ANALISIS KREDIT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI
Advertisements

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Manajemen Piutang.
Akuntansi keuangan lanjutan 1
Wisnu Haryo Pramudya, S.E, M.Si, Ak

Analisis Laporan Keuangan Pemerintah
Manajemen Perkreditan
Perencanaan Bisnis Perikanan dan Kelautan
Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI
Introduction to 12 Chapter Managemenet Keuangan.
PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARI’AH
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
Oleh Ervita Safitri, SE. MSi
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Analisis Bisnis Dan Studi Kelayakan Usaha
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Akuntansi keuangan lanjutan 1
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Analisis laporan Keuangan
ANALISIS RASIO KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
MANAJEMEN KEUANGAN 1 STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA
RASIO AKTIVITAS & RASIO PROFITABILITAS
MANAJEMEN PIUTANG.
Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
EMAN SULAIMAN, S.T, M.M STIE CIREBON 2016
TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN ANALISIS CAMELS
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Training Manajemen JNE
Manajemen Keuangan Manajemen Piutang
PRESENTASI KREDIT Disampaikan dalam Acara :
Analisis Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Analisa ratio.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Ir. M. Yamin Siregar, MM RASIO-RASIO KEUANGAN.
MANAJEMEN PIUTANG.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Nida Nusaibatul Adawiyah
By: KARNILA ALI, B.Bus., M.P.A.
ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI :
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERBANKAN
MANAJEMEN MODAL KERJA.
ANALISA RASIO KEUANGAN
MANAJEMEN PERKREDITAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
5/19/2018 PENGELOLAAN BISNIS DARI ASPEK KEUANGAN.
MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
MANAJEMEN PIUTANG BAB V.
MANAJEMEN MODAL KERJA BAB - IV.
Training Manajemen JNE
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo.
Manajemen Keuangan Pelayanan Kesehatan
2DF02 – Manajemen Keuangan 1
Analisis Rasio Keuangan
FUNGSI KEUANGAN (PEMBELANJAAN) DALAM PERUSAHAAN
Analisis Laporan Keuangan dan Manajemen Resiko Perusahaan
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK
Transcript presentasi:

ANALISIS KREDIT

PROSEDUR & PERSYARATAN KREDIT # Calon Debitur : Mengajukan surat permohonan / mengisi formulir aplikasi berikut kelengkapannya dengan lampiran sebagai berikut : Foto copy identitas pemohon Foto copy izin usaha Akta pendirian ( awal beserta perubahannya ) Foto copy agunan ( SHM, BPKB, dll) Foto copy IMB

PROSEDUR & PERSYARATAN KREDIT # Bank : Terima surat permohonan + diregister Cek list kelengkapan dokumen Cek daftar Hitam BI -> jika termasuk-ditolak, jika tidak diproses Wawancara serta on the spot Buat surat penolakan jika pejabat pemutus mengatakan tidak layak

PROSEDUR & PERSYARATAN KREDIT # Bank ( lanjutan ) : Bila usaha calon debitur feasible -> bank akan memproses. Melakukan analisis ekonomi, pengumpulan dan pengecekan data Membuat memorandum analisis yuridis

PROSEDUR & PERSYARATAN KREDIT # Bank ( lanjutan ) : Selanjutnya bank melakukan penilaian jaminan -> melihat kemungkinan pemasaran Proposal kredit yang lengkap diserahkan ke pejabat pemutus utk mendapat putusan Setelah diputus -> Bank akan buat surat pemberitahuan dan didalamnya memuat syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon debitur

IDENTIFIKASI RESIKO KREDIT ( RESIKO KUALITATIF 5 C )

CHARACTER TUJUAN ANALISA CHARACTER/WATAK: Melihat tanggung jawab, kejujuran,keseriusan bisnis, keinginan untuk membayar semua kewajiban dengan seluruh kekayaan yang dimiliki, sehingga bank dapat meyakini itikad baik peminjam dan dapat mengetahui risiko atas kredit yang diberikan.

