BILANGAN KOMPLEKS Definisi 1 Bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk: z = x + iy Notasi Bilangan kompleks dinyatakan dengan huruf z, sedang huruf.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1 ANALISA VARIABEL KOMPLEKS Oleh: Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. (
Advertisements

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
BILANGAN KOMPLEKS.
BENTUK POLAR DARI FUNGSI KOMPLEKS
FUNGSI KOMPLEX Yulvi zaika.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
VEKTOR.
Bentuk Koordinat Koordinat Kartesius, Koordinat Polar, Koordinat Tabung, Koordinat Bola Desember 2011.
Materi Kuliah Kalkulus II
KALKULUS I NI KETUT SARI.
GRUP & GRUP BAGIAN.
Bab 8 Turunan 7 April 2017.
Bab 4 vektor.
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
BAB I SISTEM BILANGAN.
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
BAB I SISTEM BILANGAN.
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
Koordinat Kartesius, Koordinat Bola, dan Koordinat Tabung
TRIGONOMETRI Pendahuluan Rumah Materi Contoh Soal Latihan Soal Penutup
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN FUNGSI TRIGONOMETRI
TRIGONOMETRI.
FUNGSI GAMA fungsi integral
Aljabar Vektor (Perkalian vektor)
KOORDINAT KUTUB (POLAR) & KOORDINAT CARTESIUS
MATEMATIKA DASAR.
PERTEMUAN 1.
Matematika SMK Persiapan Ujian Nasional Trigonometri Kelas/Semester: II/2.
Bilangan Real Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional Himpunan.
PERTEMUAN 5 Dosen VENY TRIYANA ANDIKA SARI
Himpunan Bilangan Real
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
TRIGONOMETRI.
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak serta Beberapa Fungsi
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
AFLICH YUSNITA FITRIANNA, M.Pd.
Matematika Dasar 3 “Trigonometri”
Sistem koordinat Kartesius
PRA – KALKULUS.
MATEMATIKA DASAR 1A Ismail Muchsin, ST, MT
FUNGSI GAMA fungsi integral
BILANGAN.
BEBERAPA DEFINISI FUNGSI
Sutoyo,ST.,MT Teknik Elektro FST UIN SUSKA RIAU
Perpangkatan dan Bentuk Akar
Kapita selekta matematika SMA
BILANGAN KOMPLEKS.
M-03 SISTEM KOORDINAT kartesius dan kutub
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
BILANGAN KOMPLEKS © sujono 2009.
PERTEMUAN II Nur Edy, PhD.
TURUNAN/Derivative MATEMATIKA DASAR.
Persamaan Trigonometri Sederhana
KOORDINAT KUTUB (POLAR) & KOORDINAT CARTESIUS
BENTUK POLAR DARI FUNGSI KOMPLEKS
maka . sehingga titik Q adalah (-x,y). Perbandingan trigonometrinya:
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
RIDHA AMALIAH YUSRIANA THAMRIN RAHMI IBRAHIM ADAUS.
Matakuliah : Kalkulus-1
AFLICH YUSNITA F, M.Pd. STKIP SILIWANGI BANDUNG
Materi perkuliahan sampai UTS
FUNGSI Pertemuan III.
Koordinat Polar Dalam beberapa hal, lebih mudah mencari lokasi/posisi suatu titik dengan menggunakan koordinat polar. Koordinat polar menunjukkan posisi.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN FUNGSI TRIGONOMETRI
Fungsi Elementer Fungsi Linear Fungsi Bilinear Fungsi Eksponen
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Pengertian Notasi Akar dan Pangkat Daerah Buka
Transcript presentasi:

BILANGAN KOMPLEKS Definisi 1 Bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk: z = x + iy Notasi Bilangan kompleks dinyatakan dengan huruf z, sedang huruf x dan y menyatakan bilangan real. Jika z = x + iy menyatakan sembarang bilangan kompleks, maka x disebut bagian real dan y disebut bagian imajiner dari z. Bagian real dinyatakan dengan Re(z) dan bagian imaginer dinyatakan dengan Im(z).

Jika z1=x1+ iy1 dan z2=x2 + iy2 z1=z2 dikatakan sama jika dan hanya jika x1=x2 dan y1=y2. Penjumlahan Bilangan kompleks : z1+z2 = (x1 + iy1) + (x2 + iy2) z1+z2 = (x1+x2) + i(y1+y2) Perkalian Bilangan kompleks : z1 • z2 = (x1 + iy1) (x2+ iy2) z1 • z2 = (x1x2 –y1y2) + i(x1y2+x2y1)

Himpunan semua bilangan kompleks diberi notasi ℂ Jadi ℂ = { z | z = x + iy, x∈ℝ, y∈ℝ }. Jika Im(z)=0 maka bilangan kompleks z menjadi bilangan real x, sehingga bilangan real adalah keadaan khusus dari bilangan kompleks. Jika Re(z)=0 dan Im(z)≠0, maka z menjadi iy dan dinamakan bilangan imajiner murni.

