EVALUASI PEMBELAJARAN Dr.H.Mustaqim,M.Pd Des.2013

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyusunan Tes Oleh: Budi Usodo.
Advertisements

PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
PENILAIAN HASIL BELAJAR Oleh: Sudiyatno
Teknik Pemeriksaan, Penyekoran dan Pengolahan Tes Hasil belajar
Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas & Uji Reliabilitas
BY. DJUNIJANTO. TES OBJEKTIF 1. Menggunakan Scanner. 2. Pengskoran Jika dlm penilaian apabila salah -1 dan benar 1 S Skor = B n-1 B Skor.
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
Pengukuran, Penilaian dan Evalusi
VALIDITAS, RELIABILITAS dan STANDARDISASI
Syarat-syarat data yang baik adalah:
Pendahuluan Analisis Soal Analisis Perangkat Soal Validitas
ANALISIS INSTRUMEN DAN ANALISIS BUTIR INSTRUMEN
ASESMEN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Pendekatan PAP.
REALIBILITAS.
PERANCANGAN ALAT TES (Tes Prestasi).
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Evaluasi Pendidikan Matematika Tentang Validitas Dosen Pengampu :Dhody,S.Pd
Persyaratan Reliabilitas Instrumen
SUPERVISI AKADEMIK PELATIHAN PENDAMPINGAN
Pokok Bahasan Pertemuan 12:
UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
PENGUKURAN & PENILAIAN
Tehnik Validitas dan Reliabilitas Instrumen
VALIDITAS MACAM-MACAM VALIDITAS
UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
PENGOLAHAN DAN PENGGUNAAN TES HASIL BELAJAR
PENILAIAN.
UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
Validitas & Reliabilitas Instrumen
Prosedur Penilaian dan Teknik Penilaian
Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Bidang Studi
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
UJI COBA ALAT UKUR RANAH KOGNITIF
Muthiah Munawwarah Sst.Ft, M.Fis
Uji Validitas & Uji Reliabilitas
Assalaamualaikum Wr.Wb.
由NordriDesign提供
Validitas dan Reliabilitas Skala Psikologi
SYARAT-SYARAT TES YANG BAIK
VALIDASI DATA INSTRUMEN PENELITIAN
Pertemuan
OLEH: KELOMPOK 3 ABDUL ZAHIR MUKHTAR MUSTAMIL
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PENGERTIAN, KEGUNAAN DAN ETIKA TES
Tes Prestasi (Pertemuan 2)
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN ALAT UKUR
METODOLOGI PENELITIAN
Pedoman Penilaian Langkah-langkah Penyusunan Soal, Pedoman, Penskoran, Cara Perhitungan Nilai Akhir dan Cara Mengisi Rapor SD/MI KTSP Dimodifikasi dari.
Syarat-syarat data yang baik adalah:
Komparasi Pembelajaran Konsep Transportasi Hewan Dengan Pendekatan Investigasi Kelompok Berbasis Komputer dan Lembar Kegiatan Siswa Terhadap Nilai Ulangan.
Validitas dan Realibilitas
Kalibrasi instrumen.
KESIMPULAN/KEPUTUSAN YANG BENAR DATA VALID RELIABEL
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PERTEMUAN KE -7 & 8 DDESEMBER 2009
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
INSTRUMEN EVALUASI PEMBELAJARAN
Probabilitas dan Statistika
Penyusunan Instrumen.
MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN
Makalah Proses & Evaluasi Belajar Matematika Disusun Oleh : Kelompok 2
PENGUJIAN HIPOTESIS MENGUMPULKAN DATA
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
1 PENILAIAN HASIL BELAJAR PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS)
Penilaian Hasil Belajar Teknik Tes Teknik Non Tes
Prinsip-Prinsip Pengukuran Tes Prestasi Belajar
PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN PESERTA TUNANETRA
Transcript presentasi:

EVALUASI PEMBELAJARAN Dr.H.Mustaqim,M.Pd Des.2013

1.Pengertian a. Tes adalah suatu pernyataan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait/atribut pendidikan atau psikologik setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.

b. Pengukuran adalah pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas Karekteristik dari pengukuran adalah penggunaan angka atau skala tertentu dan menggunakn suatu aturan atau formula tertentu.

c. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrument tes maupun non-tes. Dengan kata lain, penillaian adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu.

Keterkaitan antara tes, pengukuran, penilaian: Penilaian hasil belajar baru dapat dilakuakan dengan baik dan benar bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar yang menggunakan tes /non tes sebagai alat ukurnya.

