dr. Yuliana Uganda, SpS EPILEPSI
Pengertian Epilepsi adalah : Suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan berulang (≥ 2 bangkitan, > 1 occasion) Akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara intermitten disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan di neuron-neuron
Manifestasi klinik dari bangkitan serupa (stereotipik) Berlangsung secara mendadak dan sementara Dengan atau tanpa perubahan kesadaran Bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut (unprovoked)
Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja di seluruh dunia Bukan merupakan penyakit menular atau penyakit jiwa Bukan pula sebagai akibat kutukan/ guna-guna Dapat diobati sehingga penyandang epilepsi dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik
Bangkitan parsial Cetusan yang tidak sinkron pada beberapa bagian sel saraf
Bangkitan umum Cetusan mengenai kedua hemisfer secara bersamaan
Gambaran Klinis
Bangkitan parsial sederhana Tidak terjadi gangguan kesadaran Bangkitan dapat berupa gerakan motorik, sensorik, otonom, atau psikis Bangkitan tergantung pada lokasi bangkitan di dalam otak. Bangkitan dapat berupa gerakan motorik yang dimulai dari tangan, kaki atau muka yang kemudian menyebar pada sisi yang sama
Video EEG\Video\14 partial-focal motor (postural).mpg
Bangkitan parsial kompleks Terdapat gangguan kesadaran Dapat diawali dengan aura Sering diikuti oleh gerakan yang tidak bertujuan seperti mengunyah, menelan, dan kegiatan motorik lainnya tanpa tujuan yang jelas Terdapat periode bingung setelah kejang berhenti Video EEG\Video\20 complex-CPS (temporal).mpg Video EEG\Video\21 partial-CPS (temporal with dystonia).mpg
Bangkitan parsial umum sekunder Berkembang dari bangkitan parsial sederhana atau kompleks yang dalam waktu singkat menjadi bangkitan umum Bangkitan umum yang terjadi biasanya bersifat kelojotan keempat anggota gerak
Video EEG\Video\22 seizures- aura+CPS+2GTCS.MPG
Bangkitan Umum
Bangkitan umum lena (absence) Gangguan kesadaran secara mendadak , berlangsung beberapa detik Selama bangkitan kegiatan motorik terhenti dan pasien diam tanpa reaksi Mata memandang jauh ke depan Mungkin terdapat automatisme Pemulihan kesadaran segera tanpa perasaan bingung Sesudah itu pasien melanjutkan aktivitas semula Video EEG\Video\11 seizures-absence (HV & automatisms.mpg Video EEG\Video\09 seizures-absence (motion arrest).mpg
Bangkitan mioklonik Gerakan mioklonus berupa gerakan seperti menyentak, yang tiba-tiba, sangat singkat, Tidak semua gerakan mioklonus adalah kejang Dapat berlangsung single atau berturutan Benda yang dipegang di tangan dapat terlempar Video EEG\Video\05 seizures-myoclonic (jerk).MPG
Bangkitan umum klonik Gerakan yang bersifatberulang-ulang, ritmis Pola yang bergantian antara gerakan –istirahat (jerk- relax, jerk-relax,...) Video EEG\Video\04 seizures-clonic.mpg
Bangkitan umum tonik Kontraksi otot yang kaku pada tubuh atau anggota gerak Umumnya berlangsung sekitar 30 detik Mata mendelik ke atas atau ke satu sisi Selama terjadinya bangkitan, wajah dapat terlihat distorsi oleh karena adanya kontraksi otot, dan nafas terganggu Dapat diikuti dengan kebingungan setelah kejang Video EEG\Video\02 seizures-tonic.mpg
Bangkitan umum tonik klonik Dapat didahului dengan jeritan, sentakan Pasien kehilangan kesadaran, kaku (fase tonik) selama 10- 30 detik, diikuti gerakan kejang kelojotan pada kedua lengan dan tungkai (fase klonik) selama 30-60 detik, dapat disertai mulut berbusa atau mengompol Selesai bangkitan pasien menjadi lemas dan tampak bingung Pasien sering tidur setelah bangkitan Video EEG\Video\01 generalised-generalised tonic- clonic.mpg
