BIOPSI INSISI, EKSISI, EKSTIRPASI. BIOPSI DEFINISI Biopsi adalah mengambil sepotong jaringan hidup dan memeriksa secara mikroskopis. Tujuan biopsi terutama.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tri Lestari Handayani, SKp.,M.Kep.,Sp.Mat
Advertisements

Created By: Devi Pratiwi Dwi Luluk Anggraini Irma Pratiwi
Askep Keganasan Kulit Melani Kartika Sari.
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
Biology Presentation Kanker Mulut.
PENGENALAN KANKER Dr. I Nyoman Susila, M.Kes.
BIOPSI ).
KEGANASAN PADA INTEGUMEN
Ovariohisterectomy pada Kucing Kelompok 4 : Belinda Martin J3P Dolly yumantara J3P Matelda SR J3P M Vidy Fitryadi J3P Normalita.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Cari Tahu Tentang Tahi Lalat Anda
OLEH AYU LESTARI Tingkat IIIB
OLIVIA PUTRI GUMANTI
DISUSUN OLEH : CINTHYA FITRIARNI IIIb
Deteksi Penyakit dari Tanda pada Kulit dan Kuku
Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi pertemuan II
Pemeriksaan Pasien dengan
Kanker Payudara Oleh : Dr. Shandra Breast Cancer by dr. yuli shandra.
KHEMOPORT/PORT-A-CATH
Penyakit Mata Kerja.
TENTANG FEBROADENOMA,SARKOMA,KISTA SARKOMAFILODES
TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA, VAGINA, TUBA DAN UTERUS
FIBRIO ADENOMA. Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi BY: VANITRA IRMA
BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS LIMFADENOPATIA
Askeb IV SILVIA PRADIPTA.
Asuhan Pada Wanita/Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
OLEH : ELSA DILANTIKA NIM : TINGKAT : 3 B
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
Ketrampilan Klinik Dasar (KKD)
DASAR DIGNOSIS KLINIS NEOPLASMA
dr. H. Soeroto H s, Sp.F (K), SH, PKK, DK.
KANKER PAYUDARA.
oleh: jelita novriza netis
ASPEK KLINIK KANKER PAYUDARA
Prosedur pemeriksaan dan deteksi dini
SIRKUMSISI TEHNIK DORSUMSISI
Oleh: Susri syahjana putri
Pengkajian Luka.
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
    ASKEB IV AYU LESTARI Tingkat III B.
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
Oleh: RATNA INDRIYANI, S.ST
MERILIZA WATI SALELEUBAJA
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
FIBRIO ADENOMA KISTA SACROMA FILODES SARCOMA
TEXSI MARINI WAHDALENA
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Fibroadenoma mammae, sarcoma filodes dan sarcoma
FIBRO ADENOMA Sisrina nota rita
FIBRIO ADENOMA,KISTA SARCOMA ,SARCOMA
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
Di susun oleh : Danang kurniawan
Vulnus Laceratum & Vulnus Exoriasi
PENJAHITAN PERINEUM DAN JALAN LAHIR
BIOPSI Pembimbing : Dr. H. T. Farizal Fadil, Sp. B (K) trauma
NEOPLASMA KKPMT 5 D3 RMIK UDINUS TH 2015.
BASIC KNOWLEDGE BIOPSY
Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG
Kista Ovarium.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
PENYAKIT KULIT BAKTERI (PIODERMA)
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
Transcript presentasi:

BIOPSI INSISI, EKSISI, EKSTIRPASI

BIOPSI

DEFINISI Biopsi adalah mengambil sepotong jaringan hidup dan memeriksa secara mikroskopis. Tujuan biopsi terutama adalah menegakkan diagnosis, selain itu dapat pula digunakan untuk mengevaluasi perjalanan penyakit dan pengobatan.

BIOPSI INSISI

DEFINISI Yaitu pengambilan sedikit jaringan dari massa tumor yang lebih besar. Paling sering digunakan untuk lesi pada atau dekat permukaan kulit. Dengan pisau bedah, kulit disayat hingga menemukan massa dan diambil sedikit untuk diperiksa.

INDIKASI Untuk area yang sulit dieksisi karena ukurannya yang besar (diameternya lebih dari 1 cm), lokasinya berbahaya, atau pada area yang dicurigai klinisi sebagai malignansi.

PRINSIP Area biopsi adalah area yang paling menunjukkan perubahan jaringan (lesinya meluas ke jaringan normal pada dasar dan atau tepi lesi). Daerah yang meradang, ulserasi, dan nekrotik harus dihindari karena dapat mengganggu dalam menegakkan diagnosis. Materinya diambil dari tepi lesi untuk mendapatkan juga jaringan normalnya.

TEKNIK 1.Tentukan daerah yang akan dibiopsi. 2.Rancang garis eksisi dengan memperhatikan segi kosmetik. 3.Buat insisi bentuk elips 4.Angkat tepi kulit normal dengan pengait atau pinset bergerigi halus. 5.Teruskan insisi sampai diperoleh contoh jaringan. Sebaiknya contoh jaringan ini jangan sampai tersentuh. 6.Tutup dengan jahitan sederhana memakai benang yang tidak dapat diserap.

