ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tentang Mineral Gizi tielumphd.
Advertisements

SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI Sedang memuat… FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2012.
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
H E A R T F A I L U R E. My Heart………………… Heart Failure : tjd apabila cardiac output tdk mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun.
Antidiabetika Obat antidiabetik digunakan untuk mengontrol diabetes melitus. DM : suatu penyakit dimana terjadi kegagalan total atau parsial dari sel beta.
Analisa Gas Darah Oleh : dr. Hiratna, SpPK.
Oleh: RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
PROSES PEMBENTUKAN URIN
Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
DIURETIKA I. PENGERTIAN
DIURETIK Kelompok 1B: Desi Kartika sari Nurhatika R. Bobby wibisono
KELAINAN KLINIS KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
BY : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
Sistem Osmoregulasi Ikan
GINJAL KUNCORO PUGUH S.
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
dr. Gadis Meinar Sari, MKes Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK
Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya
Diuretik Dan Komposisi Cairan Tubuh
Biokimia Pengasaman Urin.
ANATOMI-FISIOLOGI SISTEM KEMIH DIANA IRAWATI. FISIOLOGI GINJAL Regulasi volume darah melalui proses sekresi air Regulasi elektrolit darah Regulasi keseimbangan.
FARMAKOLOGI AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN
DIURETIKA adalah : obat yg dapat menambah kecepatan pembentukan & memperbanyak pengeluaran urin melalui kerja langsung terhadap ginjal. Fungsi ginjal :
CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung
Fera Sartika, skm.,m.sI Analis kesehan um palangkaraya
Keseimbangan Asam Basa
Sistem Ekskresi (Urinary System )
DIURETIK DAN ANTI DIURETIK
Nama dosen pengampu kuliah Departemen Farmakologi dan Terapi FK UGM
R BAYU KUSUMAH N. S.Kep.,Ners
DIURETIKA FARMAKOLOGI PKH UB 2012.
Diuretik Dan Komposisi Cairan Tubuh
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
Sri Purwaningsih, dr, Mkes Dept Farmakologi Kedokteran Unair
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Pengantar Farmakologi: Farmakodinamik
Fisiologi Cairan Tubuh
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELECTROLIT
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
SISTEM EKSKRESI PARU HATI KULIT GINJAL.
FARMAKOTERAPI HIPERTENSI
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
OBAT DIURETIK.
Pre test Sebutkan batasan tekanan darah yang normal!
Maintenance of Acid-Base Balance
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
OBAT PADA PENYAKIT GINJAL
FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI
FISIOLOGI GINJAL.
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
PERNAFASAN / RESPIRASI
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
URINARIA I Kelompok 2 Gupita Laksmi P. Humila Ainun N.
HOMEOSTASIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dan ASAM BASA. OBJECTIVES MEMAHAMI KONSEP HOMEOSTASIS KOMPOSISI CAIRAN TUBUH MEKANISME HOMEOSTASIS PENGERTIAN ASAM-BASA.
Sistem Ekskresi Manusia
KELOMPOK 1 Yunika Kasyaningrum indriana Rahma Meimuna Siti m Prisma
Keseimbangan Cairan, elektrolit, dan Asam Basa
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
Sistem Ekskresi Manusia
INTERAKSI OBAT ANTIDIABETIK OLEH KELOMPOK 3 RABIATUL MUSFIRAH JOHAN WIDYA SUMARNI ULFA YULIANINGSIH FENTY.
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Transcript presentasi:

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB. Tiada sia-sia Meraih Ilmu dan Mengamalkannya Tambahkanlah Ilmuku dan Berilah aku pengertian dengan baik

OLEH : IWAN SAHRIAL HAMID, MSI., DRH. DIURETIK OLEH : IWAN SAHRIAL HAMID, MSI., DRH.