Bangkitan atonik Tiba-tiba hilangnya tonus postural Head drop Dapat jatuh drop attack Berlangsung sangat singkat Video EEG\Video\08 seizures-atonic head nod.mpg
Etiologi epilepsi 1. Idiopatik : penyebabnya tidak diketahui, umumnya mempunyai predisposisi genetik. Kelainan genetika ini tidak selalu berarti diturunkan 2. Kriptogenik : Dicurigai terdapat faktor penyebab namun tidak dapat ditemukan 3. Simptomatik : disebabkan oleh kelainan pada otak, kelainan kongenital, tumor otak, gangguan peredaran darah otak, kelainan akibat proses penuaan
DIAGNOSIS Ada 3 langkah untuk menuju diagnosis epilepsi, yaitu : 1. Memastikan apakah kejadian yang bersifat menunjukkan bangkitan epilepsi atau bukan epilepsi 2. Apabila benar bangkitan epilepsi, maka tentukan termasuk jenis bangkitan apa 3. Pastikan epilepsi apa yang ditunjukkan oleh bangkitan tadi, dan tentukan etiologinya
Diagnosis epilepsi ditegakkan atas : Adanya gejala dan tanda klinis dalam bentuk bangkitan epilepsi berulang (minimum 2 kali) Ditunjang gambaran gelombang epilepsi pada EEG
3. Pemeriksaan penunjang 3.1 Pemeriksaan Elektroensefalografi (EEG) Sebaiknya dilakukan pada saat bangun, tidur, dengan stimulasi fotik, hiperventilasi, stimulasi tertentu sesuai pencetus bangkitan.
Semua kasus yang diduga ada kelainan struktural 3.2. Pemeriksaan pencitraan otak (brain imaging) Semua kasus yang diduga ada kelainan struktural Adanya perubahan bentuk bangkitan Terdapat kelainan pada pemeriksaan saraf Bangkitan pertama di atas usia 25 tahun
Neuroimaging Computerized tomography (CT) Magnetic resonance imaging (MRI) Lesi Struktural
3.3. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan darah , meliputi hematologi lengkap, elektrolit, kadar gula, fungsi hati, fungsi ginjal, dan lainnya atas indikasi Pemeriksaan cairan serebrospinal, bila dicurigai infeksi otak
TERAPI Tujuan terapi : Tercapainya kualitas hidup optimal untuk pasien Menghentikan bangkitan Mengurangi frekuensi bangkitan Mencegah timbulnya efek samping obat Menurunkan angka kesakitan dan kematian
TERAPI Pada keadaan tertentu atau bila pengobatan medikamentosa tak berhasil , perlu dipertimbangan tindakan bedah Epilepsi fungsional Penderita mengalami kondisi refrakter Penderita dengan lesi yang mungkin baik bila dilakukan pembedahan
Beberapa macam Obat Epilepsi: Phenobarbital Levetiracetam Carbamazepine Oxcarbazepine Phenytoin Acetazolamide Sodium Valproate Clobazam Clonazepam Lamotrigine Topiramate
Penghentian OAE Syarat umum untuk menghentikan OAE : 1. Bebas dari bangkitan selama minimal 2 tahun 2. Gambaran EEG normal 3. Harus dilakukan secara bertahap yang diatur oleh dokter
PROGNOSIS Faktor yang mempengaruhi remisi antara lain : lamanya bangkitan, etiologi, tipe bangkitan, umur awal terjadinya bangkitan, kepatuhan penderita Penderita epilepsi yang berobat teratur, 1/3 akan bebas bangkitan minimal 2 tahun 60-70% dapat terkontrol dengan obat epilepsi first line 10% terkontrol dengan golongan obat baru
Bila lebih dari 5 tahun sesudah bangkitan terakhir, obat dihentikan dan penderita tidak mengalami bangkitan lagi, maka dikatakan telah mengalami remisi Sekitar 30% penderita tidak akan mengalami remisi Sesudah terjadinya remisi masih terdapat kemungkinan terjadinya bangkitan ulang atau relaps di kemudian hari.
