BOROBUDUR (1) http://groups.yahoo.com/group/fahmi-basya FAHMI BASYA Fahmi_Basya @ telkom . net Kh_Fahmi_Basya @ hotmail . com FAHMI BASYA

" Alfian \"Combo\" Darmawan" <alfian_d@telkomsel.co.id> Subject: [Fahmi-Basya] RE: [kmMuh] Sepak bola dan Bangsa Penakluk Date: Fri, 5 Jul 2002 10:58:41 +0700 To: <kmMuh@yahoogroups.com> Cc: <Fahmi-Basya@yahoogroups.com> -------------------------------------------------------------------------------- Bahkan saya pernah mendengar orang berpendapat kalau Borobudur itu merupakan bagian dari peninggalan Nabi Sulaiman AS. Dan katanya lagi bahwa Luqman yang tersebut di dalam Alqur'an itu orang Jawa....? Alasanya karena batu tersebut nggak bisa diitung umurnya dengan Isotop C (tentu inget kan sama teori paruh waktu). Sehingga beliau menarik hipotesa bahwa Borobudur tidak dibuat pada abad ke 7...? Saya belum terlalu ngerti mengenai hal ini, coba nanti kita minta penjelasan Maha Guru KH. Fahmi Basya.

Ada 4 hal yang saling terkait jika kita akan membicarakan tentang BOROBUDUR 1.Kisah Musa dengan Seorang Misterius 2.Kisah Luqmanulhakim dalam Al-Quran 3.Kisah Nabi Sulaiman memindahkan ‘Arsy Ratu Saba’ 4.Ayat tentang ‘Arsy di dalam Al-Quran

Pada kisah Nabi Musa (di surat Al-Kahfi ayat 60 s/d 82), diceritakan bahwa Nabi Musa berjalan di pantai dituntun oleh seorang penunjuk jalan. Di pertemuan dua laut ia bertemu seorang Misterius. 10 malam pertama perjalanan Nabi Musa dengan orang misterius ini, mereka berdua bertemu kapal yang dirusak oleh orang misterius itu. 10 malam kedua perjalanan Nabi Musa dengan orang misterius ini, mereka berdua bertemu anak muda yang dibunuh oleh orang misterius itu 10 malam ketiga perjalanan Nabi Musa dengan orang misterius ini, mereka berdua bertemu Tembok yang hampir rubuh yang diluruskan oleh orang misterius ini.

Yang menarik pada kisah Nabi Musa ini, ialah bahwa Nabi Musa ditinggal sendirian di Tembok itu oleh orang Misterius itu. Menurut anda, apakah Nabi Musa bisa kembali kepada kaumnya, padahal berjalan di pantai saja, dia harus menggunakan seorang penunjuk jalan. Lalu kemana Nabi Musa ? Kalau anda jawab “saya tidak tahu”, ya sudah selesai persoalannya. Tetapi kalau anda ingin mencari tahu, sebenarnya ada jawabannya di dalam Al-Quran.

Jawabnya : “Kami sempurnakan dengan sepuluh” Dan ketika kami janjikan kepada Musa 40 malam, (Al-Quran, surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 51) …..dan kami telah janjikan kepada Musa 30 malam,dan kami sempurnakan dia dengan sepuluh,maka jadi sempurna waktu perjanjian Rabbinya 40 malam. (Al-Quran, surat Al-A’raf. Ke 7 ayat 142)

(Al-Quran, surat Al-Isra`, ke 17 ayat 1,2,3) Jadi kita harus berani mengatakan bahwa Tembok yang diluruskan oleh orang Misterius itu ialah Ka’bah, tempat MASJIDIL HARAM Sehingga kisah Musa itu berlanjut ke sini : 1.Maha Penggerak Yang menjalankan hamba-Nya pada satu malam dari Masjidil haram kepada Masjidil Aqsho, yang kami beri barokah sekitarnya, untuk kami lihatkan kepadanya sebagian dari ayat-ayat kami, sesungguhnya Dia mendengar melihat 2.Dan kami beri kepada Musa Kitab, dan kami jadikan dia petunjuk untuk anak-anak Israel,”Jangan kamu ambil selain dari Ku sebagai wakil”, 3.”hai anak cucu orang yang kami bawa bersama Nuh !, sesungguhnya dia (Musa) adalah hamba yang bersyuur” (Al-Quran, surat Al-Isra`, ke 17 ayat 1,2,3)

Saya tidak dalam konteks membuktikan Nabi Musa Isra’, saya berpendapat ayat 1 surat 17 itu berlaku ganda. Berlaku kepada Nabi Muhammad dan kepada Nabi Musa. Di kisah selanjutnya pada surat Al-Kahfi itu, orang Misterius itu menceritakan soal Perbendaharaan Harta di bawah Tembok itu. Dulu kita berkhayal, perbendaharaan harta itu berupa gelang emas, guci perak dan anting-anting berlian. Dan sampai sekarang kita tidak pernah menemukan Tembok itu Bila anda terima HIPOTESA saya bahwa Tembok itu adalah Ka’bah, maka cerita bisa dilanjutkan. Tetapi kalau anda tidak terima. Anda harus menjawab :”Ke mana Musa ? Dan apa itu yang dimaksud “kami sempurnakan dengan 10” dan mengapa ayat 2 surat 17 itu mengatakan “Kami beri Musa Kitab ?”

