Pertemuan ke-2 Oleh : Muh. Lukman Sifa, Ir.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TOPIK 3 BENTUK-BENTUK NORMAL.
Advertisements

PENYEDERHANAAN RANGKAIAN
TEKNIK ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
OPERATOR LOGIKA Berikut adalah operator logika :
FAKULTAS ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Aljabar Boolean.
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
BAB 12 PROBABILITAS.
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
Muh. Nurrudin Al-Faruqi
11. ALJABAR BOOLEAN.
ALJABAR BOOLEAN/ ALJABAR LOGIKA
11. ALJABAR BOOLEAN.
Logika Matematika Bab 1: Aljabar Boolean
TOPIK 1 LOGIKA.
ALJABAR BOOLE Aljabar boole diperkenalkan ( pada abad 19 oleh George Boole) sebagai suatu sistem untuk menganalisis secara matematis mengenai logika. Aljabar.
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE SISTEM DIGITAL NURVELLY ROSANTI.
Riri irawati, m.Kom Logika matematika 3 sks
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
BAB VII ALJABAR BOOLEAN waniwatining.
BILANGAN BULAT.
BILANGAN BULAT.
ALJABAR BOOLEAN DEFINISI :
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
DOSEN: SRI SUPATMI,S.KOM
Seri Kuliah Logika Informatika - Wawan Laksito YS
DOSEN: SRI SUPATMI,S.KOM
11. ALJABAR BOOLEAN.
Prinsip dan Perancangan Logika
PERTEMUAN 3 GERBANG LOGIKA
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN
Logika dan Sistem Digital
BILANGAN – BILANGAN REAL
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
TOPIK 3 BENTUK-BENTUK NORMAL.
ALJABAR BOOLEAN Universitas Telkom
ALJABAR BOOLEAN DAN PETA KARNAUGH
Pertemuan 9 Aljabar Boolean.
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
(ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)
Aljabar Boolean Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
Karnaugh map.
PERTEMUAN 05 APLIKASI GERBANG LOGIKA BINER
TEKNIK digital PETA KARNAUGH.
PERTEMUAN MINGGU KE-2 LEVEL GATE.
Core Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
G.Gerbang X-OR dan Gerbang X-NOR
PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN
PERSAMAAN KUADRAT Diskriminan Persamaan Kuadrat
LOGIKA INFORMATIKA.
PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE
Aljabar Boolean.
ANALISA RANGKAIAN LOGIKA
Oleh : Husni Thamrin NIM : A2C014004
Aljabar Boolean Kusnawi, S.Kom Logika Informatika 2008.
BAB III PENYEDERHANAAN PERSAMAAN LOGIKA
BAB 3 ALJABAR BOOLEAN.
SISTEM DIGITAL MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
PERTEMUAN MINGGU KE-2 LEVEL GATE.
PERTEMUAN MINGGU KE-2 LEVEL GATE.
Transcript presentasi:

Pertemuan ke-2 Oleh : Muh. Lukman Sifa, Ir. ALJABAR BOOLE Pertemuan ke-2 Oleh : Muh. Lukman Sifa, Ir.

Apakah Aljabar Boole itu ? Aljabar Boole adalah suatu bentuk aljabar dimana variabel-variabel dan fungsi- fungsinya memiliki nilai 0 dan 1. Keluaran (output) dari satu atau beberapa buah kombinasi gerbang dapat dinyatakan dalam suatu teorema Aljabar Boole. Aljabar Boole dapat digunakan untuk menyederhanakan persamaan logika.

Hukum-hukum dan Teorema- teorema Aljabar Boole sebagai berikut : Postulat (Dalil) Boolean Postulat 1 A + 0 = A ; A + 1 = 1 ; A . 0 = 0 ; A . 1 = A Postulat 2 A + B = B + A ; A . B = B . A Postulat 3 A + (B + C) = (A + B) + C; A . (B.C) = (A.B) . C Postulat 4 A + (B . C) = (A + B). (A +C) ; (A . B) +C = (A + C) . (B + C) Postulat 5 A = 0 ; atau A = 1 Postulat 6 A + A = 1; A . A = 0;

Teorema Aljabar Boolean T1: Rumus komutatif a. A + B = B + A b. A.B = B.A T2: Rumus asosiatif a. (A + B) + C = A + (B +C) b. (A.B).C = A. (B.C) T3: Rumus distributif a. A.(B +C) = AB + AC b. A+(B . C) = (A+B) . (A+C) T4: Rumus identif a. A + A = A b. A.A = A T5: Rumus negatif a. (A’) = A’ b. (A)” = A T6: Rumus redundant a. A + A.B = A b. A.(A + B) = A T7: Rumus eliminasi a. A + A’.B = A+B b. A.(A’ + B) = A.B T8: Rumus Van De Morgan a. A + B = A . B b. A.B = A + B

Teorema De Morgan : 1. A.B = A + B 2. A + B = A.B Coba anda buktikan kedua teorema di atas dengan cara menurunkan tabel kebenaran

Contoh soal penyelesaian dengan Aljabar Boole : A.(A.B + B) = A.AB + A.B = A.B + A.B = A.B 2. AC + ABC = AC(1 + B) = AC 3. ABC + AB’C + ABC’ = AC(B + B’) + ABC’ = AC + ABC’= A(C + BC’) = A(C + B) = A(B + C) 4. (A + BC) = A (B + C) = A.B + A.C

Selesai…. Terima kasih.