Sistem Kardiovaskuler

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM KARDIOVASKULER
Advertisements

HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
H E A R T F A I L U R E. My Heart………………… Heart Failure : tjd apabila cardiac output tdk mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun.
Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran universitas andalas
Maria Immaculata Iwo, Sekolah farmasi itb
Hipertensi (Darah Tinggi)
JANTUNG.
Sistem Kardiovaskuler
PEMBULUH DARAH DAN TEKANAN DARAH
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
SISTEM SIRKULASI DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH dan KARDIOVASKULAS
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Peredaran darah manusia
Farmakologi Sistem Sirkulasi
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes ANTIHIPERTENSI Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes
ANGINA PECTORIS.
CHALID MAULANA & DAHNIAR YANI
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Sistem Peredaran Darah
PEMBULUH DARAH DAN TEKANAN DARAH
Oleh: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA
Tekanan Darah (TD,Tensi)
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT KARDIOVASKULAR
KELISTRIKAN JANTUNG IRMA NUR AMALIA, M.KEP.
Azmila IB Desi sarly M.keb
MAHMUDDIN & MARIO LAURENZA MD
Sistem Kardiovaskular
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
A . R . I . T . M . I .A.
Sistem peredaran darah pada manusia
Penyakit dan gangguan pada darah
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
SISTEM KARDIOVASKULER
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
SISTEM KARDIOVASKULER
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
CARDIOVASKULER II HIPERTENSI
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
ANGINA PEKTORIS.
Asuhan Keperawatan Dengan Gagal Jantung ( CHF )
FARMAKOTERAPI HIPERTENSI
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASCULER
Pre test Sebutkan batasan tekanan darah yang normal!
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
Calcium Channel Blocker
Ni luh gede sinta Dwiarti
Pertemuan 7 Obat Kardovaskuler Tujuan Instruksional:
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
SISTEM PEREDARAN DARAH
Farmakoterapi pada Hipertensi
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
K ONSEP OKSIGENASI By: Ns.Rehmaita. DEFINISI 1. Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Kekurangan oksigen kurang dari 5 menit.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
dr. Denny Armin Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 dalam 2 waktu pengukuran Meningkatnya tekanan darah.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
GAGAL JANTUNG (HEART FAILURE). Heart Failure Gagal jantung adalah sindrom klinis yang terjadi karena abnormalitas struktur dan/atau fungsi jantung yang.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan alat-alat peredaran darah pada manusia Menjelaskan proses peredaran darah pada manusia.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

Sistem Kardiovaskuler Reymon, S.S., Apt

Definisi … Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.

Fungsi Jantung… Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen bagi seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbon dioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena terbesar (vena cava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

Penampang potongan melintang

PEMBULUH DARAH Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri,arteriola, kapiler, venula dan vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah. Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.

PASOKAN DARAH KE JANTUNG Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang mengalir melalui atrium dan ventrikel Suatu sistem arteri dan vena yang menyediakan darah kaya akan oksigen untuk miokardium dan kemudian mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen ke dalam atrium kanan disebut sirkulasi koroner. Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta; vena kardiak mengalirkan darah ke dalam sinus koroner, yang akan mengembalikan darah ke dalam atrium kanan. Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang mengendur diantara denyutnya (selama diastol ventrikuler).

GEJALA-GEJALA PENYAKIT JANTUNG Nyeri Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemia), maka otot yg bersangkutan tdk mendapatkan oksigen yang memadai (darah membawa oksigen) dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).

Jika darah yang mengalir ke otot yang lainnya (terutama otot betis) terlalu sedikit, biasanya penderita akan merasakan nyeri otot yang menyesakkan dan melelahkan selama melakukan aktivitas (klaudikasio). Perikarditis (peradangan atau cedera pada kantong yang mengelilingi jantung) menyebabkan nyeri yang akan semakin memburuk ketika penderita berbaring dan akan membaik jika penderita duduk dan membungkukkan badannya ke depan. Aktivitas fisik tidak menyebabkan nyeri bertambah buruk. Jika menarik nafas atau menghembuskan nafas menyebabkan nyeri semakin membaik atau semakin memburuk, maka kemungkinan juga telah terjadi pleuritis (peradangan pada selaput yang membungkus paru-paru).

