Wieke Irawati Kodri OVOP vs OTOP.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rantai Nilai Kawi Boedisetio
Advertisements

APA OTONOMI DAERAH ? OTONOMI DAERAH ADALAH HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN.
KETAHANAN EKON0MI UNTUK MASA DEPAN KESATUAN BANGSA Membangun ketahanan ekonomi rakyat sebagai jaring pengaman M.C. Baridjambek dan Asmun A. Sju’eib, MA.
Contoh dari kegiatan Pemulihan Ekonomi Lokal dan Kebijakan PBB untuk penciptaan lapangan kerja pasca konflik Proyek Maluku – Juni 2012.
Wieke Irawati Kodri Cara cerdas membunuh kewirausahaan Cara cerdas membunuh kewirausahaan.
PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM PEMASARAN WILAYAH. KERANGKA KONSEPTUAL Penerapan e-government dalam pemasaran wilayah dimaksudkan untuk mempercepat proses.
Pelatihan Penataan Basis Data
ECONOMIC EVALUATION AND DEVELOPMENT YENI WIPARTINI, SE, MTI.
ANALISIS KEBIJAKAN PANGAN DAN GIZI
Sukamdi Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta2013.
Menuju Pembiayaan Sektor Pertanian yang Berkelanjutan Dr. Muliaman D. Hadad Deputi Gubernur Seminar Nasional Feed The World : Munuju Swasembada yang Kompetitif.
Kosen S Research priority identification in three thematic areas : Health Financing, HRH and role of the non-state sector in Indonesia, Malaysia.
Wieke Irawati Kodri Bekal menuju TIK Diamond Companion Kawi Boedisetio
I. LATAR BELAKANG KOTA BARU 1. KEBUTUHAN RUMAH
PERAN SERTA MASYARAKAT (PSM)
Wieke Irawati Kodri Kawi Boedisetio Kacang Gurandil.
Public Relations Proposal
AKSESIBILITAS DAN KEAMANAN PANGAN
Wieke Irawati Kodri Kawi Boedisetio Kabupaten Agam Sumatera Barat Indonesia.
PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN WILAYAH
oleh : Ir. Ruchyat Deni Dj., M.Eng Direktur Penataan Ruang Nasional
Meeting, Incentives, Conference & Exhibition (WISATA KOVENSI)
I M C Integrated Marketing Communication
Munandar, A (2007) Kebijakan dan Pengelolaan Ekowisata. IPB
INFRASTRUKTUR E-GOVERNMENT
Kawi Boedisetio Rantai Nilai Kawi Boedisetio
Kawi Boedisetio
Jamur Merang Karawang Volvariella volvacea
Anggaran Berbasis Kinerja
Tegal dalam Gambar Kawi Boedisetio
PERAN LEMBAGA KOMUNITAS LOKAL
Kisah dari Oyama & Yufuin. OVOP sebagai suatu gerakan, telah diadopsi oleh berbagai negara, tidak saja di Asia, namun juga Afrika dan Amerika. Seluruh.
DEFINISI & KARAKTERISTIK PRASARANA KOTA
PENERAPAN KONSEP STP DI PASAR INTERNASIONAL
PENGEMBANGAN KLASTER USAHA DI JAWA TENGAH
Prakarsa Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan
13 Chapter Product and Pricing Strategies Introduction to
OVOP Agenda Indonesia. Kawi Boedisetio
Cara cerdas membunuh kewirausahaan Cara cerdas membunuh kewirausahaan.
Young entrepreneur Woman entrepreneur Minority entrepreneur Migrant entrepreneur Part-timer entrepreneur Home-based entrepreneur.
Introduction.  Proses manajemen untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan secara menguntungkan  Pemasaran adalah proses.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
PEMETAAN DAYA SAING DAERAH JAWA BARAT
Konsultas Nasional, 21 Feb 2013
COMMUNITY DEVELOPMENT SEBAGAI DASAR PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
MPU-TOURISM TRADE INVESTMENT
Menuju Penguatan Daya Saing Industri Alat Kesehatan: Peran Universitas Sebagai Mesin Inovasi Ika Dewi Ana, PhD. Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan.
Good Governance Etika Bisnis.
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
ANALISIS POTENSI UNGGULAN DAERAH DAN KEBUTUHAN INOVASI KABUPATEN JEPARA Workshop Penyusunan Roadmap Penguatan Pilar Tematik, Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI
POLICY FOCUS AREAS.
PELAKSANAAN PINJAMAN PROGRAM
Oleh : Bambang Supriyono
PROJECT PREPARATION REPORTS
Kerangka Konsep Karakteristik NGO
Ukuran Keberhasilannya
W1. About Social Informatics
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Perencanaan Bisnis (Business Plan)
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
TANGGUGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Perencanaan Bisnis (Business Plan)
Extension in the context of rural development
Pendekatan direktif & non direktif
Negara Maju dan Berkembang
BY : LUTFIANI RATNA DEWANTI LILIS SINARSIH Action Research.
Bappeda DIY disampaikan dalam Seminar Nasional LP3M UMY
Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 4 Dr. Ratna Wardhani
Transcript presentasi:

