Darwis Dosen Jurusan Gizi SIROSIS HEPATIS Darwis Dosen Jurusan Gizi
SIROSIS HEPATIS
SIROSIS Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan parut ini memengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-sel hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan mati sehingga hati secara bertahap kehilangan fungsinya.
Hati (liver) organ di bagian kanan atas perut memiliki fungsi : Menyimpan glikogen (bahan bakar untuk tubuh) yang terbuat dari gula. Glikogen dipecah menjadi glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah. Membantu proses pencernaan lemak dan protein. Membuat protein yang penting bagi pembekuan darah. Mengolah berbagai obat yang mungkin Anda minum. Membantu membuang racun dari tubuh.
ETIOLOGI Ada 3 tipe sirosis atau pembentukan parut dalam hati : Sirosis portal laennec (alkoholik nutrisional), dimana jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal. Sirosis pascanekrotik, dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai akibat lanjut dari hepatitis virus akut. Sirosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut terjadi dalam hati di sekitar saluran empedu.
PATOGENESA Sirosis terjadi paling tinggi pada peminum minuman keras. Alkohol yang berlebihan merupakan faktor penyebab utama pada perlemakan hati. Sirosis terjadi pada individu yang tidak memiliki kebiasan minum dan pada individu yang dietnya normal tapi dengan konsumsi alkohol yang tinggi.
TANDA DAN GEJALA Hati membesar, terasa kenyal, tepi tumpul, dan terasa nyeri bila ditekan. Kelelahan (sering menjadi tanda pertama dan satu-satunya). Kehilangan nafsu makan. Mual dan muntah (disertai dengan penurunan berat badan). Pembesaran hati (disebabkan oleh penumpukkan produk empedu dalam hati).
STADIUM SIROSIS HATI
Berikut adalah empat stadium sirosis yang perlu diketahui: Stadium Satu Gejala - gejala nya adalah kelelahan, mulut kering, sakit kuning, pembesaran atau nyeri perut bagian kanan atas, dan gatal di seluruh tubuh.
Stadium Dua Saat sirosis hati mulai masuk ke stadium kedua, jaringan abnormal mulai membentuk jalinan kaku, sebuah kondisi yang dikenal sebagai fibrosis.
Stadium Tiga Tahap ketiga ditandai dengan menyatunya fibrosis. Akan menyebabkan daerah yang terkena dampak menjadi membesar. Stadium Empat Tahap keempat merupakan stadium akhir sirosis hati. Pasien dalam stadium ini umumnya memerlukan transplantasi hari.
KOMPLIKASI Penyakit yang menyerang penderita sirosis hati adalah perut membesar, mata kuning, muntah dan feses yang bercampur dengan darah, serta koma hepatikum. Koma hepatikum adalah koma radang hati akibat fungsi hati terganggu serta perdarahan dan infeksi saluran pencernaan. Gejala yang timbul umumnya adalah warna kulit tubuh menguning, kulit telapak tangan memerah, anemia.
Sirosis hati dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi penyakit. Yaitu : Edema Spontaneous bacterial periotonitis (SBP) dan ascites Perdarahan dari varises-varises kerongkongan (esophageal varices) Hepatic encephalopahty Hepatorenal syndrom Kanker Hati (Hepatocellular Carcinoma)
Perdarahan dari varices - varices kerongkongan menunjukkan gejala seperti : Muntah darah (muntah yang berupa darah merah yang bercampur dengan gumpalan-gumpalan atau disebabkan oleh efek dari asam pada darah). Warna feces/kotoran yang hitam dan bersifat ter disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam darah . Sering pingsan atau kepeningan orthostatic yang disebabkan tekanan darah yang semakin menurun atau tekanan darah rendah.
Gejala seseorang yang beresiko terkena kanker hati : Mengalami sakit perut dan pembengkakan di perut. Organ hati yang terkadang membesar, perut terlihat seperti melembung seperti orang hamil. Berat badan yang semakin berkurang dan menurun secara cepat. Terkadang demam
METODE/PROSEDUR DIAGNOSA SIROSIS HATI Imaging examination: USG hati, kantung empedu, dan limpa. USG hati dapat menggambarkan seberapa jauh kerusakannya. Pemeriksaan patologis: Pemeriksaan patologis untuk tanda-tanda virus hepatitis. Tes fungsi hati: Dengan tes fungsi hati, kita dapat memahami seberapa jauh keparahan sirosis hatinya. Four indicators of hepatic fibrosis: Fibrosis liver adalah penyakit yang kronik. Pemeriksaan dini menggunakan four indicator of hepatic fibrosis dapat membantu mendiagnosa lebih cepat ada tidaknya fibrosis liver. Biopsi liver: Biopsi dapat menunjukan ada tidaknya sirosis pada hati. Laparoscopy: Pemeriksaan langsung yang dapat dilakukan di organ hati, limpa, organ pencernaan.
DIAGNOSIS Kecurigaan sirosis terutama muncul bila pasien memiliki gejala dan riwayat meminum alkohol berat atau terkena hepatitis kronis. Pemeriksaan darah dapat mengkonfirmasi kegagalan fungsi hati. USG dapat menunjukkan adanya kerusakan hati. Pemeriksaan pendukung dapat berupa antibodi virus hepatitis a, kelebihan zat besi atau tembaga di dalam darah.
PENGOBATAN SIROSIS HATI Upaya untuk memperlambat atau menghentikan penyebab sirosis, misalnya: Tidak minum alkohol jika alkohol adalah penyebabnya. Pengobatan untuk mengendalikan virus hepatitis. Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit autoimun menyebabkan kerusakan hati. Penghapusan kelebihan zat besi yang terjadi pada hemokromatosis
PRINSIP PENATALAKSANAAN DIET Syaratnya adalah sebagai berikut : Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan. Diet diberikan secara berangsur. Cukup vitamin dan mineral. Rendah garam atau cairan dibatasi terjadi penimbunan garam/air. Mudah dicerna dan tidak merangsang. Bahan makanan yang mengandung gas dihindakan.
Dibawah ini ada contoh tabel menu makanan untuk penderita sirosis hati setelah mengalami koma hepatikum :
Beberapa jenis makanan yang harus dihindari bagi penderita hepatitis : Hindari makanan dengan kandungan tinggi lemak seperti daging kambing dan babi, jeroan, es krim, suus full cream, keju, mentega/margarine, makanan berminyak dan makanan bersantan. Makanan dalam kemasan kaleng seperti sarden dan corned. Kue atau cemilan dengan kandungan tinggi kalori dan lemak jenuh, seperti kue tart, gorengan, fast food. Makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merang, lobak, mentimun, durian, kool, sawi, dan nangka. Bumbu masakan yang memiliki aroma dan rasa yang cukup tinggi seperti cabai, jenis bawang-bawangan, merica/lada, cuka, jahe dll. Minuman beralkohol dan bersoda.
Jenis makanan yang aman dan baik dikonsumsi bagi penderita hepatitis : Makanan yang mengandung sumber hidrat arang seperti nasi, havermout, roti putih, umbi-umbian. Makanan yang mengandung sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas. Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula, sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.
TERIMA KASIH . . .