PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Advertisements

Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
BILANGAN BULAT TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENERAPAN KONSEP
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Perkalian & Pembagian Pecahan
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Bab 2 Pertidaksamaan Oleh : Dedeh Hodiyah.
 Struktur ini digunakan jika menghadapi suatu pilihan dimana harus memilih  Pilihan dapat terdiri dari: ◦ Satu pilihan (pilih A atau tidak) ◦ Dua pilihan.
BILANGAN BULAT Mega Zenita Mufatir ( ).
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
INDUKSI MATEMATIKA Septi Fajarwati, S.Pd..
Sistem Bilangan Real MA 1114 Kalkulus 1.
NOTASI BILANGAN BULAT DAN POSISINYA PADA GARIS BILANGAN
Disajikan dalam Workshop di IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2014
MATERI PEMBELAJARAN KELAS 4 SEKOLAH DASAR.
Outline Definisi Prinsip Induksi Sederhana
PEMBAGIAN PECAHAN Gimana cara ngajarnya ? nggak ngerti juga gue ...
Algoritma Pemotongan Algoritma Gomory Langkah 1 x3* = 11/2 x2* = 1
Pertidaksamaan Kuadrat
TEAM TEACHING MATEMATIKA DISKRIT
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
INDUKSI MATEMATIKA.
MATEMATIKA DASAR I HIMPUNAN BILANGAN REAL
Matematika Lanjutan Bilangan Bulat Ke Pokok Pembahasan.
Definisi Induksi matematika adalah :
PERTIDAKSAMAAN.
PERKALIAN DENGAN GARIS BILANGAN
BAB 6 PERTIDAKSAMAAN.
Perkalian & Pembagian Pecahan
Sistem Bilangan Riil.
MANAJEMEN SAINS METODE SIMPLEKS.
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
LIMIT Kania Evita Dewi.
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
JENIS - JENIS BILANGAN BULAT
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
BILANGAN BULAT OLEH: AINNA ULFA NST PENDIDIKAN MATEMATIKA
Perpangkatan dan Bentuk Akar
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Persamaan Linear Satu Variabel
OLEH : ADIL GANDA SJN D A-PGMI
Pembelajaran Bilangan Bulat
PERTIDAKSAMAAN OLEH Ganda satria NPM :
Rosanita Nisviasari  Menyusun koefisien-koefisien binomial kedalam bentuk segitiga.
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
2. Dengan garis bilangan Ketentuan : Ketentuan : –Operasi Penjumlahan dan Pengurangan adalah operasi 2 atau lebih bilangan yang di operasikan dengan tanda.
( Pertidaksamaan Kuadrat )
PEMBAGIAN PECAHAN Gimana cara ngajarnya ? nggak ngerti juga gue ...
Perkalian & Pembagian Pecahan
SELAMAT DATANG PALUS WEI EBOOK PENGEMBANGAN MODEL KESETARAAN.
SISTEM BILANGAN REAL.
PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT SD
PEMBAGIAN PECAHAN Gimana cara ngajarnya ya?
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Pertemuan ke 9.
Grafiknya sebagai berikut Persamaan grafik: y = x2 , {x|–3<x<3}
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Bilangan Positif & Negatif Serta Operasinya
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
ELEMEN MATEMATIKA DASAR
MENEMUKAN KONSEP NILAI MUTLAK Kegiatan 1 Diskusikan dikelompokmu permasalahan berikut: Alief bermain lompat lompatan dilapangan, dari posisi diam Alief.
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
Suparwoto-SiakLPMP PEKANBARU1 PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT Disampaikan oleh SUPARWOTO Pada PELATIHAN GURU PEMANDU/PENGEMBANG.
Transcript presentasi:

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT OLEH : SUPARWOTO GURU SDN 017 DAYUN KECAMATAN SIAK KABUPATEN SIAK - RIAU DIKLAT JENJANG DASAR INSTRUKTUR MATEMATIKA SD RIAU

Perkalian Bilangan Bulat

1. Dengan pola bilangan Contoh : 3  (-2) = n 3  2 = 2 + 2 + 2 = 6 3  (-2) = (-2) + (-2) + (-2) = -6 4  (-3) = (-3) + (-3) + (-3) + (-3) = -12 Contoh : 3  (-2) = n -3  2 = n 3  2 = 6 2  2 = 4 1  2 = 2 0  2 = 0 -1  2 = -2 -2  2 = -4 -3  2 = -6 Jadi, -3  2 = n -6 = n, Maka n = -6 -3  (-2) = n 3  (-2) = -6 2  (-2) = -4 1  (-2) = -2 0  (-2) = 0 -1  (-2) = 2 -2  (-2) = 4 -3  (-2) = 6 Jadi, -3  (-2) = n 6 = n, Maka n = 6 3  3 = 9 3  2 = 6 3  1 = 3 3  0 = 0 3  (-1) = -3 3  (-2) = -6 Jadi, 3  (-2) = n -6 = n, maka n = -6