CHARACTER RESIKO WATAK : Nasabah pindahan Informasi tidak benar/terbuka Cara berhubungan mendesak/iming iming/janji/pemberian hadiah Kurang dikenal Kurang dipercaya pemasok/pelanggan/ rekan bisnis,info BI,catatan intern bank,pesaing,dsb Tingkah laku moral Istri lebih dari 1 (simpanan) Penarikan cek kosong,termasuk Daftar Hitam Catatan kriminal Manajemen tertutup,adm tidak tertib Ambisius,suka jalan pintas Tidak kooperatif dalam proses analisa

CAPACITY MANAJEMEN PUNCAK : Kemampuan menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan. Kemampuan merencanakan manajemen (rencana kerja, penetapan standar operasional & anggaran). Kemampuan melaksanakan kegiatan manajemen organisasi (penyusunan struktur,pendelegasian wewenang). Kemampuan melakukan evaluasi dan pengawasan

CAPACITY KEMAMPUAN MANAJ.PRODUKSI : Pabrik, mesin produksi kurang tepat guna Lokasi pabrik jauh Persediaan yang menumpuk Ketergantungan terhadap suplier/bahan tertentu Produk inferior Banyak di sub kontrak

CAPACITY KEMAMP.MANAJ.PEMASARAN : Kemampuan nasabah menjual produk : Angka keragaan masa lalu Angka proyeksi pemasaran Perencanaan, strategi pemasaran & marketing mix ( bauran pemasaran ) Resiko Kemamp.Manajemen Pemasaran : Lokasi kurang strategis, produk tidak diversifikasi, promosi terlalu besar, ketergantungan konsumen tertentu, segmen terbatas

CAPACITY MANAJEMEN PERSONALIA: Menilai kekuatan perusahaan dilihat dari segi kualitas dan kuantitas tenaga kerjanya Menilai kemampuan perusahaan memelihara hub.yang baik antara pegawai dg perusahaan/pemilik. Resiko Kemampuan Personalia : “ one man show,tua/sakit-sakitan,tidak ada regenerasi,tergantung seseorang, produktifitas rendah,tumpang tindih tugas,SDM terbatas”.

CAPITAL Kemampuan sendiri perusahaan dalam memikul beban pembiayaan yang dibutuhkan Kemampuan menanggung beban resiko (risk sharing) Kesungguhan debitur dalam mengelola usahanya.

CAPITAL INDIKATOR UTAMA : D E R DER adalah alat ukur ketergantungan debitur terhadap pihak luar perusahaan Semakin tinggi DER, kemampuan perush menanggung beban pembiayaan semakin rendah, semakin tinggi resiko yang dihadapi perusahaan Besarnya modal sendiri tidak mencerminkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran hutangnya.

CAPITAL KOMPONEN MODAL ; Modal disetor Laba ditahan Tambahan modal disetor Modal sumbangan Modal revaluasi Hutang pada pesero

CAPITAL PRINSIP-PRINSIP DALAM MENILAI MODAL SENDIRI: Harus ada pemisahan Assets secara jelas Pemisahan secara jelas atas hutang Perhitungan nilai assets hrs didasarkan pada prinsip akuntansi Nilai Equity diperoleh dari pengurangan total assets dngan seluruh hutang Debitur yang memiliki beberapa usaha agar dibuat neraca konsolidasi

CAPITAL RESIKO CAPITAL : Leverage Ratio tinggi Profitabilitas rendah Prive/deviden besar Modal disetor belum notariil Laba ditahan rendah Pemilikan satu keluarga Pemilikan modal tidak dikenal Modal revaluasi

COLLATERAL PERANAN AGUNAN KREDIT : Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan pelunasan dari hasil penjualan barang agunan apabila debitur cidera janji Menjamin agar debitur berperan serta didalam transaksi untuk membiayai dan mengembangkan usahanya. Mendorong debitur untuk memenuhi perjanjian kredit

