bisa diambil untuk mengatasi masalah klien
SELESAI