Indonesian Institute for Conflict Transformation

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETRAMPILAN DAN TEKNIK MEDIATOR
Advertisements

Negosiasi - Pengertiannya
TEKNIK NEGOSIASI.
Hukum Bisnis UK. Maranatha
Keterampilan Dasar Mengajar
NEGOTIATION Negosiasi.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Model Alternatif Penyelesaian Sengketa
KONSELING.
Disiapkan oleh: AGUS MAULANA
PERTEMUAN 15.
Sabtu, 28 Mei Proses perundingan yang melibatkan pihak ketiga netral (mediator) tetapi tidak punya wewenang untuk memutus dengan tujuan untuk menghasilkan.
MANAGEMEN KONFLIK Ilmi A Stialani S.Psi.
ALTERNATIF PENYELESAIAN KONFLIK DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Problem Solving.
BAHAN BAHAN PELATIHAN MEDIATOR (diolah dari berbagai sumber)
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Definisi Negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak.
KAUKUS S. SUTRISNO SH,MH.
KETERAMPILAN BERTANYA
Oleh: Dr. Retno Mawarini Sukmariningsih Nusantari, S.H M.Hum
NEGOSIASI DAN MEDIASI Oleh Dwiarso Budi Santiarto, SH. M.Hum.
Menjual kepada konsumen korp0rasi
DASAR HUKUM ADR Dasar Filosofi  Pancasila (asas penyelesaian sengketa melalui musyawarah untuk mencapai mufakat) Reglement op de Burgelijke Rechtvordering.
STKIP-PGRI Banjarmasin
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KETERAMPILAN DASAR KONSELING
Mengelola Dinamika Kelompok
KOMUNIKASI TERAPIUTIK DALAM PROSES KONSELING By Mawaddah Nst. M.Psi
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
GAYA KERJA DALAM KEPEMIMPINAN
Model Alternatif Penyelesaian Sengketa
MEDIASI.
DEFINISI GAYA KERJA Gaya kerja adalah kesatuan dari berbagai cara/ tindakan yang didasari oleh sistem nilai dan asumsi (SINA) seseorang dan ditampilkan.
PELAKSANAAN INTERVENSI MAKRO
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
HUBUNGAN TERAPEUTIK Sri Warsini.
Pedoman & proses Wawancara
KONSELING KELOMPOK.
KAUKUS (PERTEMUAN TERPISAH).
Negosiasi oleh : DR. M. AMIR HAMZAH, SH.,MH.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Teknik Negosiasi Jappy P. FanggidaE, SE., M.Si., MBA.
Pendekatan Andragogi dalam Guru Pembelajar Waktu: 2 JP
Feedback Roleplay Novia Sinta R..
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
BAHAN BAHAN PELATIHAN MEDIATOR (diolah dari berbagai sumber)
NEGOSIASI.
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
KOMUNIKASI PADA KLIEN ANAK
PERTEMUAN 15.
MEDIASI, KONSILIASI, ARBITRASE
Keterampilan Dasar Mengajar
Mediasi Sebagai Salah Satu Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan Hukum Sengketa Naker.
KETRAMPILAN DAN TEKNIK MEDIATOR
Jappy P. FanggidaE, SE., M.Si., MBA
Keterampilan Dasar Mengajar
PENDEKATAN-PENDEKATAN KOMUNIKASI DALAM MENGELOLA KONFLIK
2/18/2018. Komunikasi dianggap efektif harus menghasilkan : 1.Menghasilkan pengertian yang baik 2.Menghasilkan kesenangan 3.Menghasilkan hubungan social.
SRI MAMUDJI-FHUI-IICT
Monday, November 19, 2018 TAHAPAN MEDIASI SRI MAMUDJI-FHUI.
PENGANTAR MEDIASI SRI MAMUDJI,,S.H.,M.LAW LIB.
Mengelola Dinamika Kelompok
MEDIASI, KONSILIASI, ARBITRASE
Organizational Behavior
KONSEP KOLABORASI DAN NEGOSIASI. Konsep Kolaborasi Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu,
Berbicara Efektif Disampaikan dalam Kegiatan
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Mengelola Dinamika Kelompok
Transcript presentasi:

Indonesian Institute for Conflict Transformation TAHAPAN MEDIASI Indonesian Institute for Conflict Transformation

