PEMBEKALAN RAKER PAROKI Sta. MONIKA DIUTUS UNTUK MELAYANI PEMBEKALAN RAKER PAROKI Sta. MONIKA
PENDAHULUAN MELALUI BAPTISAN, SESEORANG MENJADI ANGGOTA GEREJA MENJADI ANGGOTA GEREJA, TURUT SERTA DALAM TUGAS KRISTUS
TUGAS KRISTUS: SEBAGAI NABI, IMAM, RAJA. SEBAGAI NABI: TUGAS PEWARTAAN. SEBAGAI IMAM: TUGAS PENGUDUSAN. SEBAGAI RAJA: TUGAS PELAYANAN, PENGGEMBALAAN.
Sebagai Nabi tugas untuk mengajarkan iman Katolik, pengajaran pemahaman isi Kitab Suci, baik melalui katekese, khotbah/ homili maupun pendidikan agama. Gereja sendiri harus menjadi warta bagi dunia. Hidup di tengah dunia adalah sebuah pewartaan.
Sebagai Imam Bagi kaum tertahbis, memimpin perayaan-perayaan Iman (akramen-sakramen, peribadatan, dan sakramentali) Sedangkan bagi kaum Awam, turut serta dalam perayaan-perayaan yang di pimpin imam tertahbis. sebagai para pelayan umat awam: melalui pendampingan – pengajaran – bimbingan – persiapan dan pelaksanaan untuk perayaan-perayaan iman (perayaan sakramen-sakramentali, devosi, peribadatan), memimpin perayaan peribadatan yang bukan sakramen.
Sebagai Raja Dikaitkan dengan kepemimpinan. Dalam gereja, kepemimpinan tidak diidentikan dengan kekuasaan, melainkan pelayanan kegembalaan. Pelayan dilingkungan, sebagai pelayan diharapkan dapat mengenal umatnya dan serta mendampinginya. Serta penanganan administrasi umat (data-data mengenai umat) demi kelancaran pelayanan.
Melayani di paroki st. monika Garis besar perjalanan Paroki Sejumlah umat Katolik yang tersebar, belum tertata, pelayan tidak jelas (pelayanan dari 2 Keuskupan, Bogor – KAJ, pelayan dari Paroki Rangkas Bitung – dari St. Maria) (pusat kegiatan di PLP Curug) – stasi Curug Mulai tertata, masuk fase 3 Lingkungan (Yohanes V - utara, Yohanes VI-tengah, Margaretha-Selatan), mulai aktif dalam kegiatan paroki (lingkungan margaretha mengisi paduan suara di paroki St. Maria) Menjadi bagian paroki St. Agustinus (25 Desember 1990).
Tiga Lingkungan menjadi stasi Ascencio (kenangan akan kenaikan Yesus), belum memiliki Gedung Gereja. Ekaristi menumpang di TK Strada Bhakti Nusa– Ekaristi (Perayaan dan Keakbraban-komunikasi) 1 oktober 1991, membangun di BSD sektor 1.2, diawali dengan pembangunan pastoran dan, dan Aula 28 Maret 1993, peribadatan pindah, dari TK strada ke pastoran. Gedung gereja mulai dibangun.
Dekrit Keuskupan Agung Jakarta No. 1794A/3. 25 Dekrit Keuskupan Agung Jakarta No. 1794A/3.25.3/1995 tertanggal 3 November 1995 tentang peningkatan status Stasi Ascencio menjadi Paroki Serpong dengan nama pelindung St. Monika.
Dinamisitas sejak berdiri Paroki hingga kini Titik awal dan cikal bakal kegiatan sudah menjadi paroki tersendiri (St. Odilia). Titik tengah (tempat rintisan stasi menuju paroki) sedang membangun gedung gereja tersendiri. Titik selatan (masih ada sebagai lingkungan dengan situasi umat yang sederhana) Perkembangan umat hampir terpusat di perumahan sekitar paroki. (Gereja paroki berserta fasilitas berada di tengah sebaran umat) Hampir seluruh umat yang ada bukan penduduk asli (pendatang), pertambahan jumlah umat pesat seiring tambahnya perumahan baru. Banyak umat tinggal di perumahan-perumahan dengan batas-batas yang jelas (cluster atau perum biasa) dengan sistem keamanan masing-masing.