DASAR PENGGUNAAN : HIPOPROTEINEMIA HEART FAILLUR TRAUMATIC PENINGKATAN TEKANAN INTRA OKULER / GLAUKOMA HIPOPROTEINEMIA HEART FAILLUR TRAUMATIC RENAL FAILLUR TOXIN EXCRETION DRUG OVER DOSE HYPERTENSI OEDEMA PULMONUM CALCIURIA

TUJUAN PEMBERIAN DIURETIK : PENGERTIAN : Obat-obat yang dapat meningkatkan produksi volume urin TUJUAN PEMBERIAN DIURETIK : Untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan yang terdapat di dalam tubuh, contoh : Odema Untuk menurunkan temperatur tubuh Mengeluarkan sejumlah elektrolit maupun zat-zat yang bersifat toksik

DIURETIK PENGHAMBAT TRANSPORT ELEKTROLIT DI TUBULUS GINJAL KLASIFIKASI DIURETIK DIURETIK OSMOTIK Diuretik yang bekerja dengan cara meningkatkan tekanan osmose yang terjadi di dalam tubuli ginjal : MANITOL, UREA, GLISERIN DAN ISOSORBID DIURETIK PENGHAMBAT TRANSPORT ELEKTROLIT DI TUBULUS GINJAL Penghambat karbonik anhidrase : ASETASOLAMID THIAZID Diuretik penghambat ekskresi ion Kalium Diuretik yang bekerja pada loop Henle Diuretik Kardiovaskuler

DIURETIK OSMOTIK Mekanisme Kerja : Meningkatkan tekanan osmotik di dalam tubuli ginjal dan cairan disekitar tubuli akan tertarik masuk lumen tubuli, terjadi diuresis. Prinsip kerja perpindahan cairan dari yang bertekenan osmitik rendah ke tekanan osmotik tinggi SIFAT OBAT YANG BERPERAN SEBAGAI DIURETIK OSMOTIK : Difiltrasi secara bebas oleh glomerulus Tidak mengalami reabsorbsi oleh tubuli Tidak mengalami metabolisme Bersifat inert

Obat : Manitol, Urea, Gliserin, Isosorbit Jarang digunakan sebagai diuretik, karena untuk mendapatkan efek diuretiknya dibutuhkan dosis yang sangat tinggi dalam konsentrasinya. Sehingga tidak praktis. Dari kelompok di atas hanya Manitol yang sering digunakan, namun adanya kasus payah jantung dapat mengakibatkan beban jantung akan menjadi lebih berat Diuretik Osmotik bermanfaat pada kasus gagal ginjal akut dan menurunkan volume cairan intraokuler dan cairan serebrospinal.

APLIKASI : MANITOL INTRAVENA. KONSENTRASI 5 -25 % UREA, POTENSINYA LEBIH RENDAH DARI MANITOL Sediaan Intravena : 30 % UREA 50 % DEXTROSE

Terjadi Hambatan pembentukan ion H dan HCO3 di sel tubuli PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE (ASETAZOLAMID) Karbonik anhidrase mengkatalisis perubahan CO2 + H2O, Selanjutnya H2CO3 akan terionisasi menjadi H+ dan HCO3- Terjadi Hambatan pembentukan ion H dan HCO3 di sel tubuli Padahal ion H dibutuhkan untuk pertukaran dengan Ion Na di lumen tubuli, akibatnya ion Na yang difiltrasi glomerulus ke lumen bertambah Menyebabkan hipertonis, menarik cairan disekitar tubuli, jumlah urin yang diekskresikan bertambah. Berkurangnya HCO3 menyebabkan Asidosis, bisa untuk terapi epilepsi. Di cairan bola mata banyak dijumpai enzim ini, penghambatan karbonik anhidrase mengurangi tekanan intraokuler.

Pemberian peroral : cepat diabsorbsi FARMAKOKINETIK ASETAZOLAMID : Pemberian peroral : cepat diabsorbsi Ekskresi melalui ginjal dan mengalami proses reabsorbsi dan proses sekresi melalui ginjal. Preparat : Tablet mengandung 125 mg dan 250 mg Dosis pada anjing : 10 – 15 mg/kg bb.

