ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB. Tiada sia-sia Meraih Ilmu dan Mengamalkannya Tambahkanlah Ilmuku dan Berilah aku pengertian dengan baik
OLEH : IWAN SAHRIAL HAMID, MSI., DRH. DIURETIK OLEH : IWAN SAHRIAL HAMID, MSI., DRH.
DASAR PENGGUNAAN : HIPOPROTEINEMIA HEART FAILLUR TRAUMATIC PENINGKATAN TEKANAN INTRA OKULER / GLAUKOMA HIPOPROTEINEMIA HEART FAILLUR TRAUMATIC RENAL FAILLUR TOXIN EXCRETION DRUG OVER DOSE HYPERTENSI OEDEMA PULMONUM CALCIURIA
TUJUAN PEMBERIAN DIURETIK : PENGERTIAN : Obat-obat yang dapat meningkatkan produksi volume urin TUJUAN PEMBERIAN DIURETIK : Untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan yang terdapat di dalam tubuh, contoh : Odema Untuk menurunkan temperatur tubuh Mengeluarkan sejumlah elektrolit maupun zat-zat yang bersifat toksik
DIURETIK PENGHAMBAT TRANSPORT ELEKTROLIT DI TUBULUS GINJAL KLASIFIKASI DIURETIK DIURETIK OSMOTIK Diuretik yang bekerja dengan cara meningkatkan tekanan osmose yang terjadi di dalam tubuli ginjal : MANITOL, UREA, GLISERIN DAN ISOSORBID DIURETIK PENGHAMBAT TRANSPORT ELEKTROLIT DI TUBULUS GINJAL Penghambat karbonik anhidrase : ASETASOLAMID THIAZID Diuretik penghambat ekskresi ion Kalium Diuretik yang bekerja pada loop Henle Diuretik Kardiovaskuler
DIURETIK OSMOTIK Mekanisme Kerja : Meningkatkan tekanan osmotik di dalam tubuli ginjal dan cairan disekitar tubuli akan tertarik masuk lumen tubuli, terjadi diuresis. Prinsip kerja perpindahan cairan dari yang bertekenan osmitik rendah ke tekanan osmotik tinggi SIFAT OBAT YANG BERPERAN SEBAGAI DIURETIK OSMOTIK : Difiltrasi secara bebas oleh glomerulus Tidak mengalami reabsorbsi oleh tubuli Tidak mengalami metabolisme Bersifat inert
Obat : Manitol, Urea, Gliserin, Isosorbit Jarang digunakan sebagai diuretik, karena untuk mendapatkan efek diuretiknya dibutuhkan dosis yang sangat tinggi dalam konsentrasinya. Sehingga tidak praktis. Dari kelompok di atas hanya Manitol yang sering digunakan, namun adanya kasus payah jantung dapat mengakibatkan beban jantung akan menjadi lebih berat Diuretik Osmotik bermanfaat pada kasus gagal ginjal akut dan menurunkan volume cairan intraokuler dan cairan serebrospinal.
APLIKASI : MANITOL INTRAVENA. KONSENTRASI 5 -25 % UREA, POTENSINYA LEBIH RENDAH DARI MANITOL Sediaan Intravena : 30 % UREA 50 % DEXTROSE
Terjadi Hambatan pembentukan ion H dan HCO3 di sel tubuli PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE (ASETAZOLAMID) Karbonik anhidrase mengkatalisis perubahan CO2 + H2O, Selanjutnya H2CO3 akan terionisasi menjadi H+ dan HCO3- Terjadi Hambatan pembentukan ion H dan HCO3 di sel tubuli Padahal ion H dibutuhkan untuk pertukaran dengan Ion Na di lumen tubuli, akibatnya ion Na yang difiltrasi glomerulus ke lumen bertambah Menyebabkan hipertonis, menarik cairan disekitar tubuli, jumlah urin yang diekskresikan bertambah. Berkurangnya HCO3 menyebabkan Asidosis, bisa untuk terapi epilepsi. Di cairan bola mata banyak dijumpai enzim ini, penghambatan karbonik anhidrase mengurangi tekanan intraokuler.
Pemberian peroral : cepat diabsorbsi FARMAKOKINETIK ASETAZOLAMID : Pemberian peroral : cepat diabsorbsi Ekskresi melalui ginjal dan mengalami proses reabsorbsi dan proses sekresi melalui ginjal. Preparat : Tablet mengandung 125 mg dan 250 mg Dosis pada anjing : 10 – 15 mg/kg bb.