COLLATERAL SYARAT AGUNAN KREDIT : A.ASPEK EKONOMIS Dapat diperjual belikan secara umum dan bebas Nilainya lebih besar dibandingkan kreditnya Dapat dipertukarkan Nilainya stabil dan cenderung naik Kondisi dan lokasi agunan strategis Manfaat ekonominya lebih panjang

COLLATERAL SYARAT AGUNAN KREDIT : B.ASPEK YURIDIS Benar-benar milik pihak yang bersedia mengagunkan Tidak dalam sengketa Memiliki bukti kepemilikan yang sah dan masih berlaku serta mempunyai kekuatan hukum Agunan dalam kondisi bebas

(BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA) COLLATERAL JENIS AGUNAN KREDIT (BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA) Agunan Pokok, meliputi seluruh assets perusahaan baik yg dibiayai dengan kredit maupun yg tdk langsung dibiayai dengan kredit Agunan Tambahan, merupakan harta milik debitur pribadi

(BERDASARKAN ASPEK YURIDIS) COLLATERAL JENIS AGUNAN KREDIT (BERDASARKAN ASPEK YURIDIS) Agunan Kebendaan, meliputi seluruh benda bergerak dan tidak bergerak, berwujud dan tidak berwujud Agunan Penanggungan (borgtocht): - Personal guarantee - Corporate guarantee - Bank guarantee

COLLATERAL NILAI AGUNAN KREDIT Nilai saat ini : - Nilai Pasar Wajar (NPW) - Nilai Likuiditas (NL) Nilai akan datang/proyeksi : - Proyeksi Nilai Pasar Wajar (PNPW) - Proyeksi Nilai Likuidasi (PNL)

DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN NILAI AGUNAN ( 5 P ) COLLATERAL DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN NILAI AGUNAN ( 5 P ) PENILAIAN, dengan cara dan metode yang berlaku PENGIKATAN,bukti pemilikan yang sah menurut hukum PENGUASAAN,dapat dikuasai atas nama pemohon,shg apabila dilikuidasi proses tdk panjang dan tdk butuh biaya besar. PENGAMANAN,dapat ditutup dengan asuransi PEMANFAATAN,sbg sumber pembayaran kembali thd kredit

BENTUK PENGIKATAN AGUNAN COLLATERAL BENTUK PENGIKATAN AGUNAN HAK TANGGUNGAN HIPOTIK atau CREDITVERBAND GADAI ( PAND ) FIDUSIA CESSIE PENANGGUNGAN HUTANG (BORGTOCHT)

COLLATERAL RESIKO AGUNAN Bentuk pemilikan jaminan kurang kuat Pengikatan barang agunan kurang sempurna Harga barang agunan fluktuatif Nilai barang agunan menurun Barang agunan kurang marketable Nilai agunan tidak mengcover nilai kredit Agunan milik orang lain

CONDITION PEMASOK PEMBELI PERSAINGAN BARANG SUBSTITUSI POTENSI CALON PESAING PERATURAN PEMERINTAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL

CONDITION Resiko CONDITION : PEMASOK, juml suplier sedikit, tidak ada bahan baku alternatif PEMBELI, pasar sasaran terbatas, bergaining power langganan tinggi PERSAINGAN, pesaing banyak, pesaing dominan,tdk ada asosiasi industri BARANG SUBSTITUSI KONDISI PUBLIK,publik kritis, perlindungan konsumen berlebihan,dll PERATURAN PEMERINTAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL

ANALISA LAPORAN KEUANGAN (Analisa Ratio)

MANFAAT RATIO KEUANGAN Sebagai EARLY WARNING SIGN Mengenali kemampuan perusahaan secara umum dari aspek finansial Memusatkan Perhatian pemutus kredit Melihat dua angka secara bersamaan Menceritakan kondisi keuangan perusahaan.