Hambat karbonik anhidrase THIAZID (KLOROTHIAZID) Bekerja hambat reabsorbsi ion Na, Cl dan sejumlah air pada bagian proksimal dari tubulus distalis, sedang reabsorbsi ion Ca meningkat Hambat karbonik anhidrase Pada pemberian Intravena dapat menurunkan kecepatan filtrasi glomerulus Thiazid dapat menghambat ekskresi asam urat dan meningkatkan reabsorbsi asam urat

Absorbsi : peroral cepat, efek terlihat setelah 1 jam FARMAKOKINETIK THIAZID : Absorbsi : peroral cepat, efek terlihat setelah 1 jam Metabolisme : tidak mengalami metabolisme Ekskresi : di Tubulus Proksimalis dalam bentuk utuh. EFEK SAMPING : Penggunaan lama : hiperglikemia, hiperkolesterol dan trigiserid Dapat pula mengakibatkan gangguan fungsi ginjal Sediaan : Tablet 250 dan 500 mg dosis pada anjing : 20 – 30 mg/kg bb.

Bekerja menghambat karbonik anhidrase FUROSEMID = LASIK, ASAM ETAKRINAT, BUMETANID Bekerja menghambat reabsorbsi ion-ion Na, Cl dan peningkatan ekskresi ion K, Ca, Mg pada Loop Henle sehingga efeknya lebih kuat Terjadi alkalosis metabolik akibat dari ekskresi ion H dan K yang berlebih, serta pengurangan cairan ekstraseluler Bekerja menghambat karbonik anhidrase

FARMAKOKINETIK FUROSEMID : Absorbsi : peroral cepat, pada pemakaian intravena efeknya segera dan sangat kuat sehingga perlu pertimbangan fungsi ginjal dan jantung. Ekskresi : Terjadi dalam bentuk utuh atau sebagian mengalami metabolisme Efek Samping : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Hiperuresemia Gangguan pendengaran (ketulian) Sediaan : Tablet 20, 40, 80 mg dan injeksi Dosis : anjing, kucing 2 – 4 mg/kg bb. peroral

DIURETIK HEMAT ION KALIUM : ALDOSTERON ANTAGONIS (SPIRONOLAKTON) TRIAMTEREN AMILORID Bekerja di Tubulus Distalis dan Duktus Koligentes Aldosteron adalah hormon mineralokortikoid yang dihasilkan pada kortek adrenal yang berperan dalam proses peningkatan ion Na dan Cl serta ekskresi ion K di tubuli ginjal Pada keadaan hiperaldosteron menyebabkan masuknya Na dan Cl bertambah dan sekresi K meningkat yang diikuti sekresi ion H juga meningkat terjadi Alkalosis Metabolik. Antagonis Aldosteron bekerja antagonis kompetitif dengan fungsi Aldosteron

FARMAKOKINETIK : Absorbsi : peroral baik (70 %) mengalami sirkulasi enterohepatik. Hasil metabolisme dalam bentuk Kankrenon beraktivitas antialdosteron Efek Samping : Hiperkalemia Sediaan : Spironolakton Tablet 25, 50 dan 100 mg Dosis pada anjing : 2 – 4 mg / kg bb, peroral Triamteren kapsul : 100 mg Amilorid Tablet : 5 mg kombinasi dengan hidroklorothiazid 50 mg

Location (numbered in distance along nephron) Examples Mechanism Location (numbered in distance along nephron) Carbonic anhydrase inhibitors acetazolamide[8], dorzolamide inhibit H+ secretion, resultant promotion of Na+ and K+ excretion 2: proximal tubule Loop diuretics bumetanide[8], ethacrynic acid[8], furosemide[8], torsemide inhibit the Na-K-2Cl symporter 3. medullary thick ascending limb Osmotic diuretics glucose (especially in uncontrolled diabetes), mannitol promote osmotic diuresis 2. proximal tubule, descending limb Potassium-sparing diuretics amiloride, spironolactone, triamterene, potassium canrenoate. inhibition of Na+/K+ exchanger: Spironolactone inhibits aldosterone action, Amiloride inhibits epithelial sodium channels[8] 5. cortical collecting ducts Thiazides bendroflumethiazide, hydrochlorothiazide inhibit reabsorption by Na+/Cl- symporter 4. distal convoluted tubules