Sesak nafas Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner). Pada stadium awal dari gagal jantung, penderita merasakan sesak nafas hanya selama melakukan aktivitas fisik. Sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak akan terjadi ketika penderita melakukan aktivitas yang ringan, bahkan ketika penderita sedang beristirahat (tidak melakukan aktivitas). Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada dalam posisi berbaring karena cairan mengalir ke jaringan paru-paru. Jika duduk, gaya gravitasi menyebabkan cairan terkumpul di dasar paru-paru dan sesak akan berkurang.

Sesak nafas pada malam hari (nokturnal dispneu) adalah sesak yang terjadi pada saat penderita berbaring di malam hari dan akan hilang jika penderita duduk tegak. Sesak nafas tidak hanya terjadi pada penyakit jantung; penderita penyakit paru-paru, penyakit otot-otot pernafasan atau penyakit sistem saraf yang berperan dalam proses pernafasan juga bisa mengalami sesak nafas. Setiap penyakit yang mengganggu keseimbangan antara persediaan dan permintaan oksigen bisa menyebabkan sesak nafas (misalnya gangguan fungsi pengangkutan oksigen oleh darah pada anemia atau meningkatnya metabolisme tubuh pada hipertiroidisme).

Palpitasi (jantung berdebar-debar) Biasanya seseorang tidak memperhatikan denyut jantungnya. Tetapi pada keadaan tertentu (misalnya jika seseorang yang sehat melakukan olah raga berat atau mengalami hal yang dramatis), dia bisa merasakan denyut jantungnya. Jantungnya berdenyut dengan sangat kuat atau sangat cepat atau tidak teratur. Dokter bisa memperkuat gejala ini dengan meraba denyut nadi dan mendengarkan denyut jantung melalui stetoskop. Palpitasi yang timbul bersamaan dengan gejala lainnya (sesak nafas, nyeri, kelelahan, kepenatan atau pingsan) kemungkinan merupakan akibat dari irama jantung yang abnormal atau penyakit jantung yang serius.

Kelelahan atau kepenatan Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan. Pusing & pingsan Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan. Gejala ini juga bisa disebabkan oleh penyakit otak atau saraf tulang belakang, atau bisa tanpa penyebab yang serius. Emosi yang kuat atau nyeri (yang mengaktifkan sebagian dari sistem saraf), juga bisa menyebabkan pingsan.

Gagal JantunG Gagal jantung kongestif  terjadi bila curah jantung tidak cukup untuk memberikan perfusi yg adekuat ke jaringan, walaupun pengisian jantung (preload) berlangsung normal. Disebabkan : Hipertensi, Penyakit Katup, kardiomiopati, atau Penyakit jantung koroner (PJK)  penyebab paling umum.

Terapi Non farmakologi (Non obat) Mengurangi berat badan Mengurangi aktivitas berat yg membebani jantung Diet lemak No Alcohol

Obat Gagal jantung Glikosida Jantung : Digoksin & Digitoksin  tanaman Digitalis purpurea. Berfungsi meningkatkan kontraktilitas otot jantung (inotropik positif) dgn cara meningkatkan kadar Ca2+ intrasel miokard. ACE Inhibitor (Angiotensin Converting Enzim) : captopril, enalapril, ramipril, kuinapril dll. Bekerja dengan cara menghambat pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, sehingga menyebabkan dilatasi vena (tekanan preload ) dan dilatasi arteriol (tekanan afterload ).

β – Bloker : Karvedilol, bisoprolol, metoprolol, propranolol, atenolol dll. Bekerja menghambat adrenoreseptor beta di jantung, pembuluh darah perifer sehingga menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi beban kerja jantung. Tidak boleh digunakan oleh pasien penderita asma.

ARITMIA Aritmia  Kelainan dalam kecepatan, Irama (ritme), tempat asal dari impuls/gangguan konduksi yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium sampai ventrikel. Dapat diketahui dari gambaran EKG (elektro kardio gram). Ritme jantung normal ditentukan oleh sel-sel pacu jantung dalam nodus sinoatrial (SAN)

Gejala Aritmia Palpitasi, Rasa tidak nyaman di dada, Angina, Lemas, Sesak, dan pingsan

Takiaritmia : frekuensi ventrikuler  > 100x/mnt (supraventrikuler & ventrikuler). Bradiaritmia : frekuensi ventikuler  < 60x/mnt. Bradi takiaritmia : timbulnya takiaritmia dan bradiaritmia secara bergantian.