JENIS RATIO KEUANGAN RATIO KEUANGAN YANG POKOK : Ratio Profitabilitas Ratio Perputaran (aktivitas) Ratio Likuiditas Ratio Leverage (solvabilitas)

RATIO PROFITABILITAS Menilai kinerja perusahaan dalam menciptakan profit ( laba ) Mencerminkan kinerja perusahaan dan resikonya Metode : membandingkan indikator laba dengan berbagai ukuran kegiatan (misalnya penjualan, modal, assets)

RATIO PROFITABILITAS GROSS PROFIT MARGIN : Menunjukkan kemampuan perusahaan menutup biaya barang (HPP) atau mencerminkan jumlah uang yang untuk menutupi biaya operasional,biaya bunga dan pajak, untuk memperoleh laba. Rumus : Penjualan – HPP x 100% =.….% Penjualan

RATIO PROFITABILITAS NET PROFIT MARGIN : Menunjukkan kemampuan memperoleh penghasilan untuk pemilik dari setiap rupiah penjualan setelah dikurangi semua biaya-biaya. Rumus : Laba bersih Penjualan

RATIO PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE): Menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dari investasi rata-rata yang telah ditanamkan Rumus : Laba bersih Modal

RATIO PROFITABILITAS RETUR ON ASSETS (ROA): Menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan aktiva perusahaan Rumus : Laba bersih Total Assets

RATIO PROFITABILITAS ROE dan ROA : Dalam keadaan normal dan bagi perusahaan yang sehat, lazimnya ROE > ROA Dalam periode yang sama bisa terjadi ROE naik tapi ROA turun, hal ini menunjukkan bahwa : melihat satu ratio saja tdk cukup, tambahan aktiva tidak dibiayai dari modal, Dari mana pendanaannnya ??? Dapat dilihat dari analisa Leverage

LEVERAGE RATIO Mengukur seberapa besar peranan dana pihak ketiga (hutang)digunakan untuk pembiayaan perusahaan Hutang adalah comitment yang berdasarkan kontrak dan mengandung kewajiban mengangsur pokok/bunga yang tetap Bila komposisi tidak seimbang, perusahaan bisa bangkrut.

LEVERAGE RATIO TOTAL LEVERAGE RATIO : Membandingkan antara hutang dengan total assets perusahaan Memberikan sinyal seberapa aman uang kreditur dijamin dengan assets perusahaan Resiko turunnya assets dapat menyebabkan tidak terbayarnya hutang Rumus : Total Hutang Total Assets

LEVERAGE RATIO DEBT to EQUITY RATIO ( D E R ): Melihat seberapa besar sharing pemilik perusahaan dalam mengelola usahanya Resiko yang melekat apabila sharing pemilik kecil, maka peluang terjadinya “ Moral Hazard ” besar. Rumus : Total Hutang Equity

RATIO PERPUTARAN Melihat efisiensi penggunaan assets oleh perusahaan Menghitung waktu yang dibutuhkan dalam siklus operasi perusahaan Ratio-ratio perputaran : - Perputaran Aktiva - Perputaran Aktiva Tetap - Perputaran Piutang - Perputaran Persediaan

RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN AKTIVA : Mengukur efisiensi penggunaan aktiva total Kelemahannya tidak jelas, aktiva mana yang tetap atau lancar yang tidak efisien Rumus : Penjualan Aktiva

RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP: Mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap Apabila rationya rendah, mengindikasikan bahwa banyak aktiva tidak produktif (kapasitas tdk terpakai) Rumus : Penjualan Aktiva Tetap

RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN PIUTANG DAGANG : Menunjukkan jumlah siklus dan pengumpulan piutang dagang dalam satu tahun Rumus : Penjualan Piutang Dagang

RATIO PERPUTARAN DAY Of RECEIVABLE ( D O R ) : Menunjukkan waktu rata-rata (dalam hari) yang diperlukan menagih piutang dagang (dalam satu siklus) Rumus : Piutang Dagang x…hari = …hari Penjualan

PERPUTARAN PERSEDIAAN : RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN PERSEDIAAN : Menunjukkan siklus berputarnya persediaan dalam satu tahun Rumus : HPP Persediaan

RATIO PERPUTARAN DAY Of INVENTORY ( D O I ) : Menunjukkan jumlah hari yang diperlukan dalam satu siklus persediaan Rumus : Persediaan x …hari = …hari HPP