Wieke Irawati Kodri OVOP vs OTOP

ragangan • Perbandingan OVOP-OTOP • Kesimpulan Kawi Boedisetio

Belajar dari OVOP Oita-Jepang Rika Fujioka Research Programme, Development Studies University of London 2008 Kawi Boedisetio

1. Perbandingan A.Gambaran umum 1.Landasan kebijakan yang sama/ mirip 2.Elemen yang berbeda B.Konteks 1.kemiripan pada lintasan pengembangan 2.perbedaan 1)otonomi lokal 2)orientasi kebijakan C.Metoda 1.hubungan pusat- daerah 2.dana 3.kerangka waktu 4.prinsipnya sama, penafsirannya berbeda D.Dampak 1.pasar 2.manfaat Kawi Boedisetio

OVOP vs OTOP 2.Elemen keberhasilan Kawi Boedisetio

1. Gambaran Umum Kawi Boedisetio

Tujuan Umum Pembangunan komunitas perdesaan, melalui pemunculan keunikan lokal Pelaksanaan Bottom-up, bantuan teknik dari pemerintah (bukan pembiayaan) Kemitraan antara pemerintah – komunitas – sektor swasta Kaidah • Lokal menuju global • Kemandirian dan kreativitas • Pengembangan SDM Kawi Boedisetio Gambaran Umum Kemiripan landasan kebijakan

kebijakan provinsi, diselenggarakan oleh daerah kebijakan nasional, diselenggarakan oleh pusat Kawi Boedisetio hubungan pusat-daerah Gambaran Umum perbedaan OVOPOTOP “GERAKAN” bertahap, jangka panjang Dirangsang dari dalam (intrinsic) Revitalisasi masyarakat melalui pembentukan kepemimpinan untuk dampak mikro/ meso “PROYEK” Cepat, jangka pendek Dirangsang dari luar (extrinsic) Peningkatan kewirausahaan melalui perbaikan produk untuk dampak makro penggunaan sumberdaya

1. B. Konteks 1. Kemiripan - arah pengembangan OITATHAILAND Pengmbangan ekonomi: masalah perdesaan Pertumbuhan ekonomi tinggi: penduduk berkurang, kelesuan polusi Economic boom: Migrasi tenaga kerja Kesenjangan rural-urban Keseimbangan pembangunan: Kualitas hidup/ kemandirian Pemerintah lokal reformis Penyadaran lokal - GNP  GNS (kepuasan) Financial crisis Ninth Dev’t Plan - “Sufficiency economy” OVOP/ OTOP1979- Pemerintahan Hiramatsu: Peningkatan industri dan pembangunan perdesaan Pemerintahan Thaksin: Kebijakan pembangunan “Dual track” Kawi Boedisetio

1. B. Konteks 1. Perbedaan – otonomi lokal (daerah) OITATHAILAND Hukum feodal sentralistik: Han (kelompok lokal): relatif otonom Paska perang: Gerakan lokal/ penyadaran  Relatif otonom Monarki absolut/ konstitusional Bangkok instructions liaised 1990s  2000s Decentralisation/ Recentralisation  Otonomi terbatas Pembangunan daerah • Kebijakan nasional/ “developmental state” + prakarsa lokal (gerakan peningkatan pencaharian) Pembangunan daerah • Kebijakan nasional/ janji pemilu (“Benevolent paternalism”) Kawi Boedisetio

1. B. Konteks 2. Perbedaan – orientasi kebijakan OITATHAILAND Penggerak awal Kebijakan provinsiJanji pemilu/ kebijakan nasional ilhamOyama, Yufuin: Dialog langsung/ jejaring  Prakarsa lokal: Menantang pemerintah pusat OVOP Kunjungan pejabat/ adviser  Prakarsa lokal: Dibimbing pemerintah pusat Kawi Boedisetio

kebijakan provinsiJanji pemilu/ kebijakan nasional Kawi Boedisetio penggerak awal Konteks perbedaan: orientasi kebijakan OITATHAILAND Oyama, Yufuin: Dialog langsung/ jejaring Prakarsa lokal: Menantang pemerintah pusat OVOP Kunjungan pejabat/ adviser Prakarsa lokal: Dibimbing pemerintah pusat inspirasi

