RESPON IMUN DASAR Tiara Salma Yanthy IBD B-9

Organ Sistem Imun Organ Primer TimusMenghasikan Timosin (Limfosit) Red Bone Narrow Memproduksi Leukosit Organ Sekunder SpleenMembunuh sel yang tidak normal MALTMelindungi sel epitel Appendix Informan bagi limfosit, Pertahanan usus TonsilPertahanan tubuh dari infeksi

Sel-Sel Penyusun Sistem Imun

(Martini, 2014) Limfosit B Humoral (dilepas ke darah dan memerangi bakteri atau virus didarah) Antibodinya bernama Immunoglobulin Limfosit T Selular ( tidak dilepaskan ke darah melainkan langsung ke antigen dijaringan) Antibodinya bernama limfokin Sel T sitotoksik, sel T memori, sel T helper, sel T supresor

(Tortora, 2012)

Peran Sistem Limfatik 1.Sistem limfatik berfungsi memproduksi, mempertahankan, dan mendistribusikan limfosit yang diperlukan dalam pertahanan, untuk melawan infeksi dan lingkungan yang bahaya lainnya. Sebagai pertahanan, limfosit harus mencari masalah, oleh sebab itu limfosit harus bisa mencapai tempat yang terluka ataupun yang terinfeksi. Limfosit, makrofag, dan mikrofag bersikulasi dalam darah. Mereka bisa masuk ataupun meninggalkan kapiler-kapiler yang merupakan penyumplai terbanyak terhadap jaringan ditubuh. 2.Membawa respon imun Jaringan limfatik memulai respon spesifik yang tinggi secara langsung dalam melawan mikroba2 dan sel yang tidak normal. 3.Menghancurkan mikroorganisme asing yang masuk dalam tubuh Penghancuran mikroorganisme tersebut dapat dihancurkan oleh sel-sel penyusun imun yaitu leukosit.

Imunitas dan Klasifikasi lmunitas adalah kemampuan tubuh untuk menahan/ menghilangkan benda asing atau sel abnormal yang berpotensi merugikan.

2 Respon Imun Respons nonspesifikRespon spesifik Definisi Respons nonspesifik adalah mekanisme pertahanan inheren (bawaan atau sudah ada) yang secara nonselektif mempertahankan tubuh dari benda asing atau materi abnormal apapun jenisnya, bahkan meskipun baru pertama kali terpapar. Respons ini merupakan lini pertama pertahanan terhadap berbagai ancaman. Respons imun adaptif spesifik adalah serangan selektif yang ditujukan untuk membatasi atau menetralkan sasaran tertentu yang secara spesifik tubuh telah bersiap menghadapinya setelah mengalami pajanan sebelumnya. Komponen Inflansi Interferon Natural killer cells Sistem komplemen Respon imun yang diperantarai antibodi (humoral) dan respon imun seluler (diperantarai oleh sel-sel)

Antigen-Antibodi Antigen Zat asing yang umumnya berupa protein yang berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh Antibodi Suatu protein yang dihasilkan oleh sistim imun sebagai bentuk respon dari antigen yang masuk ke dalam tubuh.

Reaksi Antigen-Antibodi Precipitasi Pengendapan antigen yang dapat larut, bila antigennya merupakan bahan larut dalam cairan garam fisiologik Aglutinasi Perlawanan dengan penggumpalan virus atau bakteri yang diperantarai oleh antibodi secara efektif menetralkan dan mengopsonisasi mikroba tersebut Netralisasi Antibodi menyatu atau menyelimuti kulit dari patogen, atau menghalangi tempat pengikatan virus Fiksasi Komplemen Pengaktifan sistem komplemen oleh antigen- antibodi yang dimana sistem komplemen ini akan melakukan MAC ( Membran attack complex) yang membuat lisis nya patogen itu.

Prinsip Dasar Imunisasi 1. Pada dasarnya tubuh akan menolak antigen (kuman,bakteri,virus,parasit,racun) jika memasuki tubuh,tubuh akan menolak dan membuat antibody atau antitoksin. 2. Reaksi tubuh pertama kali terhadap antigen berlangsung lambat dan lemah sehingga tdak cukup kuat melawan antigen. 3. Pada reaksi berikutnya tubuh sudah mengenal jenis antigen tersebut. 4. Imunisasi diberikan dalam rangka memperkenalkan berbagai antigen,agar cepat direspon oleh tubuh,sehingga tubuh sudah mengenal betul zat antigen yg harus dilawan. 5. Sesudah beberapa lama,pemberian imunisasi zat anti untuk melawan antigen akan menurun atau hilang. 6. Zat anti dibuat di hati,limfa dan kelenjar timus.

Hubungan Imunisasi dengan Reaksi Antigen-Antibodi Antigen pertama masuk ke tubuh  antibodi belum memiliki pengalaman Setelah reaksi antibodi-antigen  terbentuk memori terhadap antigen Pengalaman kedua, ketiga, dan seterusnya, tubuh sudah sigap untuk melawan antigen. Memori terhadap antigen akan berkurang seiring dengan pengubahan sel oleh tubuh  daya tahan tubuh berkurang. Tubuh membutuhkan input antigen baru untuk merangsang antibodi kembali: imunisasi  antigen diperlemah.

Daftar Pustaka Martini, F., Nath, J. L., dan Bartholomew, E.F. (2014). Fundamentals of Anatomy and Physiology 10th Edition. San Francisco: Pearson Benjamin Cummings. Sherwood L. (2010). Human Physiology: From Cells to Systems 7th edition. Canada : Brooks/Cole Cengage learning. Sherwood L. (2013). Human Physiology: From Cells to Systems 8th edition. Canada : Brooks/Cole Cengage learning. Silverthorn, D. U. (2013). Human Physiology: An Integrated Approach 6th Edition. US: Pearson Education, Inc. Tortora, G, dan Derrickson, B. (2012). Principles of anatomy and physiology. US: Wiley.