PERPUTARAN HUTANG DAGANG : RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN HUTANG DAGANG : Menunjukkan siklus berputarnya persediaan dalam satu tahun Rumus : HPP Hutang Dagang

RATIO PERPUTARAN DAY Of PAYABLE ( D O P ) : Menunjukkan jumlah hari yang diperlukan dalam satu siklus hutang dagang Rumus : Hutang Dagang x …hari = …hari HPP

RATIO PERPUTARAN SIKLUS OPERASI : Menunjukkan rata-rata waktu yang diperlukan perusahaan untuk menggunakan kas untuk membeli/memproduksi barang dan menjual, sampai menerima kas dari hasil penjualan barang Rumus : (WCTO) WCTO = DOR + DOI

RATIO LIKUIDITAS Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya Ratio-ratio Likuiditas yang penting : - Current Ratio - Quick Ratio

RATIO LIKUIDITAS CURRENT RATIO : Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan assets lancar (aktiva Lancar) Rumus : Aktiva lancar (current assets) Hutang lancar (current liabilities)

Inventory dianggap kurang likuid RATIO LIKUIDITAS QUICK RATIO : Inventory dianggap kurang likuid Inventory dikeluarkan dari aktiva lancar Rumus : Aktiva lancar - inventory Hutang lancar

KEGUNAAN RATIO KEUANGAN BAGI KREDITUR (BANK) MENILAI HASIL OPERASIONAL PERUSAHAAN MEMAHAMI SIFAT-SIFAT INDUSTRI MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN DANA PERUSAHAAN INDIKATOR DALAM MONITORING (DITETAPKAN DALAM PERJANJIAN KREDIT)

ANALISA KEBUTUHAN KREDIT

ANALISA KEBUTUHAN KREDIT KREDIT MODAL KERJA LOKAL - Working Capital Turn Over (WCTO) - Spread sheet ( cash flow ) - Net Trading Asset ( NTA ) KREDIT MODAL KERJA EKSPOR KREDIT MODAL KERJA IMPOR KREDIT MODAL KERJA KONSTRUKSI KREDIT INVESTASI PENANGGUHAN JAMINAN IMPOR KREDIT DENGAN CASH COLLATERAL

ANALISA KEBUTUHAN KREDIT MODAL KERJA Working Capital Turn Over (WCTO) - Day of Inventory ( DOI ) - Day of Receivable ( DOR ) Out of Pocket Expenses ( OPE ) Rumus : = HPP (diluar penyusutan) + biaya penjualan + biaya umum + biaya administrasi Net Working Capital (NWC) = Modal Kerja Sendiri

PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA METODE WCTO * Kebutuhan modal kerja DOI + DOR x OPE x proyeksi penjl (%)..= A Periode (hari) Modal Kerja sendiri (NWC)………………………………………= B - Kekurangan /kebutuhan modal kerja…………………… = C Sumber lain : - Hutang dagang = ….. - Uang muka penjualan = ……. - Lainnya = …… = D - Jumlah kebutuhan KMK yang dipertimbangkan = E

PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA METODE SPREAD SHEET Additional Cash Needed (ACN)…………………… = A Gross Operating Fund generation (GOFG) = B - Net Financing Needs……………………………………. = C Kas…………………………………………………………………….. = D (+/-) Tambahan Kredit yang dibutuhkan…………… = E Saldo Pinjaman (posisi terakhir)…………………. = F + Jumlah Kredit yang dipertimbangkan…………. = G

PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA METODE SPREAD SHEET ADDITIONAL CASH NEEDED (ACN) : Kenaikan / (Penurunan) aktiva lancar (excl.Kas) = A (Kenaikan) / penurunan hutang lancar (excl pinj) = B Perubahan modal kerja………………………………………………. = C Perubahan aktiva tetap (+/-) …………………………………. = D Additional cash needed (ACN)…………………………………. = E Besarnya SDS KMK min 30% dari proyeksi kebutuhan modal kerja, dengan rumus : NWC x 100% > 30% Proyeksi kebutuhan modal kerja

PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA METODE SPREAD SHEET GROSS OPERATING FUND GENERATION (GOFG) : Laba operasional – bunga + pendapatan non operasional – biaya non operasional – pajak – deviden Laba bersih + biaya non cash (penyusutan)

PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA EKSPOR (KMKE) PLAFOND KMKE : OPE x 70% x TE/bln x PU PENJUALAN OPE = Out of Pocket Ekspenses TE = Target Ekspor dalam satu periode PU = Perputaran Usaha (WCTO) satu periode KMKE TRANSAKSIONAL : = OPE / PENJUALAN x 70% x O/S SIGT L/C = OPE / PENJUALAN x 70% x SALES CONTRACT

PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA IMPOR (KMKI) PLAFOND KMKI : WCTO ( i ) x HPP ( i ) x proyeksi Periode WCTO = Perput modal kerja impor khusus u brg2 impor HPP ( i )= HPP u brg impor ( diasumsikan biaya2 lainnya dibebankan ke KMK lokal ) Proyeksi= proyeksi pertumbuhan produksi/sales KMK lokal = total kebutuhan KMK-( keb KMKE+KMKI )

PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA KONSTRUKSI PLAFOND KMK KONSTRUKSI : ( T ( NP-P-K ) – ( % UM x NP ) ) T = Termin pertama ( max.65% ) NP = Nilai Proyek ( nilai awal / nilai sisa proyek ) P = Pajak ( Ppn sebesar 10 % ) UM = Uang muka proyek (tergantung ketentuan umum kontrak ) KMK untuk jasa (hotel,angkutan,bioskop,dll dihitung berdasarkan kebutuhan riil max 70% keb riil)

PERHITUNGAN KREDIT INVESTASI KRITERIA INVESTASI : Net Present Value (NPV) positif B/C ratio > 1 IRR > interest ( discount factor ) KI = TPC + SDS Keterangan : NPV = PV Proceed – PV TPC - PV proceed adalah pendapatan yang akan diterima dimasa yad dinilai saat ini dengan discount faktor (DF) tertentu B/C Ratio = PV proceed : PV TPC IRR = i1 ( i2-i1 ) x (NPV+) (NPV+)-(NPV-) i1=Tk.bunga dimana NPV+ ; i2=Tk.bunga dimana NPV-

PERHITUNGAN KREDIT INVESTASI PROCEED UNTUK PROYEK BARU : GOFG + bunga + deviden/prive + biaya lain – deviden yang diterima – penghasilan lain PROCEED UNTUK PROYEK PERLUASAN : Proceed setelah Investasi – proceed sebelum investasi. YANG PERLU DIPERHATIKAN : Total project cost (TPC) & interest during construction (IDC) Sharing Dana Sendiri (SDS) min. 35% x TPC Max. KI 65% x TPC Proceed

KETENTUAN KREDIT INVESTASI Angsuran pokok KI harus sesuai dengan kemampuan keuangan (arus kas) Masa tenggang (grace periode) > atau dapat diberikan sebelum angsuran pertama (bila arus kas demikian) Bunga dibayar sesuai persyaratan kredit (bulanan, tidak boleh > 3 bulan) sejak penarikan pertama Dalam masa tenggang tidak diperkenankan membayar bunga kredit dengan pembebanan langsung dari KInya, kecuali jika diperjanjikan sebelumnya dalam bentuk Interest During Construktion (IDC), dimana IDC dikapitalisir menjadi pokok kredit. Balloon payment (pemby.kembung) tidak dianjurkan

KETENTUAN KREDIT INVESTASI Harus ada tanggal yang pasti tentang berakhirnya masa penarikan fasilitas KI Harus ada klausula yang dapat mempercepat penarikan kembali kredit sebelum jatuh tempo, jika kondisi keuangan / usaha debitur mulai memburuk / ingkar janji Ketentuan Commitment fee Dll.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA