F. KAPASITAS ALAT DAN KAPASITAS UNIT PENGOLAHAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Advertisements

Kelas XII SMA Titian Teras Jambi
Pertemuan 8 Kualitas dan Efisiensi Produksi
Manajemen Piutang Manajemen Keuangan.
PROCESS COSTING -kalkulasi biaya proses-
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
MANAJEMEN MATERIAL.
ARITMATIKA SOSIAL DESAIN BY : WENING ANDAYANI A
Aritmatika Sosial.
Tiada banyak yang dapat aku berikan bagi dunia pendidikan ini.
Akuisisi dan Disposisi Aktiva Tetap
Aritmatika sosial Kelas VII SM 2 kurikulum 2013
Harga beli = 100% Jika untung = a %  H. Jual = …….% (100 + a) %
Pecahan, Desimal , Persen, Skala & Perbandingan
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
METODE HARGA POKOK PROSES- LANJUTAN
PERENCANAAN KAPASITAS
PROGRAM LINEAR.
LATIHAN SOAL-SOAL 1. Himpunan 2. Aritmatika Sosial 3. Persamaan GL.
KOS POKOK PRODUKSI STANDART
MATERIAL HANDLING PADA PT. INDONATA UTAMA (PRODUSEN NATA DE COCO)
Analisis Leverage.
DERET HITUNG & DERET UKUR
Pecahan b. Mengubah bentuk pecahan c. perbandingan/skala
Aljabar dan Penerapannya
Metode Deret Seragam (A)
HARGA POKOK PROSES II PRODUK HILANG AWAL PROSES, PRODUK HILANG AKHIR PROSES, PRODUK CACAT, DAN PRODUK RUSAK.
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
CONTOH SOAL PEMOGRAMAN LINIER
 Mahasiswa dapat menyelesaikan ketiga deret tersebut.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
PENERAPAN BILANGAN BULAT DAN PECAHAN
Aritmatika Sosial KSM Kiat Sukses Matematika Menuju Ujian Nasional.
HOMEPROFIL MENU SK/KD MATERI SIMULASI GAMBAR VIDEO SOAL.
POLA PRODUKSI oleh;: Nurul K.
Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
Biaya bahan baku.
KPK dan FPB 1. KPK A. Tinjauan Kontekstual
SEGI EMPAT 4/8/2017.
Pengukuran suhu Dan Kalor
Sequential Decision Making
PEMBUATAN PAKAN TERNAK KAMBING SISTEM KERING
M E T O D E H A R G A P O K O K P R O S E S (2)
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Kuliah ke 12 DISTRIBUSI SAMPLING
PERTAMUAN 6 DAN 7 hal 275 Hansen/Mowen
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Kelompok : Eni Nuryati A
Diagram Keputusan.
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
ANALISA PEMELIHARAAN Contoh analisa usaha sapi perah dengan 5 ekor induk 1. Biaya bibit 5 ekor x Rp Rp Kandang Rp
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
Riset Operasional (Operational Research)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Teori Produksi (perilaku produsen)
Perbandingan (II.F) Prakata Kata-kata Motivasi Tujuan Teori & Rumus
TRANSPIRASI Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Oleh:
Penalaran Mamdani dan Tsukamoto Pada pendekatan Fuzzy Inference System
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSi
MODEL APC (AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER) MODEL
ASALAMUALAIKUM WR.WB..
PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN
Analisis Pemindahan Bahan dan Ongkos
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
PERANCANGAN PROSES PRODUKSI
Transcript presentasi:

F. KAPASITAS ALAT DAN KAPASITAS UNIT PENGOLAHAN

Kapasitas alat : kemampuan maksimal suatu alat untuk mengerjakan bahan dalam satu satuan waktu dan dengan kondisi yang dipersyaratkan. Misalnya : 10 ku/ jam pada 800 rpm Tiap – tiap alat yang digunakan dalam tiap tahap proses produksi mempunyai fungsi yang berbeda satu sama lain dan bahan yang diolah pada tiap tahap juga berbeda. (Karena telah mengalami proses). Untuk dapat membandingkan kapasitas kedua alat tersebut digunakan kapasitas ekivalen. Biasanya digunakan bahan asal sebagai dasar perhitungan. Kapasitas ekivalen : kapasitas alat yang dinyatakan dalam bahan olahan yang sama.

Kapasitas terpasang : kapasitas pabrik Jika semua alat telah diperhitungkan kapasitas ekivalennya maka akan dapat ditemukan alat dengan kapasitas ekivalen terkecil. Peralatan ini merupakan “bottle neck” proses yaitu hambatan aliran bahan dalam proses produksi. Nilai kapasitas ekivalen pada tahap proses yang merupakan bottle neck adalah kapasitas unit pengolahan tersebut. Kapasitas terpasang : kapasitas pabrik Kapasitas unit pengolahan dapat dinaikan dengan menambah alat yang terdapat pada bottle neck tersebut atau menggantikannya dengan alat yang mempunyai kapasitas lebih besar.