ETiologi Gangguan Sirkulasi Koroner : iskemia miokard atau infark miokard. Peradangan jantung : demam rematik, dan miokarditis. Gangguan kerusakan struktur jantung : gagal jantung, kardiomiopati. Gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa : hiper/hipokalemia, asidosis / alkalosis.

Gangguan endokrin : hipertiroid. Intoksikasi obat : digoksin, obat antiaritmia. Gangguan sistem saraf pusat. Penyebab lain : Alkohol, stress, dan merokok.

Klasifikasi berdasarkan pengobatan Klinis ARITMIA Supraventrikuler ARITMIA Ventrikuler

Antiaritmia supraventrikuler Adenosin I.V. Digoksin Verapamil β-Bloker : propranolol, atenolol, sotalol (aritmia yg diinduksi oleh stress)

Antiaritmia ventrikuler Bretilium, hanya digunakan sbg antiaritmia resusitasi dgn I.V. maupun I.M. Lidokain Meksiletin Morasilin Fenitoin Tokainid

Antiaritmia ventrikuler & supraventrikuler Amiodaron Sotalol Kuinidin Disopiramid Flekainid

ANGINA PECTORIS Suatu sindrom gangguan pada dada berupa perasaan nyeri, terlebih saat sedang berjalan, mendaki, sebelum atau sesudah makan. Angina (angina pektoris) adalah nyeri dada yang bersifat sementara, dapat juga merupakan rasa tertekan pada dada, yang terjadi karena otot jantung mengalami kekurangan oksigen akibat terganggunya aliran darah ke arteri yang mengalirkan darah ke arahnya. Penyumbatan atau penyempitan arteri jantung yang mengakibatkan angina adalah jika penyumbatannya mencapai 70%.

Penyebab umum stenosis (penyempitan pembuluh darah) pada arteri jantung adalah aterosklerosis. Namun, beberapa orang yang mengalami nyeri dada, terkadang memiliki arteri jantung normal. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kelainan komponen darah, kekurangan oksigen, adanya anemia parah, atau kebiasaan merokok dalam tempo yang lama.

Nyeri Angina Pectoris dipicu oleh aktivitas fisik Nyeri berlangsung tidak lebih dari beberapa menit Nyeri akan menghilang jika penderita beristirahat. Namun tidak berarti setiap nyeri bbrp detik di dada adalah angina. Nyeri terasa di bahu kiri, atau lengan kiri bagian dalam, punggung, tenggorokan, rahang atau gigi dan lengan kanan (kadang-kadang).

Angina pada umumnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK). Penyebab lainnya : Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta), Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta), Stenosis subaortic hipertofic, Spasme arterial (kontraksi sementara pd arteri yg terjadi secara tiba-tiba), dan Anemia berat.

Angina sering kali memburuk jika : Aktivitas fisik dilakukan setelah makan, Cuaca dingin, dan stress emosional.

Obat Angina Pectoris Golongan Nitrat Senyawa nitrat bekerja langsung merelaksasi otot polos pembuluh vena. Dilatasi vena menyebabkan alir balik vena berkurang sehingga mengurangi beban hulu jantung. Selain itu, senyawa nitrat juga merupakan vasodilator koroner yang poten. Gliseril trinitrat Isosorbid dinitrat Isosorbid mononitrat Pentaeritritol tetranitrat

Golongan Antagonis Kalsium (Calcium Channel Blocker) Bekerja dengan cara mengurangi masuknya ion kalsium melalui kanal kalsium ke dalam sel otot polos, otot jantung dan saraf. Berkurangnya kadar kalsium bebas di dalam sel-sel tersebut menyebabkan berkurangnya kontraksi otot polos pembuluh darah (vasodilatasi), kontraksi otot jantung (inotropik negatif), serta pembentukan dan konduksi impuls dalam jantung (kronotropik dan dromotropik negatif). Amlodipin besilat Diltiazem hidroklorida Nikardipin hidroklorida Nifedipin Nimodipin

Golongan β-Bloker Propranolol, Asebutolol, Atenolol, Betaksolol,Bisoprolol fumarat, Karvedilol, Labetalol, Metoprolol tartrat, Nadolol, Oksprenolol, Pindolol dan Sotalol. Golongan Diuretik  Diuretik Tiazid : bendrofluazid, klortalidon, hidroklortiazid, indapamid. Diuretik Kuat : Frusemid (Furosemid), bumetanid, torasemid. Diuretik Hemat Kalium : Amilorid HCl, Spironolakton.

H I P E R T E N S I Penyakit yg biasa didefinisikan sebagai peningkatan tekanan arterial darah yang terjadi dalam jangka waktu lama. Ganong (2003) menyebutkan bahwa hipertensi merupakan tekanan arterial yang lebih besar dari 140/90 mmHg pada orang dewasa dalam tiga kali pemeriksaan.

ETIOLOGI Hipertensi tidak dapat diobati, namun dapat dikontrol. Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi atas : Hipertensi Primer Hipertensi Sekunder Nilai TD meningkat seiring dengan pertambahan usia, dan hipertensi pd umumnya terjadi pd lansia.

Hipertensi Primer Jenis hipertensi yang penyebabnya masih belum dapat diketahui. Sekitar 90% penderita hipertensi menderita jenis hipertensi ini. Oleh karena itu, penelitian dan pengobatan lebih banyak ditujukan bagi penderita hipertensi primer.

Hipertensi Sekunder Hipertensi yg diketahui penyebabnya a.l. : Kelainan pembuluh darah Kerusakan pd ginjal Gangguan kelenjar tiroid Gangguan kelenjar adrenal

Kelainan Pembuluh darah Hal ini umumnya disebabkan adanya penyempitan pembuluh darah oleh penumpukan kolesterol pd pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan jantung meningkatkan kerjanya agar dapat menghantarkan darah kaya O2 ke organ-organ / jaringan-jaringan yg jauh yg pembuluh darahnya mengalami penyempitan (arterosclerosis).

Kerusakan pd Ginjal Hipertensi sekunder yang terkait dengan ginjal disebut hipertensi ginjal (renal hypertension). Gangguan ginjal yang paling banyak menyebabkan tekanan darah tinggi adalah penyempitan arteri ginjal, yang merupakan pembuluh darah utama penyuplai darah ke kedua organ ginjal. Bila pasokan darah menurun, ginjal akan memproduksi zat yang meningkatkan tekanan darah.

Gangguan Kelenjar Tiroid Hipertiroid atau kelebihan hormon tiroid ditandai dengan mudah kepanasan (merasa gerah), penurunan berat badan, jantung berdebar dan tremor. Hormon tiroid yang berlebih merangsang aktivitas jantung, meningkatkan produksi darah, dan meningkatkan resistensi pembuluh darah sehingga menimbulkan hipertensi.

Gangguan kelenjar Adrenal Kelenjar adrenal berfungsi mengatur kerja ginjal dan tekanan darah. Bila salah satu atau kedua kelenjar adrenal mengalami gangguan, maka dapat mengakibatkan produksi hormon berlebihan yang meningkatkan tekanan darah.

Penyebab Lain Konsumsi alkohol berlebihan Penggunaan Pil KB Efek samping obat flu tertentu dan obat pengurang nafsu makan Diabetes Tumor Wilms (pada anak)

Klasifikasi TD dewasa > 18 Thn TD Sistolik (mmHg) TD Diastolik (mmHg) Normal < 120 < 80 Pre-Hipertensi 120 - 139 80 - 89 Hipertensi Stage 1 140 - 159 90 - 99 Hipertensi Stage 2 ≥ 160 ≥ 100 Untuk menentukan status hipertensi, TD sistolik lebih diperhatikan. Mis : TD 160/95 mmHg, maka termasuk stage 2 walaupun TD diastolik masuk rentang stage 1.

Sistem RAA pd Ginjal

TERAPI HIPERTENSI TERAPI NON FARMAKOLOGI TERAPI FARMAKOLOGI

TERAPI NON FARMAKOLOGI Modifikasi gaya hidup Diet (lbh dari 60% penderita hipertensi adalah overweight) Olahraga teratur Makan banyak sayur dan buah Kurangi konsumsi makanan mengandung lemak.

