PENJUALAN CICILAN (INSTALLMENT SALES) The McGraw-Hill Companies, Inc., 1999
7 1. Menjelaskan pengertian penjualan cicilan. Slide 7-1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kuliah diharapkan anda mampu untuk: Cost Estimation 1. Menjelaskan pengertian penjualan cicilan. 2. Menjelaskan manfaat penjualan cicilan. 3. Menjelaskan akuntansi penjualan cicilan. 4. Menjelaskan metode penetapan laba pada penjualan cicilan. 5. Menyusun pelaporan keuangan atas penjualan cicilan.
Pertimbangan dalam penjualan cicilan Dalam upaya untuk mengurangi atau menghindari kerugian pemilikan kembali, pihak penjual harus mempertimbangkan tindakan pencegahan sbb: 1. Uang muka yang ditetapkan harus cukup besar untuk menutup penurunan barang karena perubahannya dari barang baru menjadi barang bekas. 2. Periode pembayaran cicilan harus tidak terlalu lama atau panjang, sebaiknya tiap bulan. 3. Pembayaran cicilan harus lebih besar dari penurunan nilai barang diantara pembayaran. Ketika nilai barang melebihi saldo kontrak, maka kemungkinanya pembeli tidak/ akan melunasi pembayarannya.
1. METODE PENGAKUAN LABA DALAM PENJUALAN CICILAN Dalam metode ini penjualan cicilan dicatat pada akun penjualan saja (bukan akun penjualan cicilan), laba/rugi yang timbul dapat digunakan metode: 1. Laba Kotor diakui dalam periode Penjualan. Penjualan cicilan diperlakukan seperti penjualan biasa, sehingga laba yang diakui dilakukan pada saat barang tersebut dijual kepada pembeli.
1. METODE PENGAKUAN LABA DALAM PENJUALAN CICILAN 2. Laba Kotor diakui dalam periode Penagihan Kas. Penjualan cicilan diperlakukan sebagai transaksi khusus, sehingga laba diakui pada saat penagihan pembayaran cicilan (pembayaran cicilan).
Contoh berikut menggambarkan perbedaan tersebut untuk penjualan Property.
Diasumsikan bahwa pembeli tersebut, kemudian tidak mampu membayar cicilan lagi pada 1 april 1998, maka penjual menyerahkan kembali sisa wesel yang diterimanya sebesar $ 36.000 dan menerima kembali aktiva yang diterima pembeli. Harga pasar dari aktiva tersebut adalah $ 28.500. jurnal berikut berkaitan dengan asumsi tersebut:
Perhitungan laba/rugi pemilikan kembali asset berdasarkan 2 metode pengakuan laba diatas:
2. METODE AKUN PENJUALAN CICILAN Metode ini menggunakan akun cicilan dalam mencatat transaksi yang timbul, selisih antara harga jual dan harga pokok dicatat sebagai laba tangguhan. Contoh berikut menggambarkan perbedaan tersebut untuk penjualan persediaan.
Berikut ini diasumsikan neraca PT.Z pada tanggal 1 januari 1997 sbb:
Asumsi-asumsi: Penjualan cicilan 1996 dilakukan dengan laba kotor = 38% Penjualan cicilan 1995 dilakukan dengan laba kotor = 35%
Berikut transaksi berkaitan dengan penjualan:
Perhit Laba kotor direalisasi:
PENYUSUNAN L/K 1. Lap L/R 1997
Perhitungan HPP Penj biasa Harga Pokok Penjualan cicilan 1997 sebesar 90.000 dari jurnal (5). Harga Pokok Penjualan biasa 1997 sebesar 310.000 dari : Pers awal= 100.000 (-) Pembelian (ju 2) = 425.000 Pot Pemb (ju 4) = (5.000) 420.000 520.000 (-) Pers akhir (120.000) HPP Total 400.000 HPP Cicilan 97 (90.000) HPP Penj biasa 310.000
2. Neraca.
The End