Jika alat pada bottle neck yang ada dipasaran mempunyai kapasitas sangat besar misalnya 10 kali lipat maka jika itu yang paling ekonomis dapat saja digunakan. Akan terjadi mismatch., namun apakah biaya operasinya besar, tenaga lebih banyak yang akhirnya malah tidak ekonomis. Namun jika kita mengganti pabrik harus berhenti sehingga rugi karena tenaga kerja tidak bekerja, bahan mentah rusak, oleh karena itu lebih menguntungkan membuat lini baru yang sama.

perhitungan kapasitas ekivalen : Contoh 1 : perhitungan kapasitas ekivalen : Jika perusahaan tersebut menentukan tiga tahap proses produksi yaitu pelayuan, penggulungan dan pengeringan. Diketahui diagram alir prosesnya adalah sebagai berikut : H3 BD 1800 kg uap air 2800 kg uap air 600 kg uap air H2 H1 6000 kg/ jam Pelayuan Penggulungan 3700 kg/ jam Pengeringan Misal dalam 1 hari bekerja 8 jam Berdasarkan data diatas diketahui H1 = 6000 – 2800 = 3200 kg/ jam H2 = 6000 – 600 = 5400 kg/ jam H3 = 3700 – 1800 = 1900 kg/ jam

Kapasitas alat I = 6000 kg/ jam = 6000 x 8 jam/ hari = 48 Kapasitas alat I = 6000 kg/ jam = 6000 x 8 jam/ hari = 48.000 kg/ hari pucuk segar Kapasitas alat II = 6000 kg/ jam pucuk layu Kapasitas ekivalen alat II : D1 : H1 = 6000 : 3200 dan BD2 = H1 = 6000 kg/ jam Maka kapasitas ekuivalen alat II = 6000 x 6000 = 11.250 kg/ jam BD1 3200 = 11.250 x 8 jam/hr = 90.000 kg/hari pucuk segar Kapasitas alat III = 3700 kg/ jam Kapasitas ekivalen alat III : BD1 : H1 = 6000 : 3200 BD2 : H3 = 6000 : 5400 Jadi kapasitas ekivalen alat III = 6000 x 6000 x 3700 3200 5400 = 5281,63 kg/ jam BD1 Kapasitas Ekivalen alat III = 5281,63 x 8 jam/ hari = 42.253,08 kg/ hari pucuk segar

Kapasitas pabrik ditentukan oleh kapasitas ekivalen alat yang terkecil yaitu alat pengeringan sehingga kapasitas pabrik tersebut 42.253, 08 kg/ hari Jika diketahui biaya operasional alat adalah : Alat pelayuan : Rp 75.000/ jam Alat penggilingan : Rp 125.000/ jam Alat pengeringan : Rp 175.000/ jam Maka penempatan bottle neck pada alat pengeringan untuk rancangan pabrik tersebut sudah benar. Penempatan bottle neck pada alat pengeringan tersebut sudah tepat sebab diketahui biaya operasional alat tersebut yang paling mahal sehingga alat tersebut waktu menganggur alat pengeringan minimal dan tidak banyak biaya yang terbuang.

Keterangan : Kapasitas Alat I = 50 kg/ jam beras merah Contoh 2 : perhitungan kapasitas ekivalen Bubur instan 60 kg bubur 40 kg tepung 10 kg Beras merah Giling Masak Pengeringan Keterangan : Kapasitas Alat I = 50 kg/ jam beras merah Kapasitas Alat II = 30 kg/ jam tepung beras merah Kapasitas Alat III = 20 kg/ jam bubur beras merah Kapasitas ekivalen alat II = 50 x 30 = 37,5 kg/ jam beras merah 40 Kapasitas ekivalen alat III = 50 x 30 x 20= 12,5 kg/ jam beras merah 40 60

G. Material handling equipment Peralatan untuk penanganan bahan ditentukan dengan mempertimbangkan : Jenisnya tergantung pada bahan yang akan ditangani Jumlahnya disesuaikan dengan jumlah bahan yang akan ditangani Merk alat yang sama dengan peralatan proses lebih baik karena jika merk sama maka suppliernya juga sama sehingga suku cadang lebih sedikit Pertimbangan ekonomis misalnya kemudahan untuk memperoleh suku cadang dan peralatan

Scale Up and Piloting Practices Jenis Alat Kondisi kontrol Variasi kapasitas Rata-rata scale-Up Rata-rata factor aman % Kristaliser Evaporator Mekanikal separasi, Solid fr solid Solid fr liq centrifuse Mixing Solid Liquid Size Reduksi Transfer panas, derj.pencamp Panas Laten vaporasi, trans panas Sft fisik reltv Ukr partikel visk, teg. Perm dens relatif Ukr. Partikel visc, teg. Perm, kelart, denst Ukr. Partikel akhir Volume Input rate “ Inpit rate, daya 10:1 25:1 >100:1 15:1 50:1 20 10 15

Tugas dikumpulkan paling lambat 15 Oktober 2013 melalui email chlilis05@yahoo.com Jelaskan yang dimaksud dengan proses kontinyu dan proses tanding ? Berikan contohnya masing-masing 2 proses! Buatlah diagram alir proses produksi minyak kelapa sawit dan produksi buah nanas dalam kaleng! Apa yang dimaksud dengan kapasitas pabrik dan kapasitas ekivalen?