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN Untuk lesi di ekstremitas, insisi dilakukan sepanjang aksis panjang ekstremitas. Untuk lesi di batang tubuh, insisi dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat terambil bersamaan dengan seluruh tumor yang akan diangkat. Letak biopsi harus tepat pada tumor, pada titik dimana lesi dekat dengan kulit, dan tidak boleh ada lipatan yang meninggi atau yang mengganggu di superfisial terhadap tumor.

BIOPSI EKSISI

DEFINISI Pengambilan seluruh massa yang dicurigai disertai jaringan sehat di sekitarnya. Metode ini dilakukan di bawah anastesi umum atau lokal tergantung lokasi massa dan biasanya dilakukan bila massa tumor kecil dan belum ada metastase.

INDIKASI A.Memeriksa perubahan kulit normal dan abnormal. B.Memeriksa keseluruhan arsitektur lesi. C.Mendapat sampel dari jaringan subkutan. D.Mendapat jaringan tambahan untuk pembiakan dan mikroskop “imunofluresense”.

TEKNIK Lebar maksimum ditentukan oleh elastisitas, mobilitas, serta banyaknya kulit yang tersedia di kedua tepi sayatan. Banyaknya jaringan sehat yang ikut dibuang tergantung pada sifat lesi, yaitu: Lesi jinak, seluruh tebal kulit diangkat berikut kulit sehat di tepi lesi dengan sedikit lemak mungkin perlu dibuang agar luka mudah dijahit.

KEUNTUNGAN EKSISI 1.Seluruh spesimen dapat diperiksa untuk di diagnosis secara histologis dan sekaligus eksisi total 2.Penyembuhan dengan luka atau lesi primer menunjukan hasil yang baik terhadap kosmetik dari pasien 3.Pasien tidak perlu follow up jika dilakukan eksisi total,karena lesi atau massa yang di ambil umumnya dilakukan pegambilan secara total

KERUGIAN EKSISI 1.Diperlukan anastesi lokal 2.Diperlukan tindakan aseptik baik secara instrumental dan persiapan yang akan dilaksanakan 3.Diperlukan keahlian oleh operator pada lokasi eksisi yang berkaitan dengan kosmetik pasien

BATAS BATAS EKSISI A.Lesi lesi jinak 1-2mm B.Karsinoma sel squamosa 6-10mm C.Basal cell karsinoma 2-3 mm

TEKNIK-TEKNIK 1.Intracapsular Jarang diindikasikan 2.Marginal Mengangkat tumor makroskopik tetapi mengikuti dengan seksama di sekitar tepi tumor dan, dalam kebanyakan kasus, meninggalkan penyakit mikroskopis jika lesi ganas atau tidak ada jaringan normal di sekitar tumor juga diangkat 3. Wide Excision Mengangkat tumor dan menghilangkan cukup jaringan normal yang mengelilingi tumor sehingga semua penyakit makroskopis dan mikroskopis dihilangkan. 4.Radical Pengangkatan tumor termasuk seluruh kompartemen jaringan yang terlibat atau pengangkatan organ yang terkena. (mis., seluruh organ atau anggota tubuh atau seluruh kompartemen seperti bagian dinding perut atau dada).

EKSTIRPASI

DEFINISI Pengambilan organ atau jaringan secara komplit. Tindakan pengangkatan seluruh massa tumor beserta kapsulnya

INDIKASI Kista aterom, fibroma Kista aterom Tumor jinak di kulit yang terbentuk akibat tersumbatnya muara kelenjar sebasea sehingga ditemukan puncta sebagai muara kelenjar di kulit yang tersumbat. Sekret kelenjar sebasea yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun dalam kantung kelenjar. Lama kelamaan membesar dan terlihat seperti massa tumor.

Pada pemeriksaan tampak sebagai tonjolan bulat, superfisial-subkutan, lunak-kenyal, berbatas tegas, tidak terfiksir ke dasar, umumnya tidak nyeri, Isi kista adalah bubur eksudat berwarna putih abu-abu yang berbau asam. Predileksi di bagian tubuh yang berambut (kepala, wajah, belakang telinga, leher, punggung, dan daerah genital).

ALAT DAN BAHAN Lidokain 2% Spuit Pisau insisi (skapel) Pinset Gunting jaringan Klem jaringan Needle holder Jarum dan benang

TEKNIK 1.Bersihkan daerah operasi. 2.Lakukan anastesi lokal (blok / infiltrasi) pada daerah operasi. 3.Eksisi kulit di atas benjolan berbentuk elips runcing dengan arah sesuai garis lipatan kulit. Panjang dibuat lebih dari ukuran benjolan yang teraba dan lebar kulit yang dieksisi ¼ garis tengah kista tersebut. 4.Gunakan gunting jaringan untuk melepaskan jaringan subkutan yang meliputi kista, pisahkan seluruh dinding kista / jaringan dari kulit

5.Usahakan kista / jaringan tidak pecah agar kista dapat diangkat secara in-toto. Bila kista telah pecah, keluarkan isi kista dan dinding kista tersebut. Jepit dinding kista dengan klem dan gunting untuk memisahkannya dengan jaringan kulit. 6.Jahit rongga bekas kista dengan jahitan subkutaneus. 7.Jahit dan tutup luka operasi.