Hambat karbonik anhidrase THIAZID (KLOROTHIAZID) Bekerja hambat reabsorbsi ion Na, Cl dan sejumlah air pada bagian proksimal dari tubulus distalis, sedang reabsorbsi ion Ca meningkat Hambat karbonik anhidrase Pada pemberian Intravena dapat menurunkan kecepatan filtrasi glomerulus Thiazid dapat menghambat ekskresi asam urat dan meningkatkan reabsorbsi asam urat
Absorbsi : peroral cepat, efek terlihat setelah 1 jam FARMAKOKINETIK THIAZID : Absorbsi : peroral cepat, efek terlihat setelah 1 jam Metabolisme : tidak mengalami metabolisme Ekskresi : di Tubulus Proksimalis dalam bentuk utuh. EFEK SAMPING : Penggunaan lama : hiperglikemia, hiperkolesterol dan trigiserid Dapat pula mengakibatkan gangguan fungsi ginjal Sediaan : Tablet 250 dan 500 mg dosis pada anjing : 20 – 30 mg/kg bb.
Bekerja menghambat karbonik anhidrase FUROSEMID = LASIK, ASAM ETAKRINAT, BUMETANID Bekerja menghambat reabsorbsi ion-ion Na, Cl dan peningkatan ekskresi ion K, Ca, Mg pada Loop Henle sehingga efeknya lebih kuat Terjadi alkalosis metabolik akibat dari ekskresi ion H dan K yang berlebih, serta pengurangan cairan ekstraseluler Bekerja menghambat karbonik anhidrase
FARMAKOKINETIK FUROSEMID : Absorbsi : peroral cepat, pada pemakaian intravena efeknya segera dan sangat kuat sehingga perlu pertimbangan fungsi ginjal dan jantung. Ekskresi : Terjadi dalam bentuk utuh atau sebagian mengalami metabolisme Efek Samping : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Hiperuresemia Gangguan pendengaran (ketulian) Sediaan : Tablet 20, 40, 80 mg dan injeksi Dosis : anjing, kucing 2 – 4 mg/kg bb. peroral
DIURETIK HEMAT ION KALIUM : ALDOSTERON ANTAGONIS (SPIRONOLAKTON) TRIAMTEREN AMILORID Bekerja di Tubulus Distalis dan Duktus Koligentes Aldosteron adalah hormon mineralokortikoid yang dihasilkan pada kortek adrenal yang berperan dalam proses peningkatan ion Na dan Cl serta ekskresi ion K di tubuli ginjal Pada keadaan hiperaldosteron menyebabkan masuknya Na dan Cl bertambah dan sekresi K meningkat yang diikuti sekresi ion H juga meningkat terjadi Alkalosis Metabolik. Antagonis Aldosteron bekerja antagonis kompetitif dengan fungsi Aldosteron
FARMAKOKINETIK : Absorbsi : peroral baik (70 %) mengalami sirkulasi enterohepatik. Hasil metabolisme dalam bentuk Kankrenon beraktivitas antialdosteron Efek Samping : Hiperkalemia Sediaan : Spironolakton Tablet 25, 50 dan 100 mg Dosis pada anjing : 2 – 4 mg / kg bb, peroral Triamteren kapsul : 100 mg Amilorid Tablet : 5 mg kombinasi dengan hidroklorothiazid 50 mg
Location (numbered in distance along nephron) Examples Mechanism Location (numbered in distance along nephron) Carbonic anhydrase inhibitors acetazolamide[8], dorzolamide inhibit H+ secretion, resultant promotion of Na+ and K+ excretion 2: proximal tubule Loop diuretics bumetanide[8], ethacrynic acid[8], furosemide[8], torsemide inhibit the Na-K-2Cl symporter 3. medullary thick ascending limb Osmotic diuretics glucose (especially in uncontrolled diabetes), mannitol promote osmotic diuresis 2. proximal tubule, descending limb Potassium-sparing diuretics amiloride, spironolactone, triamterene, potassium canrenoate. inhibition of Na+/K+ exchanger: Spironolactone inhibits aldosterone action, Amiloride inhibits epithelial sodium channels[8] 5. cortical collecting ducts Thiazides bendroflumethiazide, hydrochlorothiazide inhibit reabsorption by Na+/Cl- symporter 4. distal convoluted tubules