Kesimpulannya bahwa :Phenomena itu “Besar” Anggap, anda terima HIPOTESA itu, maka cerita kita lanjutkan : Ternyata perbendaharan harta yang dimaksud adalah MINERAL dan MINYAK. Itu dibuktikan sekarang dengan Negeri Arab jadi Kaya. KESIMPULANNYA APA ? Kesimpulannya bahwa :Phenomena itu “Besar” Maka tempat kapal hilang dicuri Raja yang sebanding dengan itu ialah SEGITIGA BERMUDA, yang telah menelan ratusan kapal udara dan kapal laut. Kalau anda mengatakan “WAW. Kalau begitu Nabi Musa sudah keliling dunia ya ?. Jawabnya itulah gunanya kisah Dzul Qarnain setelah Kisah Musa ini. Dan itulah guna pernyataan di awal surat Al-Kahfi :”Apa kamu sangka bahwa pemuda kahfi itu saja ayat-ayat kami yang ajaib ?”

Nah, kalau anda terima dua Phenomena Besar itu : * Ka’bah dengan sumber minyaknya * Segitiga bermuda dengan ratusan kapal hilangnya Saya ingin bertanya kepada Anda : “Kira-kira anak yang jadi pengganti anak yang di bunuh itu, dikatakan sebagai anak yang bisa melakukan hubungan keluarga, ya kira-kira sekarang keturunannya sudah sebanyak apa ya dan di mana ya ? Itu dia awal saya berkesimpulan bahwa Orang jawa itu dari keturunan Bani Luqman. Mengapa Luqman ? Satu-satunya kisah di dalam Al-Quran tentang orang yang menasehati anaknya dengan bijaksana adalah Luqman di dalam Surat Luqman. Jadi saya berkesimpulan, anak yang dibunuh itu ialah anak Luqman yang pertama, karena anak itu sangat cantik dan sangat gagah, sehingga dikhawatirkan Luqman nantinya akan menyekurtukan Tuhan dengan anaknya itu, karena ia akan terlalu sayang kepada anaknya. Bukan karena anak itu anak durhaka Orang Misterius itu mengatakan “aku ingin Tuhan mengganti dengan anak yang dapat melakukan hubungan keluarga. Karakter ini yang kita lihat dalam masyarakat jawa

(Al-Quran, surat Al-Kahfi, ke 18 ayat 80-81) 80.”Adapun anak muda itu, maka kedua orang tuanya orang beriman, maka kami kawatir bahwa ia akan menyebabkan kepada mereka berdua kedurhakaan dan kekufuran” 81.”maka kami mau supaya Penguasa mereka gantikan bagi mereka yang lebih baik daripadanya tentang kebersihan dan lebih dekat hubungan keluarga. (Al-Quran, surat Al-Kahfi, ke 18 ayat 80-81) 12.Dan sesungguhnya kami telah beri Kebijaksanaan kepada Luqman….. 13.Dan ketika Luqman berkata kepada Anaknya ………….. 16.”Hai anakku…………… 17.”Hai anakku …………….. 18.”Dan jangan engkau palingkan pipimu kepada manusia, dan jangan engkau berjalan di bumi dengan sombong……………… 19.”Dan bersedanglah di dalam jalanmu dan rendahkanlah suaramu…… (Al-Quran, surat Luqman, ke 31 ayat 12,13,16,17,18,19)

Anggap anda juga menerima bahwa Orang Jawa berasal dari Bani Luqman, yaitu dari Anak Luqman yang nomor 2 sebagai pengganti anak nomor 1 yang wafat. Maka selanjutnya kita masuki kisah Nabi Sulaiman memindahkan ‘Arsy Ratu saba’ Saya sudah buktikan dalam ceramah di BII bahwa ternyata ‘Arsy Ratu Saba’ yang dipindah Nabi Sulaiman itu adalah BOROBUDUR bagian atas (A Rupa Dhatu), yang dipindah dari Golan. Seorang Belanda berpendapat bahwa Relief di bagian bawah Borobudur itu bukan menjelaskan Ajaran Budha, tetapi menceritakan Masyarakat Jawa

Kalau anda terima Nabi Sulaiman yang memindahkan Borobudur dari Golan, tentu anda terima bahwa Nabi Sulaiman yang buat cerita masyarakat jawa di dinding bagian bawah itu. Pertanyaannya : Mengapa Nabi Sulaiman menganggap penting Masyarakat Jawa ? Zaman Nabi Sulaiman itu setelah zaman Nabi Musa. Jadi sebagai orang membaca Kitab, dia pasti tahu kalau negeri ini adalah negeri Bani Luqman yang dulu pernah didatangi Nabi Musa bersama orang Misterius itu. Itu sebab ‘Arsy Ratu Saba’ tidak sekedar dipindah, tetapi juga diukir, seperti disebut ayat 41 surat 27.

(Al-Quran, surat An-Naml, ke 27 ayat 41) Ia berkata: “Ukirlah untuk nya ‘Arsynya, kita lihat adakah ia kenal atau dia dari mereka yang tidak kenal” (Al-Quran, surat An-Naml, ke 27 ayat 41) Demikian Darmawan, kalau ingin tahu soal pemindahan Borobudur dari Golan itu lihat saja Ceramah_BII @ yahoo.com dengan pasword: kotaksimpanan Atau Ceraman_BII @ telkom.net Dengan pasword: flyingbook

sekian http://groups.yahoo.com/group/fahmi-basya KH.Fahmi Basya Fahmi_Basya @ telkom . net KH.Fahmi Basya Kh_Fahmi_Basya @ hotmail . com Bumi, Sabtu, 6 Juli 2002, 24 R Akhir 1423