Tanya Jawab tentang Kegiatan pengembangan profesi guru Dahlan M. Noer 2009
tetapi memperbanyak guru profesional 1. Apa tujuan pengembangan profesi guru? bukan menambah guru golongan IVa ke atas, tetapi memperbanyak guru profesional bagi guru profesional, diberikan penghargaan di antaranya kenaikan golongannya suhardjono 2008
2. Apa yang dimaksud dengan Angka Kredit? Angka yang diberikan berdasarkan Atas Prestasi Yang Telah Dicapai Oleh Seorang Guru Digunakan Sebagai Salah Satu Syarat Kenaikan Pangkat Dalam Jabatan Guru suhardjono 2008
3. Bagaimana kaitan AK dengan kenaikan pangkat? Khusus Untuk Kenaikan Pangkat/Jabatan Guru Pembina (IV/A) ke atas, di samping Harus Memenuhi Jumlah Angka Kredit yang Dipersyaratkan, Harus pula Memenuhi Angka Kredit Unsur Pengembangan Profesi Minimal 12 (Dua Belas) suhardjono 2008
4. Siapa yang menilai AK ? Berdasarkan Kepmenpan 84 Tahun 1993 dan Kepmendikbud No. 025/O/1995 Khusus untuk guru pembina ke atas dari seluruh Departemen dinilai oleh Tim Pusat (Depdiknas) suhardjono 2008
5. Bagaimana hubungan KTI dengan pengembangan profesi guru ? Guru wajib melakukan kegiatan pengembangan profesi. Mereka dituntut untuk tidak hanya melaksanakan, tetapi juga mengembangkan profesinya. Hanya kepada mereka yang mampu mengembangakan profesinya, diberikan penghargaan, di antaranya kenaikan pangkat/golongannya. Karena itu, kegiatan pengembangan profesi yang telah dilakukan, perlu dilaporkan. Salah satu bentuk pelaporannya berupa Karya Tulis Ilmiah (KTI). suhardjono 2008
6. Bagaimana KTI yang memenuhi syarat? A sli, penelitian BUKAN merupakan plagiat, jiplakan, atau disusun dengan niat dan prosedur yang tidak jujur. P erlu, permasalahan yang dikaji bukan hal yang mengada-ada, atau memasalahkan sesuatu yang tidak perlu I lmiah, penelitian harus berbentuk, berisi, dan dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah kebenaran ilmiah. K onsisten, penelitian harus disusun sesuai dengan kemampuan penyusunnya. suhardjono 2008
7. Adakah permasalah dalam pembuatan KTI? Kenaikan IIIa ke IVa relatif lancar. Adanya konsep yang keliru tentang KTI dalam pengembangan profesi Karena dirasa sulit, maka dilakukan ketidakjujuran, membeli, atau meminta orang/biro jasa untuk membuatkan KTI (menjahitkan) Dan (sialnya) ada juga KTI yang tidak asli lolos dan berhasil mendapat nilai. suhardjono 2008
8. Mengapa KTI harus ASLI? KTI yang tidak asli justru bertentangan dengan tujuan mulia kegiatan pengembangan profesi. Karenanya keaslian merupakan hal pertama hal menjadi fokus penilaian KTI. KTI yang tidak asli, bagaimanapun bermanfaatnya HARUS ditolak dan tidak dapat diberikan penghargaan. suhardjono 2008
9. Siapa dan bagaimana menilai KTI? Tim penilai telah memiliki “kumpulan” alasan dan saran penolakan yang masing-masing telah mempunyai nomor kode. Bila KTI belum sesuai, harus ada alasan dan saran yang benar dan sesuai dengan nomor kode tertentu. Selanjutnya, berdasar kode tersebut, petugas teknis akan mengetik dengan file alasan dan saran yang telah tersedia di komputer. Bagi KTI yang telah diyakini APIK, maka penilai memberikan nilai sesusai dengan aturan yang berlaku. suhardjono 2008
10. Apakah KTI harus berupa laporan PTK? Tidak. Laporan PTK merupakan salah satu macam KTI yang disarankan dilakukan oleh guru Ada 7 macam KTI mulai dari laporan penelitian, ulasan ilmiah, prasaran, buku, diktat, tulisan ilmiah populer, dan terjemahan. suhardjono 2008
Mari kita diskusikan suhardjono 2008