CHAPTER 18 REVENUE Intermediate Accounting IFRS Edition

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
C H A P T E R 18 REVENUE Intermediate Accounting IFRS Edition
Advertisements

Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya berbasis Akrual
Pengakuan Pendapatan Bab 8 By: Winny.
KOMPENSASI BERBASIS SAHAM
Akuntansi Persediaan dan Aset Tetap Rumah Sakit
PENJUALAN CICILAN (INSTALLMENT SALES)
Laporan Laba/Rugi Komprehensif
PENJUALAN ANGSURAN Muhammad Hidayat, SE.,Ak.
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Akuntansi keuangan lanjutan 1
Studi Kelayakan Bisnis
LABA DITAHAN Chapter 15b.
Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham
PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL
BAB I PERSEKUTUAN DAN PEMBENTUKAN USAHANYA
Ch # 5 Harga Pokok Pesanan.
Piutang Wesel/ Wesel Tagih (Notes Receivable)
AKUNTANSI AKTIVA TETAP
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
Copyright © 2007 Prentice-Hall. All rights reserved 1 Bab 2 Mencatat Transaksi Bisnis.
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN
1 TheBalanceSheetand NotestotheFinancial Statements The Balance Sheet and Notes to the Financial Statements chapter 3.
Chapter 4 The Income Statement.
UTANG PIUTANG PAJAK B. Sundari. SE., MM..
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
Copyright © 2007 Prentice-Hall. All rights reserved 1 Melengkapi Siklus Akuntansi Bab 4.
DEPRECIATION, IMPAIRMENTS
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
Bab 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI TERKAIT Intermediate Accounting
PERUSAHAAN AFILIASI LAPORAN KONSOLIDASIAN
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
LABA DITAHAN Chapter 15b.
Persediaan: Metoda Penilaian Lainnya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Bab3 Aliran Biaya Produksi.
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
Modal Saham Lanjutan.....
KAS Materi 03.
Jurnal penyesuaian.
Penilaian Persediaan: Pendekatan Berbasis Kos
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
Mencatat Transaksi atau Dokumen Kedalam Jurnal Khusus
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
PENGAKUAN PENDAPATAN Penjualan Tunai Penjualan Kredit
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
ASET TETAP (Fixed Assets)
Akuntansi keuangan lanjutan 1
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
Penjualan Angsuran Penjualan Angsuran merupakan penjualan yang biasanya terdapat uang muka dan sisanya diangsur beberapa kali. Penjualan angsuran dapat.
Pengakuan Pendapatan.
AKUNTANSI KEUANGAN 2 (IFRS) Program Studi Akuntansi
PENGAKUAN PENDAPATAN Caecilia Widi Pratiwi.
REVENUE RECOGNITION Revenue Recognition Current Revenue Revenue
C H A P T E R 17 INVESTMENTS Intermediate Accounting IFRS Edition
PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9.
C H A P T E R 18 REVENUE Intermediate Accounting IFRS Edition
PENGAKUAN PENDAPATAN Pengakuan pendapatan:
AKUNTANSI ISTISHNA'.
Bab 5. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan.
PENDAPATAN – PSAK 23.
AKUNTANSI ISTISHNA'.
Penjualan Angsuran Penjualan harta benda tak bergerak seringkali dilakukan berdasarkan rencana pembayaran yang ditangguhkan, dimana pihak penjual menerima.
Bab 5. Pengakuan Pendapatan
Chapter 20. Revenue Recognition
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 2
PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan
PENDAPATAN – PSAK 23 1 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9.
Transcript presentasi:

CHAPTER 18 REVENUE Intermediate Accounting IFRS Edition Kieso, Weygandt, and Warfield