Longgar (tidak ada lembaga nasional) Dewan promosi OVOP: koordinasi Terstruktur dan terpusat OTOP (Sub)-Committee: mengambil keputusan Kawi Boedisetio struktur pendukung Metoda hubungan pusat-daerah OVOPOTOP

tak ada lembaga yang mengawasi National OTOP Administrative Committee (NOAC) Kawi Boedisetio nasional Metoda hubungan pusat-daerah OVOPOTOP provinsi kabupaten kota OTOP Sub- Committee OTOP Sub- Committee (regional admin) Provincial Administrative Organization OTOP Sub- Committee Tambol admintrative organization Oita Prefecture OVOP Promotion Council pemerintah daerah

1. C. Metoda 1. Hubungan pusat - daerah Kawi Boedisetio Pemerintah – komunitas – sektor swasta OVOPOTOP pemerintahKomplementer, menyeluruh: - ‘mendukung yang berupaya menolong dirinya”: prakarsa bermacam-macam. Primer, rinci: -”berguna untuk seluruh Komunitas”: best practice Lembaga komunitas lokal Keterlibatannya luas Fasilitator pemerintah provinsi dan produsen Keterlibatan secara sektoral Pemerintah menghubungi produsen untuk melibatkan komunitas Sektor swastaMitra aktifTerbatas  mitra aktif

Komplementer, menyeluruh: -“mendukung yang berupaya menolong dirinya”: - prakarsa bermacam- macam. Primer, rinci: -”berguna untuk seluruh Komunitas”: praktik terbaik Kawi Boedisetio pemerintah Metoda hubungan pusat-daerah OVOPOTOP

Keterlibatannya luas Fasilitator pemerintah provinsi dan produsen Keterlibatan secara sektoral Pemerintah menghubungi produsen untuk melibatkan komunitas Kawi Boedisetio lembaga komunitas lokal Metoda hubungan pusat-daerah OVOPOTOP mitra aktif Terbatas  mitra aktif sektor swasta

tidak ada (OVOP Promotion Fund: private sector -100 million yen) Kawi Boedisetio anggaran khusus Metoda dana OVOPOTOP Under NOAC4 * million baht (1USD=36 baht) OTOPNat bdget

Subsidi: first industry, depopulated areas (via Oita) • lembaga pemerintah • proyek kerajaan Kawi Boedisetio pemerintah pusat Metoda dana utk produsen (pinjaman lunak, hibah) OVOPOTOP pemerintah provinsi (dukungan terkait) pemerintah daerah • gubernur • Local self-government swasta perusahaan lokal/ Bank • Bank lainnya pemerintah kota koperasi • lembaga pendidikan • Rumah Sakit • NGO • dana desa

dilakukan secara bertahap: Gerakan bottom-up  dukungan pemerintah 1970s Teladan (Oyama, Yufuin) Dialog, PR pembentukan kepemimpinan lokal ( juku: after-work school ) promosi budaya, olahraga 1994 – promosi pariwisata, pertukaran dilakukan secara cepat: Proyek top-down  partisipasi lokal 2001 integrasi kementrian 2002 identifikasi OTOP 2003 seleksi OPC 2004 peningkatan Standard 2005 promosi pemasaran 2006 Excellent OTOP: juara desa Kawi Boedisetio waktu ke waktu Metoda dari waktu ke waktu OVOPOTOP

Micro/meso: tidak terukur (definisi luas) Tangible, macro: agregasi penjualan produk Kawi Boedisetio dampak Metoda dari waktu ke waktu OVOPOTOP

1. C. Metoda 3. Prinsipnya sama, penafsirannya berbeda Kawi Boedisetio OVOPOTOP Value added“Only one”: local treasure“Number one”: OPC Value assessed Market needsOTOP / OPC: “brand” -gov’t certificate • Market needs Market Local, domesticUrban, overseas National / beyond • Product fair • OVOP Co., Ltd. • Antenna shop • Product fair • OTOP shop • Lemon Farm, Lotus, BigC • Thai Airways, Thailand Post Province Product fair •Hometown, roadside station •Tokiwa Department Store Product fair District / below Product fair •Hometown, roadside station Product fair •(OTOP store) 1. Local Yet Global

