“Memberkati dengan kesungguhan hati” Setiap harinya kita harus memberkati diri sendiri, juga memberkati orang lain.
Di dunia ini ada “alam semesta besar” dan “alam semesta kecil”. Jagad raya adalah alam semesta besar, sedangkan tubuh manusia adalah alam semesta kecil. Alam semesta kecil bisa memberikan pengaruh pada alam semesta besar. Iklim kecil dalam batin bisa memberikan dampak pada lingkungan luar dan perlahan-lahan memberikan dampak pada alam semesta besar. Jadi dalam menyelaraskan iklim, harus dimulai dengan menyelaraskan batin manusia. Jika batin manusia tidak dijernihkan, udara juga tidak akan bersih.
Kita semua hidup di atas bumi yang sama, lagi pula bumi adalah bulat, jadi jarak kita tidak pasti berjauhan. Jika kita bisa senantiasa mengembangkan hati cinta kasih, setiap hari memberkati orang, maka dengan berputarnya sebuah niat pikiran, alam semesta juga ikut berputar, pasti akan bisa mengurangi bencana alam dan malapetaka akibat ulah manusia, dunia aman dan selamat.
Kita harus berterima kasih pada Tuhan karena telah menghadiahkan ayah bunda kepada kita, membuat kita mendapatkan kasih sayang, lalu apakah anda telah membalas kasih sayang ayah bunda? Apakah anda pernah memeluk orang asing dalam penderitaan, bersyukur dan menyampaikan ucapan pemberkatan kepada mereka? Apakah nomor telpon yang disimpan dalam telpon genggam anda, ada sebuah nomor telpon dari tetangga anda?
Setiap hari kita harus memberkati anak-anak, membantu anak-anak menemukan bakat mereka. Masa berontak pada usia remaja merupakan masa di mana karakteristik kepribadian anak-anak akan terbentuk, jadi perlu selalu diberkati.
Daripada mewariskan harta pada anak, lebih baik mewariskan moralitas kepada mereka, mewariskan kebiasaan baik dan lebih banyak berbuat kebajikan, anak-anak pasti membutuhkannya kelak. Mengajarkan kebaikan pada anak-anak agar mereka tahu mengendalikan diri dari keinginan berlebihan dan taat pada tata krama merupakan investasi yang lebih penting daripada harta berlimpah.
Walau pun hati dipenuhi cinta kasih bagai bendungan air, namun kecemasan dan kekhawatiran akan membuka pintu belakang yang membuat cinta kasih bocor ke luar, sehingga mereka tidak merasakan cinta kasih, hanya ada perasaan takut.
Kita harus sering-sering membangunkan batin yang tertidur lelap dan menambah kekuatan batin, jangan biarkan batin berleha-leha.
Jika kita terlalu menjaga diri, kita akan sulit untuk mau menanggung kesalahan. Kita harus mampu memperbaiki kesalahan, harus bisa mengaku salah dan memperbaikinya.
Jika kita lebih suka berjalan sendiri, maka kita akan menemui hambatan dalam berkreasi. Kita harus terjun ke khalayak ramai, dengan meminjam sumber api dari orang, tentu lilin kreatifitas kita akan lebih cepat menyala, dengan lebih banyak bergaul dengan teman-teman berpengetahuan benar dan berpandangan benar, tentu akan mendatangkan ide yang benar.
Apakah anda setiap harinya ada memberkati diri sendiri, memperbaharui konsep pemikiran diri sendiri atau memperluas sudut pandang diri sendiri? Ketika ada orang yang berhenti dan tidak mau maju lagi, serta tidak mau menerima cara berpikir yang baru, apakah anda ada memberkatinya dengan hati setulus-tulusnya agar kreatifitasnya dapat lebih tumbuh berkembang lagi?
Jika selalu merasa tidak senang melihat orang lain, berarti diri kita sendiri memiliki masalah. Kalau hanya mencari kekurangan orang, sudah tentu orang akan menjadi penuh kejelekan. Setiap orang memiliki makna dan nilainya hidup di dunia ini, seperti sayuran, kalau pun sudah dimakan ulat, tetap saja tidak alasan untuk tidak suka melihatnya.
Kita harus dengan tulus mengucapkan kata-kata pemberkatan kepada orang-orang yang tidak disukai, orang-orang yang putus harapan dan orang-orang yang penuh dendam, memberkatinya agar mendapatkan lebih banyak cinta kasih dan kepercayaan.
Kondisi hati yang lapang, terang dan jernih, baru bisa memantulkan benda dengan nyata, tanpa tertutup oleh kondisi luar, jika kita tidak terdorong oleh emosi, baru bisa menghadapi kondisi sebenarnya dengan reaksi yang tepat.
Lafal “Ren” (artinya sabar) dalam bahasa Mandarin terdiri atas huruf “Dao” (artinya pisau) di atas huruf “Xin” (artinya hati), jika bersabar dengan menahan sabar, itu akan melukai diri, namun kalau bersabar tanpa merasa sedang menahan sabar, baru kita akan terbebas dari keluhan. Kita tidak bisa mengatur orang agar jangan melukai diri sendiri, namun kita bisa menahan diri dan menggunakan pengertian untuk mengendalikan perasaan.
Dalam kehidupan ini, tidak tergantung pada seberapa banyak orang yang telah anda lampaui, melainkan seberapa banyak tabiat buruk diri sendiri yang telah telah anda lampaui, melampaui kemelekatan, serta seberapa banyak orang yang telah anda bantu, terus menerus melampaui diri sendiri. Kita harus menjadi seseorang yang senantiasa dapat memberikan pengaruh pada lebih banyak orang, menjadi seorang manusia yang lebih baik.
Kalau dalam kehidupan senantiasa diliputi kemenangan sebetulnya bukan merupakan hal yang baik, jika ada kegagalan baru bisa menambah ketahanan diri terhadap tekanan, baru bisa belajar untuk hidup bebas dari tekanan batin. Tekanan datang dari ketahuan kita akan kekuatan diri sendiri yang terbatas, jika kita bisa menghimpun kekuatan orang lain, baru kita boleh disebut memiliki kebijaksanaan untuk mempercayai dan bersyukur.
Berbuat jahat sama artinya dengan mengambil kredit kepada Tuhan. Menikmati keberkahan sama artinya dengan mengambil dana simpanan kepada Tuhan. Berbuat kebajikan sama artinya dengan menyimpan uang pada Tuhan.
Memberkati dengan kesungguhan hati The Heart of Blessings ⊙ Karangan Lin Xing-hui Setiap harinya kita harus memberkati diri sendiri, juga memberkati orang lain.