TOLERANSI DALAM BERAGAMA By. Mista Hadi Permana,
Tidak Ada Toleransi dalam Hal Keimanan dan Ibadah Firman Allah dalam QS. Al-Kafirun ayat 1 - 6 “(1) Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, (2) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (3) dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. (4) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (5) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (6) untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Tidak Ada Toleransi dalam Hal Keimanan dan Ibadah Isi Kandungan QS. Al-Kafirun ayat 1 - 6 Setiap umat Islam diperintahkan agar menolak ajakan kaum musyrikin untuk tukar menukar pengalaman dalam keimanan dan peribadatan atau untuk keluar dari agama Islam dan menganut agama (kepercayaan) mereka dengan tegas dan bijaksana; Setiap muslim harus bertekad dan berusaha secara sungguh-sungguh agar selama hidup di alam dunia ini senantiasa meyakini kebenaran agama Islam yang dianutnya dan mengamalkan seluruh ajarannya dengan bertaqwa kepada Allah SWT; Walaupun antara umat Islam dengan umat lain (non-Islam tidak ada toleransi dalam hal keimanan dan ibadah, tetapi dalam pergaulan hidup bermasyarakat harus saling menghormati dan menghargai serta bekerja sama dalam urusan dunia demi terwujudnya keamanan, ketertiban, kedamaian, dan kesejahteraan bersama.
Sikap Terhadap Orang yang Berbeda Pendapat Firman Allah dalam QS. Yunus ayat 40 - 41: “Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
Sikap Terhadap Orang yang Berbeda Pendapat Isi Kandungan QS. Yunus ayat 40 - 41 Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir, terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan yang beriman terhadap kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW dan golongan yang mendustakan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW; Allah mengetahui terhadap sikap dan perilaku orang-orang yang beriman maupun orang-orang tidak beriman (kafir) Dalam menghadapi orang yang tidak beriman umat Islam harus berpendirian teguh dan yakin akan kebenaran agama Islam.
Tentang Kebebasan Beragama Firman Allah dalam QS. Al-Kahfi ayat 29: “dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek".
Tentang Kebebasan Beragama Isi Kandungan QS. Al-Kahfi ayat 29 Kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, sedangkan yang salah datangnya dari selain Allah SWT; Manusia baik sebagai individu maupun kelompok, memiliki kebebasan penuh untuk menentukan pilihan terhadap agama yang akan dianutnya; Manusia yang memilih agama yang salah yakni yang tidak berasal dari Allah SWT dan mengandung unsur menyekutukan Allah dianggap zalim dan balasannya adalah neraka.
والله تعالى أعلى وأعلم بالصواب والحمد لله رب العالمين