Sifat-sifat Bilangan Kompleks Sifat-sifat yang berlaku pada bilangan kompleks z1,z2 dan z3 adalah sebagai berikut: 1. z1+z2 ∈ ℂ dan z1•z2 ∈ ℂ . (sifat tertutup) 2. z1+z2= z2+z1 dan z1•z2= z2•z1 (sifat komutatif) 3. (z1+z2)+z3= z1+(z2+z3) dan (z1•z2) •z3= z1•(z2•z3) (sifat assosiatif) 4. z1•(z2+z3)=(z1•z2)+(z1•z3) (sifat distribtif)

6. Ada 1=1+i0 ∈ ℂ , sehingga z•1=z (1elemen netral perkalian 7. Untuk setiap z = x + iy  ℂ, ada –z = – x – iy sehingga z+(–z)=0 8. Untuk setiap z=x+iy  ℂ, ada z-1=sehingga z•z-1= 1.

Latihan : 1. Jika z1=x1+iy1 dan z2=x2+iy2, buktikan bahwa: z1 – z2= (x1 – x2)+i(y1 – y2) 2. Diketahui: z1=2+3i dan z2=5–i. tentukan z1 + z2, z1 – z2 , z1z2

Kompleks Sekawan Jika z = x + iy bilangan kompleks, maka bilangan kompleks sekawan dari z ditulis , didefinisikan sebagai : (x,–y) = x – iy. Contoh: sekawan dari 3 + 2i adalah 3 – 2i , dan sekawan dari 5i adalah –5i. Operasi aljabar bilangan kompleks sekawan di dalam himpunan bilangan kompleks memenuhi sifat-sifat berikut :

Teorema 1 : a. Jika z bilangan kompleks, maka : 1. 2. 3. 4.

Koordinat Bilangan Kompleks Bilangan kompleks z = x + iy dapat digambarkan secara geometri dalam koordinat Kartesius sebagai sebuah titik (x,y). Sumbu x disebut sumbu Real dan sumbu y disebut sumbu Imajiner. Bidang kompleks tersebut disebut bidang Argand atau bidang z. Jika kita hubungkan titik asal (0,0) dengan titik (x,y), maka terbentuk vektor; sehingga bilangan kompleks z = x + iy = (x,y) dapat dipandang sebagai vektor z..

Bidang Kompleks Dalam Koordinat Kartesian

Penjumlahan Vektor Bilangan Kompleks

Pengurangan Vektor Bilangan Kompleks

Teorema 2 : A. Jika z bilangan kompleks, maka berlaku : 1. 2. 3. 4. 5.

B. Jika z1, z2 bilangan kompleks, maka berlaku : 1. 2. 3. 4. 5. Latihan : Buktikanlah teorema A di atas dengan memisalkan z = x + iy, kemudian berdasarkan hasil A, buktikan juga teorema B !

Perkalian Bilangan Kompleks 9 Bukti:

2. Pembagian Bil. Kompleks Bukti

3. Bukti:

4. Bukti:

Bentuk Kutub (Polar) dan Eksponen dari Bilangan Kompleks Selain dinyatakan dalam bentuk z = x + iy = (x,y), bilangan kompleks z dapat dinyatakan pula dalam bentuk koordinat kutub atau Polar, yaitu z = (r,).

Hubungan antara keduanya, dan adalah : x = r cos , y = r sin, sehingga  = arc tan  adalah sudut antara sumbu x positif dengan oz didapat juga Jadi, bentuk kutub bilangan kompleks z adalah z = (r, ) = r(cos  + i sin ) = r cis . dan sekawan dari z adalah = (r, -) = r(cos  - i sin ).

Definisi 5 : Pada bilangan kompleks z = (r, ) = r(cos  + i sin ), sudut  disebut argument dari z, ditulis arg z. Sudut  dengan 0  < 2 atau - <    disebut argument utama dari z, ditulis  = Arg z. Definisi 6 : Dua bilangan kompleks z1 = r1(cos 1 + i sin 1) dan z2 = r2(cos 2 + i sin 2) dikatakan sama, jika r1 = r2, dan 1 = 2.

Bentuk Euler : Penulisan Bilangan kompleks : z = (x , y) = (r, ) = r(cos  + i sin ) = r cis , Penulisan Bilangan kompleks z bentuk Euler (eksponen), yaitu : z = rei, dan sekawannya adalah re-i.

Nyatakan bilangan kompleks z = 1 + i dalam bentuk polar dan eksponen ! Contoh : Nyatakan bilangan kompleks z = 1 + i dalam bentuk polar dan eksponen ! Jawab : z = 1 + i, r = , tan  = 1, sehingga  = 45⁰=  Bentuk polar z = (cos  + i sin ) Bentuk eksponen (euler) z = cis  =

Perkalian dan Pemangkatan Bilangan kompleks dalam bentuk kutub/polar adalah z = r(cos  + i sin ). Jika z1 = r1(cos 1 + i sin 1) & z2 = r2(cos 2 + i sin 2), maka hasil perkaliannya sebagai berikut : z1 z2 = [r1(cos 1 + i sin 1)][r2(cos 2 + i sin 2)] z1 z2 = r1 r2 [(cos 1 cos 2 - sin1sin 2) + i (sin 1 cos 2 + cos 1sin 2)] z1 z2 = r1 r2 [cos (1 + 2 ) + i sin (1 + 2)] Cos(1+ 2)=cos 1cos 2-sin 1sin 2 sin(1+ 2)=sin 1cos 2+cos 1sin 2

Dari hasil perkalian tersebut diperoleh: arg(z1 z2) = 1 + 2 = arg z1+ arg z2 Pertanyaan : Bagaimanakah jika kita perkalikan z1 z2 . . . zn dan z z z z … z = zn ?