A. Mengembangkan pilihan penyelesaian sengketa B. Merumuskan masalah & menyusun agenda C. Mencapai kesepakatan D. Mengungkap kepentingan tersembunyi E. Memulai proses mediasi F. Menganalisis pilihan penyelesaian sengketa G. Proses tawar menawar akhir

TAHAP MEDIASI Memulai proses mediasi Merumuskan masalah dan menyusun agenda Mengungkapkan kepentingan tersembunyi Mengembangkan pilihan penyelesaian sengketa Menganalisis pilihan penyelesaian sengketa Proses tawar-menawar akhir Mencapai kesepakatan

MEDIATION TRIANGLES DEFINING DEFINING THE THE PROBLEM PROBLEM PROBLEM-DEFINING STAGES PREPARATORY MATTERS DEFINING THE PROBLEM DEFINING THE PROBLEM EXPLORING “SOLUTIONS” EXPLORING “SOLUTIONS” PROBLEM-SOLVING STAGES POST MEDIATION ACTIVITIES BOULLE, MEDIATION:PRICIPLES PROCESS PRACTICE (1996)

1. MEMULAI PROSES MEDIASI MEDIATOR MEMPERKENALKAN DIRI DAN PARA PIHAK MENEKANKAN ADANYA KEMAUAN PARA PIHAK UTK. MENYELESAIKAN MASALAH MELALUI MEDIASI MENJELASKAN PENGERTIAN MEDIASI DAN PERAN MEDIATOR MENJELASKAN PROSEDUR MEDIASI MENJELASKAN PENGERTIAN KAUKUS MENJELASKAN PARAMETER KERAHASIAAN MENGURAIKAN JADWAL DAN LAMA PROSES MEDIASI MENJELASKAN ATURAN PERILAKU DALAM PROSES PERUNDINGAN MEMBERIKAN KESEMPATAN KPD. PARA PIHAK UTK. BERTANYA DAN MENJAWABNYA

2. MERUMUSKAN MASALAH DAN MENYUSUN AGENDA MENGIDENTIFIKASI TOPIK2 UMUM PERMASALAHAN, MENYEPAKATI SUBTOPIK PERMASALAHAN YG. AKAN DIBAHAS DAN MENENTUKAN URUTAN SUBTOPIK YG. AKAN DIBAHAS DLM. PROSES PERUNDINGAN MENYUSUN AGENDA PERUNDINGAN

3. MENGUNGKAPKAN KEPENTINGAN TERSEMBUNYI DAPAT DILAKUKAN DENGAN DUA CARA: 1. CARA LANGSUNG MENGEMUKAKAN PERTANYAN LANGSUNG KPD. PARA PIHAK 2. CARA TIDAK LANGSUNG MENDENGARKAN ATAU MERUMUSKAN KEMBALI PERNYATAAN2 YG. DIKEMUKAKAN OLEH PARA PIHAK

4. MEMBANGKITKAN PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA MEDIATOR MENDORONG PARA PIHAK UTK. TIDAK BERTAHAN PADA POLA PIKIRAN YANG POSISONAL TETAPI HARUS BERSIKAP TERBUKA DAN MENCARI ALTERNATIF PENYELESAIAN PEMECAHAN MASALAH SECARA BERSAMA

5. MENGANALISA PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA MEDIATOR MEMBANTU PARA PIHAK MENENTUKAN UNTUNG DAN RUGINYA JIKA MENERIMA ATAU MENOLAK SUATU PEMECAHAN MASALAH MEDIATOR MENGINGATKAN PARA PIHAK AGAR BERSIKAP REALISTIS DAN TIDAK MENGAJUKAN TUNTUTAN ATAU TAWARAN YANG TIDAK MASUK AKAL

6. PROSES TAWAR-MENAWAR AKHIR PADA TAHAP INI PARA PIHAK TELAH MELIHAT TITIK TEMU KEPENTINGAN MEREKA DAN BERSEDIA MEMBERI KONSESI SATU SAMA LAINNYA MEDIATOR MEMBANTU PARA PIHAK AGAR MENGEMBANGKAN TAWARAN YG. DPT. DIPERGUNAKAN UTK. MENGUJI DAPAT ATAU TIDAK TERCAPAINYA PENYELESAIAN MASALAH

