Pemilihan Benih dan Pengolahan Tanah KELOMPOK 3 Nugroho Danu W H0711072 Robi Abraham H0711092 Thithin Umi R H0711103 Titis Wulandari H0711105 Yoga Anung A H0711113
Biji yang diperoleh melalui proses seleksi Biji, Benih, Bibit Bakal Biji (Ovulum) yang berkembang menjadi alat perkembangbiakan tumbuhan Biji yang diperoleh melalui proses seleksi Perbanyakan tanaman yang berasal dari perbanyakan generatif / vegetatitf
Ruang Lingkup Biji dan Benih Biji : media penyebaran kelangsungan hidup tanaman Benih diartikan hasil panen untuk tujuan budidaya Biji dan benih difokuskan pada ketahanan biji dan benih yaitu viabilitas Viabilitas ini masih terbagi lagi menjadi 4 variable pokok, yaitu: Daya kecambah, Respirasi, Vigor dan Dormansi
Bahan Tanaman Bermutu Tinggi tingkat kemurnian genetik dan fisik yang tinggi, sehat dan kadar air aman dalam penyimpanan. Dasar – dasar kriteria pemilihan bahan tanaman yang unggul 1. Benih bergantung kepada lingkungan dan karakteristik genetiknya sendiri. 3. Benih harus diperoleh melalui suatu program pemuliaan jangka panjang yang konsisten dan jelas asal-usulnya. 4. Bahan tanaman (benih) yang unggul juga harus sudah terbukti dan teruji setelah ditanam secara komersial dan luas, serta mampu memberikan hasil pertumbuhan dan produktivitas yang baik, terutama secara ekonomi. 5. Kemudahan dalam memperoleh informasi tentang kualitas, prosedur dan proses memperolehnya, keamanan dalam pendistribusian serta layanan purna jual juga mementukan pemilihan bahan tanaman (benih).
Ciri-ciri Benih Bermutu Bentuk dan ukuran seragam Bersih dan mengkilat Kadar air rendah Dikasih gambar benih di sekeliling
Karakteristik Varietas Unggul Bibit Unggul Potensi hasil tinggi Daya tumbuh indukan tanaman > 90% Kemampuan tumbuh, kecepatan tumbuh, kekuatan tumbuh yang seragam Tahan terhadap organisme pengganggu tertentu Menghasilkan Memiliki keunggulan pada ekolokasi tertentu Keamanan benih (hama, benih varietas lain, benih gulma, dll)
Varietas Padi Varietas unggul galur hasil pemuliaan dengan satu atau lebih keunggulan, seperti potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, mutu produk tinggi, dan/atau sifat-sifat unggul lainnya Varietas unggul Sasaran pemuliaan padi antara lain: a) Perbaikan potensi hasil, tanaman yg lebih tahan terhadap berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT) & tekanan abiotik (kekeringan, salinitas, tanah masam). b) Peningkatan kualitas nasi, dengan perakitan kultivar mengandung karoten/provitamin A (Golden rice), atau tinggi kandungan Zinc & Fe
Varietas Unggul Tipe Baru kelompok tanaman padi dengan karakteristik umur antara 100-135 hss, anakan banyak (> 20 tunas/rumpun), dan bermalai agak lebat (± 150 butir gabah/malai Varietas Unggul Baru kelompok tanaman padi dengan postur tegap, berdaun lebar dan berwarna hijau tua, anakan sedikit (< 15 tunas/rumpun), berumur 100-135 hss, bermalai lebat (± 250 butir gabah/malai), dan berpotensi hasil lebih dari 8 ton kg/ha. Varietas padi yang termasuk vutb ini adalah cimelati, gilirang, ciapus dan fatmawati. . Varietas Unggul Tipe Baru
Varietas Unggul Hibrida kelompok tanaman padi yang terbentuk dari individu-individu generasi pertama (f1) dari suatu kombinasi persilangan dan memiliki karakteristik potensi hasil > 15-20% dari inbrida. maro, rokan, hipa 3, hipa 4, hipa 5 ceva, hipa 6 jete, hipa 7, hipa 8 pioneer Varietas yang termasuk jenis VUH adalah maro, rokan, hipa 3, hipa 4, hipa, 5 ceva, dll Varietas Unggul Hibrida varietas yang telah ada dan dibudidayakan secara turun-temurun oleh petani serta menjadi milik masyarakat dan dikuasai negara. Beberapa varietas unggul lokal yang terkenal sepert rojolele, pandan wangi, dsb Varietas Lokal
Varietas JagunG Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk biji. a) Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan: i. Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyu dan Arjuna. ii. Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu. iii. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan.
b) Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan: i. DentCorn ii. FlintCorn iii. SweetCorn iv. Pop Corn v. FlourCorn vi. PodCorn vii. WaxyCorn
Pengolahan Tanah Memanipulasi secara mekanik terhadap tanah untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman Pengolahan Tanah Tujuan Pokok : Untuk menyiapkan tempat tumbuh bagi bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma
Tingkat Intensitas Pengolahan Tanah Pengolahan tanah O (Zero Tillage) sering disebut Tanpa Olah Tanah (TOT). Penaburan benih kedelai pada lahan sawah bekas padi tanpa pengolahan tanah terlebih dulu, untuk memanfaatkan kelembaban tanah. Pengolahan tanah optimum (Optimum Tillage). Pengolahan hanya dilakukan pada lajur tanaman saja (sistem Reynoso untuk tanaman tebu)
Pengolahan tanah minimum (Minimum tillage) Pengolahan tanah maksimum (maksimum tillage) Teknik konservasi tanah yang gangguan mekanis terhadap tanah diupayakan seminimal mungkin Pengolahan secara intensif seluruh areal pertanahan menjadi gembur dan permukaan tanah rata.
Tujuan Olah Tanah Dalam Pertanian Untuk memperoleh struktur tanah yang dibutuhkan bagi pertumbuhan benih atau akar Untuk mengendalikan gulma atau untuk menghilangkan tanaman yang berlebih (penjarangan) Untuk mengecilkan erosi tanah dengan mengikuti cara semacam pengolahan menurut garis tinggi, pembumbunan dan penempatan sampahan secara tepat Untuk memperoleh bentuk permukaan yang khas untuk pengerjaan penanaman, pengairan, drainase, panen, dan sebagainya
Macam Pengolahan Tanah Pengolahan Tanah Sawah Video Pengolahan Tanah Metode SRI Pengolahan Tanah Perkebunan Pengolahan Tanah Tegalan Pengolahan Tanah Talun