Jika diketahui: z1 = r1(cos 1 + i sin 1) z2 = r2(cos 2 + i sin 2) zn = rn(cos n + i sin n), untuk n bilangan asli, maka secara induksi matematika, diperoleh rumus perkalian z1 z2 … zn = r1 r2 …rn[cos (1 + 2+…+n) + i sin (1 + 2+…+n)] . Akibatnya jika, z = r(cos  + i sin ) maka zn = rn (cos n + i sin n). . . . . . . . . . .1 Khusus untuk r = 1, disebut Dalil De-Moivre (cos  + i sin )n = cos n + i sin n, n bilangan asli.

Pembagian: Sedangkan pembagian z1 dan z2 adalah sebagai berikut: Setelah pembilang dan penyebut dikalikan dengan sekawan penyebut, yaitu r2(cos 2 - i sin 2), maka diperoleh : [cos (1 - 2 ) + i sin (1 - 2)] Dari rumus di atas diperoleh: arg 1-2 = arg z1 – arg z2.

. . . . . . . 2 Akibat lain jika z = r(cos  + i sin ), maka: Untuk: . Setelah pembilang dan penyebut dikalikan sekawan penyebut, maka didapat : . . . . . . . 2

Dari 1 dan 2 diperoleh: , Dalil De-Moivre berlaku untuk semua n bilangan bulat.

Contoh: Hitunglah : Jawab : Misalkan maka karena z di kuadran IV, maka dipilih jadi

Akar Bilangan Kompleks Bilangan kompleks z adalah akar pangkat n dari bilangan kompleks w, jika zn = w, dan ditulis . Jika z = (cos +i sin) akar pangkat n dari bilangan kompleks w = r(cos+i sin), maka dari zn = w diperoleh: n(cosn +i sinn) = r(cos + i sin), sehingga n = r dan n=  + 2k , k bulat. Akibatnya dan Jadi . . .

Jadi, akar pangkat n dari bilangan kompleks w = r(cos+i sin) adalah: z = [cos( ) + i sin ( )], k bulat dan n bilangan asli. Dari persamaan zn = w, ada n buah akar berbeda yang memenuhi persamaan itu. Untuk mempermudah dipilih k = 0,1,2,3,…,(n-1); 0  < 2, sehingga diperoleh z1,z2,z3,…,zn sebagai akar ke-n dari z.

Contoh : Hitunglah Z = (-81)1/4 Jawab : Misalkan z = (-81)1/4, berarti harus dicari penyelesaian persamaan z4 = -81. Tulis z = (cos +i sin) dan –81 = 81(cos1800+i sin1800), sehingga 4(cos4 +i sin4) = 81(cos1800+i sin1800), diperoleh 4 = 81, atau  = 3 dan . Jadi z = 3[cos( )+i sin( )] Keempat akar yang dicari dapat diperoleh dengan mensubstitusi k = 0,1,2,3 ke persamaan terakhir.

1. Buktikan Teorema 1 dengan memisalkan z = (x,y) = x + iy. 2. Diketahui z1 = 6 + 5i dan z2 = 8 – i. Tentukan z1 + z2, z1 - z2 , z1z2, dan z1 / z2 3. Jika z = -1-i, buktikan z2 + 2z + 2 = 0. 4. Cari bilangan kompleks z yang memenuhi sifat: a. z-1 = z dan b. 5. Buktikan untuk setiap z bilangan kompleks berlaku : z1. + .z2 = 2Re(z1. ) 6. Hitung jarak antara z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 – i.

7.Gambarkan pada diagram argand dan sebutkan nama kurva yang terjadi : a. z – 5 = 6 dan z – 5 > 6 b. z + i = z – i c. 1 < z – i < 3 8.Nyatakan bilangan kompleks z = 2 -2i dalam bentuk polar dan eksponen ! 9. Hitunglah (-2+2i)15 10.Tentukan himpunan penyelesaian dari : x3- i = 0

TUGAS-1 Diketahui bilangan kompleks Z1 = 3 + i4, Z2 = 5 – i2, dan Z3 = 9 + i Hitunglah : Z1 + Z2 + Z3 Z1.Z2.Z3 (Z1 + Z2).Z3 Z1.Z2 + Z3 Z1/ (Z1 +Z3) Nyatakan Z1, Z2, dan Z2 dalam bentuk polar dan eksponen ! Jika z = -1-i, buktikan z2 + 2z + 2 = 0.

Sekian