TERAPI FARMAKOLOGI Diuretik Beta Blocker ACE inhibitor Calcium Channel Blocker Angiotensin Receptor Blocker

DIURETIK Diuretik tiazid adalah diuretik yang menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat reabsorpsi sodium pada daerah awal tubulus distal ginjal, meningkatkan ekskresi sodium dan volume urin.Tiazid juga mempunyai efek vasodilatasi langsung pada arteriol, sehingga dapat mempertahankan efek antihipertensi lebih lama Golongan Obat Diuretik : Thiazide (HCT/hidroklorotiazid) Loop diuretic / diuretik kuat (furosemid) Diuretik hemat kalium (amilorid)

Diuretik Nama Obat Dosis (mg/hari) Thiazide Chlorthalidone Hydrochlorothiazide Indapamide Metolazone 6,25-25 12,5-50 1,25-2,5 0,5 2,5 Loop Bumetanide Furosemide Torsemide 0,5-4 20-80 5 Potassium Sparing Amiloride (Midamor) Amiloride/hydrochlorothiazide (Moduretic) Triamterene (Dyrenium) Triamterene/hydrochlorothiazide (Dyazide) 5-10 5-10/ 50-100 37,5-75/ 25-50 Aldosteron antagonist Eplerenone (Inspra) Spironolactone (Aldactone) Spironolactone/hydrochlorothiazide (Aldactazide) 25-50/

β-blocker Beta blocker direkomendasikan sebagai terapi utama dengan diuretik pada banyak pasien

β-blocker Nama Obat Dosis (mg/hari) Kardioselektif Atenolol Betaxolol Bisoprolol Metoprolol Metoprolol extended release (Toprol XL) 25–100 5–20 2.5–10 50–200   Nonselektif Nadolol Propranolol Propranolol long-acting (Inderal LA, InnoPran XL) Timolol 40–120 160–480 80–320 10–40 Aktivitas simpatomimetik intrinsik Acebutolol Carteolol Penbutolol Pindolol 200–800 10–60 Gabungan α- dan β-blocker Carvedilol Labetolol 12.5–50

ACE Inhibitor ACE inhibitor merupakan second-line therapy digunakan bersama diuretik pada pasien hipertensi ACE Inhibitor Nama Obat Dosis (mg/hari) Benazepril Captopril Enalapril Fosinopril Lisinopril Moexipril Perindopril Quinapril Ramipril Trandolapril 10–40 12.5–150 5–40 7.5–30 4–16 10–80 2.5–10 1–4

Calcium Channel Blocker Ada dua sub kelas, yaitu: a. dihydropyridines b. nondihydropyridines

Calcium Channel Blocker Dihydropyridines Amlodipine (Norvasc) Felodipine (Plendil) Isradipine (DynaCirc) Isradipine SR (DynaCircSR) Nicardipine sustained release (Cardene SR) Nifedipine long-acting (Adalat CC, Procardia XL) Nisoldipine (Sular) 2.5–10 5–20 5–10   60–120 30–90 10–40

Calcium Channel Blocker Non Dyhydropyridines Diltiazem sustained-release (Cardizem SR) Diltiazem sustained-release (Cardizem CD, Cartia XT, Dilacor XR, Diltia XT, Tiazac, Taztia XT) Diltiazem extended-release (Cardizem LA) Verapamil sustained-release (Calan SR, Isoptin SR, Verelan) Verapamil controlled-onset extended-release (Covera HS) Verapamil chronotherapeutic oral drug absorption system (Verelan PM)   180–360 120–480 120–540 180–480 180–420 100–400

Angiotensin Receptor Blockers ARBs secara langsung memblok reseptor angiotensin II tipe 1 (AT1) dan tidak memblok reseptor angiotensin II tipe 2 (AT2)

AIIRB Candesartan (Atacand) Eprosartan (Teveten) Irbesartan (Avapro) Losartan (Cozaar) Olmesartan (Benicar) Telmisartan (Micardis) Valsartan (Diovan) 8–32 600–800 150–300 50–100 20–40 20–80 80-320

Obat anti hipertensi alternatif kelas Obat (nama dagang) Dosis (mg/hari) α1 blocker Doxazosin (cardura) Prazosin (Minipress) Terazosin (Hytrin) 1-8 2-20 1-20 Central α2 agonist Clonidine (catapress) Clonidine patch (catapress-TTS) Methyldopa (250-1000) 0,1-0,8   0,1-0,3 250-1000 Peripheral adrenergic antagonist Reserpine (generik) 0,05-0,25 Vasodilator Minoxidil (loniten) Hydralazine (apresoline) 10-40 20-100

PJK TUGAS…!!!! Pengertian PJK Etiologi (penyebab) PJK Terapi non-farmakologi (terapi non-obat) Terapi farmakologi (terapi obat)