2.Kegunaan tes, pengukuran dan penilaian dalam pendidikan seleksi, penempatan, diagnosa dan remedial, umpan balik, memotivasi dan membimbing, perbaikan kurikulum dan program pendidikan serta pengembangan ilmu

ALAT PENILAIAN PENILAIAN NON TES SKALA SIKAP PORTO FOLIO OBSERVASI STUDI KASUS KUESSIONER CEK LIS ANGKET TES PERBUATAN TERTULIS LISAN

OBYEK EVALUASI A.KOGNITIF 1.HAFALAN 2.PEMAHAMAN 3.APLIKASI 4.ANALISA 5.SINTESA 6.EVALUASI

B.AFEKTIF 1.MENYIMAK 2.MERESPON 3.MENGHARGAI 4.MENGORGANISASI NILAI 5.MEWATAK[CHARACTERIZATION

C.PSIKOMOTOR Mengindra Kesiagaan diri Bertindak secara terpimpin : - menirukan - mencoba Bertindak secara mekanik Bertindak secara kompleks

3.BENTUK DAN TIPE TES a.Butir tes bentuk uraian (essay test) b.butir tes bentuk objektif (objective test).

Menurut tipenya: Butir tes uraian dapat diklasifikasi ke dalam dua tipe, yaitu tes uraian terbatas (restricted essay), dan tes uraian bebas (extended essay). Butir tes objektif menurut tipenya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu tes benar-salah (true-false), butir tes menjodohkan (matching), dan butoir tes pilihan ganda (multiple choice).

Tipe tes uraian terbatas Ragam tes jawaban singkat Ragam tes melengkapi. Ragam tes uraian terbatas sederhana

Tipe tes uraian bebas A .Ragam tes uraian terbatas sederhana B.Ragam tes uraian ekspresif

Tipe tes objektif benar-salah Ragam benar salah sederhana Ragam benar salah dengan koreksi

Tipe tes objektif menjodohkan Ragam menjodohkan sederhana Ragam menjodohkan hubungan sebab akibat

Tipe tes objektif pilihan ganda Ragam pilihan ganda biasa Ragam pilihan ganda hubungan antar hal Ragam pilihan ganda analisis kasus Ragam pilihan ganda kompleks Ragam pilihan ganda membaca diagram

Kisi-kisi tes Kisi-kisi atau biasa juga sebagai tabel spesifikasi tes umumnya ditamilkan dalam bentuk matriks yang menunjukan proporsi dan jumlah angka mutlak dan setiap aspek butir soal yang membentkuk suatu perangkat tes.

CONTOH RANAH KOGNITIF C1 : proses ingatan C2 : proses berfikir /pemahaman C3 : proses berfikir /aplikasi C4 : proses berfikir /analisa C5 :proses berfikir/sintesa C6 :proses berfikir /evaluasi Mudah,sedang, sukar adalah tingkat kesukaran butir soal yang diinginkan. Menentukan tingkat kesukaran ini didasarkan pada pertimbangan pembuatan soal(0 sd 30 %=sulit,31 sd 70%=sedang,71 sd 100 % siswa dapat menjawab benar ,pertnyaan dianggap mudah)

MENGANALISIS KUALITAS TES 1.Validitas 2.Reliabilitas.

UJI VALIDITAS a.Scarvia B.Anderson dkk: A test is valid if it measures what it purpose to measure. b.Uji Validitas dibedakan menjadi: 1.Uji Validitas keseluruhan instrumen 2.Uji Validitas butir soal/item

1.Uji Validitas Keseluruhan Validitas Logis a.validitas isi (conten validity) b. validitas konstruk (construct validity) Validitas Empiris a.Validitas ada sekarang(concurrent) b.Validitas prediksi(predictive)

a.Uji Validitas Isi Validitas isi ini sering disebut juga validitas kurikuler dan validitas perumusan. Validitas kurikuler berkenaan dengan pertanyaan apakah materi tes relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan.

b.UJI VALIDITAS KONSTRUKSI 1.Instrumen Valid,jika mampu mengukur aspek psikis ;kognitif,afektif dan psikomotor Secara tepat dan komprehensif 2.Misal;kognitif meliputi :hafalan,pemahaman,aplikasi ,analisa,sintesa dan evaluasi,demikian pula aspek lain

c.Uji Validitas Prediktif Validitas prediktif ialah jika kriteria standar yang digunakan adalah untuk meramalkan prestasi belajar murid dimasa yang akan datang. Dengan kata lain, validitas prediktif bermaksud melihat hinggamana suatu tes dapat memprakirakan perilaku peserta didik pada masa yang akan datang Contoh. x=hasil tes seleksi masuk PT. y=IPK /nilai raport/IPK setelah belajar di PT. Apakah nilai tes masuk mampu dijadikan alat untuk memprediksi hasil belajar setelah di PT?

d.Validitas ada sekarang (concurrent validity) Hasil tes sekarang dibandingkan dengan hasil tes yg sudah pernah/pengalaman yg lalu. Contoh. X=Hasil UAS smster gasal tahun ini/sekarang Y=Hasil /nilai rata-rata UAS smt gasal tahun-tahun sebelumnya Lalu dihitung r xy ?