7. MENCAPAI KESEPAKATAN FORMAL PARA PIHAK MENYUSUN KESEPAKATAN DAN PROSEDUR ATAU RENCANA PELAKSANAAN KESEPAKATAN MENGACU PADA LANGKAH2 YG. AKAN DITEMPUH PARA PIHAK UTK. MELAKSANAKAN BUNYI KESEPAKATAN DAN MENGAKHIRI SENGKETA

TAHAPAN MEDIASI PERSIAPAN PEMBUKAAN PENJAJAGAN PERSOALAN DAN PENYUSUNAN AGENDA MEMBINGKAI ULANG PENYELESAIAN MASALAH PENYAMPAIANKESEPAKATAN AKHIR

TAHAPAN MEDIASI Pertemuan Terpisah (Separate Sessions) Tahap 1 : Pertemuan dengan pihak 1 Tahap 2 : Pertemuan dengan pihak 2 Pertemuan Bersama (Join Meeting) Tahap 3 : Melakukan penilaian mengenai cara terbaik untuk melanjutkan proses/ persiapan untuk melakukan pertemuan bersama Tahap 4: Mengatur suasana dan mendengarkan issues Tahap 5: Mengelaborasi dan bekerja pada issues Tahap 6: Mengembangkan kesepakatan Tahap 7: Penutupan

PERTEMUAN TERPISAH TUJUAN: menjalin hubungan dengan para pihak Membangun kepercayaan antara para pihak Menyediakan ruang bagi para pihak untuk dapat merefleksikan persoalan secara individual dan privat mengenai: Apa yang sedang terjadi Apa yang dirasakan Bagaimana hal ini bisa diselesaikan (move forward) Apakah proses mediasi dan pendekatan win-win bisa membantu

KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN Membangun kepercayaan (rapport) Mendengarkan secara sungguh-sungguh Mengajak para pihak untuk “keluar dari area konflik” Mendorong para pihak untuk mediasi Netralitas dan imparsialitas

1. BGM MEMBANGUN KEPERCAYAAN (RAPPORT) Memahami perannya sebagai mediator Ramah dan percaya diri Mampu mendengarkan dan penuh perhatian (Empati) pada proses dan mampu menangani pertanyaan serta tantangan secara konstruktif

2. MENDENGARKAN SECARA SUNGGUH-SUNGGUH Memberikan atensi dan selalu terbuka untuk menghadapi berbagai hal Mendengarkan secara “terbuka” seperti kertas putih Buat kesimpulan yang akurat dan tepat (appropriate) dari informasi yang diterima dan perasaan yang diekspresikan Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat

3. MENGAJAK PARA PIHAK UNTUK “KELUAR DARI AREA KONFLIK” Menghindari para pihak terjebak dari situasi yang saling menyalahkan A B

3. MENGAJAK PARA PIHAK UNTUK “KELUAR DARI AREA KONFLIK” PROBLEM A B

4. MENDORONG PARA PIHAK UNTUK MEDIASI Tidak semua orang pada awalnya mau melakukan mediasi Pertemuan terpisah di awal proses sangat membantu dalam rangka memotivasi para pihak Jelaskan apa keuntungan dari proses mediasi (keputusan di tangan para pihak) Gunakan bahasa yang mudah dipahami (plain language)

5. NETRALITAS & IMPARSIALITAS Adanya kecenderungan bahwa: sudah “menghakimi” seseorang Mempunyai asumsi-asumsi Mempunyai stereotype tertentu Mediator perlu menjaga netralitas dan independensi dan “step back”

Beberapa prinsip yang dapat membantu menjaga netralitas Pahami karakteristik diri, sesuatu yang membuat marah atau freze Perhatikan gaya tubuh anda, sejauh mana perasaan mempengaruhi sikap Hati-hati terhadappola perilaku yang akan membawa anda ke keadaan sulit Perhatikan orang yang sedang berinteraksi dengan anda Gunakan bahasa yang netral Datang sebagai orang yang “baru” yang ingin tahu segala sesuatunya Ambil “break’ bila merasa lelah/ kesulitan

SIKAP MEDIATOR UNTUK MENJAGA NETRALITAS & IMPARSIALITAS Tunjukan atensi terhadap persoalan dan terhadap para pihak Berikan pihak-pihak waktu yang seimbang untuk menyampaikan persoalannya Memahami perasaan para pihak tanpa terlibat di dalamnya Mendorong maksimum partisipasi Kembangkan pertanyaan-pertanyaan yang konstruktif Terbuka pada kritik jika ada

PERTEMUAN BERSAMA Melakukan penilaian mengenai cara terbaik untuk melanjutkan proses/ persiapan untuk melakukan pertemuan bersama Mengatur suasana dan mendengarkan issues Mengelaborasi dan bekerja pada issues Mengembangkan kesepakatan Penutupan

MEMULAI SIDANG MEDIASI MEDIATOR MEMPERKENALKAN DIRI DAN PARA PIHAK MENEKANKAN ADANYA KEMAUAN PARA PIHAK UTK. MENYELESAIKAN MASALAH MELALUI MEDIASI MENJELASKAN PENGERTIAN MEDIASI DAN PERAN MEDIATOR MENJELASKAN PROSEDUR MEDIASI MENJELASKAN PENGERTIAN KAUKUS MENJELASKAN PARAMETER KERAHASIAAN MENGURAIKAN JADWAL DAN LAMA PROSES MEDIASI MENJELASKAN ATURAN PERILAKU DALAM PROSES PERUNDINGAN MEMBERIKAN KESEMPATAN KPD. PARA PIHAK UTK. BERTANYA DAN MENJAWABNYA

MERUMUSKAN MASALAH DAN MENYUSUN AGENDA MENGIDENTIFIKASI TOPIK2 UMUM PERMASALAHAN, MENYEPAKATI SUBTOPIK PERMASALAHAN YG. AKAN DIBAHAS DAN MENENTUKAN URUTAN SUBTOPIK YG. AKAN DIBAHAS DLM. PROSES PERUNDINGAN MENYUSUN AGENDA PERUNDINGAN

MENGUNGKAPKAN KEPENTINGAN TERSEMBUNYI PARA PIHAK DAPAT DILAKUKAN DENGAN 2 CARA: 1. CARA LANGSUNG MENGEMUKAKAN PERTANYAN LANGSUNG KPD. PARA PIHAK 2. CARA TIDAK LANGSUNG MENDENGARKAN ATAU MERUMUSKAN KEMBALI PERNYATAAN2 YG. DIKEMUKAKAN OLEH PARA PIHAK

MEMBANGKITKAN PILIHAN2 PENYELESAIAN SENGKETA MEDIATOR MENDORONG PARA PIHAK UTK. TIDAK BERTAHAN PADA POLA PIKIRAN YG. POSISONAL TETAPI HARUS BERSIKAP TERBUKA DAN MENCARI ALTERNATIF PENYELESAIAN PEMECAHAN MASALAH SECARA BERSAMA

MENGANALISA PILIHAN2 PENYELESAIAN SENGKETA MEDIATOR MEMBANTU PARA PIHAK MENENTUKAN UNTUNG DAN RUGINYA JIKA MENERIMA ATAU MENOLAK SUATU PEMECAHAN MASALAH MEDIATOR MENGINGATKAN PARA PIHAK AGAR BERSIKAP REALISTIS DAN TIDAK MENGAJUKAN TUNTUTAN ATAU TAWARAN YANG TIDAK MASUK AKAL

PROSES TAWAR-MENAWAR AKHIR PADA TAHAP INI PARA PIHAK TELAH MELIHAT TITIK TEMU KEPENTINGAN MEREKA DAN BERSEDIA MEMBERI KONSESI SATU SAMA LAINNYA MEDIATOR MEMBANTU PARA PIHAK AGAR MENGEMBANGKAN TAWARAN YG. DPT. DIPERGUNAKAN UTK. MENGUJI DAPAT ATAU TIDAK TERCAPAINYA PENYELESAIAN MASALAH

MENCAPAI KESEPAKATAN FORMAL PARA PIHAK MENYUSUN KESEPAKATAN DAN PROSEDUR ATAU RENCANA PELAKSANAAN KESEPAKATAN MENGACU PADA LANGKAH2 YG. AKAN DITEMPUH PARA PIHAK UTK. MELAKSANAKAN BUNYI KESEPAKATAN DAN MENGAKHIRI SENGKETA