1. C. Metoda 3. Prinsipnya sama, penafsirannya berbeda Kawi Boedisetio OVOPOTOP “Intrinsic” Product making  community development “Extrinsic” Product making  entrepreneurial promotion Resource relatively limited: conserve Resource decline: active- moderate use 2. Self Reliance & Creativity

1. C. Metoda 3. Prinsipnya sama, penafsirannya berbeda Kawi Boedisetio OVOPOTOP ObjectiveLocal leadership formation -> Achievement award Entrepreneurial promotion -> OPC, etc. (gov’t criteria) TargetLeader (to-be)Producer -> community leaders Time range•Long: juku - two years •Research centre: permanent •Short - few days •Resource person: ad hoc TopicAlso by juku student: diverse (Eg) Nature conservation, Volunteer promotion By central gov’t: uniform (Eg) Packaging, Accounting 3. Human Resource Development

1. D. Dampak PRE-EXISTING CONTEXT<- MODALITY (1) Kawi Boedisetio OVOPOTOP contextmodalitycontextmodality Topography / material / product Diverse “Only one” No standard criteria Similar “Number one” Uniform criteria (OPC) Product variety Han -> specialty Extension -> limited variety Similar Impacts, Different Degrees OVOP < OTOP a. Market saturated, competition escalated, product copies increased

1. D. Dampak PRE-EXISTING CONTEXT<- MODALITY (1) Kawi Boedisetio OVOPOTOP contextmodalitycontextmodality On “best practice”  disparity widened Post-war dev’t Wealth distributed -> relative parity Diverse instances supplemented Wealth concentrated -> disparity “Best practice” promoted (trickle down expected) ProducersUnevenUneven (acute) On producers  community sidelined Production- Community dev’t Linkage emphasised •Leadership formation •Intrinsic Focused on production •Entrepreneur formation •Extrinsic Similar Impacts, Different Degrees OVOP < OTOP b. Benefits concentrated Interest raised (local products, entrepreneurs) -> sales up: income, employment Networking promoted (local leaders, producers) Human resource development emphasised -> skill improvement

2. Elemen keberhasilan 1. Atribut yang sama Kawi Boedisetio AtributIsu utk penerapan PrecedentExisting: OVOP/OTOP banner  Build upon precedent Entrepreneurial promotion  OPC, etc. (gov’t criteria) Overall objective Rural community development  In line with overall gov’t policy (a part)  In need of the population Match development priority? Relevant issue? leader Populist, knowledge  Vision, willingness, competence Who will “lead the way”? budget Designated, related, additional  Need for financial sources Funds available?

2. Elemen keberhasilan 2. perbedaan hubungan pusat-daerah Kawi Boedisetio AtributIsu utk penerapan OVOPOTOP memulai Initial learningGrassroots initiatives -> Local networking Swift policy decisions -> High official visits Bottom-up/Top-down? Gradual / Swift?

2. Elemen keberhasilan 2. perbedaan hubungan pusat-daerah (lanjutan) Kawi Boedisetio AtributIsu utk penerapan OVOPOTOP To implement (and sustain) duration (admin stable) ->Long-term, gradual (admin change) -> Short-term, rapid Political change? Gradual / rapid? partnership Gov’t support Overall/ loose -> Supplementary Detailed/ coordinated -> Top-down Central / local led? Respective roles? Commitment? Capacity? Community initiatives Long / strong -> Broad Recent / weak -> Sectoral Private sector Active / Sharing -> Partner Inactive / Compete -> Separate scheme

2. Elemen keberhasilan 2. perbedaan target Kawi Boedisetio Atribut Isu utk penerapan OVOPOTOP tujuan prioritasCommunity revitalis’n - > Lead’ship frmat’n Entrepreneur promotion -> Product upgrade Priority issue? How to address? Tujuan utamaLeader (to be) -> Various cases Producer [comm’nity leader] -> Best practice Who participate / benefit? Expected outcome Context - Modality - Impact (Relative parity) (Diversity) Diversity promoted -> “Only one” -> Micro, meso • Intrinsic -> Local, domestic (Disparity) (Uniformity) Government std -> “Number one” -> Tangible, macro • Extrinsic -> Urban, overseas Pre-existing context? Respective roles? Expected impact of the modality?

Kawi Boedisetio Mulai dibuat 20/05/2008 Fonts tambahan Arial Rounded MT Bold Typical Writer Jumlah halaman 32

Kawi Boedisetio Kawi Boedisetio kawi.4shared.com