2.VALIDITAS BUTIR/ITEM Item/butir soal dianggap valid,jika memiliki kesejajaran dg skor total/memiliki korelasi. Contoh. Jumlah peserta ujian 8 siswa Jumlah soal ujian 10.item Setelah direkap,dg scor 1 jika benar dan scor.0,jika salah,hasil scor total dari 8 siswa: 8,5,4,5,6,4,7,8.(y) jika ingin menguji validitas butir soal no.6.hasilnya(jawaban siswa).1,0,1,1,1,0,1,1(x) Selanjutnya dikorelasikan dg rumus r product moment(rxy)=0,421. rt=0,707.(5 %)

CONTOH TABEL PERSIAPAN No. Nama Butir soal / item Skor total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Hadi Siti Dewi Amir Ali Asik Budi Luhur

CONTOH

CONTOH

KETERANGAN Perhatikan:kolom CORRECTED ITEM-TOTAL CORRELATION Merupakankorelasi antara skor item dengan skor total,yg merupakan uji Validitas Instrumen.Contoh korelasi skor instrument .1.dg skor total adalah=0,592.(r.o) sedang rt=dg.N.20.5%.0,444.(signifikan

Reliability Statistics KET:Dianggap Reliabel jika nilai Cronbachs Alpha diatas=0,60(Nunnally,dlm ImamGhozali,2001,hal.140

PENGOLAHANAN HASIL EVALUASI 1.Setelah data evaluasi selesai dikumpulkan Pekerjaan selanjutnya mengolah dan menindak lanjuti dg remidi,pengayaan dan penyesuain desain pembelajaran 2.Pengolahan yg penting: a.Mean,SD,Grafik b.Konversi Nilai c.Ranking d. analisis derajat kesukaran E.tindak lanjut,remidi,pengayaan.

KONVERSI NILAI Menghitung nilai berskala 1-10 Tabel konversi yang digunakan dalam mengubah angka menjadi nilai berskala 1-10 adalah sebagai berikut

Tabel Konversi Angka ke Dalam Nilai Berskala 1-10 Skala Sigma Skala 1-10 Skala Angka M ) +2,25 SD M ) +1,75 SD M ) +1,25 SD M ) +0,75 SD +0,25 SD M ) -0,25 SD -0,75 SD M ) -1,25 SD -1,75 SD -2,25 SD 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Mean + (2,25) SD Mean + (1,75) SD Mean + (1,25) SD Mean + (0,75) SD Mean + (0,25) SD Mean - (0,25) SD Mean – (0,75) SD Mean – (1,25) SD Mean – (1,75) SD Mean – (2,25) SD

Tabel Konversi Angka ke Dalam Nilai Berskala 0-100 Skala Sigma Skala 1-10 Skala Angka ) +2,25 SD +1,75 SD +1,25 SD +0,75 SD +0,25 SD -0,25 SD -0,75 SD -1,25 SD -1,75 SD -2,25 SD 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 36,25 + (2,25) (12,2) = 63,73 keatas 36,25 + (1,75) (12,2) = 57,63 sd 63,72 36,25 + (1,25) (12,2) = 51,53sd 57,62 36,25 + (0,75) (12,2) = 45,63 sd 51,52 36,25 + (0,25) (12,2) = 39,33 sd 45,62 36,25 - (0,25) (12,2) = 33,23 sd 39,32 36,25 – (0,75) (12,2) = 27,73 sd 33,22 36,25 – (1,25) (12,2) = 21, 03 sd 27,72 36,25 – (1,75) (12,2) = 14, 93 sd 21,02 36,25 – (2,25) (12,2) = 8,83 sd 14,92. Dibawah 8,83(0 sd 8,82)

LANJUTAN Dalam contoh perhitungan ini siswa yang mendapat skor >63,73 diubah menjadi nilai 10. Selanjutnya siswa yang mendapat skor <8,83 diubah menjadi nilai 0. Untuk nilai-nilai 1 sampai dengan 9 adalah ubahan dari skor di antara batas-batas skor yang sudah ditentukan dalam tabel.

Menetapkan Ranking Hasil Evaluasi Jika kelas beda guru sama ranking didasarkan nilai angka yang tertinggi ranking satu dst Jika kelas berbeda dan guru berbeda dalam mapel sama, maka ranking didasarkan pada Z-score yang tertinggi Rumus = Z= X-M SD Ket: Z= nilai Standart X= nilai siswa tertentu M= Mean= nilai rata-rata SD= Standart Deviasi/simpangan baku

Contoh Kelas A Kelas B Nilai bahasa Inonesia Nilai bahasa Inonesia X2 f 100 10 90 8 80 4 70 3 60 2 50 X1 f 100 2 90 4 80 6 70 10 60 5 50 3

Siti dari kelas A nilainya = 80 Budi dari kelas B nilainya = 80 Pertanyaan Siti dari kelas A nilainya = 80 Budi dari kelas B nilainya = 80 Rankingnya tinggi siapa???

Jika dihitung rumus Mean dan SD Kelas A = M = 73 SD = 13,7 Z-Score Siti = 80 – 73 = 7 7 : 13,7 = +0,51

Jika dihitung rumus Mean dan SD Kelas B = M = 84 SD = 16,7 Z-Score Budi = 80-84 = -4 -4 : 16,7 = -0,24

Jadi ranking Siti lebih tinggi dari pada ranking Budi Kesimpulan Jadi ranking Siti lebih tinggi dari pada ranking Budi