Status Epileptikus Suatu keadaan di mana penderita mengalami bangkitan yang berkepanjangan atau mengalami bangkitan berturut-turut tanpa diselingi oleh pulihnya kesadaran segera dibawa ke rumah sakit
Aspek Psikososial Beberapa kendala penderita epilepsi dalam hubungan sosial : Persepsi masyarakat terhadap penyakit, misalnya kutukan, turunan Kekeliruan perlakuan keluarga, misalnya overproteksi, penolakan Kekeliruan perlakuan masyarakat Keterbatasan pasien epilepsi akibat penyakit
Pekerjaan Prinsip pilihan pekerjaan : Disesuaikan dengan jenis, frekuensi, waktu bangkitan Risiko kerja yang paling minimal Tidak bekerja sendiri, memerlukan pengawasan Jadwal kerja yang teratur Lingkungan kerja tahu kondisi pasien dan dapat memberikan pertolongan awal yang baik
Olahraga Penyandang epilepsi masih diperbolehkan melakukan olahraga Pilihan jenis olahraga mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : Dilakukan di lapangan/ gedung olah raga Olahraga yang dilakukan di jalan umum, di ketinggian sebaiknya dihindari. Pengawasan khusus dan alat bantu diperlukan untuk beberapa jenis olahraga seperti : renang, atletik, senam
Keluarga dan Lingkungan Keluarga harus dapat mengerti dan menerima kondisi penyandang. Penolakan, overproteksi akan mempengaruhi kehidupan sosial penyandang Rasa malu, cemas, depresi, kurang percaya diri akan membuat penyandang menarik diri dari lingkungan dan mempengaruhi kualitas hidup penyandang Penerimaan dan dorongan semangat sangat diperlukan
Mengemudi Pemberian SIM kepada pasien epilepsi didasarkan atas prinsip sebagai berikut : Bangkitan epilepsi telah terkontrol dengan OAE Masa bebas bangkitan dalam jangka waktu tertentu (24 bulan berdasarkan pedoman POLRI) Hukum dan peraturan asuransi yang berlaku
Pertolongan pertama pada pasien kejang
1. Jangan takut, jangan panik, utamakan keselamatan dan bertindak tenang Pindahkan barang-barang berbahaya yang ada di dekat penyandang Jangan pindahkan penyandang kecuali berada dalam bahaya Longgarkan kerah kemeja atau ikat pinggang agar memudahkan pernafasan
2. Jangan masukkan apapun ke dalam mulut penyandang, atau benda keras di antara gigi Hal ini berbahaya karena benda tersebut dapat melukai penyandang Bila penyandang muntah atau mengeluarkan banyak liur, miringkan kepala penyandang ke salah satu sisi
3. Observasi kondisi kejang Perhatikan keadaan kesadaran, warna wajah, posisi mata, pergerakan keempat anggota gerak, suhu tubuh Perhatikan waktu saat kejang mulai, dan lamanya kejang
4. Tetap di samping penyandang sampai penyandang pulih sepenuhnya Bila setelah kejang berakhir penyandang tidak ada keluhan atau kelemahan maka penyandang dapat dikatakan telah pulih Bila penyandang mengalami sakit kepala, terlihat kosong atau mengantuk, biarkan penyandang melanjutkan istirahatnya Jangan mencoba memberi stimulasi pada keadaan penyandang belum sepenuhnya sadar . Biarkan penyandang untuk kembali pulih dengan tenang
5. Obat supositoria (diazepam/ stesolid) dapat diberikan sebagai pengobatan untuk menghentikan kejang
Pasien perlu dibawa ke rumah sakit : Kejang terus berlangsung selama 2-3 menit Kejang yang diikuti kejang berikutnya tanpa ada fase sadar diantaranya Penyandang terluka saat kejang
Strategi hidup bersama epilepsi
Cari pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang epilepsi Minum obat sesuai yang dianjurkan dokter Hindari faktor pemicu serangan Cukup istirahat Coba atasi stress Catat episode kejang dalam buku catatan / diary
Terima kasih