2. Dengan garis bilangan Ketentuan : Perkalian terdiri dari bilangan pengali dan bilangan yang dikali. Misal : 2 x 3, 2 adalah bilangan pengali, dan 3 adalah bilangan yang dikali Posisi awal selalu berada pada angka nol. Awal menghadap ditentukan oleh bilangan yang dikali : Jika yang dikali adalah bilangan positif, maka menghadap ke arah kanan Jika yang dikali adalah bilangan negatif, maka menghadap ke arah kiri Jika yang dikali adalah bilangan nol, maka hadap ke samping (selanjutnya bilangan apapun pengalinya tetap diam) Arah melangkah ditentukan oleh bil.pengali : Jika pengali adalah bilangan positif, maka melangkah maju. Jika pengali adalah bilangan negatif, maka melangkah mundur. Jika pengali adalah bilangan nol, maka diam. Hasil kali adalah angka pada posisi akhir melangkah.

Pengalinya 2. maju 2 langkah, jalan ! Contoh (1): 2  3 = ? Yang dikali (angka 3) adalah positif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah positif. Pengali (angka 2) adalah positif, melangkah maju sebesar 2 langkah. Satu langkah sebanyak 3 ruas. Posisi finish ada di angka (6), maka : hasil kali 2 x 3 = 6 Pengalinya 2. maju 2 langkah, jalan ! 2 3 4 1 5 6

Pengalinya -2. mundur 2 langkah, jalan ! Contoh (2): -2  3 = ? Yang dikali (angka 3) adalah positif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah positif. Pengali (angka -2) adalah negatif, melangkah mundur sebesar 2 langkah. Satu langkah sebanyak 3 ruas. Posisi finish ada di angka (-6), maka : hasil dari -2 x 3 = -6 Pengalinya -2. mundur 2 langkah, jalan ! -6 -4 -3 -2 -5 -1 -7

Pengalinya 2. maju 2 langkah…, jalan ! Contoh (3): 2  (-3) = ? Yang dikali (angka -3) adalah negatif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah negatif. Pengali (angka 2) adalah positif, melangkah maju sebesar 2 langkah. Satu langkah sebanyak 3 ruas. Posisi finish ada di angka (-6), maka : hasil kali 2 x (-3) = -6 Pengalinya 2. maju 2 langkah…, jalan ! -6 -4 -3 -2 -5 -1 -7

Pengalinya -2. mundur 2 langkah…, jalan ! Contoh (4): -2  (-3) = ? Yang dikali (angka -3) adalah negatif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah negatif. Pengali (angka -2) adalah negatif, melangkah mundur sebesar 2 langkah. Satu langkah sebanyak 3 ruas. Posisi finish ada di angka (6), maka : hasil kali -2 x (-3) = 6 Pengalinya -2. mundur 2 langkah…, jalan ! 2 3 4 1 5 6 7

Pengalinya nol. Diam di tempat ! Contoh (5): 0  3 = ? Yang dikali (angka 3) adalah positif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah positif. Pengali (angka 0) adalah bilangan nol, tetap diam Posisi finish ada di angka (0), maka : hasil kali 0 x 3 = 0 Pengalinya nol. Diam di tempat ! 2 3 1

Contoh (6): 2  0 = ? Yang dikali (angka 0) adalah bilangan nol, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah samping. Pengali (angka 2) atau berapapun tidak perlu dilanjutkan melangkah jika yang dikali adalah bilangan nol Posisi finish ada di angka (0), maka : hasil kali 2 x 0 = 0 2 3 1

Kesimpulan : Dari peragaan dapat dilihat : 2 x 3 = 6 -2 x 3 = -6 2 x (-3) = -6 -2 x (-3) = 6 Maka dapat disimpulkan bahwa : pos  pos = pos (+)  (+) = (+) neg  neg = pos (-)  (-) = (+) pos  neg = neg (+)  (-) = (-) neg  pos = neg (-)  (+) = (-)

PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

Dengan Garis Bilangan Ketentuan : Pembagian bilangan bulat terdiri dari bilangan yang dibagi dan bilangan pembagi. Posisi awal selalu di angka yang dibagi. Awal menghadap ditentukan oleh bil. pembagi : Jika pembagi adalah bilangan positif, maka menghadap negatif (kiri) Jika pembagi adalah bilangan negatif, maka menghadap arah positif (kanan) Arah melangkah ditentukan oleh bilangan nol : Arah melangkah selalu menuju ke angka nol. Hasil kali : Berupa bilangan positif jika melangkahnya maju, dan angkanya adalah sejumlah langkahnya. Berupa bilangan negatif jika melangkahnya mundur, dan angkanya adalah sejumlah langkahnya.

Positif dibagi positif 1 1 2 3 4 1 5 6 7

1 1 -6 -4 -3 -2 -5 -1 -7

1 1 2 3 4 1 5 6 7

1 1 -6 -4 -3 -2 -5 -1 -7