Aktivitas favorit awal paroki: Ekaristi Lingkungan pemberkatan rumah Aktivitas favorit awal paroki: Ekaristi Lingkungan pemberkatan rumah. Lingkungan di samping Pendalaman KS, Prapaskah, Adven, rosario. Kini aktivitas favorite adalah Ekaristi Lingkungan (karena permintaan keluarga-bukan inisiatif Lingkungan) peringatan arwah, dan pemberkatan rumah) pendalaman Kitab Suci, prapaskah, Adven, rosario (yang hadir 20-40%) Aksi sosial yang kuat (banyak yang berdonasi) Kelompok kategorial yang marak yang menyasar seluruh lapisan usia. Kids hingga Lansia. Persoalan umum: permasalahan kehidupan keluarga
Menimba inspirasi pelayanan dari latar belakang kehadiran paroki st Menimba inspirasi pelayanan dari latar belakang kehadiran paroki st. monika DULU SEKARANG Jemaat mandiri dengan basis Jemaat mandiri, dalam cluster dan lingkungan sifat kekeluargaan yang kuat (lingkungan yang kompak), saling mengenal Kekeluargaan kurang (terbatas dalam cluster/perum); kurang saling mengenal sederhana namun aktif dan total untuk terlibat (tidak melihat jarak wilayah) Heterogen, golongan Atas, menengah, sederhana. Aktivitas terbatas karena alasan dunia kerja. Kebutuhan pokok pelayanan adalah pelayanan kehadiran dan sakramen Kebutuhan pokok pelayanan: kehadiran dan sakramen yang menjadi kebutuhan perorangan (mendoakan arwah), sakramentali (pemberkatan rumah); pelayanan bagi kategorial. Jangkauan pelayan terbatas karena jarak Jangkauan pelayan terbatas karena banyaknya umat Aksi sosial: gotong royong. Aksi sosial: pendanaan (pemberian donasi) Gaya pastoral: pelayanan teritorial Gaya pastoral: kategorial
Bagaimana menjadi Nabi, Imam, dan Raja dalam situasi umat sekarang agar membumi di wilayah paroki St. Monika? Sebagai Nabi: karena situasi umat yang sibuk, waktu menimba kerohanian terbatas, maka dalam keterbatasan waktu, pewartaan yang efektif namun menggigit. Bukan kejar targer sebanyak-banyaknya melainkan sedikit namun bermakna. Selain metode yang biasa dilakukan dalam pendalaman-pendalaman iman. Membawa umat dalam dinamika menjadi penting. (contoh aktivitas out door, bible camp), menggunakan media digital sebagai sarana katekse, pewartaan. Strategi untuk menjadi nabi: mengikuti upgrading (cth Pikat, KEP).
Sebagai imam: menganimasi-mendampingi ibadat- ibadat lingkungan Sebagai imam: menganimasi-mendampingi ibadat- ibadat lingkungan. Menganimasi kegiatan rohani (rekoleksi, retret). Setia hadir dalam peristiwa-peristiwa kerohanian dalam lingkungan.
Sebagai Raja: melayani umat lingkungan, menjadi komunikattor - jembatan antara umat dan Pastor. Mengenali umat, mengurus administrasi (data-data umat). Mengakomodasi kebutuhan lingkungan akan pelayanan sakramen agar pelayanan menjadi pelayanan bagi semua umat lingkungan (bukan sekedar kebutuhan perseorangan), karena keterbatasan jumlah Imam Tertahbis.
Latar belakang kehidupan basis yang luar biasa menjadi kekuatan kita, keakraban dan kekompakan pada masa lalu menjadi dinamika yang menghidupkan gereja. Maka kini dinamika umat dalam basis lingkungan harus lebih ditingkatkan. Aktivitas kehidupan menggereja harus bisa mengangkat kembali persaudaraan, kekompakan, serta keakraban antar umat. Pelayanan yang merata bersadarkan semua kebutuhan umat basis (bukan perseorangan) menjadi sarana stategis untuk menggapai harapan itu.
DALAM KESEMUANYA ITU, KOLEGIALITAS DENGAN PARA GEMBALA PAROKI HARUS TETAP TERJAGA. MELALUI KOMUNIKASI DAN KOORDINASI.
Kategorial YAYASAN KATOLIK LEMBAGA HIDUP BAKTI PASTOR PAROKI DPP SEKSI-SEKSI LEMBAGA HIDUP BAKTI YAYASAN KATOLIK Kategorial