Pengakuan Pendapatan Lingkungan Terkini Pengakuan Pendapatan saat Penjualan Pengakuan Pendapatan Kontrak Jangka Panjang Pengakuan Pendapatan Lainnya Pedoman Pengakuan Pendapatan Penyimpangan basis penjualan Pengukuran Pengakuan Ringkasan Metoda Persentase Penyelesaian Metoda Pemulihan Kos Rugi Kontrak Jangka Panjang Pengungkapan Kontrak jasa Metoda angsuran Lain-lain Service Cost - Actuaries compute service cost as the present value of the new benefits earned by employees during the year. Future salary levels considered in calculation. Interest on Liability - Interest accrues each year on the PBO just as it does on any discounted debt. Actual Return on Plan Assets - Increase in pension funds from interest, dividends, and realized and unrealized changes in the fair market value of the plan assets. Amortization of Unrecognized Prior Service Cost - The cost of providing retroactive benefits is allocated to pension expense in the future, specifically to the remaining service-years of the affected employees. Gain or Loss - Volatility in pension expense can be caused by sudden and large changes in the market value of plan assets and by changes in the projected benefit obligation. Two items comprise the gain or loss: difference between the actual return and the expected return on plan assets and, amortization of the unrecognized net gain or loss from previous periods

The Current Environment Revenue recognition merupakan aktivitas yang paling berisiko dimanipulasi (top fraud risk) dan apapun standar akuntansi yang digunakan, baik IFRS maupun GAAP, risiko atau eksalahan dan ketidak akuratan dalam pelaporan pendapatan jumlahnya sangat besar. Restatements untuk improper revenue recognition secara relatif biasa terjadi sehingga berakibat pada dilakukannya penyesuaian harga saham secara signifikan

The Current Environment Pedoman Pengakuan Pendapatan Prinsip Pengakuan Pendapatan: Pendapatan diakui Jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke perusahaan dan Jika manfaat tersebut dapat diukur secara andal.

The Current Environment Revenue Recognition Classified by Nature of Transaction Illustration 18-1 Sale of asset other than inventory Type of Transaction Sale of product from inventory Rendering a service Permitting use of an asset Description of Revenue Revenue from interest, rents, and royalties Revenue from sales Revenue from fees or services Gain or loss on disposition Timing of Revenue Recognition Date of sale (date of delivery) Services performed and billable As time passes or assets are used Date of sale or trade-in

The Current Environment Penyimpangan dari Dasar Penjualan Pengakuan lebih awal diperkenankan jika is a high dada kepastian yang tinggi tentang jumlah pendaatan yang diperoleh. Pengakuan boleh ditunda jika Derajat ketidakpastian jumlah pendapatan atau kos sangat tinggi atau Penjualan tidak menggambarkan selesainya proses laba.

Revenue Recognition at Point of Sale Pengukuran Pendapatan Penjualan Pendapatan harus diukur sebesar fair value yang diperkirakan akan diterima atau piutang dagang. Trade discounts atau volume rebates harus mengurangi jumlah yang akan diterima atau piutang dan pendapatan. Jika pembayaran ditunda, penjual harus menetapkan tingkat bunga untuk selisih antara kas atau kas ekuivalen dan jumlah yang ditunda pembayarannya.

Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-2

Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-2 Sansung membuat jurnal berikut pada tanggal 31 Maret, 2011. Piutang Dagang 679,000 Penjualan 679,000

Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-2 Jika pelanggan meet the discount threshold, Sansung membuat jurnal berikut: Kas 679,000 Piutang Dagang 679,000

Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-2 Jika pelanggan fail to meet the discount threshold, Sansung membuat jurnal berikut pada tanggal pembayaran. Kas 700,000 Piutang Dagang 679,000 Potongan Penjualan dikorbankan 21,000

Revenue Recognition at Point of Sale Pengukuran Pendapatan Penjualan Jika sebuah transaksi penjualan melibatkan financing arrangement, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan pembayaran dengan menggunakan imputed interest rate. Imputed interest rate dapat ditentukan lebih jelas menggunakan prevailing rate untuk instrumen sejenis dengan credit rating sama, atau Tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen ke harga barang atau jasa sekarang. .

Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-3

Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-3 Jurnal untuk mencatat penjualan SEK ke Grant Company pada tanggal 1 Juli 2011 adalah Piutang Wesel 900,000 Penjualan 900,000

Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-3 SEK membuat jurnal untuk mencatat pendapatan bunga sbb. Piutang Wesel 54,000 Pendapatan Bunga(12% x ½ x €900,000) 54,000

Revenue Recognition at Point of Sale Pengakuan Pendapatan Penjualan Pendapatan dari Penjualan Barang diakui jika kondisi berikut ini terpenuhi: Perusahaan telah mentransfer kepemilikan barang kepada pembeli; Perusahaan tidak lagi mempertahankan berbagai hal yang biasanya dilakukan oleh pemilik barang; Jumlah pendapatan dapat diukur secara jelas; Kemungkinan besar ada manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan; dan Kos yang terjadi atau diperhitungkan dapat diestimasi secara jelas.

Revenue Recognition at Point of Sale Bill and Hold Sales Pembeli belum memperoleh barang namun telah memiliki hak dan sudah menerima tagihan. Illustration 18-4

Revenue Recognition at Point of Sale Solution: Butler harus mencatat pendapatan pada saat hak kepemilikan sudah berpindah, karena Kemungkinan besar transaksi terjadi; Barang ada di tangan, diidentifikasi, dan siap untuk dikirimkan saat penjualan diakui; Baristo memberitahu penundaan pengiriman, dan Ada kesepakatan pembayaran. It appears that these conditions were probably met dan OKI pengakuan harus dilakukan pada saat persetujuan ditandatangani.

Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-4 Butler membuat jurnal untuk mencatat bill and hold sale. Piutang Dagang 450,000 Penjualan 450,000

Revenue Recognition at Point of Sale Penjualan dengan Instalasi atau Inspeksi Illustration 18-5

Revenue Recognition at Point of Sale Layaway Sales Illustration 18-6

Lingkungan Terkini Pendapatan diakui secara proporsional selama tahap produksi Cara ini dipakai terutama oleh perusahaan kontraktor. Hal ini dilakukan karena sifat pekerjaan yang dilakukan, yang biasanya memerlukan waktu penyelesaian melebihi satu periode akuntansi. Cara seperti ini dapat dilakukan apabila taksiran biaya penyelesaian dan tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat ditentukan. Penaksiran ini dapat dilakukan dengan cara: Berdasarkan persentase dari biaya Berdasarkan persentase penyelesaian secara fisik (metoda persentase penyelesaian).

Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman Contoh: akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang (long-term construction). Dua Metoda: Metoda Persentase-Penyelesaian Alasan: pembeli dan penjual memiliki enforceable rights. Metoda Kontrak Selesai.

Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman Harus menggunakan metoda Percentage-of-Completion jika estimasi kemajuan pekerjaan, pendapatan, dan kos reasonably dependable dan seluruh kondisi berikut ada: 1. Kontrak secara jelas menetapkan enforceable rights terkait dengan barang atau jasa oleh masing-masing pihak, pertimbangan yang akan diubah setiap saat, dan hal-hal yang terkait dengan pembayaran 2. Pembeli dapat diharapkan memenuhi seluruh kewajibannya. 3. Kontraktor dapat diharapkan melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.

Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman Perusahaan harus menggunakan metoda Kontrak Selesai jika satu diantara kondisi berikut ini terpenuhi Perusahaan memiliki kontrak jangka pendek, atau Perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi untuk menggunakan metoda persentase penyelesaian, atau Ada inherent hazards dalam kontrak di luar kondisi normal, yang menimbulkan risiko bisnis.

Percentage-of-Completion Method Pengukuran Kemajuan Pekerjaan Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost basis. Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk menaksir persentase pendapatan atau laba kotor kontrak jangka panjang.

Contoh 1: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.100.000.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2008 2009 2010 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontrak Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 2.268.000.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp8.100.000.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000

Perhitungan persentase penyelesaian 2008 2009 2010 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25% Rp5.832.000.000 2.268.000.000 Rp8.100.000.000 Rp 900.000.000 72% - Rp 900.000.000 100%

Pendapatan diakui tahun PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010 2008: 25% x 9.000.000 2.250.000 2009: 72% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 6.480.000 (2.250.000) 4.230.000 2010: 100% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 9.000.000 (6.480.000) 2.520.000

PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR 2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000 2009: 72% x Rp900.000 Laba kotor diakui th. 2008 Laba tahun 2009 Rp648.000 (250.000) Rp398.000 2010: 100% x Rp900.000 Laba th. 2008 dan 2009 Laba tahun 2010 Rp900.000 (648.000) Rp252.000

Konstruksi Dalam Proses 2008 2009 2010 Kos Laba Kotor 2.000.000.000 250.000.000 3.832.000.000 398.000.000 2.268.000.000 252.000.000 9.000.000.000 Piutang Dagang 2008 2009 2010 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000

Penagihan KDP 2010 9.000.000.000 2008 2009 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000 Kas 2008 2009 2010 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000

Pendapatan Konstruksi Jk. Panjang Biaya Konstruksi 2008 2009 2010 2.000.000.000 3.832.000.000 2.268.000.000 Pendapatan Konstruksi Jk. Panjang 2008 2009 2010 2.250.000.000 4.230.000.000 2.520.000.000

Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor 2008 2009 2010 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp2.250.000 2.000.000 Rp 250.000 Rp4.230.000 3.832.000 Rp 298.000 Rp2.520.000 2.268.000 Rp 252.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp2.250.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) dan Laba Diakui (6.480.000) Rp300.000 Rp450.000 Rp1.600.000 Rp 120.000 Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi

Metoda Kontrak Selesai Perusahaan pengakui pendapatan dan laba kotor hanya pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah diselesaikan. Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi kos kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, kos, dan laba kotor.

Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor 2008 2009 2010 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp9.000.000 8.100.000 Rp 900.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp2.000.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) di atas biaya konstruksi (5.832.000) Rp300.000 Rp200.000 Rp1.600.000 Rp 758.000 Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya.

Rugi Kontrak Jangka Panjang Dua Metoda: Rugi periode berjalan pada kontrak yang menguntungkan Persentase penyelesaian: estimasi kenaikan kos pada periode sekarang untuk menyesuaikan laba kotor periode sebelumnya. Rugi pada seluruh proyek Pada kedua metoda, perusahaan harus mengakui rugi pada periode sekarang untuk seluruh rugi proyek.

Contoh 2: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.769.924.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2008 2009 2010 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 2.937.924.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp8.769.924.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000

Perhitungan persentase penyelesaian 2008 2009 2010 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25% Rp5.832.000.000 2.937.924.000 Rp8.769.924.000 Rp 230.076.000 66,5% - Rp8.769.924.000 Rp 230.076.000 100%

Pendapatan diakui tahun PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010 2008: 25% x 9.000.000 2.250.000 2009: 66,5% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 5.985.000 (2.250.000) 3.735.000 2010: 100% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 9.000.000 (5.985.000) 3.015.000

PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR 2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000 2009: 66,5% x Rp230.076 Laba kotor diakui th. 2008 Laba (Rugi) tahun 2009 Rp153.000 (250.000) Rp(97.000) 2010: 100% x Rp230.076 Laba th. 2008 dan 2009 Laba tahun 2010 Rp230.076 (153.000) Rp77.076

Rugi pada Kontrak Menguntungkan - KS

Rugi pada Kontrak Rugi Contoh 3: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp9.112.500.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2008 2009 2010 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 3.280.500.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp9.112.500.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000

Perhitungan persentase penyelesaian 2008 2009 2010 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba (Rugi) Kotor Persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25% Rp5.832.000.000 3.280.500.000 Rp9.112.500.000 Rp (112.500.000) 64% - Rp9.112.500.000 Rp (112.500.000) 100%

Pendapatan diakui tahun PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010 2008: 25% x 9.000.000 2.250.000 2009: 64% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 5.760.000 (2.250.000) 3.510.000 2010: 100% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 9.000.000 (5.760.000) 3.240.000

PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA (RUGI) KOTOR 2008: 25% X Rp1.000.000 Laba kotor diakui th. 2008 Laba (Rugi) tahun 2009 Rp112.500 (250.000) Rp(362.500) 2010: TIDAK ADA PENGAKUAN LABA/RUGI Catatan: Jika proyek mengalami rugi, maka rugi tersebut segera diakui pada saat rugi tersebut diketahui, sesuai dengan prinsip konservatisme

Metoda Kontrak Selesai